Rancangan Aktualisasi Langgeng Setyo New (1).docx

  • Uploaded by: LeEya Fatigku
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rancangan Aktualisasi Langgeng Setyo New (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 10,154
  • Pages: 62
HALAMAN PERSETUJUAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) : Optimalisasi penggunaan aplikasi Microsoft Access

Judul

dalam penginputan dan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan

Nama

: Langgeng Setyo A

NIP

: 198703052019022005

Angkatan

: 1

No. Presensi

: 19

Disetujui untuk diseminarkan pada : Hari

: Senin

Tanggal

: 12 November 2018

Tempat

: BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 12 November 2018 Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Abi Alzena NIP. 19960201 201712 2 002 Menyetujui, Pembimbing,

Mentor,

Wahju Widiarsih,ST.M.Pi Widyaiswara Ahli Muda NIP.19670667 199803 2 001

dr. Indah Widiastuti Kepala Puskesmas NIP.

1

HALAMAN PENGESAHAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

: Optimalisasi

Judul

penggunaan aplikasi Microsoft Access

dalampenginputan

dan

pencatatan

rekaman

pemeriksaan

Nama

: Langgeng Setyo A

NIP

:. 198703052019022005

No. Presensi

: 19

dinyatakan layak untuk diaktualisasikan dalam habituasi.

Disahkan pada : Hari

: Selasa

Tanggal

: 13 November 2018

Tempat

: BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 13 November 2018 Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Abi Alzena NIP. 19960201 201712 2 002 Menyetujui, Pembimbing,

Mentor,

Wahju Widiarsih,ST.M.Pi Widyaiswara Ahli Muda NIP.19670667 199803 2 001

dr. Indah Widiastuti Kepala Puskesmas NIP.

2

hasil

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini perkembangan teknologi memegang andil yang besar dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itu, Masyarakat harus memanfaatkan perkembangan

teknologi tersebut

untuk membantu

mempermudah penyelesaian pekerjaan sehari-hari. Teknologi saa ini dapat mengoptimalkan dan meingkatkan efisiensi dalam berbagai hal. Perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

menyebabkan

perubahan disegala aspek kehidupan, begitupula pada sistem pendataan atau arsip

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Setiap Puskesmas

memerlukan arsip tentang

kesehatan pasien. Arsip merupakan inforamasi terekam dalam bentuk media apapun, yang diciptakan, diterima dan dikelola oleh suatu instansi atau individu dalam rangka pelaksanaan kegiatan atau karena kewajiban legalnya. Arsip

merupakan

salah

satu faktor yang menunjang kelancaran

penyelenggaraan kegiatan di suatu instansi. Untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut dibutuhkan suatu perangkat lunak yang dapat memudahkan dalam pendataan. Penulis membuat sebuah aplikasi menggunakan microsoft access yang dapat membantu mempermudah pendataan. Menggunakan aplikasi tersebut dapat mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi dalam membuat arsip kesehatan.

3

Dalam rangka meningkatkanakuntabilitas dan manajemen mutu pelayanan

Puskesmas,

yang

mana

sebelumnya

pencatatan

dan

pembukuan kegiatan analisis laboran di Puskesmas Mijen dilaksanaka secara konvensional atau form manual. Tidak jarang ditemui ‘’miss record’’pencatatan yag salah pengetika / kekelirua dokumentasi hasil laboratorium dan sejenisnya, sehingga berdampak kurang efektifnya pelayanan kegiatananalisa laboratorium baik secara record maupun akuntabilitas hasil laboratorium pasien. Maka dari itu kami mengangkat permasalah tersebut denga pencatatan record hasil laboratorium secara digital menggunakan aplikasi icrosoft Acces ( MA ). Maksud dan tujuan pengimplementasian aplikasi tersebut agar pencatatan record hasil laboratorium pasien valid dan akuntabel tentunya. Diharap akan berbanding lurus dengan mutu pelayana analisa laboratorium di Puskesmas Mijen. Penggunaan APD pada petugas Laboratorium sangat penting diterapkan karena faktor resiko bahaya yang di timbulkan sangat berbahaya bagi petugas laboratorium. Minimnya pengawasan stock reagen di suatu instansi sangat dierlukan, apalagi yag bersifat langsung berhubunga dengan pasien, setiap bulan pasien yang dating ke puskesmas selalu meningkat sehingga dibutuhka savety stock denga perhitungan yang matang. Minimnya Laboratory information system di Puskesmas Mijen sangat berpengaruh terhadap hasil pasien, dengan adanya LIS maka hasil laboratorium aka semakin optimal. Kurang Optimalnya sosialisasi atau penyampaian waktu tunggu sangat penting sekali untuk meningkatkan pelayana, karena denga penyampaia waktu tunggu lebih awal dan pasti pasien akan cepat mendapat tindak lanjut pengobatan dari dokter. Pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai dasar

profesi

Aparatur

Sipil

Negara,

diperlukan

untuk

mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional,

4

yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal 3 (tiga) menjelaskan ASN sebagai profesi berlandaskan prinsip sebagai berikut, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan sesuai dengan

bidang

perlindungan

tugas,

hukum

kualifikasi

dalam

akademik,

melaksanakan

jaminan

tugas,

dan

profesionalitas jabatan. Permenkumham Nomor M.HH-3.Dl.03.02 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan

Pendidikan

dan

Pelatihan

di

Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia menjelaskan Diklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara menjadi Aparatur Sipil Negara. Tujuan Diklat Prajabatan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Aparatur Sipil Negara, disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Aparatur ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, ASN semestinya berpegang teguh pada seluruh nilai-nilai dasar ANEKA yang terkandung dalam nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Namun pada realitanya masih terdapat bayak Aparatur sipil Negara (ASN) yang belum menerapkan dan mengaplikasikan nilai – nilai ANEKA dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Whole of Government dan pelayanan publik. Berbagai

5

pandangan negatif sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjadi bagian dari ASN telah melekat pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipandang masyarakat

sebagai

pegawai

yang

suka

melakukan

penyimpangan, malas bekerja, telat bekerja, bekerja secara tidak bekerja peraturan, pelayanan yang kurang responsif dan lain sebagainya. Oleh karena itu, mulai saat ini pemerintah sedang gencar menggalakkan reformasi birokrasi dengan tujuan agar para PNS dapat menjalankan tugas secara baik, akan tetapi untuk terciptanya reformasi birokrasi perlu didukung oleh sumber daya manusia dan sistem yang berkualitas. Demi terwujudnya tujuan dan sasaran tersebut,maka perlu dibangun beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang PNS, diantaranya: mampu menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS, mampu mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mampu mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, serta menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas masing- masing. B.

Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah Dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS terdiri atas identifikasi isu dan penetapan isu sebagai berikut: 1.

Identifikasi Isu Isu atau masalah ditemukan dari adanya gap atau

kesenjangan antara kondisi yang terjadi di Puskesmas Mijen dengan kondisi yang diharapkan. Beberapa isu yang ditemukan oleh penulis terkait dengan manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik adalah:

6

Tabel 1.1 Identifikasi Isu

No. Identifikasi Isu Kondisi Saat ini 1. Optimalisasi Hasil pemeriksaan laboratorium penggunaan masih manual sehingga aplikasi diperlukan penulisan copy hasil Microsoft Acces secara rangkap ( MA )dalam penginputan dan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan

2. Belum Optimalnya penggunaan APD pada petugas Laboratorium

Saat ini ketika melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel pemeriksaan petugas laboratorium masih belum konsisten memakai APD misal jas laboratorium

3. Minimnya Adanya bugdet tahunan dari pengawasan negara dan jumlah pasien yag untuk stock semakin meningkat sehingga reagen di petugas kesulitan mengevaluasi laboraorium kebutuhan reagen dalam sehingga ada setahun. reagen yag tidak savety. 4. Minimnya Belum adanya sistem informasi Laboratory yang berbasis aplikasi atau information internet sehingga masih system di dikerjakan manual. Puskesmas

Kondisi yang Diharapkan Hasil pemeriksaan laboratorium bisa menggunakan aplikasi sehingga lebih optimal dalam pelayana dan lebih efektif dan efisien . Isu ini terkat dengan pelayanan publik.

Perlindungan terhadap petugas laboratorium lebih diperhatikan, karena kemungkinan penularan penyakit sangat rentan.

Pembuatan rencana kebutan yag lebih diperhatika dalam savety stock dalam pengajuan kebutuha selama setahun ke depan.

