KEPERAWATAN BEDAH
TUGAS SOP PERAWATAN WSD ( Water Seal Drainase ) ( disusun untuk memnuhi tugas mata kuliah Keperawatan Bedah ) Dosen Pengampu : Ns. Akhmad Zainur Ridla S.Kep., MAdvN
Disusun oleh : Resti Indri Safitri NIM 172310101151
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2019
JUDUL SOP : FAKULTAS KEPERAWATAN
PERAWATAN WSD (WATER SEAL DRAINASE)
UNIVERSITAS JEMBER NO DOKUMEN :
PROSEDUR
NO REVISI :
HALAMAN :
TANGGAL TERBIT:
RASIONAL DITETAPKAN OLEH :
TETAP 11 Desember 2018 1.
2.
PENGERTIAN
TUJUAN
Perawatan yang dilakukan pada pasien dengan post pemasangan selang WSD menyangkut perawatan luka, selang, dan botol WSD
-
1. Mencegah terjadinya infeksi post pemasangan selang WSD
-
2. Menjaga kepatenan sistem drainage WSD
-
3. Mengembangkan kembali paru yang kolaps 3.
INDIKASI
Pasien dengan pemasangan selang dada atau water seal drainase
4.
KONTRAINDIKASI
------
5.
PERSIAPAN PASIEN
1. Pastikan identitas klien yang akan dilakukan tindakan. 2. Jelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
6.
PERSIAPAN ALAT
1. Satu bak instrumen steril berisi 2 buah pinset anatomis, 2 buah pinset cirurgis, 1 buah gunting, 1 buah klem anatomis, 1 buah kom kecil, kasa yang sudah dipotong bagian tengahnya dan kasa pentul secukupnya. 2. Botol WSD berisi aquadest dimana ujung selang didalam botol harus terendam sepanjang dua cm. 3. Hipafix dan gunting.
-
-
-
-
4. Nierbekken/kantong balutan kotor.
-
5. NaCl 0.9%.
-
6. Alkohol 70%
-
7. Perlak kecil.
-
8. Handscoon steril.
-
9. Kasa steril dalam tromol/sachet.
-
10. Korentang steril dalam tempat yang steril
-
.
FASE ORIENTASI : (Telah membaca status klien dan data klien untuk memastikan tindakan)
Memastikan bahwa perawat benar pasien dan benar tindakan yang akan dilakukan .
1. Beri salam dan perkenalkan nama perawat
Menurunkan kecemasan klien dan keluarga , menjalin bina hubungan saling percaya antara klien dan perawat.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
Untuk memberikan informasi kepada klien agar klien memahami tindakan yang akan dilakukan oleh perawat serta meningkatkan kerja sama klien agar pelaksanaan prosedur dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.
3. Posisikan klien dalam posisi senyaman mungkin
Untuk meningkatkan evakuasi udara dan cairan atau memungkinkan drainage cairan dan udara yang optimal.
FASE KERJA :
Bertujuan untuk mencegah masuknya kuman yang mengakibatkan terjadinya infeksi sekunder dan untuk perlindungan pada diri sendiri
1.
Mencuci tangan.
2.
Memasang perlak dibawah area yang akan didressing.
Perlak tersebut digunakan sebagai tempat beberapa alat steril yang sering dibutuhkan ketika fase kerja, agar memudahkan dalam pengambilan dan peletakkan alat.
3.
Mendekatkan bengkok.
Untuk memudahkan dan melancarkan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.
4.
Memasang handscon steril.
Bertujuan untuk mencegah masuknya kuman yang mengakibatkan terjadinya infeksi sekunder dan untuk perlindungan diri.
5.
Membuka set bedah minor steril.
Mencegah masuknya mikroorganisme dan memperkecil daerah lapang operasi yang terkontaminasi dengan udara luar.
6.
Mengambil 2 pinset cirurgis, membuka hipapix yang sebelumnya sudah dibasahi dengan Menyiapkan dan menjaga sterilisasi alat alkohol secara hati-hati, membuka kasa, masukan kedalam bengkok, letakkan pinset pada yang akan digunakan. tempat yang sudah ditentukan.
7.
Mengobservasi adanya tanda-tanda infeksi pada luka disekitar selang WSD dan kondisi Untuk mempertahankan sistem drainage benang hecting. yang bebas dan paten , mencegah cairan terakumulasi di rongga dada.
8.
Mengambil 2 pinset anatomis, mengambil kasa pentul yang sudah dibasahi dengan NaCl 0,9%, peras, jepit setengahnya, bersihkan luka secara hati-hati dengan cara sirkuler dari arah dalam keluar, buang kasa pentul yang kotor kedalam bengkok. Mengambil kasa pentul lagi, peras, jepit setengahnya, bersihkan selang WSD sepanjang ± 3 cm.
9.
Mengambil kasa steril yang sudah dipotong tengahnya, menutup luka secara menyilang, Melindungi luka dari masuknya plester dengan hipapix secara horizontal kemudian piksasi selang WSD kedinding dada. mikroorganisme dan memberikan dukungan pada luka dan menjamin penutupan lengkap dengan pemajanan minimal pada mikroorganisme, serta mencegah tercabutnya selang secara tidak
Gerakan sirkuler dapat mencegah kontaminasi silang dari kulit bakteri dekat area luka dan arah pembersihan luka harus dari area yang steril ke arah luar menjauhi luka agar mencegah introduksi organisme ke dalam luka. Pembersihan selang WSD dimaksudkan untuk mencegah sumbatan oleh bekuan dan fibrin.
sengaja. 10. Mengklem selang WSD di atas sambungan.
Untuk mencegah hilangnya tekanan negatif intrapleural apabila terjadi gangguan dalam sistem tersebut.
11. Melepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang pada botol, ujung selang WSD Ketika sistem WSD penuh, pengeluaran dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian selang WSD dihubungkan kembali dengan cairan dan udara akan terhalang dari selang penyambung botol WSD yang baru. rongga pleura. Teknik aseptic dapat membantu mencegah masuknya bakteri ke dalam rongga pleura. 12. Membuka klem. Menganjurkan klien untuk batuk atau bernapas dalam untuk melihat Untuk mencegah timbunya tension undulasi positif atau negatif dan apa yang keluar dari ujung selang didalam botol WSD. pneumothoraks. 13. Merapikan baju dan selimut klien
Memberikan kenyamanan pada pasien serta menjaga privasi pasien.
14. Membereskan alat.
Memudahkan perawat saat memindahkan alat serta melindungi alat yang tidak steril agar tidak mengontaminasi alat lainnya yang masih steril.
15. Mencuci tangan.
Untuk mencegah masuknya kuman yang mengakibatkan terjadinya infeksi sekunder dan untuk perlindungan pada diri sendiri
FASE TERMINASI : 1. Berikan reinforcement positif
Membuat klien merasa lebih berarti dan dihargai usahanya yang kooperatif saat tindakan.
8.
2. Buat kontrak pertemuan selanjutnya untuk perawatan WSD berikutnya
Agar pasien mengetahui dan mempersiapkan diri untuk jadwal perawatan selanjutnya.
3. Akhiri kegiatan dengan baik
Untuk menghormati dan menghargai pasien serta menjaga kesopanan kepada klien.
4. Mendokumentasikan hasil kegiatan
Untuk mendokumentasikan secara lengkap semua tindakan yang telah dilakukan terhadap klien, dan untuk mengidentifikasi masalah klien mengembangkan intervensi yang diperlukan.
HASIL : Dokumentasikan : 1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
Digunakan untuk sebagai pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pada klien dalam melakukan asuhan keperawatan
2. Dokumentasikan evaluasi tindakan:
Untuk mengkomunikasikan status kesehatan klien dan kondisi terakhir klien secara jelas, untuk memberikan informasi yang bermamfaat untuk memutuskan apakah tindakan keperawatan bisa dimulai, dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan, serta untuk memberikan keterangan bagi
perbaikan rencana keperawatan berdasarkan pada catatan data pengkajian ulang atau perumusan ulang dari diagnosa keperawatan. 3. Nama dan paraf perawat
9
Untuk mengetahui secara benar dan pasti siapa yang telah melakukan asuhan keperawatan.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN : 1. Observasi : Tekukan dan lekukan pada selang dapat a. Pembalut selang dada : Observasi selang untuk melihat adanya tekukan, lekukan menghasilkan tekanan balik sehingga dapat yang menggantung, bekuan darah, warna kulit mendorong drainage kembali ke dalam ruang. Selang yang terlipat dan diperas, dapat menyebabkan terjadinya tension pneumothoraks atau menyebabkan jaringan paru mudah rusak karena pengisapan dari selang. Akumulasi cairan dalam gulungan selang yg tergantung akan menghalangi sehingga meningkatkan resiko terjadinya tension pneumothoraks. b. Sistem drainage : Segel air/undulasi untuk melihat fluktuasi inspirasi dan ekspirasi Mengidentifikasi indikasi adanya proses klien dan gelembung udara dalam ruang pengontrol penghisapan ketika penghisap kemajuan atau penyimpangan dari hasil digunakan kegiatan yang telah dilakukan. c. Tipe & jumlah drainase cairan: Catat warna dan jumlah drainase
Untuk memastikan tidak adanya gangguan pada sistem drainage sehingga dapat dipastikan tidak adanya gangguan pada sistem yang dapat meningkatkan resiko timbulnya infeksi dan kambuhnya
pneumothoraks. 2. Posisikan klien : a. Semi fowler sampai fowler tinggi untuk mengeluarkan udara (pneumothorak)
b. Posisi fowler untuk mengeluarkan cairan (hemothorak)
Petunjuk pengerjaan :
Untuk memastikan posisi klien nyaman karena posisi yang baik membantu pernafasan, meningkatkan pertukaran gas yang baik, dan untuk mengurangi penekanan serta mencegah otot-otot tegang membantu menurunkan rasa tidak nyaman. Untuk memastikan cairan dari WSD dapat terhisap kembali kedalam dada pada waktu pasien inspirasi apabila botol terletak / berada sejajar atau lebih tinggi dari dada pasien.
1. Cover sudah tersedia tinggal mengganti nama dan nim sesuai dengan jati diri anda 2. Rasionalkan tindakan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan SOP [ kolom dengan tanda intruksi – jangan di rubah dalam artian kosongi saja tanpa rasional ] 3. Tanpa Daftas Pustaka 4. DL pengumpulan tugas H-1 (Tunguu portal dibuka)via sister masing – masing, kami dari pihak CO sudah memberikan DL tolong di upload tepat waktu dengan format file [ Nama_NIM_Kelas17 ] 5. Deadline Tanggal 18 Maret 2019, untuk jam menunggu portal dibuka 6. Hapus halaman ini