SAP Senam Hamil TUGAS PROMOSI KESEHATAN TENTANG SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM HAMIL Pembimbing : Ns. Asti Nuraeni, M. Kep, Sp.Kep. Kom
Disusun Oleh: Siti Marfu’ah
(1.13.085)
Susi Astutik
(1.13.088)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO PROGRAM STUDI IMLU KEPERAWATAN SEMARANG 2014 SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM HAMIL
1. Latar Belakang Persalinan merupakan suatu proses yang fisiologis dan hampir setiap wanita akan mengalaminya. Persalinan itu sendiri berlangsung selama 24 jam dan apabila lebih dari 24 jam dapat dikatakan partus lama, yang dalam hal ini merupakan salah satu faktor yang banyak menyebabkan kematian ibu. (Sarwono, 2006). Angka kematian ibu baik di dunia maupun di Indonesia akibat komplikasi perkawinan masih sangat tinggi, menurut WHO pada tahun 2000 tercatat 500.000 – 1.000.000 per tahun wanita meninggal dunia akibat persalinan. Sedangkan di Indonesia menurut SDKI pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 248/100.000 KH. Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapakan ibu hamil secara fisik atau mental pada saat persalinan agar dapat berlangsung secara cepat, aman, dan spontan (Sarwono, 2006). Senam hamil juga merupakan suatu program bagi ibu hamil sehat untuk menjaga kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian. Perkembangan senam hamil di negara-negara lain sudah sangat pesat, misalnya di Amerika Serikat banyak sekali wanita-wanita hamil yang sudah mengerti dan mau melakukan senam hamil, salah satu metode senam hamil yang saat ini sedang ramai diperbincangkan adalah metode philates yang ditemukan oleh Joseph Philates (Brock Katie, 2007). Sedangkan di Indonesia senam hamil sudah ada sejak tahun 1972 dan telah disusun secara metodis dan diberikan di Rumah Sakit sebagai bagian dari prenatal care, sampai saat ini sudah banyak tempat-tempat pelayanan kesehatan yang mngadakan program senam hamil tetapi pengetahuan masyarakat tentang senam hamil itu sendiri masih sangat kurang. 2. Tujuan Intruksional
3. Tujuan Umum Tujuan dilakukan senam hamil yaitu untuk mengimbangi dan menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janinnya. Selain itu juga untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun persiapan mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman, dan spontan. (Mellyna Hulliana,2007) Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, ibu hamil mampu melakukan senam hamil secara mandiri. 1. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para ibu hamil mampu: 1. Menjelaskan pengertian senam hamil 2. Menyebutkan tujuan senam hamil 3. Menyebutkan manfaat senam hamil 4. Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum latihan senam hamil. 5. Menyebutkan teknik senam hamil 6. Sasaran Untuk Ib-ibu hamil 4. Media a. Lembar Balik b. Leaflet b. Video 5. Metode Ceramah dan tanya jawab 6. Waktu dan Tempat Hari / tanggal :Senin, 19 Mei 2014 Waktu Tempat
: 08.00 WIB : Posyandu
7. Setting Tempat
Katerangan : : Penyaji : Meja
: Peserta (ibu-ibu senam hamil) 8. Pengorganisasian Penyaji
: Siti Marfu’ah
Fasilitator
: Susi Astutik
9. Susunan Acara Kegiatan Penyuluhan
No
Acara
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audien
Keterangan
– Menjawab salamMendengarkan
5 menit
– Mengucapka salam pembukaanMemperkenalkan diri – Menjelaskan maksud dan tujuan 1
Pendahuluan
2
Pelaksanaan
– Menjelaskan pengertian,Menyebutkan tujuan, manfaat, indikasi, kontrakindikasi dan langkah prosedur
M- Menggali pengalaman peserta dalam melakukan senam hamil- Memberikan masukan – Menyimpulkan hasil penyuluhan – 3
Salam penutup
–
MendengarkanMemperhatikan – Berdiskusi dengan mahasiswa (penyuluh) 30 menit – Meminta ibu untuk menjelaskan kembali tentang tujuan senam hamil, manfaat serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum senam hamil.Memberi tanggapan – Menjawab Salam penutup
Penutup
10 menit
1. Kriteria Evaluasi
A. Evaluasi Struktural Pre planning disiapkan 2 hari sebelum pendidikan kesehatan Kontrak waktu 3 hari sebelum pendidikan kesehatan 1. Evaluasi Proses
Peserta (ibu-ibu senam hamil) tetap memperhatikan pendidikan kesehatan sampai acara selesai.
1. Evaluasi Hasil
Jenis
: post test diskusi
Bentuk
: Tanya jawab
Soal
:
Pertanyaan mengacu pada tujuan instruksional khusus: 1. Jelaskan pengertian senam hamil? 2. Sebutkan tujuan senam hamil? 3. Sebutkan manfaat senam hamil? 4. Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan senam hamil? 5. Menjelaskan teknik senam hamil
DAFTAR PUSTAKA Nurhidayat, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas. Yogjakarta: PSIK Stikes Hulliana, Mellyna. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Wisma Hijau Sinsin, iis. 2008. Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Hamilton P. 1995 . Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta : EGC
LAMPIRAN MATERI 1. Pengertian senam hamil Senam hamil adalah suatu bentuk latihan yang kegunaannya untuk memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (FK Unpad, 1998 cit Hanafi, 2008). Senam hamil adalah suatu gerak yang dilaksanakan oleh ibu hamil sehingga ibu tersebut menjadi siap baik fisik maupun mental untuk menghadapi kehamilan dan persalinannya dengan aman dan alami. 1. Tujuan senam hamil 1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang berhubungan dengan proses persalinan. 2. Membentuk sikap tubuh 3. Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi 4. Menguasai teknik-teknik pernapasan yang mempunyai peranan penting dalam persalinan Tujuan dilakukan senam hamil yaitu untuk mengimbangi dan menyesuaikan diri dengan pertumbuhan janinnya. Selain itu juga untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun persiapan mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman, dan spontan. (Mellyna Hulliana,2007) 1. Manfaat senam hamil Untuk menguatkan otot yang dibutuhkan proses persalinan dan kelahiran terutama nyeri pinggung, konstipasi dan bengkak, memperbaiki postur tubuh, sedikit merasakan ketidaknyamanan akibat kehamilan, membantu dan menurunkan rasa lelah dan kualitas tidur lebih baik (Mellyna Hulliana,2007).
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Sebelum melakukan program latihan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Melakukan pemeriksaan antenatal yang teratur, demam (suhu lebih 38 C) merupakan kontraindikasi 2. Petugas kesehatan sebaiknya mengadakan pengawasan selama melatih 3. Latihan fisik / olahraga dapat dianjurkan, dimulai mulai kehamilan 7 bulan 4. Makan yang cukup agar tenaga selalu ada 5. Beberapa kontraindikasi untuk melakukan latihan olah raga adalah : A. Penyakit jantung B. C.
Ketuban pecah dini Hamil kembar
D. E.
Perdarahan Plasenta previa
F. Sering kejang 6. Langkah-langkah Senam Hamil A. Sikap duduk bersila Kedua lengan mengarah ke depan dan relax. Dilakukan sebanyak mungkin sebagai posisi sehari-hari. 2. Sikap merangkakmenundukkan kepala Jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu, keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Lakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Tundukkan kepala , lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil mengepiskan perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otototot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali. 3. Sikap merangkak kepala menempel dilantai Letakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh kesamping kiri atau kanan. Kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin kesamping. Bertahan pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5-110 menit (sesuai kekuatan ibu hamil). 4. Berbaring miring ke kiri, lebih baik kea rah punggung bayi, lutut kanan diletakkan didepan lutut kiri lebih baik diganjal bantal. Lutut kanan ditekuk didepan lutut kiri. Lengan kanan ditekuk didepan dan lengan kiri diletakkan dibelakang badan. 5. Berbaring miring ke kanan Kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan dibawa perutpun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak menggantung. Tutupkan mata, tenang dan atur pernapasan dengan teratur dan berirama. 6. Berbaring terlentang Kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan rileks. Lakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan rileks. Gerakannya kebawah badan dan kedepan, setelah tidak dapat menehan karena lelah kembali ke posisi awal ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali dengan interval 2 menit.