Rinitis Non Alergi

  • Uploaded by: ayuwulandari
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rinitis Non Alergi as PDF for free.

More details

  • Words: 953
  • Pages: 29
RINITIS NON ALERGI Oleh Widiya Tussakinah

1840312312

Ayu Wulandari Utami

1840312440

Preseptor: Dr. dr. Bestari J. Budiman, Sp.THT-KL(K), FICS

definisi Suatu inflamasi pada hidung dengan gejala ( sumbatan hidung, hipersekresi dan hiperiritabilitas) tetapi etiologinya bukan dari alergi Etiologi Tergantung dari jenis rhinitis

KLASIFIKASI RINITIS NON ALERGI 1. Rinitis Infeksi Virus, Bakteri,Jamur 2. Rinitis Hormonal Kehamilan, alat kontrasepsi 3. Rinitis Vasomotor Rinitis Idiopatik, Rinitis Non alergi tanpa eosinofil 4. NARES

Secara klinis menyerupai Rinitis non alergi,

hapusan hidung : eosinofil (+) 5. Occupational Rhinitis

Iritan yang yang berada pada tempat kerja

6.Drug Induced Rhinitis

Antihipertensi,

spray

hidung,

kokain,

aspirin, pil KB

7.Gustatory Rhinitis Makanan

dapat

menyebabkan

rinitis,

gejala sluran cerna dan kulit

8.Rinitis Sicca

Mukosa atropi pada septum, conca atau dinding lateral hidung

9.Rinitis pada anak

Anak usia 2-6 tahun terkena rinitis virus, 10 % alergi

Rinitis infeksi

Rinitis akut

Common cold (coryza)

Rinitis influenza

Rinitis bakteri

Rinitis hipertrofi Rinitis sika

Common cold ( coryza)

Rinitis influenza

Mengenai anak dan dewasa muda

Etiologi : virus influenza grup ABC Menyebabkan nekrosis dari epitel bersilia Gejala : mirip commod cold tapi infeksi bakteri lebih sering terjadi

Penyebab utama : rhinovirus

Faktor predisposisi : iklim, status imunulogis, nutrisi, kelelahan, kelembapan udara Gejala klinis : stadium prodromal dan stadium resolusi

Pencegahan : vaksin influenza

Komplikasi : nasofaringitis, sinusitis, Berikan antibiotic untuk infeksi sekunder

Rinitis hipertrofi

Rinitis sika

Timbulnya infeksi berulang pada hidung Gejala : sumbatan hidung , secret banyak, mukopurulen, nyeri kepala Temuan : konka inferior hipertrofi Terapi : sesuai etiologinya

Dihubungkan dengan masalah udara kering Gejala : rasa iritasi atau kering dihidung, epistaksis dan krusta Temuan : lapisan membrane mukosa keputihan Terapi : sesuai etiologinya

Rinitis karena jamur 1. Aspergillosis 2. Blastomycosis 3. Actinomycosis 4. Candidiasi 5. Histoplasmosis

Actinomycosis menimbulkan gejala demam Blastomycosis jarang ditemukan Yang paling banyak ditemukan adalah aspergillus

Candidiasis jamur utama yang hidup pada kulit dan rongga mulut Histoplasmosis memberikan gejala pembesaran limps, hati

RINITIS HORMONAL Estrogen

Pelebaran vascular dihidung

Pseudoefedrin oral

Ada keadaan dimana terjadi hipoatifitas simpatis

Parasimpatis lebih dominan

RINITIS VASOMOTOR

DEFINISI • Suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi, eosinophilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin dan obat topical hidung dekongestan) • Disebut juga vasomotor catarrh, vasomotor rinorhea, nasal vasomotor instability, atau juga non-allergic perennial rhinitis.

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI • kondisi lingkungan yang meliputi udara dingin • kelembapan yang tinggi • stres dan iritan seperti alkohol, polusi dan asap hypoactive sympathetic nervous system hyperactive parasympathetic system Jalur cholinergik berakhir pada pembuluh darah mukosa sehingga mengakibatkan mukosa yang edem pd dinding lateral, septum dan konka.

GEJALA KLINIK • Gejala menonjol dibedakan menjadi 3 : – Sneezers

– Runners – Blockers

• Hidung tersumbat  dominan • Rinore yang mukoid atau serosa • Jarang disertai dengan gejala mata

• Dapat memburuk ketika pagi hari

DIAGNOSIS • Anamnesis : – Menyingkirkan rinitis infeksi, alergi, okupasi, hormonal dan akibat obat. – Dicari faktor yang mempengaruhi gejala.

