Resume Bab 3 Dan Bab 4(tugas 2 Pak Arifin).docx

  • Uploaded by: Erika Damayanti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resume Bab 3 Dan Bab 4(tugas 2 Pak Arifin).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,982
  • Pages: 10
Resume BAB 3 dan BAB 4 “Bidang Masalah yang Luas dan Menentukan Rumusan Masalah” dan “Tinjauan Literatur Kritis” (Mata Kuliah Metodelogi Penelitian)

Dosen Mata Kuliah: Aripin Ahmad, S.E., M.Si.

Disusun oleh: Erika Damayanti 1711011044

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung Tahun 2019

BAB 3 Bidang Masalah Yang Luas Sebuah “masalah” tidak harus berarti bahwa terdapat hal yang salah dengan situasi saat ini yang perlu segera diperbaiki. Masalah dapat juga menunjukkan ketertarikan pada suatu isu di mana dengan menemukan jawaban yang tepat dapat membantu meningkatkan situasi saat ini. Sehingga, sebaiknya masalah didefinisikan sebagai situasi di mana terdapat perbedaam antara keadaan aktual dan kemungkinan terbaik yang diinginkan. Ketika kita mengidentifikasi masalah manajemen, masalah tersebut perlu disederhanakan menjadi topik yang dapat diteliti dalam studi. Sering kali diperlukan banyak usaha untuk mengubah masalah yang luas menjadi topik penelitian yang dapat dilakukan. Topik penelitian yang dapat dilakukan bersifat spesifik dan fokus. Pengumpulan Informasi Awal Sifat Informasi yang Dikumpulkan Pengumpulan informasi awal melalui introspeksi, wawancara tidak terstruktur, wawancara terstruktur, dan/atau tinjauan melalui sumber informasi yang ada, seperti artikel berita, buku teks, penyelenggaraan konferensi, dan internet, akan membantu peneliti untuk mempersempit bidang masalah yang luas dan menentukan rumusan masalah yang spesifik. Meskipun sifat informasi tertentu yang diperlukan untuk tujuan ini bergantung pada jenis masalah yang dihadapi oleh seseorang, hal tersebut secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua hal; 1.

Latar belakang informasi pada organisasi dan lingkungannya, yaitu faktor kontekstual.

2.

Literatur jumlah informasi yang tersedia atau sudah diketahui dan ditulis bersifat relevan dengan proyek penelitian anda.

Jenis informasi tertentu, seperti rincian latar belakang perusahaan dapat diperoleh dari catatan yang dipublikasikan, situs web perusahaan, arsip perusahaan, dan sumber lain. Jenis informasi tertulis lainnya, seperti kebijakan, prosedur, dan peraturan perusahaan dapat diperoleh dari catatan dan dokumen perusahaan. Data yang diperoleh dari sumber-sumber yang ada semacam itu disebut data sekunder. Data sekunder (secoundary data) yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan oleh peneliti. Sebaliknya, jenis informasi tertentu lainnya paling baik diperoleh dengan mengamati peristiwa, orang, dan objek; atau dengan menyebarkan kuesioner kepada orang-orang. Data primer (primary data) merujuk pada informasi yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri melalui instrumen seperti survei, wawancara, kelompok fokus, atau observasi. Informasi Latar Belakang dalam Organisasi Penting bagi peneliti atau tim peneliti, khususnya jika yang melakukan penelitian adalah agensi dari luar untuk mengetahui dengan baik latar belakang perusahaan atau organisasi yang dipelajari. Informasi latar belakang seperti itu mungkin meliputi, di antaranya, faktor kontekstual di bawah ini yang dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dipublikasikan. 1.

Asal usul dan sejarah perusahaan; kapan perusahaan berdiri, jenis bisnis, tingkat pertumbuhan, kepemilikan serta kontrol, dan seterusnya.

2.

Ukuran dalam hal karyawan, aset, atau keduanya.

3.

Piagam; tujuan dan ideologi.

4.

Lokasi; regional, nasional, atau lainnya.

5.

Sumber daya; manusia dan lainnya.

6.

Hubungan saling ketergantungan dengan institusi lain dan lingkungan eksternal.

7.

Posisi keuangan selama 5 hingga 10 tahun terakhir, dan data keuangan yang relevan.

8.

