Sap Obesitas.docx

  • Uploaded by: Rini Setyaningsih
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Obesitas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,770
  • Pages: 12
AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

PENUGASAN TERSTRUKTUR MATA KULIAH : PROMOSI KESEHATAN SEMESTER 4 T.A. 2018/2019

PENGAMPU : TIM

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG 2019

Garis besar isi dari leaflet dan lembar balik/flipchart adalah : 1

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

i. Pengertian ii. Tanda/gejala iii. Penyebab iv. Pencegahan/penanganan secara umum v. Terapi komplementer a. Konsul SAP dalam bentuk makalah dengan ketentuan penulisan Times New Roman 12, spasi 1.5, margin atas 4, bawah 3, kiri 4, kanan 3, kertas A4, jilid dengan mika bening dan kuarto warna biru. b. Konsul media leaflet dan lembar balik/flipchart dalam bentuk softfile sudah dilengkapi dengan terapi komplementer sesuai jurnal ilmiah yang ditemukan c. Terapi komplementer yang dimaksud adalah terapi/cara penanganan yang dapat diterapkan dalam menangani masalah kesehatan yang ada. Artikel ilmiah yang digunakan adalah 5 tahun terakhir. Contoh jurnal/artikel ilmiah terlampir.** ** Contoh artikel ilmiah dalam terapi komplementer :

2

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

***Contoh SAP : SATUAN ACARA PENYULUHAN OBESITAS Pokok Bahasan

: Memahami Obesitas pada Remaja

Sub Pokok Bahasan

: Pengertian, Faktor penyebab, Tanda dan gejala, Pencegahan, Dampak Obesitas bagi Kesehatan, Terapi Komplementer Obesitas pada Remaja

Sasaran

: Siswa dan Siswi SMA Negeri 3 Semarang

Tempat

: Aula SMA Negeri 3 Semarang

Hari/tanggal

: Minggu, 11 Maret 2019

Waktu

: 20 menit

I.

TUJUAN. 1.

Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan penyuluhan, siswa dan siswi SMA Negeri 3 Semarang dapat memahami mengenai obesitas pada remaja

2.

Tujuan Instruksional Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :

II.

1.

Menyebutkan pengertian obesitas.

2.

Menyebutkan 4 dari 5 faktor penyebab obesitas.

3.

Menyebutkan 5 dari 7 tanda dan gejala obesitas.

4.

Menyebutkan 2 dari 2 pencegahan obesitas

5.

Menyebutkan 4 dari 5 dampak obesitas bagi kesehatan

6.

Menyebutkan terapi komplementer untuk penderita obesitas.

SASARAN. Siswa dan Siswi SMA Negeri 3 Semarang.

III.

MATERI. 1. Pengertian Obesitas. 2. Faktor penyebab Obesitas. 3. Tanda dan gejala Obesitas. 3

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

4. Pencegahan Obesitas. 5. Dampak Obesitas bagi Kesehatan 6. Terapi komplementer.

IV.

METODE. Ceramah dan diskusi.

V.

MEDIA. Leaflet dan flipchart

VI.

Kegiatan Penyuluhan

No

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

1

2 menit

1. Pembukaan :

Kegiatan Peserta

1) Mengucapkan salam.

Menjawab salam.

2) Memperkenalkan diri.

Mendengarkan.

3) Menjelaskan tujuan dari kegiatan penyuluhan.

Memperhatikan.

2. Menyebutkan materi yang akan disampaikan. 2

10 menit

Memperhatikan.

Pelaksanaan : 1. Menjelaskan pengertian Obesitas.

Memperhatikan

2. menjelaskan faktor penyebab Obesitas.

Memperhatikan.

3. Menjelaskan tanda dan gejala Obesitas.

Memperhatikan.

4. Menjelaskan pencegahan Obesitas.

Memperhatikan.

5. Dampak Obesitas bagi kesehatan

Memperhatikan.

6. Menjelaskan

terapi

komplementer

untuk

penderita Obesitas.

3

10 menit

Memperhatikan.

Evaluasi : Menanyakan kepada audience tentang materi yang telah

Menjawab pertanyaan.

disampaikan. 4

3 menit

Terminasi : 1. Mengucapkan

terimakasih

atas

waktu

yang Mendengarkan

diluangkan, perhatian serta peran aktif audience membalas selama mengikuti kegiatan penyuluhan.

4

terimakasih.

dan ucapan

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN



2. Salam penutup.

VII.

Menjawab salam.

Setting Tempat Media flipchart

Pembicara

Fasilitator Peserta Notulen

VIII.

EVALUASI. 1. Evaluasi Struktur

:

1) Audience ikut dalam kegiatan penyuluhan. 2) Kesiapan materi penyaji 3) Tempat penyuluhan di Aula yang digunakan nyaman dan mendukung 2. Evaluasi proses

:

1) Audience antusias terhadap materi penyuluhan. 2) Audience terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi). 3. Evaluasi hasil

:

Prosedur

: Post Test.

Jenis Tes

: Lisan.

