BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun, Indonesia dihadapkan pada perubahan ekonomi dan politik yang tidak menentu. Pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada perubahan angka kemiskinan, perubahan pendapatan, dan juga perubahan angka kematian penduduk terutama di daerah-daerah tertinggal. Dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan masyarakat dapat dilihat secara tidak langsung, yaitu berdampak pada perubahan morbiditas dan mortalitas penduduk Kondisi masyarakat pedesaan khususnya di Madura merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan yang berbasis pertanian dan perikanan. Oleh karena itu, diharapkan laporan ini dapat memberikan solusi alternative kepada masyarakat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dapat mendorong laju perkembangan ekonomi masyarakat, sehingga hasil pertanian, perikanan, dan kerajinan serta kebutuhan komunikasi dan transportasi dapat memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan masyarakat. 1.2 Rumusan
Masalah
Apakah potensi dan kelemahan Desa Branta Tinggi sebagai salah satu Desa Model, dan apakah TTG yang bisa diterapkan di Desa tersebut. 1.3 Tujuan Tujuan KKN BDMB ini dibagi menjadi 2 tujuan, yaitu : 1.3.1
Tujuan Umum
a. Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar memecahakan masalah - masalah tersebut secara pragmatis dan indisipliner.
1
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
b. Mendeklatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. c. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tertinggal. d. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antar perguruan tinggi. 1.3.2 a.
Tujuan Khusus
Membantu pelaksanaan pembagunan dan mengawal percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat desa daerah tertinggal di jawa timur yang telah ditetapkan
dalam
strategi
nasional
pembagunan
kementrian
Negara
pembagunan daerah tertinggal ( KPDT ), serta membantu merumuskan formula pengembangan model pembangunan daerah tertinggal, khususnya di provinsi jawa timur. b.
Membantu
dalam
menformulasikan
arah
dan
tujuan
pembangunan
berdasarkan potensi, permasalahan, dan keterbatasan daerah, serta ikut serta mengawal hasil – hasil pembagunan yang telah dilakukan pemerintah provinsi jawa timur. 1.4
Manfaat Kegiatan
1.
Data dari kegiatan ini dijadikan dasar untuk perencanaan intervensi yang tepat.
2.
Meningkatkan
kemampuan
mahasiswa
dalam
melakukan
screening
permasalahan yang ada di masyarakat 3.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merencanakan program yang sesuai dengan permasalahan
4.
Sebagai dasar bagi Kementerian Daerah Tertinggal dalam penentuan kebijakan
2
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
1.5 Gambaran Umum Profil Desa 1.5.1 PROFIL DESA Desa Branta Tinggi berada pada ketinggian 1 – 9 m dpl dengan topografi daerah pesisir, dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Desa Branta Tinggi mempunyai luas 149,75 ha dengan batas-batas wilayah adalah : Sebelah Utara
:
Desa Panglegur
Sebelah Selatan
:
Selat Madura
Sebelah Barat
:
Desa Gugul, Tlanakan, Branta Pesisir
Sebelah Timur
:
Desa Larangan Tokol, Tlesah
Desa Branta tinggi terdiri dari 3 dusun yaitu : Gedongan, Tengah dan Planggaran. Dengan posisi orbitasi sebagai berikut : Jarak desa ke kecamatan
:
1 km
Waktu tempuh ke kecamatan
:
10 menit
Jarak desa ke kabupaten
:
7 km
Waktu tempuh ke kota kabupaten
:
15 menit
Luas Wilayah
:
148,75 ha
Pemukiman
:
24,75 ha
Sawah
:
41,28 ha
Ladang/ Tegalan
:
29,10 ha
Hutan
:
-
Perikanan (kolam, empang)
:
-
Jumlah penduduk Desa Branta Tinggi pada tahun 2006 sebesar 2.210 jiwa atau 712 Kepala Keluarga yang terdiri dari laki-laki 1.032 jiwa dan perempuan 1.178 jiwa. Berbagai potensi yang terdapat di Desa Branta Tinggi, yaitu : Potensi Geografis. Desa Branta Tinggi secara struktural merupakan bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan Tlanakan. Posisi Desa Branta Tinggi secara makro berada pada jalur jalan kolektor primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antara kota Pamekasan dengan kota Sampang. Kondisi ini memberikan indikasi 3
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
bahwa dalam konstalasi regional (kecamatan) desa Branta Tinggi mempunyai fungsi dan peranan yang strategis.
Demikian juga wilayah desa Branta Tinggi
yang terletak di daerah pesisir selat madura mempunyai keuntungan dalam pengembangan perikanan laut.
Potensi Sumber Daya Alam Faktor-faktor fisik yang diperlukan dalam perencanaan suatu kawasan adalah topografi, geologi, hidrologi dan kendala-kendala fisik. Topografi merupakan faktor penting dalam penentuan desain tata ruang lahan desa karena dapat digunakan untuk menentukan arah
saluran buangan air (drainase),
memperkirakan kestabilan lereng, dan dapat dijadikan dasar penentuan lahan yang layak untuk dikembangkan sebagai area pemukiman atau area pertanian. Hidrologi (keadaan air) suatu kawasan juga sangat menentukan perencanaan kawasan. Setiap kawasan diharapkan tersedia air, baik air tanah maupun air permukaan untuk menunjang kebutuhan air minum dan irigasi. Desa Branta Tinggi merupakan dataran rendah / pesisir yang terletak pada ketinggian antara 1 – 9 diatas permukaan air laut (dpl), dengan kemiringan antara 0% - 8%, suhu rata-rata harian 27oC. Menurut keadaan topografinya, potensi Desa Branta Tinggi cukup baik untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian dan perairan laut. Kondisi air permukaan Desa Branta Tinggi sangat baik dan cukup menunjang kegiatan pertanian. Akan tetapi, kedalaman air tanahnya sangat dalam sehingga kebutuhan air minum masyarakat cukup sulit. Pola Penggunaan Lahan Kawasan Pola penggunaan lahan suatu kawasan oleh penduduk di kawasan itu pada dasarnya adalah gambaran atau manifestasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan penduduk dalam suatu wilayah pemukiman dan distribusinya dalam bentuk pembangunan fisik (built up area) yang tersebar pada kawasan perdesaan. Pola penggunaan lahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok kawasan terbangun dan kelompok kawasan tidak terbangun. 4
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Wilayah Desa Brata Tinggi yang tidak jauh dari pusat perekonomi seperti Kota Pamekasan (ibukota Kabupaten Pamekasan). Di masa yang akan datang diperkirakan proporsi penggunaan lahan yang tersedia mengalami pergeseran atau perubahan dari penggunaan sebagai lahan pertanian di wiliyah utara. Hal tersebut didasarkan pada kecenderungan perkembangan kegiatan penduduk. Perubahan tata ruang tersebut terutama disebabkan oleh intervensi atau perluasan dari built up area terhadap penggunaan lahan, seperti : 1.
Intervensi kegiatan ekonomi (perdagangan, jasa dan industri) yang bersifat dinamis terhadap kawasan-kawasan pertanian dan perumahan yang relatif statis. Intervensi ekonomi ini akan terus berlanjut
karena
perkembangan
ekonomi
tersebut
(yang
kadangkala) terlalu berorientasi pada nilai lokasi yang strategis. 2.
Intervensi guna lahan kegiatan sosial dan perumahan terhadap kegiatan pertanian, perkembangan kegiatan sosial dan perumahan lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya perkembangan penduduk. Perkembangan penduduk ini tidak dalam kuantitas saja, tetapi selalu diikuti oleh tingkat kualitas penduduk yang semakin bertambah besar. Perkembangan tersebut secara langsung akan berakibat semakin tingginya kebutuhan akan lahan. Wilayah selatan sebagai pusat desa yang saat ini menjadi sentra
3.
