Educational Technology, potentials, expectations and challenges Ringkasan: Teknologi dalam pendidikan bukanlah suatu tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Namun dalam banyak kasus dan dalam berbagai bidang pendidikan, penggunaan teknologi di ruang kelas belum didukung oleh perubahan strategi mengajar. Sekarang sudah banyak guru yang menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Maka dari itu, harus dikemukakan potensi, tantangan dan harapan dalam penggunaan teknologi tersebut Inti penelitian 1. Sejauh manakah teknologi dapat memperkaya lingkungan belajar di kelas dan tantangan apa yang diakibatkannya?. 2. Apakah teknologi dapat mengganti peran guru di masa depan ? 3. Apa persepsi yang ada pada guru mengenai penggunaan teknologi pendidikan ? bisakah mereka menghadapi kemajuan pesat IT modern ?
Teknologi dalam pendidikan :Tantangan dan kerugian Program computer berbasis interaktif dapat memberikan efek negative terhadap anak, seperti yang dikatakan Anna Craft dalam penelitiannya “"Otak mereka dihargai bukan karena tetap pada tugas, tetapi untuk melompat ke hal berikutny. kekhawatirannya adalah kita membesarkan generasi anak-anak di depan layar yang otaknya akan terhubung secara berbeda. Kalau menurut gue sih mungkin maksudnya neuron yang ada pada otak anak tidak saling terhubung atau pengetahuannya tidak terkonstruk. Jangkauan efek tersebut bias terjadi hingga remaja dan dewasa karena banyak penelitian membuktikan bahwa menghabiskan waktu berjam-jam di layar ponsel, komputer atau I Pad dapat memengaruhi perhatian dan kemampuan untuk focus (g bias focus lama). Jawaban pertanyaan penelitian 1. 72% guru mengatakan teknologi dalam pendidikan dapat memperluas lingkungan belajar, 21% mengatakan biasa aja (tidak terlalu luas) dan sisanya bilang tidak berguna. 62% guru menjawab tantangan yang dihasilkan adalah digital divide, 32% menjawab generasi digital divide dan 4% khawatir akan menggantikan guru di masa depan Digital Divide adalah sebuah bentuk dan kondisi kesenjangan (gap) diantara masyarakat yang tahu teknologi digital dengan masyarakat yang tidak tahu sama sekali. 2. 46% menjawab tidak mungkin mengganti guru, 15% menjawab mungkin bisa, 29% menjawab bias dan 10% menjawab netral. 3. 64% guru menanggapi teknologi dengan positif, 22% negative dan sisanya netral.
39% mengatakan bias mengatasi kemajuan cepat teknologi, 36% mengatakan bisa sampai tahap tertentu, 15% menagatakan tidak bisa dan 10% mengatakan tidak yakin Kesimpulan 1. Revolusi industri tidak hanya mengubah aspek ekonomi kehidupan manusia tetapi juga sosial dan pendidikan. 2. Semenjak Revolusi industri, mesin memiliki peran besar dalam mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik. 3. Peran teknologi dibutuhkan dalam pembelajaran. 4. Teknologi dapat memperkaya lingkungan belajar dengan memperluas komunikasi antara guru dan peserta didik, serta peserta didik dan dunia. 5. Sikap positif guru terhadap teknologi pendidikan dapat memastikan keberhasilan penerapan teknologi di ruang kelas. 6. Guru tidak bisa mengandalakan teknologi begitu saja, akan tetapi penggunaan teknologi harus direncanakan (by design) atau disesuaikan (by utilization) dengan tujuan pembelajaran
Challenges for Educational Technologists in the 21st Century Sementara profesi lain harus mengatasi tantangan yang diahadapinya, profesi teknolog pendidikan k-12 cenderung memandang tantangan-tantangan yang ada sebagai peluang. Karena teknolog pendidikan merupakan orang yang dilatih dalam kepemimpinan, manajemen perubahan, pemecahan masalah dan kompetensi teknis. Motivasi utama adalah upaya mereka akan secara langsung mendukung tujuan pendidikan, yang biasanya mencakup (a) pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar; (b) mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis; dan (c) mengembangkan warga negara yang bertanggung jawab dan pembelajar seumur hidup. Motivasi sekundernya adalah nilai yang diperoleh dalam mengekspos siswa dengan menggunakan teknologi pendidikan modern dan mempersiapkan orang untuk hidup di abad ke-21. Harapannya, meningkatkan produktivitas siswa, berkontribusi pada karier yang sukses, dan melengkapi kompetensi belajar sepanjang hayat. Motivasi ketiga dan sangat penting adalah tantangan untuk menemukan solusi yang berkelanjutan dan memiliki dampak baik secara langsung ataupun tidak langsung; yaitu penelitian teknologi pendidikan merupakan faktor kunci dalam dampak dan kemajuan sistemik dan berkelanjutan. Itulah mengapa penelitian TP merupakan faktor utama yang memiliki dampak dan kemajuan yang sitemik dan berkelanjutan
Kesimpulan:
1. Teknolog pendidikan behasil mengatasi berbagai macam tantangan yang ada mulai dari internet, perangkat intra/interkoneksi baru, pemilihan software dan peayanan, digital divide dan sebagainya (banyak banget) 2. Faktor manusia, bahkan dengan semua penelitian dan kemajuan dalam ilmu sosial, masih merupakan tantangan dalam ETI. Teknologi pendidikan harus mengantisipasi kebutuhan pengguna serta perubahan dalam sikap, harapan dan sistem kepercayaan yang dapat mempengaruhi dan mengkompromikan upaya kolaborasi sehingga mempengaruhi hasil ETI ETI= educational technologi integration 3. memilih konten dan sistem penyampaian pesan belajar juga bisa menjadi tugas yang sulitn. Hal ini sering diserahkan kepada administrator dan pakar teknologi luar yang mencakup vendor, sehingga terjadi bias yang mungkin tidak selaras dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran dan pengajaran. Peluang nyata bagi teknolog pendidikan adalah mempromosikan gagasan bahwa para guru memiliki kepentingan dalam upaya ETI 4. Seorang teknolog pendidikan harus memeiliki ekspektasi yang jelas dan dapat melakukan perubahan dengan bukti nyata 5. Jika teknologi pendidikan ingin memenuhi tantangan abad ke-21, mereka harus bertindak dengan cara yang etis sebagai penyelidik, pengembang, dan manajer. Mereka harus terarah dengan pertanyaan dan kebutuhan spesifik, mempertimbangkan cara alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan dan berkomitmen waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk sukses.