PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MACAM-MACAM KB
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
LEMBAR PENGESAHAN Paket Penyuluhan dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) MACAM-MACAM KB Telah disetujui dan disahkan pada
Hari
:
Tanggal
:
Mengetahui,
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Kepala SMF OBGYN
Dr. dr. I Wawan Agung Indrawan. SPOG (K) NIP 19710323 200604 1019
dr. Sutrisno. SPOG (K) NIP 1957301982031004
LEMBAR PENGESAHAN Paket Penyuluhan dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) MACAM-MACAM KB Telah disetujui dan disahkan pada
Hari
:
Tanggal
:
Mengetahui, Pembimbing Klinik
(Prima Yuli F.M, Amd Keb)
KA.UR POLI OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
(Anastasia Ning, Amd. Keb)
PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MACAM-MACAM KB
1. TOPIK MACAM-MACAM KB
2. PERMASALAHAN Perkembangan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah uang dihadapi dalam pembangunan nasional di indonesia. Penemuan penicillin tahun 1930 dan program kesehatan masyarakat yang semakin meningkat, sejak tahun 1960-an mengakibatkankan turunnya angka kematian di dunia, tetapi tidak diimbangi dengan angka kelahiran yang semakin meningkat. Keadaan ini berpengaruh terhadap pertambahan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat sehingga menimbulkan banyak permasalahan. Oleh karena itu diperlukan langkah kebijakan terpadudan terkoordinasi dalam menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk dapat terkendali. Salah satu upaya untuk menurunkan tingkat pertambahan penduduk adalah melalui program Keluarga Berencana (KB) yang dilaksanakan mulai tahun 1970. (maryani, 2012) Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahteradengan membatasi kelahiran. Keluarga berencana memiliki dua program, yaitu KIE (komunikasi, edukasi, dan informasi) dan pelayanan kontrasepsi. Berbagai macam pilihan alat kontraspsi yang disediakan oleh pemerintah antara lain: kondom, pil, suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), implant, tubektomi (mow), vasektomi. Pemilihan alat kontrasepsi harus menimbang beberapa faktor, termasuk status keadaan kesehatan, efek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, penghasilan keluarga, serta kerjasama dari pasangan. (maryani, 2012) Pemakaian alat kontrasepsi haruslah steril dan aman digunakan untuk menghindari adanya efek samping atau bahkan kematian
akibat ketidakcocokan dalam pemakaian
kontrasepsi. Oleh karena itu tugas kita sebagai tenaga kesehatan memberi KIE kepada pasien mengenai metode pemilihan alat kontrasepsi, keuntungannya, kerugian serta efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi tersebut (farida, 2017). Agar dapat membantu masyarakat dalam memilih serta menggunakan alat kontrasepsi guna mewujudkan program pemerintah.
3. TUJUAN a. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mengetahui tentang macam-macam kb. b. Tujuan Khusus 1. Peserta mengetahui tentang pengertian kb dan kontrasepsi 2. Peserta mengetahui tentang tujuan kb 3. Peserta mengetahui cara memilih metode kontrasepsi 4. Peserta mengetahui macam-macam kontrasepsi
4. SASARAN Seluruh wanita yang berkunjung di Poli Obgyn RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
5. MATERI A. Konsep KB a. Definisi KB Pengertian Keluarga Berencana secara luas ialah merencanakan keluarga atau perencanaan keluarga sehingga persoalannya bukan sekedar mengatur besarnya atau jumlah anak atau mejarangkan anak akan tetapi lebih luas dari itu
semua, yaitu merencanakan dan mengatur segala aspek kehidupan keluarga supaya tercapai suatu keluarga yang bahagia (Widiyanti, 1987: 157). Definisi lain keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulityawati, 2013) Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Tujuan KB Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan
hidupnya
(Sulistyawati,
2013).
Habibah
(2012)
mengatakan gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan: 1) Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,00 per wanita. Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan mengikuti deret hitung.
2) Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup. 3) Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia. 4) Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan, dan produktif dari segi ekonomi.
B. Konsep Kontrasepsi a. Definisi Kontrasepsi Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014). Kontrasepsi kehamilan.
merupakan
Usaha-usaha
itu
usaha-usaha dapat
bersifat
untuk
mencegah
sementara
dan
terjadinya permanen
(Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi ialah metode-metode untuk mencegah terjadinya kehamilan. Metode-metode itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen. Kontrasepsi yang bersifat permanen bagi wanita dinamakan tubektomi dan bagi pria dinamakan vasektomi.