perikanan laut di Desa Branta Tinggi akan semakin padat sehingga mengintervensi daerah pertanian yang ada diwilayah utara sekalipun kegiatan tetap dalam pengembangan dan pembangunan perikanan laut / nelayan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan pola guna lahan akan selalu terjadi, dan biasanya intervensi kegiatan ini dapat berkembang ke segala arah. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi perkembangan tersebut. Untuk itu maka arahan perkembangan kegiatan kota sebaiknya diarahkan pada sekitar kawasan terbangun yang ada dan membatasi lahan subur. Potensi Sumber Daya Manusia (Kependudukan)
5
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Jumlah penduduk Desa Branta Tinggi pada tahun 2008 sebesar 2.210 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.032 jiwa dan perempuan 1.178 jiwa, Melihat dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2008 ini lebih dari 80% termasuk dalam angkatan kerja yang masih produktif dan 40% diantaranya adalah angkatan kerja muda. Dengan mengetahui komposisi penduduk Desa Branta Tinggi yang termasuk dalam angkatan penduduk muda mayoritas terdidik, potensi SDM yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatan tenaga kerja terampil di sektor pertanian dan perikanan laut atau cukup potensial apabila kapasitas mereka ditingkatkan dan dibina untuk menjadi wirausaha di desanya. Potensi Perekonomian Kegiatan perekonomian suatu desa pada dasarnya tergantung dari aktivitas penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di wilayah tersebut. Kegiatan penduduk Desa Branta Tinggi umumnya adalah kegiatan
nelayan,
pertanian, perdagangan dan jasa, serta kegiatan industri kecil, yang terdiri dari berapa sektor, antara lain : 1) Perikanan laut (nelayan). 2) Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi, jagung, tembakau, palawija, dll.) 3) Kegiatan perkebunan buah-buahan seperti mangga, dll. 4) Kegiatan peternakan (sapi, kambing, dll.) 5) Kegiatan perdagangan dan jasa (jaring, ikan dan hasil laut, dll.) 6) Kegiatan industri rumah tangga, pengolahan hasil laut, dll. Potensi Sarana dan Prasarana Fasilitas transportasi di desa Branta Tinggi cukup lengkap, namun dalam penyebarannya belum merata sehingga belum dapat mendukung sistem transportasi diantara semua dusun.
Dimana dusun Planggaran masih cukup
tertinggal dalam pengembangan sarana/prasarana jalan. Konstruksi jalan yang ada saat ini terdiri dari jalan aspal, jalan, makadam dan jalan tanah, dengan kondisi yang cukup hingga baik. Hal tersebut karena
6
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
sebagian besar jalan yang ada di desa Branta Tinggi adalah jalan yang baru diperbaiki, jalan kabupaten dan jalan propinsi. Demikian juga sarana transprortasi cukup lengkap karena desa dilewati jalan propinsi sehingga kendaraan besar seperti bus, bison, truk, fuso, dll dapat melewati desa Branta Tinggi . Sarana pendidikan di desa Branta Tinggi saat ini dapat di katakan cukup lengkap karena telah ada sarana/prasana pendidikan diberbagai jenjang pendidikan seperti SD/MI, SMP/MTs., MA.
Sedangkan sarana/prasarana
pendidikan non formal juga banyak berdiri di desa Branta Tinggi seperti pondok pesantren. Kelembagaan Terdapat banyak lembaga sosial kemasyarakatan yang teridentifikasi di Desa Branta Tinggi, yakni : 1) Pemerintahan
Desa
7) Pondok Pesantren 8) SMP
2) Pemerintah
Kecamatan
9) SD 10) MI 11) MTs
3) BPD
12) MA
4) LKMD 5) PKK 6) Karang Taruna
7
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Tempat dan Waktu Pengumpulan data dasar pada KKN BDMB I ini dilaksanakan sekitar 28 hari, mulai tanggal 21 juli – 17 agustus 2009. Praktek pengumpulan data dasar ini dilaksanakan di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten pamekasan. 2.2 Peserta Praktek pengumpulan data dasar ini dilaksanakan oleh 12 mahasiswa dari tiga Perguruan Tinggi yaitu, Universitas Brawijaya Malang, Universitas UPN “ VETERAN” Jawa Timur, dan universitas IAIN SUNAN AMPEL Surabaya . yaitu: 1. Ketua pelaksana kegiatan a. Nama lengkap
: Nailul Minan
b. NIM
: D24206088
c. Fakultas / program studi
: Tarbiyah/PMT
d. Perguruan Tinggi
: IAIN-AMPEL
e. No HP
: 081703622614
2. Anggota pelaksana a. Nama lengkap
: Moch Affandi
b. NIM
: 0612010169
c. Fakultas / program studi
: Ekonomi / Manajemen
d. Perguruan Tinggi
:UPN ”veteran” jatim
e. No HP
: 085646251644
3. Anggota pelaksana a. Nama lengkap 8
: Indra Pratama
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
b. NIM
: 0610730027
c. Fakultas / program studi
: Kedokteran / Gizi kesehatan
d. Perguruan Tinggi
: UNIBRAW
e. No HP
: 085233185024
4. Anggota pelaksana a. Nama lengkap
: Arif A Setiyono
b. NIM
: 0625010004
c. Fakultas / program studi
: FP /PA
d. Perguruan Tinggi
: UPN
e. No HP
: 085648644391
5. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Tri Cahyono
b. NIM
: 0610210124
c. Fakultas / Jurusan
: Ekonomi/Ilmu
d. UNIVERSITAS
: Brawijaya
Ekonomi e. No. Hp
: 08564 6530 316
6. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Hendro Satriawan
b. NIM
: 0541010083
c. Fakultas / Jurusan
: FISIP/AE
d. UNIVERSITAS
: UPN
e. No. Hp
: 085730613698
a. Nama Lengkap
: Moch. Romey
b. NIM
: 0651010056
c. Fakultas / Jurusan
: FTSP/TA
d. UNIVERSITAS
: UPN
e. No. Hp
: 085850544622
7. Anggota Pelaksana Pintaro
8. Anggota Pelaksana 9
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
a. Nama Lengkap
: Mohammaad S. W
b. NIM
: A21206054
c. Fakultas / Jurusan
: Adab/BSA
d. UNIVERSITAS
: IAIN
e. No. Hp
: 081330015651
a. Nama Lengkap
: Hosniya
b. NIM
: B03206017
c. Fakultas / Jurusan
: Dakwah/BPI
d. UNIVERSITAS
: IAIN-AMPEL
e. No. Hp
: 081703310072
9. Anggota Pelaksana
10. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Bahauddin
b. NIM
: D02206058
c. Fakultas / Jurusan
: PBA
d. UNIVERSITAS
: IAIN-AMPEL
e. No. Hp
: 08563281383
11. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Faizal M
b. NIM
: 0410840022
c. Fakultas / Jurusan
: Perikanan
d. UNIVERSITAS
: Brawijaya
e. No. Hp
: 085648100985
12. Anggota Pelaksana
10
a. Nama Lengkap
: Nury Purwandari
b. NIM
: 0610810050
c. Fakultas / Jurusan
: Perikanan
d. UNIVERSITAS
: Brawijaya
e. No. Hp
: 085650855031
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
2.3 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek pengumpulan data dasar ini antara lain: kamera, handycam, alat tulis, kertas, Buku, dll.
2.4 Populasi dan Sampel Populasi dalam praktek pengumpulan data dasar ini adalah seluruh penduduk Desa Branta tinggi.
Sampel yang digunakan dalam praktek
pengumpulan data dasar ini adalah para petani, nelayan, para peserta posyandu, dan perangkat desa. Cara pengambilan sampel adalah dengan metode simple jrandom sampling. 2.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 2.5.1
Jenis Data
1. Data Primer wawancara, observasi, dokumentasi, dll 2. Data Sekunder menyalin dari profil desa,data dari kecamatan data dari bidan desa dll. 2.5.2
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan
data yang dikehendaki, antara lain: 1. Data Primer: kuesioner, wawancara, observasi, dll 2. Data Sekunder: menyalin dari profil desa 2.6
Temuan Riset dan Analisis Problem Temuan Riset Lapangan MASALAH
11
PENYEBAB
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Fisik : - Pembuangan air limbah rumah tangga - Jalan dipemukiman masih jalan tanah - Penerangan jalan raya dan kampung
- Saluran pembuangan kurang memadai - Belum ada peningkatan jalan pemukiman
kurang - Penyediaan air bersih kurang
- Fasilitas penerangan jalan tidak memadai - Tidak ada jaringan air bersih
Sosial : - Banyak Pengangguran
- Lapangan kerja terbatas
- Fasilitas Pendidikan tidak memadai
- Banyak bangunan SD yang rusak - Lembaga pendidikan berkualitas kurang
Ekonomi : - Usaha kecil kurang berkembang
- Kecilnya fasilitas kredit lunak - Kecilnya akses informasi produk
- Nelayan masih tradisional
- Keahlian kurang - Kurangnya perlengkapan menangkap ikan - Ketertinggalan dalam
- Lahan Pertanian yang tidak Produktif
tekhnologi pengolahan hasil laut - Lahan tandus dan kurang air - Lahan yang masih mengandalkan air hujan - Tidak adanya saluran irigasi
2.7 Data kesehatan Masyarakat 12
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
13
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
BAB III DINAMIKA PROSES PRA 3.1.. Data Dasar 3.1.1. Data Umum desa a. Gambaran Wilayah Desa Branta tinggi berada di wilayah Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Luas wilayah desa ini adalah 4.405 Ha. Desa Branta tinggi terdiri dari 3 dusun yaitu dusun gedungan, tengah, dan planggaran, dengan perincian sebagai berikut: ..... b. Batas Wilayah Adapun batas wilayah Desa Branta tinggi disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Batas Wilayah Desa Branta tinggi
No 1. 2. 3.
Letak Sebelah Utara Sebelah Barat Sebelah Selatan
Desa Desa Panglegur Desa Selat Madura Desa Branta Pesisir
4.
Sebelah Timur
dan Tlanakan Desa Tlesah
dan
Larangan Tokol c. Data Orbitasi Desa Branta Tinggi memiliki 3 Dusun, antara lain : Dusun Gedungan, Dusun Tengah, dan Dusun, Pelanggaran. Jarak Desa Branta Tinggi dari Pusat Pemerintahan Kecamatan, ± 6 Km, dan Jarak dari Ibukota Kabupaten ± 15 Km. d. Kondisi Geografis
14
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Ketinggian tanah dari permukaan laut
a.
: 6 meter
b. Keadaan topografi
: dataran rendah
c. Suhu udara rata rata
: 27° – 35°
1. Sumber Daya Alam (SDA) a. Potensi Pertanian Tabel 3.2 Potensi Pertanian dan Perkebunan No
Jenis
Luas (Ha)
Ton/th
Rupiah
Jagung Padi Tembakau Hutan bakau Tambak garam b. Potensi Peternakan Tabel 3.3 No
Potensi Peternakan
Jenis Ternak Sapi Madura
Jumlah (ekor)
Kambing Ikan tambak Ayam kampung Burung dara c. Industri Kecil / Kerajinan Krupuk ikan, ikan asin kering, trasi ikan, dan petis ikan 2. Data Kependudukan (Demografi) Jumlah penduduk Desa Branta tinggi adalah 2.210 jiwa a.
Jumlah penduduk berdasar jenis kelamin Laki – laki Perempuan Jumlah
15
: 1.032 : 1.178 : 2.210
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
b.
Kepala keluarga
: 679 KK
c. Jumlah penduduk berdasar usia 00 – 04 tahun
: 235 orang
05 – 06 tahun
: 125 orang
07 – 15 tahun
: 453 orang
16 – 21 tahun
: 389 orang
3. Sarana dan Prasarana a. Data Sarana Pendidikan •
Sarana pendidikan formal Tabel 3.5 Data Sarana Pendidikan Formal No.
•
Keterangan
Jumlah
TK
3
SD
3
SMP
2
SMA
1
Sarana pendidikan non formal No.
Keterangan
Jumlah
PONPES
7
Madrasah
2
b. Data Sarana Ibadah Tabel 3.6 Data Sarana Ibadah No.
Agama islam
Tempat ibadah Masjid
Jumlah 3
Musholah
25
c. Data Sarana Perhubungan dan Komunikasi Sarana Perhubungan Darat Sarana Transportasi
: Jalan dan jembatan : Anggutan desa, ojek, andong dan bis
16
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Sarana Penerangan
: lampu penerangan di rasa kurang memadai
d. Sarana Kesehatan Masyarakat a) Sarana Air Bersih Sangat kurang memadai, misalnya sumber air bersih cuman ada 2, sisanya sumber air asin. b) Sarana Kesehatan Tabel 3.7 Data Sarana Kesehatan Jenis Polindes
Nama
Jumlah
Lokasi Dusun gedungan, tengah, dan Planggaran
Posyandu e. Sarana Keamanan Hansip ada 18 orang terlatih f. Sarana Olahraga Ada dua jenis yaitu : Lapangan bola dan lapangan voli g. Sarana Pemerintahan Balai desa dan kantor kecamatan h.
Sarana Ekonomi Masyarakat Tabel 3.8 Data Sarana Ekonomi Masyarakat No.
3.1.2
Keterangan
Pengorganisasi Masyarakat Desa 17
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Jumlah
a. LKMD b. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga c. Posyandu d. Karang Taruna PKK, kader PKK
e.
f. Usaha tani g. Pemerintah desa Pemerintah Kecamatan
h.
3.2
Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintahan Desa Desa berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 adalah desa atau
yang disebut dengan nama lain sebagai sesuatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa, sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 18 UUD 1945. Landasan pemikiran
dalam
pengaturan
mengenai
pemerintahan
desa
adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Kewenangan desa mencakup (pasal 99, UU No. 22/1999) : a. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa; b. Kewenangan yang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku belum dilaksanakan oleh daerah dan pemerintah; dan c. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah propinsi, dan/atau pemerintah kabupaten. Tugas dari pemerintah, pemerintah propinsi, dan atau pemerintah kabupaten kepada desa disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia (pasal 100, UU No. 22/1999). Pemerintahan desa terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa (pasal 94, UU No. 22/1999). Pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dan perangkat desa (pasal 95 (1), UU No. 22/1999).
18
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Sebagai perwujudan demokrasi, di desa dibentuk Badan Perwakilan Desa atau sebutan lain yang sesuai dengan budaya yang berkembang di desa yang bersangkutan, yang berfungsi sebagai lembaga legislasi dan pengawasan dalam hal pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Keputusan Kepala Desa. Di desa dapat dibentuk lembaga lain sesuai dengan kebutuhan desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa (pasal 106, UU No. 22/1999). Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya, Kepala Desa bertanggung jawab pada Badan Perwakilan Desa dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas tersebut kepada Bupati. Menurut pasal 101, UU No. 22/1999, Tugas dan Kewajiban Kepala Desa adalah : a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa; b. Membina kehidupan masyarakat desa; c. Membina perekonomian desa; d. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa; e. Mendamaikan perselisihan masyarakat desa; f. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kasus hukumnya. Desa dapat melakukan perlakuan hukum, baik hukum publik maupun hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda, dan bangunan serta dapat dituntut dan menuntut di pengadilan. Oleh karena
itu, Kepala Desa dengan
pesetujuan BPD mempunyai wewenang untuk melakukan perbuatan hukum dan mengadakan perjanjian yang saling menguntungkan. Keuangan desa (pasal 107, UU No. 22/1999) : (1) Sumber pendapatan desa terdiri dari : a.
Pendapatan asli desa yang meliputi : - Hasil Usaha Desa; - Hasil Kekayaan Desa; 19
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
- Hasil Swadaya dan Partisipasi; - Hasil Gotong Royong; dan - Lain-lain pendapatan asli yang sah b.
Bantuan dari pemerintah kabupaten yang meliputi : - Bagian dari perolehan pajak dan retribusi daerah; dan - Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima pemerintah kabupaten;
c.
Bantuan dari pemerintah daerah dan pemerintah propinsi;
d.
Sumbangan dari pihak ketiga; dan
e.
Pinjaman desa
(2) Sumber pendapatan desa, sebagaimana dimaksud di atas, dikelola melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) (3) Kepala Desa beserta Badan Perwakilan Desa menetapkan APBDes setiap tahun dengan peraturan desa (4) Pedoman penyusunan APBDes ditetapkan oleh Bupati (5) Tata cara dan pungutan obyek pendapatan dan belanja desa ditetapkan bersama antara Kepala Desa dan BPD. 3.3
Pelaku Pembangunan Identifikasi Stakeholders (pelaku pembangunan) internal ini didasarkan
pada PP. No. 64 Tahun 1999/UU No. 22 Tahun 1999
Internal :
External :
- Perangkat Desa
- BPD
- HIPPA
- LPMD/LKMD
- PKK
- HIPPAM
- RW
- Karang Taruna
- Pondok Pesantren
- RT
- Organisasi Massa
- Orang Perorangan
20
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
3.4
Visi dan Misi Desa Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pelaku
pembangunan desa pada masa yang akan datang. Visi juga menunjukkan bagaimana para pelaku pembangunan desa melihat, menilai atau memberi predikat terhadap desanya pada masa yang akan datang. Adapun visi dan misi yang ingin dicapai oleh Desa Branta tinggi dalam pembangunan dan pengembangan wilayahnya adalah : 1. Visi Visi Desa Branta Tinggi mampu mewujudkan kondisi yang aman, tertib, makmur dan sejahtera yang didasari semangat religius, kegotong-royongan dan profesionalisme pemerintahan desa dengan tidak meninggalkan adatistiadat dan budaya yang ada. 2. Misi Untuk merealisasikan Visi Desa Branta Tinggi menjadi kegiatan nyata yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya, diperlukan sebuah wahana yang dapat menjembatani. Wahana tersebut dalam bentuk rumusan misi sebagai berikut : a.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan yang didasari oleh semangat kegotong-royongan serta musyawarah untuk mufakat tanpa meninggalkan nilai-nilai ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat melalui peningkatan kualitas manajemen pemerintahan desa berdasarkan prinsip demokrasi, akuntable, transparan, desentralisasi dan keadilan.
c.