Informasi pada faktor struktural (misalnya, peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan pada setiap tingkat pekerjaan, arah komunikasi, sistem pengendalian, sistem arus kerja).

9.

Informasi pada filosofi manajemen.

Informasi yang dikumpulkan pada faktor-faktor terkait akan berguna untuk berbicara dengan manajer dan keryawan lain dalam perusahaan dengan banyak informasi dan menyatakan persoalan-persoalan tepat yang terkait dalam masalah. Literatur – Jumlah Informasi yang Tersedia Literatur – jumlah informasi yang tersedia bagi seorang peneliti; dapat membantu dalam memikirkan atau memahami masalah dengan lebih baik. Tinjauan pada buku teks, jurnal, penyelenggaraan konferensi, dan materi lain yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan memastikan bahwa memiliki kesadaran dan pemahaman menyeluruh pada penelitian terkini dan pendapat pada area subjek tersebut. Hal ini akan membantu untuk: 

Menyusun penelitian pada penelitian yang sudah dilakukan, atau dengan kata lain untuk melakukannya pada dasar informasi yang sudah ada;



Membuat rumusan masalah dengan tepat dan jelas.

Menentukan Rumusan Masalah Setelah mengumpulkan informasi awal, peneliti berada pada tahap mempersempit masalah dari dasar awal yang luas dan menentukan fokus masalah dengan lebih jelas. Menjadi hal penting bahwa rumusan masalah (problem statement) bersifat tidak ambigu, spesifik, dan fokus, dan bahwa masalah tersebut dibahas dalam perspektif akademik tertentu. Membuat Rumusan Masalah yan Baik Rumusan masalah yang baik melibatkan rumusan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. Penelitian yang baik memiliki fokus dan tujuan. Di mana tujuan penelitian dasar dalam bisnis berkaitan dengan pengembangan informasi (dari proses) bisnis dan manajemen secara umum, tujuan dari penelitian terapan adalah untuk menjelaskan masalah tertentu yang terjadi dalam lingkup pekerjaan. Rumusan masalah berkaitan dengan “mengapa” (maksud atau tujuan tertentu dari studi) dan “apa” (pertanyaan penelitian utama atau serangkaian pertanyaan penelitian) dari penelitian tersebut. Terdapat tiga kriteria utama untuk

menilai kualitas rumusan masalah: rumusan masalah harus relevan, dapat dilakukan, dan menarik. Proposal Penelitian Sebelum memulai penelitian, harus ada kesepakatan antara orang yang mengesahkan studi dengan peneliti tentang masalah yang akan diteliti, metodologi yang akan digunakan, lama (waktu) studi, dan biayanya. Hal ini memastikan bahwa tidak terjadi kesalahpahaman atau kekecewaan di kemudian hari di antara kedua pihak. Hal tersebut biasanya dicapai melalui pengajuan proposal penelitian yang disampaikan oleh peneliti dan mendapat persetujuan dari pihak sponsor yang mengeluarkan surat kuasa untuk memproses studi tersebut. Proposal penelitian (research proposal) yang disusun oleh peneliti merupakan hasil dari usaha yang terencana, terorganisasi, teliti, dan pada dasarnya meliputi hal-hal berikut: 1.

Judul penelitian.

2.

Latar belakang studi.

3.

Rumusan masalah: a. Tujuan studi b. Pertanyaan penelitian.

4.

Cakupan studi.

5.

Relevansi studi.

6.

Desain penelitian, memberikan rincian tentang: a. Jenis studi; eksploratif, deskriptif, dan/atau kausal b. Metode pengumpulan data c. Desain pengambilan sampel d. Analisis data.

7.

Kerangka waktu studi, termasuk informasi mengenai kapan laporan tertulis akan diserahkan kepada sponsor.

8.

Anggaran yang merinci biaya dengan keterangan poin pengeluaran yang spesifik.

9.

Bibliografi yang dipilih.

Implikasi Manajerial Manajer terkadang melihat gejala dalam situasi problematik dan memperlakukannya seolah-olah sebagai masalah sebenarnya dan merasa kecewa ketika solusi mereka tidak berhasil. Memahami urutan penyebab-masalahkonsekuensi,dan mengumpulkan informasi yang relevan untuk menemukan pemahaman masalah yang sebenarnya sangat membantu untuk menunjukkan masalah

dengan

tepat.