b. Cara Memilih Metode Kontrasepsi Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1) Aman atau tidak berbahaya 2) Dapat diandalkan 3) Murah dan sederhana 4) Dapat diterima oleh orang banyak 5) Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi). Menurut
Hartanto
(2002),
faktor-faktor
dalam
memilih
metode
kontrasepsi yaitu: 1) Faktor pasangan : Faktor pasangan tersebut berhubungan dengan : a) Umur b) Gaya hidup c) Frekuensi senggama d) Jumlah keluarga yang diinginkan e) Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu f) Sikap kewanitaan dan sikap kepriaan. 2) Faktor kesehatan a) Status kesehatan b) Riwayat haid c) Riwayat keluarga d) Pemeriksaan fisik e) Pemeriksaan panggul. c. Macam-Macam Kontrasepsi Kontrasepsi terbagi menjadi dua macam, yaitu kontrasepsi alami dan kontrasepsi intervensi. Kontrasepsi alami adalah kontrasepsi yang menggunakan unsur alami yang ada dalam tubuh dengan cara memanipulasi masing-masing unsur secara alami pula untuk mencegah terjadinya konsepsi. Sedangkan yang
dimaksud kontrasepsi intervensi adalah kontrasepsi yang menggunakan unsur buatan manusia, baik obat maupun alat yang tujuannya untuk mencegah terjadinya konsepsi (Anton, 2008: 119). Kontrasepsi alami terdiri dari : 1) Senggama terputus : artinya yakni memutuskan senggama dengan mengeluarkan penis dari dalam vagina saat menjelang ejakulasi sehingga sperma tidak keluar kedalam vagina. 2) MAL (Metode Amenorea Laktasi) yakni mengandalkan pada proses menyusui yang cara kerjanya menunda ovulasi. Selama proses menyusui, terdapat hormon prolaktin yang kadarnya meningkat dengan isapan dan rangsangan pada puting. Hormon ini menekan ovulasi sehingga wanita yang menyusui tidak mengalami haid (amenore sekunder). Tetapi, sifatnya sangat sementara dan ovulasi bisa terjadi kembali secara tiba-tiba. 3) Metode KB kalender, metode ini dengan menentukan masa subur. Pada prinsipnya, kehamilan seorang wanita hanya bisa terjadi selama beberapa hari saja dalam setiap siklus haidnya. Hari-hari itu disebut masa subur (fase ovulasi) yang dimulai 48 jam sebelum ovulasi dan berakhir 24 jam sesudah ovulasi. Sebelum dan sesudah waktu itu, wanita berada pada masa tidak subur dan memiliki kemungkinana tidak terjadi kehamilan apabila melakukan hubungan seksual. Metode ini menggunakan perhitungan mundur secara matematis untuk menentukan kapan masa subur (fase ovulasi). 4) Metode Suhu Basal Badan, yakni untuk mengetahui perubahan suhu PUS secara teliti yang menunjukkan adanya masa subur. Perubahan suhu basal badan wanita dalam satu siklus menstruasi akan membentuk pola tertentu apabila dicatat dengan baik. Dalam keadaan normal (sebelum dan sesudah ovulasi), suhu basal badan mengalami perubahan yang menetap dan berulang. Dengan melakukan pencatatan suhu setiap hari, titik-titik itu bisa dihubungkan hingga membentuk gambaran kurva atau grafik yang khas. Sedangkan alat kontrasepsi buatan terdiri bagi perempuan dan laki-laki. Kontrasepsi buatan laki-laki antara lain :
1) Kondom, yaitu sarung karet tipis berbentuk silinder yang dipakai pada alat kelamin laki-laki ketika bersenggama. Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus, dan mencegah pengumpulan sperma dalam vagina.
Kelebihannya : Apabila kondom digunakan secara benar dan konsisten maka kegagalan mencegah kehamilan sekitar 3%, melindungi tertularnya IMS (infeksi menular seksual), tidak mengganggu menyusui, tdk mahal , mudah didapat, memberikan perlindungan tambahan ketika memulai menggunakan metode/ alat KB baru.
Kekurangannya : Setiap kali berhubungan, kondom harus digunakan orang tertentu alergi terhadap karet kondom, agak menganggu (mengurangi sentuhan langsung), kondom yang bocor menyebabkan kehamilan.
2) Vasektomi, yaitu pemotongan saluran keluarnya sperma (saluran vas deferens). Dengan vas deferens, sperma tidak mampu diejakulasikan. Pria menjadi tidak subur setelah vas deferens bersih dari sperma yang memakan waktu sekitar 3 bulan.
Kelebihannya : Tidak mempengaruhi gairah seksual, biayanya lebih murah dari pada strilisasi wanita, metode KB untuk laki2 yg paling efektif, dapat dilakukan kapan saja, operasi cepat dan aman.
Kekurangannya : Tidak melindungi dari IMS, membutuhkan prosedur operasi ringan.
3) Suntik KB, yaitu kontrasepsi hormonal pria yang mengandung testosteron dan progesteron. Suntikan testosteron enantat 200 mg per minggu akan menyebabkan azoospermia dan oligo spermia. Alat kontrasepsi buatan bagi wanita antara lain : 1) Kontrasepsi hormonal, termasuk didalamnya antara lain pil, suntik, dan susuk/norplant/implanon. Ketiganya mempunyai mekanisme kerja yang sama yaitu menghambat atau menekan ovulasi (pengeluaran sel telur dari
tempatnya, yaitu ovarium). Membuat dinding endometrium tidak kondusif untuk inplantasi (tempat tumbuhnya janin). Membuat lendir serviks kental sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma. a) Pil : Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesterone yg diminum setiap hari selama 28 hari.