• Pemeriksaan fisik : – Rinoskopi anterior : edema mukosa hidung, konka berwarna merah gelap atau merah tua, tapi dapat pula pucat. Permukaan konka licin atau berbenjol-benjol. Sekret mukoid, tapi golongan rinore sekret serosa.

• Pemeriksaan penunjang : – tidak dijumpai eosinofil pada mukosa hidungnya dan tes alergi hasilnya negatif

PENATALAKSANAAN 1. Menghindari stimulus / faktor pencetus 2. Pengobatan simtomatis a) Dekongestan oral b) Cuci hidung c) Kauterisasi konka hipertrofi dengan AgNO3 25% atau triklor-asetat pekat. d) Kortikosteroid topical

e) Antikolinergik topical (ipratropium bromide)

3. Operasi, jika medikamentosa gagal 4. Neurektomi n.vidianus

NON ALLERGIC RHINITIS EOSINOPHILIA SYNDROME ( NARES ) Dari klinis memiliki kesamaan dengan rhinitis alergi

Tapi tidak ditemukan IgE mediator imunopatologi

Terapi antihistamin dan dekongestan tidak mengurangi gelajala

Dari apusan hidung dapat ditemukan eosinophil

Steroid respon

OCCUPATIONAL RHINITIS Peradangan mukosa dengan gejala bersin, ingusan dan hidung tersumbat

Iritasi dari rokok, udara dingin

Jadi kita menggunakan allergen yang spesifik ditempat kerja

Biasanya sering ditemukan ditempat kerja

Terapi : gunakan masker tempat kerja, dan beri antihistamin

RINITIS MEDIKAMENTOSA

DEFINISI • Suatu kelainan hidung yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes hidung atau semprot hidung) dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap.

• Penggunaan vasokonstriktor topikal berlebihan dan dalam jangka waktu lama  tachyphylaksis  down regulation reseptor alfa adrenergik mukosa hidung  efek rebound  vasodilatasi pembuluh darah dan kongesti jaringan mukosa hidung  rebound congestion.

• Kerusakan yang terjadi : 1. Silia rusak 2. Sel goblet berubah ukurannya 3. Membran basal menebal 4. Pembuluh darah melebar 5. Stroma tampak edema 6. Hipersekresi kelenjar mukus dan perubahan pH sekret hidung

7. Lapisan submukosa menebal 8. Lapisan periostium menebal

GEJALA DAN TANDA • Hidung tersumbat terus-menerus

• Berair • Pemeriksaan fisik :  Tampak edema / hipertrofi konka dengan sekret hidung yang berlebihan.

PENATALAKSANAAN • Menghentikan obat vasokonstriktor topikal. • Mencari penyakit primer dan diobati dengan obat oral. • Vasokonstriktor topikal diganti dengan larutan saline fisiologis atau nasal steroid topikal.

GUSTATORY RHINITIS Hipersensitifitas terhadap makanan

Ada 3 jalur : Ingesti Inhalan Kulit

10 menit pertama alergi oral

Gejala tersering : diare, urtikaria dan asma

30 menit kemudian tmbul ( urtikaria, mual, muntah)

Rinitis atrofi Infeksi hidung kronis yang ditandai dengan atrofi yang progresif pada mukosa dan tulang konka Menghasilkan secret lebih kental dan membentuk krusta Terjadi metaplasia epitel kolumnar bersilia menjadi epitel skuamosa

Pemeriksaan rinoskopi anterior : konka inferior dan media atrofi , skeret berwana hijau dan ditemukan krusta

Pedoman diagnosis

Infeksi / non infeksi Alergi / non alergi Seasonal /parennial Eusinofilia atau non eusinofilia Penyebab lain yang menimbulkan gejala hidung kronis

TATALAKSANA -Posisi tidur kepala 30˚ -Menghindari alergen -Pemberian dekongestan oral, tapi hati-hati pada hipertensi, kardiak aritmia dan glaucoma -usahakan tubuh dalam keadaan hangat -Obat pencuci hidung -Aatihistamin, dekongestan dan antibiotik

-Kauterisasi konka dan submukosa -Kauterliksasi konka -Reseksi submukosa tulang konka -Konkotomi parsial -Konkotomi total

TERIMAKASIH

Related Documents

Rinitis Non Alergi
June 2020 3
Rinitis Alergi
November 2019 6
Refrat Rinitis Alergi
June 2020 2
Rinitis
November 2019 5
Rinitis
November 2019 6

More Documents from ""