Adanya sistem informasi berbasis aplikasi atau internet sehingga dapat efisien dan efektif . Isu ini terkait pelayanan publik. Isu ini terkait pelayanan publik 5. Kurang Hasil yang seharusnya sudah Petugas diharapkan men optimalnya jadi dalam waktu 30 menit – 60 yampaikan hasil pemeriksaan sosialisasi waktu menit, beberapa kasus hasil bisa diambil dalam waktu yag tunggu pasien di tersebut belum diambil pasien, sdh di tentukan oleh laboratorium hal tersebut dikarenakan pasien laboratorium kepada pasien . tdk mendapat informasi dari sehingga pelayanan bisa lebih petugas . optimal . Isu ini terkait pelayanan publik. Isu ini terkait pelayanan publik.

7

2.

Penetapan Isu Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan

alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan

kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual,

Problematik,

Kekhalayakan

layak,)

dan

USG

(Urgency,

Seriousness, dan Growth). a.

Analisa Kriteria Isu dengan APKL. Berdasarkan identifikasi isu yang telah diuraikan di atas dianalisis

menggunakan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan layak,) 1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. 2) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 3) Problematika, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya. 4) Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan

untuk

dimunculkan

inisiatif

pemecahan

masalahnya.

No

Isu

A

1.

Optimalisasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan dan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan

2.

Belum Optimalnya penggunaan APD pada petugas Laboratorium

3.

Minimnya pengawasan untuk stock reagen di laboraorium sehingga ada reagen yag tidak savety.

8

+

+

+

P

+

+

+

K

+

-

-

L

+

+

+

Keterangan Memenuhi syarat

Tidak Memenuhi syarat Tidak Memenuhi syarat

4. Minimnya Laboratory information system di Puskesmas .

+

+

+

+

+

+

+

+

Memenuhi syarat

5. Kurang optimalnya sosialisasi waktu tunggu

pasien di laboratorium. .

Memenuhi syarat

Tabel 1.2 Analisis APKL

b. Analisa Prioritas Isu dengan USG Berdasarkan Tabel 1.2, isu yang teridentifikasi memenuhi syarat analisa APKL, yaitu: 1) Optimalisasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan dan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan. 2) Belum optimalnya penggunaan APD pada petugas laboratorium 3) Minimnya laboratory information sistem di Puskesmas. 4) Kurang optimalnya laboratorium.

sosialisasi

waktu

tunggu

pasien

di

5) Optimalisasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan rekama hasil pemeriksaan Isu tersebut, kemudian dianalisi dengan matriks USG (Urgency, Seriousness, Growth). 1) Urgency, mendesak untuk dibahas dikaitkan dengan waktu. 2) Seriousnes, seberapa serius dikaitakan dengan akibat yang muncul bila penyebab isu tidak dipecahkan dan masalah yang akan timbul akan lebih serius dari masalah pokok. 3) Growth, seberapa akan berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan makin memburuk bila dibiarkan.

9

Tabel 1.3 Analisa USG No 1. 2. 3.

4.

5.

Issue

Optimalisasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan dan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan. Belum Optimalnya penggunaan APD pada petugas Laboratorium. Minimnya pengawasan untuk stock reagen di laboraorium sehingga ada reagen yag tidak savety Minimnya Laboratory information system di Puskesmas Kurang optimalnya sosialisasi waktu tunggu pasien di laboratorium. Keterangan: 5 4 3 2 1

U

S

G

Total

4

4

4

12

3

4

3

10

3

3

3

9

3

4

3

11

3

4

4

11

: Sangat Besar : Besar : Sedang : Kecil : Sangat Kecil

c. Penetapan Isu yang Dipilih Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini merumuskan isu yang memuat focus dan locus, menentukan gagasan kegiatan yang akan dilakukan, mengidentifikasi sumber isu, aktor yang terlibat dan peran dari setiap aktor, dan mendeskripsikan keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan (secara langsung maupun tidak langsung) dengan konteks isu. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah Optimalisasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan dan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan Puskesmas Mijen Penjabaran secara rinci disajikan dalam

1 0

Tabel 1.4 berikut ini: No. 1.

Isu Terpilih

Optimalisasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan dan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan.

Mata Pelatihan Terkait Pelayanan Publik, 1. Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu

Gagasan Sumber Keratif/Kegiatan Isu Unit kerja Pembuatan SOP ( Standar Operasional Prosedur) untuk aplikasi microsoft acces dalam penginputan hasil pasien

Pelayanan Publik, 2. Nasionalisme, Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu

Menyelenggarakan diskusi dan sosialisasi dengan sesama pranata laboratorium kesehatan tentang aplikasi Microsoft Acces dalam penginputan hasil pemeriksaan.

Unit kerja

Tabel 1.4 Isu Terpilih 1 1

Aktor yang Terlibat 1. Kepala Puskesmas 2. Kepala Tata Usaha 3. Bagian Admin 4. Staff Laboratorium

1. Kepala Puskesmas 2. Kepala Tata Usaha 3. Staff Laboratorium

Peran Aktor yang Terlibat 1. Kepala Puskesmas sebagai atasan langsung Memberikan arahan dan persetujuan terkait prosedur yang akan disampaikan. 2. Kepala Tata Usaha dan Bagian Admin Memberikan nomor pengesahan dan persetujuan terkait prosedur yang akan disampaikan. 3. Staff laboratorium Perencana dan pelaksana kegiatan.

1. Kepala Puskesmas sebagai atasan langsung Memberikan arahan dan persetujuan terkait prosedur yang akan disampaikan. 2. Kepala Tata Usaha memberikan persetujuan terkait sosialisasi yang akan disampaikan. 3. Staff laboratorium Perencana dan pelaksana kegiatan..

No.

Isu Terpilih

Mata Pelatihan Terkait

Gagasan Keratif/Kegiatan

Sumber Isu Unit kerja

PelayananPublik, 3. Nasionalisme, Menyelenggaraka n pelatihan secara Akuntabilitas, Etika langsung untuk Publik, Komitmen aplikasi Miccrosoft Mutu Access untuk petugas laboratorium

Individu PelayananPublik, 4. Mengaplikasikan Nasionalisme, Miccrosoft Acces pada hasil Akuntabilitas, Etika pemeriksaan. Publik, Komitmen Mutu Individu Pelayanan Publik, 5. Memperbarui Nasionalisme, rekaman hasil pemeriksaan Akuntabilitas, Etika laboratorium Publik, Komitmen Mutu Pelayanan Publik, 6. Penataan arsip copy Individu Nasionalisme, sesuai tanggal pemeriksaan Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu

12

Aktor yang Terlibat

Peran Aktor yang Terlibat

1. Staff Laboratorium

1. Staff laboratorium Perencana dan pelaksana kegiatan.

1. Staff Laboratorium

1. Staff Laboratorium Perencana dan pelaksanaan kegiatan.

1. Staff Laboratorium

1. Staff laboratorium pelaksanaan kegiatan.

2. Staff Laboratorium

2. Staff laboratorium pelaksanaan kegiatan.

No.

Isu Terpilih

Mata Pelatihan Terkait

Gagasan Keratif/Kegiatan

Sumber Isu

Aktor yang Terlibat

Peran Aktor yang Terlibat

Unit kerja Pelayanan Publik, 7. Konsultasi program baru Nasionalisme, tentang Etika Publik dan penggunaan Akuntabilitas aplikasi Microsoft Acces ke dokter Jaga.

1. Kepala Puskesmas 1. Kepala Puskesmas sebagai 2. Kepala Tata Usaha atasan langsung 3. Staff Laboratorium Memberikan arahan dan persetujuan terkait prosedur yang akan disampaikan. 2. Kepala Tata Usaha memberikan persetujuan terkait sosialisasi yang akan disampaikan. 3. Staff laboratorium 4. Perencana dan pelaksana kegiatan.

Unit kerja Pelayanan Publik, 8. Evaluasi penggunaan Nasionalisme, aplikasi Microsoft Etika Publik, Acces dalam Akuntabilitas penginputan hasil pemeriksaan .

1. 2. 3. 4.

13

Kepala Puskesmas Kepala Tata Usaha Dokter Jaga Staff Laboratorium

1. Kepala Puskesmas sebagai atasan langsung 2. Memberikan arahan dan persetujuan terkait prosedur yang akan disampaikan. 3. Kepala Tata Usaha memberikan persetujuan terkait sosialisasi yang akan disampaikan. 4. Dokter sebagai pengguna 5. Staff laboratorium Perencana dan pelaksana kegiatan.

Pelayanan Publik, 9. Daftar masukan atau Unit Kerja Nasionalisme, saran dari dokter jaga Etika Publik dan atau pihak terkait Akuntabilitas tentang aplikasi Microsoft Access.

14

1. Kepala Puskesmas 2. Kepala Tata Usaha 3. Dokter Jaga 4. Staff Laboratorium

1. Kepala Puskesmas sebagai atasan langsung Memberikan arahan dan persetujuan terkait prosedur yang akan disampaikan. 2. Kepala Tata Usaha memberikan persetujuan terkait sosialisasi yang akan disampaikan. 3. Dokter sebagai pengguna 4. Staff laboratorium Perencana dan pelaksana kegiatan....

3. Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di atas, rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah bagaimana cara mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

PNS

yang

tekandung

dalam

akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, dan komitmen mutu (ANEKA) dalam optimalisasi pelayanan yang diberikan pada hasil pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Mijen.

C. Tujuan Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pelayanan yang diberikan pada hasil pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Mijen. 2. Menginternalisasikan Nilai Dasar PNS (ANEKA) selama kegiatan aktualisasi dan habituasi.

15

D. Manfaat Kegiatan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat untuk peserta latsar a. Dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) pada saat menjalankan tugas di Laboratorium Puskesmas Mijen. b. Dapat merubah pola pikir sehingga menjadi individu yang lebih professional, berkomitmen, beretika dan berintegritas. c. Sebagai tempat belajar untuk mengembang tanggungjawab penuh sebagai abdi Negara pada khususnya dan pengabdi masyarakat pada umumnya. 2. Manfaat bagi unit kerja a. Terwujudnya visi dan misi, serta janji layanan pada Puskesmas Mijen. b. Meningkatkan kualitas pelayanan pada Puskesmas Mijen 3. Manfaat bagi stakeholder a. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal di laboratorium Puskesmas Mijen.

16

BAB II LANDASAN TEORI A. Sikap Perilaku Bela Negara Tuntutan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan memiliki aparatur sipil negara yang memiliki integritas dan profesional tentunya membutuhkan kesungguhan dan kesiapan sumber daya manusia yang baik melalui penyaringan penerimaan aparatur sipil negara yang baik dan selektif. Selain itu, hal yang tidak bisa diabaikan adalah pentingnya pembinaan, pendidikan dan pelatihan sumber daya Aparatur Sipil Negara untuk membentuk dan mengkader aparatur yang berintegritas dan profesional. Kesiapan sumber daya aparatur yang baik dan berkualitas tentunya akan memudahkan berlangsungnya proses reformasi birokrasi yang sedang dijalankan. Sehubungan dengan hal tersebut faktor kesiapan dan kemauan untuk merubah pola pikir, sikap, dan perilaku sebagai Pegawai Negeri Sipil yang berintegritas dan profesional menjadi pondasi dan esensi strategis yang ikut menentukan keberhasilan reformasi birokrasi di Indonesia. Dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) No. 5 Tahun 2014 Pasal 65 disebutkan 1) Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b) sehat jasmani dan rohani. (2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. (3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS. Untuk menjadi PNS yang professional dan berkarakter maka PNS harus mempunyai sikap dan perilaku yang bisa menjadi pondasi dan strategis yang ikut menentukan keberhasilan reformasi birokrasi di Indonesia. Tertuang dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 Pasal 5 tentang Kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN: 17

1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi; 2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dandisiplin; 3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; 4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; 5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan

peraturan

perundang-undangan

dan

etika

pemerintahan; 6. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara; 7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien; 8. menjaga

agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam

melaksanakantugasnya; 9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada

pihak lain

yang memerlukan

informasi terkait

kepentingan kedinasan; 10. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan ataumanfaat 11. bagi diri sendiri atau untuk oranglain; 12. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; 13. melaksanakan

ketentuan

peraturan

perundangundangan

mengenai disiplin Pegawai ASN. Pembelajaran sikap dan perilaku sesuai dengan kode etik sikap perilaku ASN pada peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II akan menunjukkan sikap perilaku dan kedisiplinan dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan mental dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

18

Berikut aspek dalam pembentukan sikap dan perilaku PNS yakni: 1. Nilai-Nilai Dasar PNS, yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi(ANEKA) 2. Kesehatan Jasmani dan Mental 3. Tata Upacara Sipil danKeprotokolan 4. Kesiapsiagaan/Kesamaptaan Pembelajaran tersebut ditujukan agar PNS mampu menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan seperti tertuang pada Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku pegawai negeri sipil sebagai berikut: 1.

Mengucapkan sumpah/janji PNS;

2.

Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3.

Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;

4.

Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

5.

Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS

dengan

penuh

pengabdian,

kesadaran,

dan

tanggungjawab; 6.

Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS;

7.

Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/ataugolongan;

8.

Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;

9.

Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;

10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;

19

11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13. Menggunakan

dan

memelihara barang-barang milik

negara dengan sebaik-baiknya; 14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16. Memberikan kesempatan kepada bawahan

untuk

mengembangkan karier; dan 17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. 18. Pola pikir positif yang demikianlah yang membentuk konsep diri selaku Pegawai Negeri Sipil. Adapun konsep diri Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut: 19. Bekerja sebagai Ibadah; 20. Menghindari sikap tidak terpuji; 21. Bekerja secara profesional; 22. Berusaha

meningkatkan

kompetensi dirinya

secaraterus menerus; 23. Pelayan dan pengayom masyarakat; 24. Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku; 25. Tidak rentan terhadap perubahan dan terbuka serta bersikap realistis. Pembelajaran sikap dan perilaku membekali peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dengan kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku disiplin dan kesapmataan yang mencerminkan sehat jasmani dan mental dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Kemampuan

tersebut

diperoleh

melalui

pembelajaran

mata

pelatihan Kesehatan Jasmani dan Mental, Tata Upacara Sipil dan Keprotokolan, dan Kesapmataan secara terintegrasi. Setelah mengikuti

pembelajaran

sikap

diharapkan dapat:

20

perilaku,

peserta

pelatihan

1.

Menjelaskan nilai-nilai yang mendasari sikap perilaku dan disiplin PNS;Menerapkan pelaksanaan tata upacara sipil dan keprotokolan;

2.

Menjelaskan prinsip, pengertian, dan ruang lingkup, serta modal insani pendukung kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis;dan

3.

Melakukan praktik yang mencerminkan kesehatan jasmani dan kesehatan metal dalam suatu kegiatan yang melatih pembentukan

sikap

perilaku

dan

disiplin

agar

dapat

mewujudkan kesiapsiagaan dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis.

B. Nilai-nilai Dasar PNS 1. Akuntabilitas a. Pengertian Akuntabilitas Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya dengan menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu: 1) Untuk

menyediakan

kontrol

demokratis

(perandemokratis); 2) Untuk

mencegah

korupsi

dan

penyalahgunaan

kekuasaan (peran konstitusional); dan 3) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran 21

belajar). (LAN, 2015). Akuntabilitas sendiri memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu: 1) Akuntabilitas Personal, mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang; 2) Akuntabilitas Individu, mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya; 3) Akuntabilitas sebuah

Kelompok,

institusi

mengacu

yang

pada

kinerja

dilakukan

atas

kerjasamakelompok; 4) Akuntabilitas

Organisasi,

mengacu

pada

hasil

pelaporan kinerja yang telah dicapai; 5) Akuntabilitas Stakeholder, mengacu pada tanggung jawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif, dan bermartabat. b. Nilai-Nilai Akuntabilitas Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus ada, yaitu : Kepemimpinan, Transparansi, Integrasi, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan Konsistensi. (LAN, 2015) 2. Nasionalisme a. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan

mengaktualisasikan

nasionalisme

dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan

22

kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila

agar

memiliki

karakter

yang

kuat

dengan

nasionalisme dan wawasan kebangsaannya. b. Nilai-Nilai Nasionalisme Nasionalisme merupakan rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara, serta menghormati bangsa lain. Sedangkan Nasionalisme

Pancasila

merupakan

pandangan/paham

kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator

dari

nilai-nilai

dasar

nasionalisme

yang

harus

diperhatikan, yaitu : a. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab c. Sila ketiga: Persatuan d. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan e. Sila

kelima:

Keadilan

Sosial

Bagi

Seluruh

rakyat

Indonesia(LAN, 2015) 3. Etika Publik a. Pengertian Etika Publik Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya

kompetensi

teknis

dan

leadership,

namun

juga

kompetensi etika. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan

bagaimana

nilai-nilai

(kejujuran,

solidaritas,

keadilan kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau

23

kebaikan orang lain. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. b. Nilai-Nilai Etika Publik Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut: 1)

Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2)

Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

3)

Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4)

Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5)

Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6)

Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7)

Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8)

Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

9)

Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. 11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

24

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. 13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan 14) Meningkatkan

efektivitas

sistem

pemerintahan

yang

demokratis sebagai perangkat sistem karir (LAN, 2015) Kode Etik dan kode perilaku ASN sesuai Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut: 1)

Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi;

2)

Cermat dan disiplin;

3)

Hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4)

Sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

5)

Tugas sesuai perintah atasan;

6)

Menjaga rahasia negara;

7)

Menggunakan aset negara secara efektif dan efisien;

8)

Tidak terjadi konflik kepentingan;

9)

Informasi benar dan tidak menyesatkan;

10) Tidak menyalahgunakan informasi,

kekuasaan, tugas,

status, dan jabatan; 11) Menjaga integritas dan reputasi ASN; dan 12) Sesuai aturan disiplin ASN. 4. Komitmen Mutu a. Pengertian Komitmen Mutu Mutu merupakan cerminan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada customer sesuai dengan kebutuhan atau keinginan bahkan melampaui harapan. Komitmen mutu sendiri merupakan kesediaan diri berjanji menjaga kualitas dari mutu. Implementasi kualitas komitmen mutu yang dapat diterapkan

25

oleh PNS dalam pekerjaannya yaitu dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal yang dapat memberi kepuasan kepada seluruh stakeholder. b. Nilai-Nilai Komitmen Mutu Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu: 1) Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai

dengan

target.

Sedangkan

efektivitas

adalah

ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga mampu memberikan kepuasan. 2) Efisien Efisien adalah berdaya guna. Sedangkan efisiensi merupakan

tingkat

sumberdaya

dan

ketepatan bagaimana

realiasi

penggunaan

pekerjaan

dilaksanakan

sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur. 3) Inovasi Inovasi merupakan gagasan/ide baru yang belum pernah ada sebelumnya dan merupakan perubahan kearah yang lebih baik. Inovasi dalam Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin. 4) Orientasi Mutu

26

Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11 (LAN, 2014)), yaitu: 1)

Tangibles

(bukti

langsung),

yaitu:

meliputi

fasilitas

fisik,

perlengkapan,pegawai, dan sarana komunikasi. 2)

Reliability

(kehandalan),

yaitu:

kemampuan

dalam

memberikan

pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan; 3)

Responsiveness(daya tangkap), yaitu: keinginan untuk memberikan

pelayanan dengan tanggap; 4)

Assurance (jaminan), yaitu: mencakup kemampuan, kesopanan, dan

sifat dapat dipercaya; 5)

Empathy, yaitu: kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi

yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. (LAN, 2015) 5. a.

Anti Korupsi Pengertian Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.

27

b. Nilai-Nilai Anti Korupsi Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Jujur Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang. 2) Peduli Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama. 3) Mandiri Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat. 4) Disiplin

28

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah. 5) Tanggung Jawab Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwamkeberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk

melakukan

perbuatan

baik

demi

kemaslahatan

sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya

akan

dipertanggungjawabkan

sepenuhnya

kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista. 6) Kerja Keras Individu

beretos

kerja

akan

selalu

berupaya

meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat. 7) Sederhana Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah

29

ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya. 8) Berani Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang. 9) Adil Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Manajemen PNS Manajemen

ASN

adalah

pengelolaan

ASN

untuk

menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang kedudukan atau status jabatan 30

ASN dalam sistem birokrasi selama ini belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014). 2. Whole of Government (WoG) WoG

adalah

pemerintahan

sebuah

yang

pendekatan

menyatukan

penyelenggaraan

upaya-upaya

kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi

yang

lebih

luas

guna

mencapai

tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari sektor dalam pemerintahan. Sedangkan tantangan dalam praktek WoG antara lain, yaitu: a. Kapasitas SDM dan institusi-institusi b. Nilai dan budaya organisasi c. Kepemimpinan (LAN, 2016) 3. Pelayanan Publik Berdasar pada UU Nomor 25 Tahun 2009 dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam 31

pelayanan publik yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan dan kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: a. Partisipasif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, malaksanakan dan mengevaluasi hasilnya b. Transparan Dalam

penyelenggaraan

pelayanan

publik

pemerintah

sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut. c. Responsif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. d. Tidak diskriminatif Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah tidak boleh membeda-bedak antara warga yang satu dengan yang lainnya. e. Mudah dan Murah Dalam memperoleh layanan masyarakat dapat dengan mudah memenuhi persyaratan yang diajukan dan biaya yang dibebankan kepada masyarakat murah dalam artian terjangkau oleh masyarakat. f. Efektif dan Efisien

32

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuam yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah g. Aksesibel Dalam

penyelenggaraan

pelayanan

publik

yang

diselenggarakan pemerintah harus dapat diajangkau oleh warga negara yang membutuhkan untuk mendapatkan layanan tersebut. h. Akuntabel Dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar i. Berkeadilan Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakuka oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan warga negara yang lain. Oleh karena itu penyelanggara pelayanan publik harus dapat dijadikan alat untuk melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok kuat. Empat hal yang menjadi fundamental pelayanan publik yang harus dipahami oleh ASN, yaitu: a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara c. Pelayanan

publik

diselenggarakan

dengan

tujuan

untuk

mencapai hal-hal strategis bagi kemajuan bangsa dimasa yang akan datang.

33

d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi). (LAN 2016)

BAB III DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

1.

a. Profil Organisasi (Unit Kerja) Gambaran Umum Puskesmas Mijen adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota

Semarang yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas Mijen terletak di wilayah kelurahan Wonolopo tepatnya di Jl. RM. Hadi Soebeno no. 146-148 Semarang, kecamatan Mijen. Puskesmas Mijen merupakan puskesmas induk di wilayah kecamatan Mijen. Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk dan Puskesmas rawat inap, Puskesmas Mijen mempunyai 3 (tiga) puskesmas pembantu, yaitu : Puskesmas Pembantu Wonolopo,

Puskesmas Pembantu

Jatibarang

dan

Puskesmas Pembantu Pesantren. Wilayah kerja Puskesmas Mijen meliputi 10 kelurahan.

Puskesmas Mijen Kota Semarang merupakan unit kerja dibawah Dinas Kesehatan Kota Semarang yang dipimpin oleh seorang Direktur dalam pelaksanaan tugasnya dibantu seorang Manajer Keuangan dan Manager Pelayanan. Untuk kelancaran dalam pelayanan, Manajer Pelayanan dibantu 3 (tiga) orang penanggung jawab, yaitu : Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Lab, Penanggung jawab UKM dan Perkesmas, serta Penanggung jawab Jaringan dan Jejaring.

2. Visi dan Misi

a. Visi Menjadikan Puskesmas Mijen Sebagai Sarana pelayanan Kesehatan Terpilih dengan Mewujudkan Masyarakat Sehat Mandiri b. Misi 1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi individu, keluarga serta masyarakat.

2) Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral. 3) Meningkatkan kualitas petugas melalui peningkatan kompetensi.

Bagan Susunan Organisasi Puskesmas Mijen Kota Semarang

Berdasarkan Lampiran : Keputusan Ka. Dinas Kesehatan Semarang No.440/089 thn 2016

KEPALA PUSKESMAS dr. Siti Masfufah, M.Kes

/ Ka. Sub Bag. Tata Usaha Rr. Endang Harumwati, SKM

Perencanaan Tim Perencanaan

Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium

Keuangan 1.Bend. Pengeluaran Pembantu: . Purwaningsih,Am.Kep 2. Bend. Penerima Pembantu: Sri Purwati 3. Bend. BOK: Erly. S,AMG 4. Bend. JKN :Handayani, S.Kep

Penanggung Jawab UKM dan Keperawatan Kes. Masyarakat

dr. Ary Putra

AdministrasiUmum 1.Pelaporan : HendroK,S.Si 2.Sarpras : Krisdiyani, .KepnnnnnnnnnnPudjowati

3.Pengemudi : Rusmanton Muhtadin

Penanggung Jawab Jaringan Yan.Pusk dan Jejaring Fas.Yan.Kes

Y.DartoRespatiSudiro, S.KM

Dian PratiwiLibriani, Apt

Rawat Inap

Rawat Jalan

Farmasi

Laboratorium

Promkes

KIA-KB

Kesling

Gizi

Jaringan

Jejaring

dr. Ary Putra

dr. Aprilia M

Dian PL. ,Apt

Wisnu E, AK

Sartini, S.KM

Surti P,Am.Keb

Y.Darto R,S.KM

ErlyS,Am.Gz

RetnoYuliani,Am.Keb

Dian Pratiwi,Apt

P2P Pustu DwiFajarA,Am.Kep

Klinik

Apotek

Bidan/Dokter

A. Job Diskripsi 1. Kepala Puskesmas  Tugas : Memimpin , mengawasi , mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam wilayah kerjanya. Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik  Fungsi  Sebagai Pemegang kebijakan  Sebagai Manajer  Uraian Tugas  Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen  Membina karyawan/karyawati puskesmas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.  Melakukan

pengawasan

melekat

bagi

seluruh

pelaksanaan

kegiatan/program.  Mengadakan koordinasi dengan Lintas Sektoral dalam upaya pembangunan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas.  Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.  Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf Puskesmas.  Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.  Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kota Semarang, baik berupa laporan rutin maupun khusus.  Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.  Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, Pustu,, Puskesling, Posyandu dan di masyarakat.  Kegiatan Lain Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskemas.

38

2. Ka. Sub. Bag Tata Usaha Tugas Pokok Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian,

Fungsi Membantu Adminstrasi Puskesmas tentang keuangan, perlengkapan, surat menyurat, humas, perencanaan dan Ketata usahaan.

Uraian Tugas :  Menyusun rencana kerja program TU bulanan dan tahunan  Mengagendakan surat masuk / keluar  Inventaris pemeliharaan sarana dan prasarana  Melaksnakan urusan adminstrasi apparatur sipil Negara (ASN )  Melaksnakan administrasi keuangan  Melaksankan monitoring dan evaluasi ketatausahaan  Membantu laporan bulanan

Kegiatan lain ( Tugas Integrasi )  Membantu melaksanakan fungsi managemen

3. Dokter Umum Tugas Pokok : Pengobatan Umum Fungsi : Sebagai Dokter Uraian Tugas  Melakukan pelayanan konsultan  Melakukan tindakan medis khusus  Melakukan tindakan darurat medis P3K komplek tk. I  Melakukan pemulihan fisik Tk. sedang  Melakukan penyuluhan medis  Melakukan pencatatan rawat jalan  Melayani / menerima konsultan dari dalam

39

 Melayani konsultan keluar  Menguji test kesehtan individu

4 . Dokter Gigi

Tugas Pokok : Pengobatan Gigi Fungsi : Sebagai Dokter gigi

Uraian Tugas  Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spsesailis konsultan  Melakukan tindakan medik Gilut oleh dokter umum gigi komplek Tk. I  Membuat catatan medik rawat jalan.  Melayani / menerima konsultasi dari atau keluar  Melayani / menerima konsultasi dari dalam

5. Perawat Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan pengobatan jalan Fungsi : Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas Uraian Tugas  Penyuluhan Kesehatan Pada Keluarga  Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada kelaurga  Melakukan dokumentasi pada tindakan proses keperawatan  Melaukan skrening kesehatan  Pendidikan Kesehatan pada individu  Penyuluhan Kesehatan pada Keluarga.  Pengakajian Keperawatan lanjutan pada individu dalam pelayanan dan pembuatan Askep  Pengkajian Keperawatan lanjutan pada keluarga  Merumuskan diagnosa keperawatan pada kelaurga  Membuat rencana bulanan.

40

6. Bidan Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan KIA dan KB Fungsi : Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan KIA & KB di Puskesmas. Uraian Tugas  Mempersiapkan pelayanan kebidanan  Melaksanakan anamnese klaim / pasien bermasalah.  Melaksanakan anmnese klaim / pasien tanpa masalah  Melakukan pemeriksaan fisik klaim/ pasien bermasalah  Melakukan pemeriksaan fisik klaim/ pasien tanpa masalah  Melakukan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian kasus fisiologis bermasalah.  Melakukan diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian kasus fisiologis tanpa masalah.  Menyusun

rencana

operasional

asuhan

kebidanan

kasus

fisiologis

bermasalah  Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan kasus fisiologis tanpa masalah  Melakuakn rujukan klaim / pasien kasus patologis

7. Gizi Tugas Pokok : Petugas Gizi Fungsi : Melaksanakan Kegiatan Gizi di wilayah Puskesmas Lebdosari Uraian Tugas  Mencatat dan Melaporkan hasil pengukuran LILA.  Menyediakan kapsul vitamin A  Menyediakan Preparat zat besi.  Melakukan recall makanan 24 jam, lewat bagi klinik ( PKG, Gizi Buruk )  Melakukan pengukuran LILA  Melakukan Pengukuran Berat Badan dan TB ( MTBS )  Mengumpulkan data anak Balita, Bumil, Buteki ( Laporan SKDN, KEK, Bumil

41

Anemi, ASI Ekskluif, IMD, NHI, TGR, Pelacakan kasus gizi data Balita Gizi buruk/ KADARZI ).  Memantau kegiatan Posyandu ( SKDN ), memantau kegiatan pengukuran BB dan TB (Optimal Posyandu / Status Gizi ), melakukan Penyuluhan Gizi  Mencatat dan Melaporkan hasil pengukuran BB dan TB ( Optimal Posyandu ,MTBS )  Menyusun rencana bulanan dan tahunan.

8. Asisten Apoteker Tugas Pokok : AA ( Asisten Apoteker ) Fungsi : Membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan dalam bidang farmasi di Puskesmas Uraian Tugas  Mendistribusikan pembekalan farmasi.  Menyusun laporan kegiatan pengelolaan pembekalan farmasi  Menyiapkan obat dan memberi etiket pada dispensing  Menyimpan pembekalan farmasi  Menerima dan memeriksa pembekalan / farmasi.  Merekapitulasi data pada perencanaan  Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi ( program pemerintah )  Memilah-milah, mengelompokan dan mengkomplikasi data-data

9. Epidemiolog Tugas Pokok : Epidemiolog Fungsi : Melaksanakan Kegiatan Surveilans dan kegiatan Epidemiolog Uraian Tugas  Penyusunan Laporan Pengamatan Penyakit  Melakukan

pengumpulan

data,

pelayanan

konsultasi

pengumpulan data  Menyajikan data hasil pengamatan penyakit.  Melakukan penyebar luasan data hasil pengamatan penyakit.  Membuat rencana kerja bulanan.

42

dalam

rangka

10. Kesling Tugas Pokok : Sanitarian Fungsi : Melaksanakan Kegiatan Sanitarian di wilayah Puskesmas Lebdosari Uraian Tugas  Pengawasan dan pengendalian kwalitas air ( pengambilan sampel air ) dan damiu, PAM, dsb  Pengawasan dan pengendalian TTU / TPM ( IS restoran, IS tempat ibadah, IS hotel, IS sekolah, dsb )  Pengawasan dan Pengendalian Penyehatan lingkungan, pemukiman ( IS rumah, IS SAB, IS Jamban, TPS )  Pembuatan Penyehatan lingkungan sehat ( Klinik sanitasi )  Melaksanakan IS sekolah, IS Kantin, IS sekolah.  Memberikan Penyuluhan tentang penyakit yg berhubungan dengan Kesling dan Pengawasan, kawasan tanpa rokok ( KTR )  Pemantauan dan Pengawasan tertutup terhadap kebersihan lingkungan kerja.  Melakukan pengelolaan sampah medis dan non medis di Puskesmas  Menyusun rencana kerja bulanan tk. Puskesmas / lintas sektoral  Pengumpulan data dasar kesling

11. Perawat Gigi Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Fungsi : Membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas Kegiatan Pokok  Menyusun rencana kerja bulanan  Mengelola permintaan kebutuhan alat obat dan bahan  Melakukan pengawasan strerilasasi alat dan bahan  Melakukan pengelolaan limbah medis  Melaksanakan pengawasan higiene sanitasi ruangan  Pemeriksaan subyektif pada pasien di pelayanan tk. Dasar dan rujukan  Melaksanakan penambalan sementara 2 bidang.  Pembersihan karang gigi

43

 Melakukan Pencabutan gigi susu dengan infitasi anastesi.

12. Pranata Laboratorium Kesehatan Tugas Pokok : Melakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas Fungsi : Membantu menegakkan diagnosa penyakit Kegiatan Pokok  Mempersiapkan pasien dan spicimen / sampel secara sederhana.  Menyusun rencana kegiatan  Mengambil specimen / sampel dengan tindakan sederhana  Membuat dan mewarnai sediaan  Melakukan pemeriksaan sederhana secara mikroskopik  Melakukan pemeriksaan dengan metode cepat  Melakukan pemeriksaan fisik secara aglutinasi semi kwantitatif / setara  Melakuakan pemeriksaan dengan alat penghitung sel otomatis  Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan  Melakukan pemeriksaan dengan fotometri / setara secara manual  Melakukan pencatatan dan pelaporan barang inventaris

13. Apoteker Tugas Pokok : Mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas Fungsi : Membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan dalam bidang farmasi di Puskesmas Uraian Tugas :  Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas  Mengatur penyimpanan obat di Puskesmas  Mengatur administrasi obat di Puskesmas  Meracik dan membungkus obat dalam kemasan yang sesuai untuk diberikan kepada penderita sesuai perintah dokter.  Mengatur distribusi obat sederhana untuk PPPK  Menyediakan obat untuk Puskesmas Pembantu , Posyandu  Mengatur distribusi obat untuk KIA / KB

44

14. Administrasi kepegawaian Tugas Pokok : Adminstrasi Kepegawaian Fungsi : Melaksanakan Adminstrasi Kepegawaian Puskesmas Lebdosari Uraian Tugas  Memasukkan surat masuk dan keluar  Membuat sertifikat imunisasi  Perawatan cold chain  Menyimpan / memasukkan odner surat keluar masuk  Datang ke Posyandu Balita  Mengelola kenaikan pangkat dan berkala serta cuti.  Mencatat suhu lemari es vaksin  Mempersiapkan perlengkapan untuk pertemuan di Puskesmas  Pengelola TPP  Mengirim surat

15. Administrasi Loket Tugas Pokok : Adminstrasi di Loket Fungsi : Melaksanakan Adminstrasi Loket Puskesmas Lebdosari Uraian Tugas  Pendaftaran pasien baru  Mencari Rekam Medis pasien kunjungan  Mengantar Rekam Medis kebagian masing-masing  Mengambil Rekam Medis dari masing-masing loket untuk dimasukkan ke FF  Mengembalikan CM ke rak penyimpanan  Pembenahan CM yang rusak  Datang ke Posyandu Balita

16. Penyuluh Tugas Pokok : Penyuluh Fungsi : Melaksanakan / Mengkoordinir tentang Kegiatan Penyuluhan di wilayah Puskesmas Lebdosari Uraian Tugas

45

 Melakukan Pertemuan Linsek Tingkat Kecamatan  Melaksanakan Penyuluhan Kelompok  Melaksanakan Penyuluhan Individu  Menyusun Materi Penyuluhan untuk Media Leflet  Menyusun Materi Penyuluhan Untuk Media Tatap Muka  Mengumpulkan data Primer dengan cara observasi potensi wilayah yang berkaitan dengan masalah kesehatan  Mengumpulkan data sekunder dari beberapa sumber potensi wilayah yang berkaitan dengan masalah Kesehatan  Membuat Kerangka Acuan, Identifikasi potensi wilayah yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat Uraian tugas pokok Pranata Laboratorium terampil di Puskesmas Mijen untuk sesuai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah sebagai berikut : 1. Melakukan

pemeriksaan

secara

aglutinasi

(Widal,VDRL,Golda dll). 2. Melakukan pemeriksaan dengan fotometri / setara secara

manual (Acutrend, semi spektro,dll ). 3. Melakukan

validasi

hasil

dan

membuat

laporanhasilpemeriksaan ( Jumlah macam pemeriksaan ). 4. Memelihara peralatan dan fungsi alat laboratorium. 5. Melakukan

pemeriksaan

dengan

metode

cepat

(reduksi,tes kehamilan, PH, dll) 6. Melakuka pemeriksaan sederhana secara mikroskopik

(Hitung diff count,BTA, telur cacing, leukosit,trombosit) 7. Membuat dan mewarnai sediaan ( BTA, Diff count,

urine, tinja) 8. Melakukan

penanganan 46

dan

pengolahan

specimen/sampel (centrifuge,menyaring,mengawetkan,menyimpan

pada

suhu tertentu) 9. Melakukan

pemeriksaan

secara

makroskopik/organoleptik (makrourine,tinja, dll) 10. Mempersiapkan

peralatan,

bahan

penunjang

dan

sampling ( jumlah sampel)

b. Role Model

Penulis memilih Walikota Semarang, yaitu: Bapak Hendrar Prihadi S.E,M.M. sebagai figur panutan/ role model bagi penulis. Arahan beliau sejalan dengan nilai – nilai ANEKA, yaitu akuntabilitas (integritas, tanggung jawab, keterbukaan),

nasionalisme

(kemanusiaan), komitmen

mutu (nyata, kehandalan, kompetensi), dan anti – korupsi (kejujuran, disiplin, kerjakeras, dan berani). Sosok beliau dalam kehidupan sehari – hari mencerminkan nilai – nilai ANEKA. Beliau selalu ramah (etika publik) pada semua orang dan tidak membeda – bedakan (Nasionalisme sila ke 2).

47

BAB IV RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai dasar ANEKA Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Mijen sesuai dengan pedoman Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yaitu ANEKA dan berprinsip pada Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government (WoG). Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi

dibuat

berdasarkan

identifikasi

isu

APKL

(Aktual,

Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan) dan dengan mengukur urgensinya (Urgency), tingkat keseriusan masalah (Seriously) dan perkembangan isu tersebut jika tidak dipecahkan (Growth), atau yang dikenal dengan analisis USG. Sumber kegiatan berasal dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), surat tugas pimpinan dan inovasi. Dari isu yang telah terpilih melalui analisa APKL dan USG, maka isu tersebut akan di breakdown menjadi kegiatan-kegiatan yang bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Perintah Pimpinan maupun Inovasi yang diciptakan untuk mendukung pekerjaan yang dilaksanakan guna mendapat hasil yang maksimal. Uraian kegiatan- kegiatan tersebut, seperti

dijelaskan

pada

42

tabel

dibawah

ini:

TABEL 4.1 TABEL RANCANGAN AKTUALISASI

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Output / Hasil

1.

Pembuatan SOP ( Standar Operasional Prosedur) untuk aplikasi microsoft acces dalam penginputan hasil pasien.

1. Melakukan konsultasi 1. kepada atasan dan koordinator .

Sumber Kegiatan: (Inovasi)

2. Merancang model SOP yag aka di buat sesuai standar 3. Mengumpulkan dokumen penunjang sebagai referensi pembuatan SOP.

Kontribusi Kegiatan Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Misi Organisasi Aneka

Nasionalisme Mendapatkan persetujuan Melakukan konsultasi sesuai prinsip atasan dan araha musyawarah, Pancasila sila ke-4. koordinator .

Kegiatan pembuatan SOP sebagai pedoma dalammengoperasikan alat dan melakukan pemeriksaan mendukung visi Puskesmas Mijen yaitu Menjadika Puskesmas Mijen sebagai sarana Komitmen Mutu 2. Model standar SOP sesua yang Tersedianya SOP sebagai pedoman pelayanan kesehatan terpilih untuk ditentukan oleh tim pelasanaan pemeriksaan akreditasi. laboratorium merupakan penerapan mewujudkan masyarakat sehat mandiri. misi nila dasar orientasi mutu. Puskesmas Mijen yaitu 3. Dokumen Akuntabilitas Memberika pelayanan Penunjang yang Dokumen penunjang sebagai sesuai dan arahan referensi penyusuna SOP yag dapat kesehata yag bermutu dari vendor sistem di pertanggung jawabka merupakan dan terjagkau bagi individu,keluarga sert perwujudan nilai transparansi, amasyarakat, kejelasan, dan konsistensi Meningkatkan lintas sektoral. Meningkatkan kerjasama lintas program ddan lintas sektoral. Meningkatkan kualitas petugas melalui peningkatan kompetensi.

43

Penguatan Nilai Organisasi Nilai ANEKA yang terkandung dalam kegiatan kodefikasi arsip dinamis adalah Nasionalisme, Etika Publik, Akuntabilitas menguatkan nilai organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

2.

Menyelenggarakan diskusi dan sosialisasi dengan sesama pranata laboratorium kesehatan tentang aplikasi Microsoft Acces dalam penginputan hasil pemeriksaan. Sumber Kegiatan: (Inovasi)

1. Konsultasi kepada 1. Persetujuan atasan dan coordinator atasan dan arahan koordinator .

2. Membuat undangan tentang diskusi dan sosialisasi tentang persiapan aplikasi MA

3. Membuat absensi untuk sosialisasi.

Output / Hasil

Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar Aneka

Kontribusi Kegiatan Terhadap Misi Organisasi

Nasionalisme Mendukung misi Melakukan konsultasi dan pelaksanaan Puskesmas Mijen yaitu : diskusi sesuai prinsip musyawarah, Meningkatka kerjasama Pancasila sila ke-4. lintas program dan lintas sektoral.

Komitmen Mutu Dengna adanya diskusi dan sosialisasi sebelum diadakaya laboratory informasi system maka kekuranga / kesalahan yag pernah dilakuka sebelumnya dapat dievaluasi sehingga mewujudka nilai perbaikan berkelajutan 3Persiapan diskusi Komitmen Mutu .dan sosialisasi Dengna adanya persiapan diskusi dan tentag laboratory sosialisasi sebelum diadakaya information system laboratory informasi system maka akan memperlancar kegiatan yang aka dilakukan 2Pelaksanaan .diskusi dan sosialisasi tentang aplikasi MA.

44

Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi Nilai ANEKA yang terkandung dalam kegiatan pengaplikasian MA pada hasil pemeriksaan adalah, Etika public,Nasionalisme, Komitmen Mutu, menguatkan nilai organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

No

Kegiatan

3.

Menyelenggarakan 1. Konsultasi dengan pelatihan secara atasan. langsung untuk aplikasi Miccrosoft Access untuk petugas laboratorium. 2. Menyiapkan absensi utk pelatihan dengan Sumber Kegiatan: tanggung jawab Inovasi 3. Pelaksanaan pelatihan di ikuti oleh pihak terkat dilakukan dengan disiplin dan tanggung jawab.

4.

Mengaplikasikan Miccrosoft Acces (MA)pada hasil pemeriksaan. Sumber Kegiatan: SKP

Tahapan Kegiatan

Output / Hasil

Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar Aneka

1Kesepakatan waktu Diskusi (Musyawarah): Nasionalisme sila ke – 4 .pelatihan.

2Persiapan .Pelatihan

Tanggung jawab: Akuntabilitas

Laporan hasil pelatihan.

Tidak diskriminatif: Nasionalisme sila ke – 2 Sopan: Etika Publik Jujur: Anti Korupsi

1. Melakukan 1. Bahan inventarisasi dokumen Penanganan yang terkait Pengaduan penanganan Masyarakat. pengaduan masyarakat dengan cermat dan teliti.

Cermat dan teliti : Etika Publik

2. Melakukan diskusi dengan mentor terkait hasil pencarian tersebut.

Diskusi (Musyawarah): Nasionalisme sila ke – 4

2. Bahan Penanganan Pengaduan Masyarakat.

45

Kontribusi Kegiatan Terhadap Misi Organisasi

Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi

Mendukung misi Puskesmas Mijen yaitu : Meningkatka kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

Nilai ANEKA yang terkandung dalam kegiatan pengaplikasian MA pada hasil pemeriksaan adalah, Etika public,Nasionalisme, Komitmen Mutu, menguatkan nilai organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

Pengaplikasian MA pada Nilai ANEKA yang hasil pemeriksaan sesui terkandung denga misi Puskesmas dalam Mijen yaitu 1.Memberikan kegiatan pelayana kesehatan yang pengaplikasian MA bermutu dan terjagkau pada hasil bagi individu , keluarga pemeriksaan adalah, serta masyarakat. 2. Etika Meningkatka kerjasam di public,Nasionalisme, lintas program dan lisntas Komitmen Mutu, sektoral. 3. Meningkatka menguatkan kualitas petugas melalui nilai peningkatan kompetensi organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

3. Mengelola bahan 3Bahan penanganan . Penanganan pengaduan dengan Pengaduan rapi dan runtut Masyarakat. sehingga mudah ditemukan apabila dibutuhkan 5. Memperbaharui rekaman hasil pemeriksaan labortaorium (inovasi). Sumber Kegiatan: SKP

1.Konsultasi denga kepala puskesmas untuk desain hasil labortaorium.

1Persetujuan . atasan.

2. Membuat desain 1Tersediaya hasil laboratorium yang . desain format baru cermat, teliti dan hasil konsisten. pemeriksaan yag baru.

3.

Menggunakan 1Laporan harian format hasil . terkait mula pemeriksaan penggunaan dengan format atau yang sudah implementasi disetujui mentor format baru. dengan konsisten.

Mudah ditemukan (Orientasi Mutu): Komitmen Mutu

Nasionalisme Melakukan koordinasi sesuai prinsip musyawarah, Pancasila sila ke-4 Etika Publik (tanggap, peduli)

Konsisten : Akuntabilitas

46

Pembaruan rekaman hasil pemeriksaan mendukung pencapaian misi Puskesmas Mijen yaitu : 1.Memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan terjagkau bagi individu , keluarga serta masyarakat. 2. Meningkatkan kerjasam di lintas program dan lisntas sektoral. 3. Meningkatka kualitas petugas melalui peningkatan kompetensi

Nilai ANEKA yang terkandung dalam kegiatan Pembaruan rekaman pada hasil pemeriksaan adalah, Etika public,Nasionalis me, Komitmen Mutu, menguatkan nilai organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

6.

Penataan arsip copy 1.Konsultasi kepada 1. Arahan lebih Nasionalisme sesui tanggal atasan / senior lanjut Melakukan konsultasi dengan atasan pemeriksaan. 2. Pembuatan media / 2. Tersedianya merupakan penerapan ( Inovasi) tempat penataan media Pancasila, sila-4 tanggal sesuai tempat arsip Komitmen Mutu (Efektifitas) arahan atau saran atasan 3. Terpasangny Proses pembuatan media tempat 3.Pemasangan media a papan informasi yang terkoordinir atau tempat tempat arsip Akuntabilitas informasi di dalam di laboratorium laboratorium Konsistensi dan kejelasan dengan adanyamedia tempat informasi di depan loket pendaftaran sebagai sarana penyampaian informasi untuk masyarakat

47

Penataan pemeriksaan Nilai ANEKA yang mendukung pencapaian terkandung misi Puskesmas Mijen dalam yaitu kegiatan Pembaruan 1. Memberikan pelayana rekaman pada hasil kesehatan yang pemeriksaan adalah, bermutu dan Etika terjagkau bagi individu public,Nasionalisme, , keluarga serta Komitmen Mutu, masyarakat. menguatkan 2. Meningkatka kerjasam nilai di lintas program dan organisasi SEHATI (Semangat, Efektif lisntas sektoral. 3. Meningkatka kualitas dan Efisien, Taggap, Ikhlas ) petugas melalui peningkatan kompetensi

No

7.

Kegiatan

Konsultasi program baru tentang penggunaan aplikasi Microsoft Acces ( MA) ke dokter Jaga. Sumber Kegiatan: (Inovasi)

Tahapan Kegiatan

1. Membuat janji dengan dokter jaga

Output / Hasil

1Terselenggaranya koordinasi antara bagian laboratorium dengan bagian poli umum ( dokter jaga). 2. Menyampaikan 2.Terselenggar anyakoordin rencana program asi antara baru penggunaan aplikasi MA yag bagian akan dilaksanakan laboratorium secara sopan dengan bagian poli umum ( dokter jaga). 3. Meminta 3.Terselenggaran persetujuan ya koordinasi mengenai program antara bagian baru yang akan laboratorium dilaksanakan dengan bagian kepada dokter poli umum ( jaga. dokter jaga).

Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar Aneka

Kontribusi Kegiatan Terhadap Misi Organisasi

Menyampaiakan program denga Jelas supaya dokter memahami kegiatan yag aka dilaksanaakan. Diskusi (musyawarah): Nasionalisme sila ke – 4, Akuntanbilitas, WOG

Penataan pemeriksaan mendukung pencapaian misi Puskesmas Mijen yaitu : 1.Memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan terjagkau bagi individu , keluarga serta masyarakat. 2.Meningkatkan kerjasam di lintas program dan lisntas sektoral. 3. Meningkatka kualitas petugas melalui peningkatan kompetensi

Menyampaikan program secara sopan dan santun. : Etika Publik

Tanggung jawab : Akuntabilitas

Melakukan Koordinasi dengan tim poli umum ( dokter jaga) dengan Jujur dan berani : WOG, Anti Korupsi

4. Mengambil dokuemntasi

48

Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi Nilai ANEKA yang terkandung dalam kegiatan pembuatan statistik penyebaran informasi keimigrasian adalah Nasionalisme, Etika Publik, Akuntabilitas, menguatkan nilai organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

No

8.

Kegiatan

Evaluasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan hasil pemeriksaan. Sumber Kegiatan: (Inovasi)

Tahapan Kegiatan

Output / Hasil

1.Melakukan diskusi 1. Persetujuan dan dengan mentor arahan dari terkait mentor kekurangan atau kurang sempurnanya program aplikasi MA

2. Mencatat hasil evaluasi dengan cermat dan teliti.

2. Hasil Evaluasi

3. Membuat lapora hasil evaluasi dengan penuh tanggungjawab

3. Laporan hasil Evaluasi

Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar Aneka

Kontribusi Kegiatan Terhadap Misi Organisasi

Diskusi (Musyawarah) : Nasionalisme Penataan pemeriksaan mendukung sila ke – 4 pencapaian misi Puskesmas Mijen yaitu : 1.Memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan terjagkau bagi individu , keluarga serta masyarakat. 2.Meningkatkan Cermat dan teliti : Etika Publik kerjasam di lintas program dan lisntas sektoral. 3. Meningkatka kualitas petugas melalui Tanggung jawab : Akuntabilitas peningkatan kompetensi

49

Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi Nilai ANEKA yang terkandung dalam kegiatan kodefikasi arsip dinamis adalah Nasionalisme, Etika Publik, Akuntabilitas menguatkan nilai organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

No

Kegiatan

9.

Daftar masukan atau saran dari dokter Jaga atau pihak terkait tentang aplikasi Microsoft Access

Tahapan Kegiatan

Output / Hasil

1. Melakukan diskusi 1. Format Daftar dengan mentor masukan dan Terkait metode saran. Format Daftar masukan dan saran.

Sumber Kegiatan: 2. Mencatat masukan 2. Daftar (Inovasi ) dan saran dengan Masukan dan cermat dan teliti. saran.

3. Melaporkan Daftar masukan dan dan saran dengan penuh tanggung jawab

3. Daftar Masukan dan saran.

Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar Aneka

Kontribusi Kegiatan Terhadap Misi Organisasi

Diskusi (Musyawarah): Nasionalisme sila ke – 4

Penataan pemeriksaan mendukung pencapaian misi Puskesmas Mijen yaitu : 1.Memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan terjagkau bagi individu , keluarga serta masyarakat. 2.Meningkatkan kerjasam di lintas program dan lisntas sektoral. 3. Meningkatka kualitas petugas melalui peningkatan kompetensi

Cermat dan teliti: Etika Publik

Tanggung jawab: Akuntabilitas

50

Kontribusi Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai Organisasi

Nilai ANEKA yang terkandung dalam kegiatan kodefikasi arsip dinamis adalah Nasionalisme, Etika Publik, Akuntabilitas menguatkan nilai organisasi SEHATI (Semangat, Efektif dan Efisien, Taggap, Ikhlas )

B. Jadwal Rancangan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan Laboratorium Puskesmas Mijen pada tanggal 12 April 2019 sampai dengan 20 Mei 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi Minggu Habituasi keNo

Kegiatan

April 2019 – Mei 2019 1

1.

2.

3.

4.

2

3

4

5

Portofolio/ Bukti Kegiatan

6

Pembuatan SOP ( Standar Operasional Prosedur) untuk aplikasi microsoft acces dalam penginputan hasil pasien.

1. Dokumentasi berupa foto/video. 2. Copy dokumen SOP.

Menyelenggarakan diskusi dan sosialisasi dengan sesama pranata laboratorium kesehatan tentang aplikasi Microsoft Acces dalam penginputan hasil pemeriksaan. Menyelenggarakan pelatihan secara langsung untuk aplikasi Miccrosoft Access untuk petugas laboratorium.

1. Dokumentasi berupa foto/video. 2. Absensi peserta diskusi dan sosialisasi.

1. Dokumentasi berupa foto/Video 2. Absensi peserta

Mengaplikasikan Miccrosoft Acces (MA)pada hasil pemeriksaan.

1. Dokumentasi berupa foto/video. 2. Dokumen copy hasil pemeriksaan ( di ambil sampel 1 pasien)

55

No

Kegiatan 1

2

3

Minggu Habituasi ke4 5 6

Portofolio/ Bukti

5.

Memperbaharui rekaman hasil pemeriksaan labortaorium.

1. Dokumentasi berupa foto/Video. 2. Dokumen copy hasil pemeriksaan ( di ambil sampel 1 pasien)

6.

Penataan arsip copy sesui tanggal pemeriksaan.

1. Dokumentasi berupa foto/Video.

7.

Konsultasi program baru tentang penggunaan aplikasi Microsoft Acces ( MA) ke dokter Jaga. Evaluasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan hasil pemeriksaan. Daftar masukan atau saran dari dokter Jaga atau pihak terkait tentang aplikasi Microsoft Access.

8.

9.

1. Dokumentasi berupa foto/video. 2. Dokumen copy hasil pemeriksaan ( di ambil sampel 1 pasien) 1. Dokumentasi berupa foto/video.

1. Dokumentasi berupa foto/video. 2. Daftar masukan atau saran yg sudah di isi.

56

Keterangan : : pelaksanaan kegiatan : Tahap finalisasi pelaporan dan penyusunan kegiatan habituasi C. Antisipasi dan Strategi menghadapi Kendala Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ANEKA kemungkinan dapat terjadi kendala pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan, sehingga rancangan kegiatan aktualisasi tidak dapat direaliasasikan secara optimal. Oleh karena itu perlu adanya antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin saja terjadi, sehingga dampat negatif dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel 4.3.

57

Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala No 1.

2.

3.

4.

Kegiatan Pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur ) untuk aplikasi Microsoft Access dalam penginputan hasil pasien Menyelenggarakan diskusi dan sosialisasi dengan sesama pranata laboratorium kesehatan tentag aplikasi MA dalam penginputan hasil pemeriksaan Menyelenggarakan pelatihan secara langsung untuk aplikasi MA ke petugas laboratorium Mengaplikasikan Microsoft Access pada hasil pemeriksaan.

Antisipasi Menghadapi Kendala

Kendala

Strategi menghadapi kendala

Dokumen pendukung dan Mengumpulkan sebanyak Berkonsultasi dengan atasan referensi tidak lengkap. mungkin dokumen pendukung dan mentor dalam dan referensi ( misal : Google, menyiapkandokumen. Browsing) Adanya perbedaan jadwal Memastikan jadwal shift Berkonsultasi dengan shift dan tugas luar masing masing pranata atasan,agar bisa diberikan sesama pranata laboratorium waktu untuk diskusi. laboratorium kesehatan.

Adanya perbedaan jadwad pranata lab.kes

Adanya petugas Laboratorium yang tdk bisa mengoperasikan komputer

Memastikan jadwal shift masing masing pranata laboratorium

Berkonsultasi dengan atasan,agar bisa diberikan waktu untuk diskusi.

Memberikan sosialisasi ke Berkonsultasi denga atasan, petugas yang belum bisa untuk jadwal petugas yag belum mengoperasikan komputer bisa mengoperasika computer akan diberikan jadwal pagi ( shift pagi ada 2 petugas )

58

No

Kegiatan

Antisipasi Menghadapi Kendala

Kendala

Strategi menghadapi kendala

5.

Memperbarui rekaman Lebih lama dalam hasil pemeriksaan menyampaikan hasil ke laboratorium pasien karena masih dalam tahap percobaan.

6.

Penataan arsip copy sesua tanggal pemeriksaan.

Kurangnya ketelitian Akan dibuat jadwal dalam Displin waktu sesuai dengan petugas dalam menyusun penyusunan arsip shingga aka jadwal yg telah dibuat. arsip, Banyaknya arsip lebih tertib. Meminta bantuan yang belum terkodefikasi teman sejawat

7.

Konsultasi program baru tentang penggunaan aplikasi Microsoft Acces ( MA) ke dokter Jaga. Evaluasi penggunaan aplikasi Microsoft Access dalam penginputan hasil pemeriksaan. Daftar masukan atau saran dari dokter Jaga atau pihak terkait tentang aplikasi Microsoft Access.

Jadwal dokter yang padat Meminta bantuan senior dan sering dinas luar. untuk menyampaikan jadwal.

Displin waktu sesuai dengan jadwal yg telah disepakati

Dokter enggan menuliskan di form evaluasi.

Melakukan wawancara dalam evaluasi.

8.

9.

Selama proses transisi akan Hasil manual tetap akan diberlakukan 2 hasil yaitu diberlakukan dalam hasil maual dan hasil dalam penyampaian hasil. aplikasi MA.

Form Evaluasi disampaiakn ke dokter pada saat dokter istirahat.

Dokter dan petugas Melakukan wawancara dalam Selalu berkonsultasi dengan enggan memberikan evaluasi. atasan dan mentor. masukan.

59

BAB V PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini merupakan rancangan kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui analisa APKL dan USG. Isu yang diangkat adalah Optimalisasi

penggunaan

aplikasi

Microsoft

Access

dalam

penginputan pencatatan rekaman hasil pemeriksaan. Dari isu tersebut muncul gagasan pemecah isu yang tertuang dalam sembilan kegiatan yang terdiri dari dua berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dan enam kegiatan inovasi. Rancangan ini dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan di laboratorium Puskesmas Mijen, dan penting dalam menginternalisasi nilai nilai dasar PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) selama habituasi sehingga dapat menghasilkan PNS yang berintegritas dan sesuai ekspektasi masyarakat.

62

Related Documents


More Documents from "Anonymous Skzf3D2H"