Kelebihannya : Kesuburan segera kembali setelah pil dilepas, mengurangi rasa nyeri saat haid, mudah menggunakannya, cocok digunakan untuk menunda kehamilan PUS muda
Kekurangannya : Pemakai harus disiplin minum pil setiap hari, dapat mempengaruhi produksi ASI untuk pil estrogen, berisiko infeksi jamur disekitar kemaluan, tidak dianjurkan perempuan diatas 35 tahun
b) Suntik : Hormon progesterone yang diberikan secara suntikan untuk mencegah kehamilan
Kelebihannya : Mudah digunakan, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
Kekurangannya : Tidak melindungi dari resiko IMS, kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan
c) Susuk / Implant : Kapsul kecil yang berisi hanya hormone progestin, terbuat dari bahan plastik lentur dipasang dibawah kulit lengan atas oleh dokter/ bidan terlatih. Suntik tidak hanya pada orang laki-laki, tapi juga pada perempuan.
Kelebihannya : Aman digunakan untuk ibu menyusui, bila diinginkan dapat diangkat setiap waktu, tidak ada efek negative pada produksi ASI
Kekurangannya : Kadang2 pada saat pemasangan akan terasa nyeri, membutuhkan prosedur operasi ringan untuk memasukkan dan mengeluarkan alat ini
2) IUD (Intra Uterine Divice), mekanisme kerjanya ialah menciptakan lingkungan yang tidak kondusif karena adanya reaksi benda asing. Kondisi ini menyebabkan penyerbukan leukosit yang dapat menghancurkan sperma, ovum bahkan blastocysta. Hukum AKDR/IUD adalah tidak boleh.
Kelebihannya : Cara KB jangka panjang, bila IUD dicabut, kehamilan dapat terjadi, tidak mempengaruhi hormone, dapat dipasang segera setelah melahirkan oleh tenaga medis.
Kekurangannya : Dapat keluar sendiri jika ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran rahim, masa haid bisa lebih panjang, pemasangan AKDR menimbulkan sedikit kurang nyaman
3) Sterilisasi, Mekanisme kerjanya adalah memotong atau mengikat saluran tuba fallopi (saluran telur) untuk menghambat pembuahan antara sperma dan sel telur (Anton, 2008).
Kelebihannya : Sangat efektif (5 kehamilan dari 1000 pemakai), tidak ada efek samping jangka panjang
Kekurangannya : Tidak mudah dikembalikan dengan semula, hanya untuk yg tidak menginginkan anak lagi, rasa sakit dalam jangka pendek setelah tindakan
6. Metode Penyuluhan a. Presentasi / ceramah b. Diskusi c. Tanya jawab
7. Media a. Leaflet b. Power point (PPT)
PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN
No 1
Waktu 5 Menit
Pembicaraan
Peserta
Pembukaan : 1. Memberi salam
Menjawab salam,
2. Memperkenalkan diri
Mendengarkan,
3. Menyampaikan topic
Memperhatikan dan
bahasan 4. Menjelaskan tujuan
Memberikan persetujuan
penyuluhan 5. Melakukan kontrak waktu 2
15 Menit
Penyajian Materi : 1. Mengkaji pengetahuan awal
Menjawab,
peserta tentang topik yang
Mendengarkan dan
akan disampaikan
Memperhatikan
2. Menyampaikan materi tentang macam-macam kb 3
5 Menit
Evaluasi : 1. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
Bertanya dan menjawab pertanyaan
2. Menanyakan kembali pada peserta tentang materi yang telah diberikan 4
5 Menit
Penutup : 1. Menyimpulkan materi
Mendengarkan dan
2. Memberi salam
Menjawab salam
8. Evaluasi Evaluasi Struktural a. Peserta hadir di tempat penyuluhan b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Poli Kandungan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 3 hari sebelumnya c. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai Evaluasi Proses a. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai tugas b. Peserta antusias terhadap penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir Evaluasi Hasil Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh sesuai dengan tujuan, yaitu peserta dapat : a. Mengetahui tentang pengertian KB dan Kontrasepsi b. Mengetahui tentang tujuan KB c. Mengetahui cara memilih metode Kontrasepsi d. Mengetahui macam-macam kontrasepsi
PERTANYAAN 1. NY . N Apakah orang yang sedang menjalani kemoterapi boleh berhubungan seksual ? Jawaban : Boleh, selama tidak ada masalah pada organ reproduksinya seperti perdarahan .
2. NY . S Berapa lama jangka waktu pemakaian kb iud ? Jawaban : 8 tahun, tapi alangkah baiknya jika dicek saat sudah 5 tahun pemasangan 3. NY. S
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA Farida. (2017). penggunaan alat kontrasepsi suntik dan pil terhadap peningkatan berat badan pada pasangan usia subur. jurnal ilmiah kesehatan , vol. 6 no.2. Maryani. (2012). cara memilih kontrasepsi keluarga berencan bagi wanita. jurnal kesehatan masyarakat , vol 1. Sulityawati, A. (2013). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika