Sap Kb Pnc.docx

  • Uploaded by: Rahma Zainuddin
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Kb Pnc.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,941
  • Pages: 21
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN “KELUARGA BERENCANA (KB)” PADA PASIEN DI RUANG PERAWATAN NIFAS (PNC) RSUD. KOTA MAKASSAR

DISUSUN OLEH KELOMPOK II, PROFESI NERS VII

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2019

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK II PROVESI NERS VII, UMI

1. Indriani., S.Kep 2. Rahma Ida Fitri.,S.Kep 3. Nur Rahma Z., S.Kep 4. Hernawati Hartono., S.Kep 5. Maya Puspita Sari Malik., S.Kep 6. Juriati., S.Kep 7. Herunnisa., S.Kep 8. Nur Asia.,S.Kep 9. Kamrullah.,S.Kep 10. Zulfiani Nurdin

(144 2018 1022) (144 2018 1023) (144 2018 1024) (144 2018 1025) (144 2018 1026) (144 2018 1028) (144 2018 1029) (144 2018 1030) (144 2018 1037) (144 2018 1021)

PRE PLANNING PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN “KELUARGA BERENCANA (KB)”

A. Pendahuluan Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekiitar 4,5 juta bayi. Bayibayi ini akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100% anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan

putus sekolah dan

menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai keterampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda- pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri sektor informal. Keluarga berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang bermacam-macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB. Penggunaan

alat

kontrasepsi

sangat

berperan

penting

untuk

mengontrol angka kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang di inginkan. Berdasarkan fakta yang dieroleh mahasiswa Profesi Ners Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang sedang menjalani praktek Klinik di ruang perawatan Nifas (PNC), RSUD. Kota Makassar pada bulan Januari 2019, bahwa terdapat beberapa pasien yang masuk RS dan sedang menjalani rawat inap setelah post partum, beberapa diantaranya memiliki riwayat kehamilan Multipara akibat tidak menggunakan KB dengan alasan tidak mengenal alat kontrasepsi. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena masalah ini sering kali terabaikan dan dianggap sepeleh oleh kalangan masyarakat. Namun pada dasarnya angka kelahiran yang tinggi tidak hanya berdampak pada kesehatan Ibu namun juga memiliki dampak negative pada Bayi selain

dari dampak social ekonomi, oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan angka kelahiran yang tinggi melalui penggunaan alat kontrasepsi, maka dari itu perlu dilakukan pemberian eduksi melalui Penyuluhan Kesehatan (PENKES) pada pasien beserta keluarganya yang ada di Ruang perawatan Nifas (PNC) Kelas 3B. B. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit, pasien beserta keluarganya diharapkan mampu mengetahui tentang Keluarga Berencana (KB). C. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien beserta keluarnya mampu: 1. Mengetahui pengertian KB 2. Mengetahui tujuan KB 3. Mengetahui manfaat KB 4. Mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi D. Sasaran dan Target 

Sasaran

: Semua pasien beserta keluarganya yang berada di Ruang Perwatan Nifas (PNC) Kelas 3B.



Target

: Semua pasien yang sedang berada di Ruang perawatan Nifas (PNC) Kelas 3B.

E. Srategi Pelaksanaan 1. Metode a. Memberikan penjelasan materi melalui ceramah b. Duskusi (Tanya- Jawab) 2. Kriteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur 1) Menyiapkan SAP 2) Menyiapkan materi dan media 3) Kontrak waktu dengan sasaran 4) Menyiapkan tempat

5) Menyiapkan pertanyaan b. Evaluasi Proses 1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penyuluhan kesehatan berlangsung. 2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti 3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi 4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan berlangsung 5) Tanya jawab berjalan dengan baik c. Evaluasi Hasil 1) Penyuluhan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 % lebih dengan benar 2) Penyuluhan kesehatan dikatakan cukup berhasil/cukup baik apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar 3) Penyuluhan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar. 3. Waktu dan tempat Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Jum’at, 01 Februari 2019, jam 10.00 - 10.30 WITA di Ruangan Perawatan Nifas (PNC) Kelas 3B. 4. Media Media yang digunakan adalah Leaflet dan Power point. 5. Pengorganisasian  Moderator

: Rahma Ida Fitri, S.Kep

 Narasumber/ Pemateri

: Nur Rahma. Z, S.Kep

 Observer

: Hernawati Hartono, S.Kep

 Notulen

: Maya Puspita Sari Malik S.Kep

 Dokumentasi

: Kamrullah, S.Kep

 Fasilitator

: - Nur Asia , S.Kep

-

Indriani, S.Kep

-

Juriati, S.Kep

-

Herunnisa, S.Kep

-

Zulfiani Nurdin, S.Kep

F. Settingan Tempat P

wc

K

F

K

P

F

K

P

N O

Pe

F M

P

P

K

F

D

P K

F

K

Keterangan: M

: Moderator

Pe

: Pemateri

N

:Notulen

F

: Fasilitator

O

: Observer

D

: Dokumentasi

P/K

: Pasien /Keluarga pasien

G. Uraian Tugas a. Moderator Bertugas memandu, mengarahkan dan memimpin jalannya diskusi, menggunakan waktu secara tepat dan menutup diskusi.

b. Narasumber/ Pembawa Materi Bertugas menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada dengan cara yang singkat, jelas, bermakna, serta mempraktekkan isi materi.

c. Fasilitator Memfasilitasi setiap peserta penyuluhan, membangkitkan kemampuan peserta untuk aktif dalam diskusi. d. Observer Bertugas mengobservasi jalannya diskusi, mencatat segala hal yang penting yang terjadi selam acara penyeluhan berlangsung dan berhak menegur moderator bila terjadi penyimpangan dalam penggunaan waktu. e. Notulen Mencatat semua hasil diskusi mulai dari jalannnya diskusi sampai berakhirnya diskusi kemudian melaporkan hasilnya pada peserta. f. Dokumentasi Bertugas mengabadikan kegiatan biasanya dengan mengambil gambar/foto ketika kegiatan sedang belangsung. H. Susunan Acara a

Pembukaan

b

Penyampaian atau penjelasan materi

c

Diskusi materi

d

Penutup

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN “KELUARGA BERENCANA (KB)” Cabang Ilmu

: Keperawatan Maternitas

Topik

: Penyuluhan Kesehatan Keluarga Berencana (KB)

Hari/tanggal

: Jum’at, 01 Februari 2019

Waktu

: 10.00- 10.30 WITA

Tempat

: Ruang Perawatan Nifas (PNC) Kelas 3B

Sasaran

: Semua pasien beserta keluarganya yang berada di Ruang Perwatan Nifas (PNC) Kelas 3B

Metode

: Ceramah dan Diskusi (Tanya- Jawab)

Materi

: (Terlampir)

I. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit, pasien beserta keluarganya diharapkan mampu mengetahui tentang Keluarga Berencana (KB). II. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien beserta keluarnya mampu:  Mengetahui pengertian KB  Mengetahui tujuan pemasangan KB  Mengetahui manfaat KB  Mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi

III. Jadwal Kegiatan

KEGIATAN

TAHAP

PENYULUH  Memberi salam terapeutik dan

Orientasi

PESERTA

WAKTU

 Menjawab salam  Mendengarkan

berkenalan

5 menit

 Menjelaskan tujuan  Kontrak waktu  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan KB Kerja

dan

 Menjelaskan tujuan KB

Memperhatikan

 Menjelaskan manfaat KB

materi yang di

 Menjelaskan

jelaskan

jenis-jenis

15 menit

alat kontrasepsi  Memberikan kesempatan  Mengajukkan pada peserta untuk bertanya  Menjawab pertanyaan Terminasi  Mengevaluasi materi dengan menanyakan

pertanyaan  Memperhatikan  Menjelaskan kembali materi  Menjawab salam

materi yang telah diberikan  Salam terapeutik

IV. Rencana Evaluasi a. Evaluasi Struktur 1. Audiens mengikuti penyuluhan 2. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan 3. Peran dan tugas anggota penyuluhan sesuai perencanaan

10 menit

b. Evaluasi Proses 1. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu perencanaan 2. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan 3. Audiens, moderator, pemateri, observer serta fasilitator berperan aktif selama kegiatan berlangsung. c. Evaluasi Hasil Memberikan kembali pertanyaan secara lisan sebagai berikut: 1. Menyebutkan pengertian KB 2. Menyebutkan tujuan KB 3. Menyebutkan manfaat KB 4. Menyebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi

V. Lampiran Materi 1. Pengertian KB KB (Keluarga Berencana) adalah usaha pengaturan jumlah kehamilan demi perbaikan kesejahteraan (keadaan kesehatan dan ekonomi) dengan menggunakan kontrasepsi. 2. Tujuan KB a. Mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu rapat (minimal 2 tahun setelah melahirkan) b. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan c. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga d. Membatasi jumlah anak e. Ibu memilki waktu dan perhatian yang cukup untuk dirinya sendiri, anak dan keluarga. 3. Manfaat KB a. Untuk Ibu -

Perbaikan kesehatan dengan jalan mencegah kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek dan mencegah keguguran yang bisa menyebabkan kurang darah dan tewrserang penyakit infeksi dan kelelahan

-

Peningkatan kesehatan mental dan emosi

b. Untuk anak yang dilahirkan -

Tumbuh secara wajar sebelum lahir

-

Mengurangi risiko kematian bayi

-

Tumbuh kembang bayi lebih terjamin dengan Mencegah bayi kekurangan gizi

c. Untuk keluarga yang lain -

Meningkatkan kesejahteraan keluarga

-

Harmonisasi keluarga lebih terjaga

4. Jenis-Jenis alat kontrasepsi Jenis-jenis alat kontrasepsi terdiri atas 2 kategori yaitu alat kontrasepsi berdasrkan jangka waktu pemakaian dan alat kontrasepsi berdasarkan kandungannya. a. Alat kontrasepsi berdasarkan jangka waktu 1) Metode kontrasepsi jangka panjang 2) Metode kontrasepsi jangka pendek b. Alat kontrasepsi berdasarkan Kandungannya 1) KB Hormonal a) Pil Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita,berbentuk tablet. Cara pemakaian Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid, dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu, agar mudah diingat lalu diminum terus -menerus pada pil yang berjumlah 28 tablet.  Indikasi Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik. (Sifuddin. 2003).  Kontra indikasi Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil, perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat

dengan

komplikasi,

depresi

obesitas.(Everett, 2007).  Kebihan pil oral kombinasi, yaitu: -

Memiliki efektifitas yang tinggi

-

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

-

Tidak mengganggu hubungan seksual

-

Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid

berat

dan

-

Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya

-

Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikanUntuk kontrasepsi darurat

 Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu: -

Mahal

dan

membosankan

karena

harus

menggunakannya setiap hari -

Mual, terutama pada 3 bulan pertama

-

Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama

-

Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui

-

Meningkatkan TD

b) Suntik Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntil yang sebulan sekali (syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi ibu lebih suka menggunakan suntik yang sebulan karena suntik sebulan dapat menyebabkan

perdarahan

bulanan

teratur

dan

jarang

menyebabkan spoting. (Pendit. 2006).  Indikasi Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah mempunyai anak, ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, , nyeri haid yang hebat dan ibu yang sering lupa menggunakan kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2003).  Kontra Indikasi Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil,

perdarahan

yangbelum

jelas

penyebabnya,

menderita kanker payudara dan ibu yang menderita diabetes militus disertai komplikasi.  Kelebihan

-

Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang

-

Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

-

Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung

-

Tidak mengganggu pengeluaran ASI

 Kekurangan -

Gangguan haid (memanjang atau memendek)

-

Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu

-

Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

c) Implant Implant atau susuk adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit, yang memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan darah. Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen.(Hanifa. 1999).  Indikasi Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran.  Kontra Indikasi Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dan depresi. (Everett. 2007).

 Kelebihan -

Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

-

idak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI

-

Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan

 Kekurangan Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , Perubahan pola haid, gatal atau infeksi pada tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2007). 2) KB non- Hormonal a) AKDR (IUD) IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang

megandungtembaga.Kontrasepsi

ini

sangat

efektif

digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10 tahun.Tetapi efek dari IUD dapat menyebabkan perdarahan yanglama dan kehamilan ektopik  Indikasi Menurut

Glasier.

2005

yang

merupakan

indikasi

pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang. Multigravida. Wanita

yang

kontrasepsi lain.

mengalami

kesulitan

menggunakan

 Kontra Indikasi Kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang hamil. Wanita yang sedang menderita infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui. Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita yang menderita PMS. Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita yangpernah mengalami pedarahan yang hebat  Kelebihan -

Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

-

Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.

-

Tidak mempengaruhi ASI.

-

Metode jangka panjang

-

Dapat digunakan sampai menopouse.

-

Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas

 Kekurangan -

Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak

-

Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama.

-

Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi

-

Saat haid lebih sakit

-

Kehamilan Insitu

 Waktu pemasangan Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008 antara lain : Bersamaan dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir masa nifas, Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca persalinan,Segera setelah post abortus b) Kondom Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis ( kondom pria) atau vagina ( kondom Wanita) pada saat senggama. Kondom pertama kali dipakai

untuk menghindari terjadinya penularan penyakit kelamin terbuat dari karet tipis ( Lateks)  Indikasi -

Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara

-

Pasangan yang ingin menjarangkan anak

-

Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain

-

Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk AIDS

-

Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil

 Efek Samping -

Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina

-

Infeksi ringan

-

Reaksi alergi terhadap kondom karet

 Kelebihan Kelebihan

pengguanaan

kondom

adalah

Memberi

perlindungan terhadap PMS, Tidak menggangu kesehatan klien, Murah dan dibeli secara umum, Tidak perlu pemeriksaan medis, Tidak mengganggu produksi ASI, Metode kontrasepsi sementara.  Kekurangan -

Angka kegagalan cukup tinggi (Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan)

-

Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual

-

Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual

-

Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual

3) KB Alamiah a) Seggama terputus Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh

dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.  Keuntungan -

Efektif bila dilaksanakan dengan benar

-

Tidakk mengganggu produsi ASI

-

Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya

-

Tidak ada efek samping

-

Tidak memerlukan alat

b) Kalender Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18 c) MAL (Metode amenorrea Laktasi) Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.  Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.  Keterbatasannya:

-

Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan

-

Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial

-

Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan

-

Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.

-

Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan

4) Kontrasepsi Mantap (KONTAP) Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang digunkan pada wanita dan vasektomi yang digunakan pada pria a) Tubektomi (MOW) Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap  Indikasi Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai anak, wanita yang tidak menginginkan anak lagi.  Kontra indikasi Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari salah satu pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang dapat meningkatkan resiko saat operasi.  Efek samping  Keuntungan Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen, dapat segeraefektif setelah pemasangan.

 Kerugian Kerugian

tobektomi

adalah

melibatkan

prosedur

pembedahan dan anastesi, tidak mudah kembali kesuburan. Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode maka ada resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan kehilangan.(Everett. 2007). b) Vasektomi (MOP) Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery.  Keuntungan Keuntungan permanen,

adalah

metode

permanent,

menghilangkankecemasan

akan

efektivitas terjadinya

kehamilan yang tidak direncanakan, proseduraman dan sederhana  Kontra indikasi  Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius, masalah urologi,tidak didukung oleh pasangan.  Efek samping  Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.

DAFTAR PUSTAKA Hanifa Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2003 Manuaba IBG. 2008.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC

&

Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif. Jakarta :EGC Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi.Jakarta : EGC Arif, Mansjoer, dkk., ( 2007 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica Aesculpalus, FKUI, Jakarta. Burn. A. pemberdayaan wanita dalam bidang kesehatan. editor edisi Indonesia. Tanuan achmad. Yogyakarta: yayasan esentria medica

Related Documents

Sap Kb Three.docx
December 2019 17
Sap Kb Merpati.docx
December 2019 18
Sap Kb Pnc.docx
October 2019 25
Kb
June 2020 36

More Documents from "Badriatus Solikha"