Input

dari

manajer

membantu

peneliti

untuk

mendefinisikan bidang masalah yang luas. Isu Etika Dalam Tahap Awal Investigasi Informasi awal dikumpulkan oleh peneliti untuk mempersempit bidanga masalah yang luas dan menentukan rumusan masalah yang spesifik. Pada banyak kasus, peneliti mewawancarai pembuat keputusan, manajer, dan karyawan lain untuk mendapatkan informasi terkait situasi sehingga dapat memahami masalah dengan lebih baik. Ketika masalah sudah dijelaskan dan rumusan masalah ditentukan, peneliti perlu menilai kemampuan penelitiannya; jika peneliti tidak memiliki keahlian atau sumber untuk melakukan proyek, dia seharusnya menolak proyek tersebut.

BAB 4 Tujuan Tinjauan Ulang Literatur Kritis. Tinjauan literature (literature review) adalah proses langkah demi langkah yang melibatkan identifikasi tulisan yang dipublikasikan dan yang tidak di publikasikan dari sumber data sekunder pada topik kepentingan evaluasi penelitian terkait dengan masalah dan dokumentasi penelitian. Tujuan dari tinjauan literatur kritis tergantung pada pendekatan penelitian yang diambil. Secara umum, kajian literatur memastikan bahwa upaya penelitian diposisikan relative terhadap pengetahuan yang ada dan dibangun di atas pengetahuan ini, orang tidak mengambil resiko “menciptakan kembali roda”; yaitu, membuangbuang usaha untuk mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah dikenal, latar belakang ini tersedia untuk memungkinkan anda untuk melihat masalah dari sudut tertentu, untuk membentuk pemikiran anda, dan untuk memicu wawasan yang berguna pada topik penelitian anda, ide yang lebih jelas muncul sebagai variable apa yang penting untuk dipertimbangkan, mengapa meraka dianggap penting, dan bagaimana mereka harus diselidiki untuk memecahkan masalah, peneliti mampu memperkenalkan terminology yang relevan dan untuk menyediakan definisi konsep membimbing dalam kerangka teoritis, peneliti mampu memberikan argumentasi untuk hubungan antara variable dalam model konseptual, testability dan peniruan temuan dari penelitian saat ini ditingkatkan, serta hasil penelitian terkait temuan lain.

Bagaimana Pendekatan Tinjauan Literatur. 1.

Sumber Data. Kualitas suatu tinjauan literature terletak dari seleksi dan membaca buku, jurnal akademik dan profesional, laporan, tesis, hasil konferensi, manuskrip yang tidak dipublikasikan,dll. Hal tersebut berguna sebagai sumber informasi. Kombinasi yang tepat dari sumber daya tergantung pada sifat dan tujuan dari proyek penelitian Anda a. Buku teks pelajaran menawarkan titik awal yang baik untuk menemukan sumber-sumber yang lebih rinci, seperti artikel jurnal,

tesis, dan manuskrip yang tidak diterbitkan. Tapi, mereka cenderung kurang up to date daripada jurnal. b. Jurnal, artikel dalam jurnal akademik telah tunduk pada pengawasan dari para ahli dibidang yang sama sebelum diterima untuk publikasi.. Artikel penelitian juga memberikan penjelasan rinci tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. c. Disertasi sering kali mengandung kajian dalam literature pada area spesifik. Kebanyakan disertasi mencakup beberapa bab empiris. Tapi, tidak setiap bab empiris dari tesis akhirnya diterbitkan dalam jurnal akademis. d. Acara Konferensi dapat berguna dalam menunjukkan penelitian terbaru, atau penelitian yang belum dipublikasikan. Catatan konferensi sangat up to date. Tidak setiap naskah yang dipresentasikan pada konferensi akhirnya diterbitkan dalam jurnal akademis. e. Naskah yang Tidak Dipublikasi, merupakan sebuah manukrip yang tidak secara resmi dirilis oleh individu, penerbit, atau perusahaan lain. Manuskrip yang tidak diterbitkan seringkali sangat up to date. f. Laporan, Departemen pemerintah dan komisi perusahaan melakukan penelitian yang menyediakan sumber yang berguna untuk pasar tertentu, industri, atau informasi perusahaan. g. Surat Kabar memberikan informasi bisnis up-to-date,. Harus dicatatat bahwa tidak semua opini dalam koran objektif. h. Internet, Jumlah informasi yang dapat ditemukan di internet sangat besar. Jumlah surat kabar, majalah, dan jurnal yang tersedia secara elektronik berkembang pesat. Internet tidak diatur dan dimonitor, mudah dan murah. Sehingga, internet memberikan tantangan yang luar biasa dalam menentukan kegunaan dan keandalan informasi. 2. Mencari literatur. Hampir setiap perpustakaan saat ini memiliki sistem online computer untuk mencari informasi yang dipublikasikan. Database komputer menyediakan sejumlah keuntungan. Ini menghemat sejumlah besar waktu, mendapatkan akses relative murah, dan mereka komprehensif