Butir Pertanyaan : 1) Menyebutkan pengertian Obesitas. 2) Menyebutkan faktor penyebab Obesitas. 3) Menyebutkan tanda dan gejala Obesitas. 4) Menyebutkan pencegahan Obesitas. 5) Menyebutkan dampak obesitas bai kesehatan 6) Menyebutkan terapi komplementer untuk penderita Obesitas.

IX.

Daftar Pustaka

5

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

1. Daniels et al. (2005). Overweight in Children and Adolescents Pathophysiologi, Consequences,

Prevention,

and

Treatment.

Dallas :

2. http://circ.ahajournals.org/cgi/reprint/111/15/1999 3. Depkes. (2009). Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik Menyumbang 30% Kanker. Jakarta:

http://www.isfinational.or.id/info/22/899-obesitas-dankurang-aktivitas-

fisik.pdf 4. Faellasufa, Ode. (2007). Diet Sehat Ala Dokter dan Selebritis. Depok : Araska. 5. Hardian, Dadi. (2008). Solusi Mengatasi Overweight dan Obesitas. Jakarta : http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/31-solusimengatasi-overweightdan-obesitas. 6. House of Commons Health Committee. (2004). Obesity. London : The Stationery Office Limited. 7. Junqueira, L. Carlos., Alih bahasa Jan Tambayong. (1998). Histologi Dasar. Jakarta : EGC.

6

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

MATERI PENYULUHAN

1.

PENGERTIAN Obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian-bagian tertentu (Harrison, 2005). Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi (Sudoyo, 2006).

Standar definisi

dari obesitas dilihat berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). IMT merupakan indikator yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan berlebih dan obesitas pada orang dewasa. IMT diukur dengan satuan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat (m2) (Harrison, 2005). Tabel 1 Klasifikasi Berat Badan (BB) berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk orang Asia dewasa Klasifikasi

IMT

Risiko Morbiditas Rendah (risiko

BB kurang

< 18,5

meningkat pada masalah klinis lain)

BB normal

18,5 - 22,9

Sedang

BB lebih (overweight)

≥ 23

Pre-obes (berisiko)

23 - 24,9

Meningkat

Obes I

25 – 29,9

Moderat

Obes II

≥ 30

Berat

Sumber : WHO WPR/IASO/IOTF dalam The Asia Pasific Perspective : Redifining Obesity and Its Treatment, 2000 (Sudoyo, 2006)

7

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

2.

FAKTOR PENYEBAB OBESITAS Penyebab dari kegemukan adalah: 1. Pola makan Pola makan yang tidak baik atau tidak teratur mempengaruhi berat badan seseorang, dengan pola makan yang sering dapat mengakibatkan obesitas, ditambah lagi dengan jenis makanan yang mengandung banyak lemak seperti gorengan dapat mempercepat bertambahnya berat badan seseorang. 2. Genetic/keturunan Kecenderungan menjadi gemuk pada keluarga tertentu. Kalau salah satu orangtuanya yang obesitas, maka anaknya memiliki resiko 40% menjadi obesitas, sedangkan apabila kedua orangtua memiliki obesitas maka presentasenya naik menjadi 80%. 3. Pandangan masyarakat yang salah, yaitu bayi yang sehat adalah bayi yang gemuk. 4. Status social ekonomi Dengan

meningkatnya

keadaan

social

ekonomi

seseorang

juga

dapat

mempengaruhi seseorang menjadi obesitas, karena mereka akan membeli apa saja yang mereka akan makan. 5. Aktivitas fisik Aktivitas fisik yang kurang dapat mempengaruhi berat badan seseorang, apabila seseorang jarang bergerak maka lemak dalam tubuh akan sulit untuk dibakar, karena tubuh akan membakar lemak dengan cara anggota badannya bergerak dan mengeluarkan keringat.

3. TANDA DAN GEJALA 1. Berat badan melebihi batas normal 2. Kadar lemak tubuh berlebihan 3. Wajah membulat 4. Dagu rangkap 5. Leher relative pendek 6. Dada yang mengembung dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak 7. perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat

8

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

4.

PENCEGAHAN 1) Membudayakan pola makan sehari hari yang seimbang yaitu : a. Meningkatkan konsumsi sayuran dan buah sebagai sumber serat, sehingga dapat mengurangi penyerapan kalori dan lemak usus b. Membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana. 2) Melakukan kegiatan jasmani yang cukup, sesuai dengan umur dan kemampuan.

5. DAMPAK OBESITAS BAGI KESEHATAN 1. Ganguan psikososial, rasa rendah diri, depresif dan menarik diri dari lingkungan. Hal ini karena obesitassering menjadi bahan olok-olokan teman main dan teman sekolah. Dapat pula karena ketidakmampuan untuk melaksanakan suatu tugas/kegiatan terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan oleh kegemukannya. 2. Pertumbuhan fisik/linier yang lebih cepat dan usia tulang yang lebih lanjut dibandingkan dengan usia biologinya. 3. Masalah ortopedi akibat beban tubuh yang terlalu berat; slipped capital, femoral epiphysis. 4. Gangguan pernapasan; infeksi saluran nafas, tidur mendengkur, sering mengantuk pada siang hari. 5. Gangguan endokrin; menars lebih cepat terjadi.

6. TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK MENANGANI MASALAH OBESITAS Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Berat badan biasanya bertambah berat seiring bertambahnya usia misalnya pada orang tua yang pada keadaan fisiologis mengalami penurunan metobolisme basal tubuhnya. Lain halnya pada peningkatan berat badan pada remaja, para remaja yang mengalami obesitas biasanya dikarenakan selain faktor genetik yaitu mengkonsumsi makan– makanan seperti junk food ataupun fast food selain itu ditambah dengan kemajuan teknologi menyebabkan para remaja lebih memilih menggunakan teknologi dalam melakukan aktivitas sehari –hari. Oleh sebab itulah peningkatan prevelansi pada remaja makin meningkat. Dan tidak sedikit dari para remaja yang pada akirnya melakukan sesuatu untuk menurunkan berat badannya seperti olahraga, mengelola diet dengan baik, atau proses keduanya. Tetapi selain dua hal tersebut penurunan berat badan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi ektrak teh hijau yang dapat menurunkan berat badan. 9

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

Teh hijau dapat membantu mempercepat proses metabolisme untuk mengurangi lemak tubuh yang berakibat pada menurunnya berat badan dengan bantuan polyphenol yang termasuk dalam senyawa antioksidan. Senyawa dari teh hijau yaitu kombinasi caffein dan catechin, substansi tersebut bisa mempercepat metabolisme selama 2 jam. Catechins ini akan memicu penurunan berat badan dengan cara membaka kalori dan mengurangi lemak tubuh. Studi riset membuktikan bahwa setelah minum teh hijau dua kali sehari, dapat membakar 50 kalori ekstra per hari. Sedangkan berdasarkan Department of Food Science and Human Nutrition of Iowa State University (ISU) di Ames Iowa, Amerika Serikat, kandungan EGCG yang dibutuhkan untuk membantu dalam proses penurunan berat badan adalah 316 mg/hari. Berdasarkan Rick Hursel dan Margriet S di dalam The American Journal of Clinical Nutrition, kandungan EGCG yang dibutuhkan untuk membantu dalam proses penurunan berat badan adalah 270 mg/hari dan jumlah caffein yang dibutuhkan adalah 150 mg/hari. Sedangkan berdasarkan Tomonori Nagao et all dalam Journal American Society for Clinical Nutrition dan berdasarkan Monique N.Gilbert dalam Nutrition Science News, kandungan EGCG yang dibutuhkan untuk membantu dalam proses penurunan berat badan adalah 690 mg/hari. Studi tersebut dalam 12 minggu/3 bulan menunjukkan bahwa catechin (EGCG) pada teh hijau dapat mengurangi berat badan, lingkar perut, dan persentase lemaktubuh tanpa mengurangi atau mengganti pola makan dan aktivitas fisiknya. Dengan 690 mg/hari catechin selama 12 minggu, dapat mengurangi total berat badan ±3 kg, mengurangi lingkar perut hingga ±3,3 cm, serta mengurangi persentase lemak tubuh ±1,5 kg (Gilbert, 2006). Dari beberapa penelitian tersebut, dosis EGCG yang lebih rendah memiliki keefektifan yang sama dengan dosis EGCG yang lebih tinggi dalam penurunan berat badan. Namun, dosis EGCG yang lebih rendah membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses penurunan berat badan tersebut.

10

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN KELOMPOK

JUDUL

:

ANGGOTA

:

NAMA

NIM

PERAN

KELOMPO K

NO

ASPEK YANG DINILAI

KRITERIA PENILAIAN 0

A

PERSIAPAN 1. Menyusun rancangan penyuluhan kesehatan 2. Menyiapkan peserta penyuluhan 3. Menyiapkan alat bantu dan alat peraga. 4. Menyiapkan lingkungan dan tempat

11

1

2

3

4

AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO D III KEPERAWATAN- PROMOSI KESEHATAN

B

PELAKSANAAN 1. Menggunakan komunikasi yg efektif (bahasa jelas, mudah dimengerti & sederhana) 2. Menunjukkan penugasan materi yang disampaikan. 3. Menggunakan alat bantu & alat peraga yg dipersiapkan sesuai kebutuhan. 4. Strategi pendidikan kesehatan disesuaikan kondisi. 5. Tanggap terhadap respons peserta penyuluhan.

C

EVALUASI 1. Melaksanakan evaluasi pencapaian tujuan.

D

KERJASAMA KELOMPOK

KETERANGAN : Nilai yang diperoleh: (0x…)+(1x…)+(2x…)=(3x…)+(4x…) =…….. 11 Semarang, ………………………. Pembimbing/Penilai

( …………………………….. )

12

Related Documents

Sap
June 2020 69
Sap
November 2019 86
Sap
June 2020 67
Sap
November 2019 82
Sap
November 2019 80
Sap
May 2020 58

More Documents from ""