SATUAN ACARA PENYULUHAN PNEUMONIA PADA ANAK Topik
: Penyakit Pneumonia
Sasaran
: Pengunjung Puskesmas Alai
Waktu
: 30menit
Hari / tgl
: Kamis, 27 Maret 2014
Pukul
: 08.00-08.30 WIB
Tempat
: Puskesmas Alai
Pemateri
: Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
1. Latarbelakang: Insidensi pneumonia dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia. Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas) tinggi, angka kejadian penyakit (morbiditas), diagnosis dan terapi yang cukup lama.
2. Tujuan a. Tujuan Umum Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan peserta mampu memahami cara perawatan dan pencegahan pneumonia b. Tujuan Khusus Setelah mengikuti proses penyuluhan peserta diharapkan dapat menjelaskan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengertian pneumonia Penyebab pneumonia Tanda dan gejala pneumonia Klasifikasi pneumonia Komplikasi pneumonia Pencegahan pneumonia
3. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan Pengertian pneumonia Penyebab pneumonia Tanda dan gejala pneumonia
Pneumonia Klasifikasi pneumonia Komplikasi pneumonia Pencegahan pneumonia
4. Kegiatan Penyuluhan No
Kegiatan Penyuluh Pendahuluan
Waktu
Memberi salam 1
Memberi pertanyaan apersepsi
Kegiatan Peserta
Menjawab salam 5’
Mengkomunikasikan pokok bahasan
Memberi salam Menyimak
Mengkomunikasikan tujuan Kegiatan Inti Memberikan penjelasan tentang pneumonia 2
Menyimak 20’ Bertanya
Memberikan kesempatan peserta untuk Bertanya
Memperhatikan
Menjawab pertanyaan peserta Penutup
3
Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta Memberikan evaluasi secara lisan Memberikan salam penutup
5’
Memperhatikan Menjawab salam
5. Pengorganisasian dan Job Discription Pembimbing Klinik
:
Rozalinda, S.SiT Liza Utari, SKM Kartina Tampubolon,Amd.Keb
Pembimbing Akademik : Putri Nelly Shofiah, S.SiT Moderator
: Anggun Novilla Rizky
Job Discription: 1. Membuka dan menutup kegiatan 2. Membuat susunan acara dengan jelas 3. Memimpin jalannya kegiatan
Penyaji
: Camelia Permata Sari
Job Discription: Menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas
Observer
: Ani Safera
Job Discription: Membuat resume kegiatan penyuluhan Fasilitator
:
Bunga Delvita Agustine Dea Sukma Yolanda Desi Arianti Dian Mustika Aini
Job Discription: 1. 2. 3. 4.
Membantu menyiapkan perlengkapan penyuluhan Memotivasi audience untuk bertanya Membantu penyaji dalam menganggapi pertanyaan audience Membagikan leafleat
6. Materi
Terlampir
7. Alat/bahan
Infokus Pengeras suara Leafleat
8. Metode
Ceramah Tanya jawab
9. Referensi Tim penyusun. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. IDAI:Jakarta. Tim Penyusun. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. UI press: Jakarta
LAMPIRAN I MATERI PNEUMONIA PADA ANAK A. Pengertian Pneumonia Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak dibedakan menjadi pneumonia lobaris, pneumonia interstisialis, dan bronkopneumonia. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 ) B. Penyebab Pneumonia Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri, yaitu Streptococcus pneumonia dan Haemophillus influenza. Pada bayi dan anak kecil ditemukan Staphylococcus aureus sebagai penyebab pneumonia yang berat dan sangat progesif dengan mortalitas tinggi.(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 )
C. Tanda dan Gejala Pneumonia Gejala dari radang paru atau pneumonia ini bervariasi, tergantung dari usia anak & penyebabnya sendiri apakah dari bakteri atau virus. Yang harus kita perhatikan pada anak ketika ada tanda-tanda pneumonia yaitu : Anak harus tenang. 1. Hitung nafas dalam 1 menit 2. Adakah tarikan dinding dada Penentuan ada tidaknya tanda bahaya yaitu Pada anak umur <2 bulan yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kurang bisa minum Kejang Kesadaran menurun Stridor Wheezing Demam atau dingin
Bagi bayi yang ada tanda bahaya tersebut langsung bawa kerumah sakit.
Pada anak umur 2 bulan sampai < 5 tahun yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Tidak bisa minum Kejang Stridor Kesadaran menurun Gizi buruk
Bagi anak yang ada tanda bahaya tersebut langsung bawa anak ke rumah sakit. Kadang-kadang gejala yang terlihat pada anak adalah nafas yang tidak teratur. Apabila radang paru atau pneumonia terjadi pada paru-paru bagian bawah dekat dengan daerah perut, maka masalah pernafasan tidak akan tampak, gejala yang terjadi adalah demam, nyeri pada perut atau muntah. Ketika radang paru atau pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka anak yang terinfeksi akan cepat memburuk serta mengalami demam tinggi secara tiba-tiba & nafas yang tidak teratur. Tetapi apabila radang paru atau pneumonia tersebut disebabkan oleh virus, maka gejala yang tampak akan terlihat secara bertahap. Nafas berbunyi biasanya terjadi pada radang paru atau pneumonia karena virus. Pada pemeriksaan, dokter mungkin mendengar suara napas abnormal yang disebut crackles dan adanya tanda-tanda efusi pleura, penumpukan cairan abnormal pada paru-paru. Efusi
bertanggung jawab untuk demam, dada, sesak napas, dan batuk produktif. (Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak:2005 ) D. Klasifikasi Penyakit
UMUR KURANG 2 BULAN
KLASIFIKASI
PNEUMONIA BERAT – Nafas Cepat : > 60x/menit
BUKAN PNEUMONIA – Tidak ada nafas cepat : <60 menit
TANDA
– Tarikan diding dada – Tidak ada tarikan bagian bawah kedalam yang dinding dada bagian bawah KUAT ke dalam Beri nasehat cara perawatan dirumah : – Jaga agar bayi tidak kedinginan. – Teruskan pemberian asi dan beri asi lebih sering. – Bersihkan hidung bila tersumbat.
TINDAKAN
– Kirim segera ke sarana rujukan Anjurkan ibu untuk kembali control bila: – Keadaan bayi memburuk –
Nafas menjadi cepat
–
Bayi sulit bernafas
– Bayi sulit untuk menyusu.
UMUR 2 BULAN SAMPAI < 5 TAHUN
KLASIFIKASI
TANDA
PNEOMONIA BERAT
PNEUMONIA Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Tarikan dinding dada Nafas cepat : bagian bawah kedalam yang KUAT 2bln-<12 bln : ≥50 x/menit
BUKAN PNEUMONIA
Tidak ada tarikan dinding dada bagian baawah ke dalam. Tidak ada nafas cepat.
1thn-<5thn : ≥40x/menit
TINDAKAN
Segera rujuk ke sarana Nasehati ibu untuk rujukan. melakukan tindakan perawatan di rumah. Jika batuk lebih dari Bila tempat 30 hari rujuk untuk pemeriksaan Beri antibiotic -bila tempat rujukan lanjutan. selama 5 hari. jauh beri antibiotic 1 dosis. Anjurkan ibu untuk Nasehati ibu untuk control 2 hari atau perawatan bayi -bila demam obati lebih cepat bila dirumah. keadaan balita -bila ada Wheezing memburuk. obati
SETELAH 2 HARI LAKUKAN PEMERIKSAAN KEMBALI PADA PNEUMONIA
Membaik : Memburuk : Tidak dapat minum. TANDA
Ada tarikan dinding dada bagian bawah kedalam.
Nafas lebih Tidak berubah membaik. : Panas nya turun.
Ada tanda- tanda bahaya.
TINDAKAN Kirim ke sarana rujukan
Lanjutkan antibiotic sampai 5 hari
Nafsu makan membaiik Teruskan Antibiotik sampai 5 hari
Rentang pernafasan pada anak bayi dan balita yaitu : 30-50x/menit. Rentang pernafasan pada orang dewasa yaitu : 16-24x/menit. E. Komplikasi Komplikasi pneumonia yaitu : 1. Gagal pernafasan 2. Penumpukan nanah di paru-paru 3. Dan pembengkakan paru. Sebagian orang infeksi bakteri berkembang di dalam darah, jika terinfeksi akan menyebar ke bagian tubuh lainnya, juga dapat menyebabkan radang otak dan selaput sumsum tulang belakang, radang lapisan interior jantung, dan radang kantung yang mengelilingi jantung. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 ) F. Pencegahan Ada beberapa cara pencegahan penyakit pneumonia. Untuk mencegah pneumonia perlu partisipasi aktif dari masyarakat atau keluarga terutama ibu rumah tangga, karena pneumonia sangat dipengaruhi oleh kebersihan di dalam dan di luar rumah. Pencegahan pneumonia bertujuan untuk menghindari terjadinya penyakit pneumonia baik balita maupun orang dewasa. Berikut adalah upaya untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia: 1. Perawatan selama masa kehamilan Untuk mencegah risiko bayi dengan berta badan lahir rendah, perlu gizi ibu selama kehamilan dengan mengkonsumsi zat-zat bergizi yang cukup bagi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam kandungan serta pencegahan terhadap hal-hal yang memungkinkan terkenanya infeksi selama kehamilan. 2. Perbaikan gizi balita Untuk mencegah risiko pneumonia pada balita yang disebabkan karena malnutrisi, sebaiknya dilakukan dengan pemberian ASI pada bayi neonatal sampai umur 2 tahun. Karena ASI terjamin kebersihannya, tidak terkontaminasi serta mengandung faktor-faktor antibodi sehingga dapat memberikan perlindungan dan ketahanan terhadap infeksi virus dan bakteri. Oleh karena itu, balita yang mendapat ASI secara ekslusif lebih tahan infeksi dibanding balita yang tidak mendapatkannya. 3. Memberikan imunisasi lengkap pada anak Untuk mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi yang memadai, yaitu imunisasi anak campak pada anak umur 9 bulan, imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) sebanyak 3 kali yaitu pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
4. Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya penyakit batuk pilek biasa menjadi batuk yang disertai dengan napas cepat/sesak napas.5. Mengurangi polusi di dalam dan di luar rumah. Untuk mencegah pneumonia disarankan agar kadar debu dan asap diturunkan dengan cara mengganti bahan bakar kayu dan tidak membawa balita ke dapur serta membuat lubang ventilasi yang cukup. Selain itu asap rokok, lingkungan tidak bersih, cuaca panas, cuaca dingin, perubahan cuaca dan dan masuk angin sebagai faktor yang memberi kecenderungan untuk terkena penyakit pneumonia. 5. Menjauhkan balita dari penderita batuk Balita sangat rentan terserang penyakit terutama penyakit pada saluran pernapasan, karena itu jauhkanlah balita dari orang yang terserang penyakit batuk. Udara napas seperti batuk dan bersin-bersin dapat menularkan pneumonia pada orang lain. Karena bentuk penyakit ini menyebar dengan droplet, infeksi akan menyebar dengan mudah. Perbaikan rumah akan menyebabkan berkurangnya penyakit saluran napas yang berat. Semua anak yang sehat sesekali akan menderita salesma (radang selaput lendir pada hidung), tetapi sebagian besar mereka menjadi pneumonia karena malnutrisi.
Advertisements
Share this:
Twitter Facebook Google
Loading...
Leave a Reply