dalam daftar dan ulasan referensi mereka. Kebanyakan perpustakaan memiliki sumber-sumber elektronik seperti: 

Jurnal elektronik



Database full-test



Database bibliografi



Database abstrak

3. Mengevaluasi literatur Sekilas judul dari artikel akan menunjukkan siapa di antara mereka mungkin berhubungan atau sesuai untuk studi yang dimaksud. Abstrak artikel memberikan gambaran tentang tujuan penelitian, strategi penelitian umum, temuan, dan kesimpulan. Sebuah abstrak yang baik akan memberikan informasi yang cukup untuk membantu kita untuk memutuskan apakah sebuah artikel relevan untuk studi tersebut atau tidak. Pengantar sebuah artikel juga memberikan gambaran masalah penelitian yang ditangani dan tujuan penelitian yang spesifik. Sebuah tinjauan literature yang baik harus meliputi referensi untuk studi kunci dilapangan. Sehingga, artikel dan buku yang sering dikutip oleh orang lain harus disertakan dalam tinjauan literature, bahkan jika artikel tersebut ditulis 30 atau 40 tahun yang lalu. Tentu saja, pekerjaan yang lebih baru juga harus dimasukkan dalam survey literature, karena literature lebih up to date. 4. Menulis Tinjauan Literature Menulis tinjauan literature penting untuk menyajikan pembaca bahwa peneliti memiliki pengetahuan tentang bidang masalah dan telah melakukan pekerjaan rumah yang diperlukan untuk penelitian lebih awal, dan kerangka teoritis akan terstruktur pada pekerjaan yang telah dilakukan dan akan menambah dasar yang kuat dengan adanya pengetahuan. Isu Etika Sebelumnya kita telah menjelaskna bahwa penenlitian melibatkan bagian karya orang lain. Ketika meringkas, menambah, atau menantang pekerjaan orang lain, ada dua perangkap penting yang harus diperhatikan:



Sengaja keliru karya penulis lain, yaitu sudut pandang mereka, ideide, model, temuan, kesimpulan, interpretasi dan sebagainya.



Plagiarisme merupakan penggunaan kata-kata, argument, ide asli dari penulis seolah-olah hal tersebut adalah milik anda sendiri. Bahkan jika hal ini dilakukan dengan ikhtikad baik, dari kecerobohan atau ketidaktahuan. Dua alasan lain untuk menganggap plagiarisme sangat serius menurut

IJzermans

dan

Van

Schaaijk

(2007).

Mereka

menunjukkan bahwa: 1) Plagiarism

membuat

sulit

bagi

pembaca

untuk

memverifikasi apakah klaim anda tenta penulis dan sumber-sumber lain adalah akurat. 2) Anda berpartisitasi dalam perdebatan ilmiah. Anda perlu membuat posisi anda dalam perdebatan ini jelas, dengan menunjuk penulis yang karyanya anda sedang membangun atau menantang ide-ide anda.

Pertanyaan BAB 3 : Bagaimana trik atau cara untuk menentukan rumusan masalah yang menarik untuk dibahas dan bagaimana cara agar kita tidak salah dalam menentukan masalah? BAB 4 : Dalam penulisan skripsi atau tugas akhir pastinya kita bisa saja menemukan pembahasan yang sama dengan apa yang akan kita tuliskan dalam skripsi kita. Dan dikhawatirkan dituduh melakukan plagiarisme. Lalu bagaimana cara kita agar tidak dianggap melakukan plagiarisme tersebut? Apakah kita harus mengganti topik pembahasan atau ada cara lain?

Related Documents


More Documents from "Firdaus Titah"