Meningkatkan pengelolaan potensi desa untuk kesejahteraan masyarakat desa.
d.
Mengembangkan sistem produk unggulan.
e.
Berperan aktif sebagai daerah penyangga pusat ibukota Kecamatan Tlanakan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas dari sarana dan prasarana yang ada.
f.
Meningkatkan ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat desa.
21
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
g.
Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
h.
Meningkatkan pengembangan jaringan usaha masyarakat
i.
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana umum untuk kesejahteraan masyarakat desa tanpa meninggalkan potensi swadaya masyarakat
j.
Meningkatkan pengelolaan potensi desa secara profesional
k.
Peningkatan pendidikan mental spiritual
l.
Menjaga kelestarian tradisi serta adat istiadat yang berlaku di masyarakat
m. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Branta tinggi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama MAHRUS ALI SURA’I HARIRI, R JUMALI MAHMUD HENDRIYANTO HAIRUL ANWAR JUNAIDI RAHMAN S RAZAK
22
Alamat Dusun Gedungan Dusun tengah Dusun Planggaran Dusun Gedungan Dusun Planggaran Dusun Tengah Dusun Tengah Dusun Planggaran Dusun Gedungan Dusun tengah
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Jabatan Kepala desa Sekretaris desa K. Pemerintah K. Pembagunan K. Kesra K. Keuangan K. UMUM Kadus Kadus Kadus
3.3.2 Plan of Action Tabel 3.14 Plan of Action Kelompok
No
Kegiatan
1
Training motivation
2
Gambar perspektif
Latar Belakang Proses pembelajaran yang terjadi selama ini seringkali kering dari muatanmuatan yang mampu mengintegras ikan antara semangat belajar dan pola kerja siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah
Tujuan
Aktivitas
Rendahnya motivasi dan Sumber daya manusia
a. Peserta mampu bersikap hebat dalam menciptakan hubungan kerja yang harmonis. b. peserta akan lebih memahami arti dari setiap perjuangan untuk meraih sukses. c. peserta mampu menjadi pribadi hebat yang menjaga sikap hebat dalam menghasilkan kinerja maksimal. Tujuan : Siswa diharapkan dapat mengembangkan daya kreatifitas melalui seni menggambar perspektif, dan dapat mengasah otak kanan mereka sehingga otak kiri dan otak kanan berjalan seimbang.
I. Peserta dikenalkan tentang pengertian motivasi dan urgensinya, langkahlangkah perencanaan dan bagaimana menggapai satu tujuan. II. Diskusi dan sharing bersama.
Dengan Dalam system memberikan pengajaran di keterampilan MA tempat menggambar kami terutama melakukan menggambar traning , perspektif, kurikulum seni siswa tidak di diharapkan singgung di dapat kelas 3 MA , mengembang lebih kan daya ditekankan kreatifitas kurikulum siswadalam yang sifatnya 24 Laporan KKN-BDMBilmu Branta mendesain. pasti,Tinggi dan 2009 kurang member ruang
Season I Mengenalkan apa itu seni dan apa itu ilmu Memberikan motivasi untuk mengembangk an daya seni cipta mereka Season II Mengenalkan danmMemberi kan traning dalam bidang mengambar Perspektif.
Asumsi Perencanaan Positif Negatif Peserta merasa Tidak semua termotivasi dan peserta mampu sedikit terhibur, merealisasikan karena proses hasil proses training ini pelatihan secara dilaksanakan kontinuitas dan melalui inovatif. pendekatan partisipatif dan enjoyable learning.
Dengan adanya Traning ini siswa yang memiliki jiwa seni mendapatkan wadah untuk mengapresiasikan karya mereka
Karena menggambar perspespektif merupakan hal baru bagi mereka , tidak semua siswa memberikan antusias yang sama terhadap traning ini.
25
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
BAB IV DINAMIKA PROSES AKSI 4.1
Mapping Mapping adalah pemetaan wilayah dengan menggambarkan kondisi
wilayah (Desa, Dusu, RT, Wilayah yang lebih luas) bersama masyarakat. Di bawah ini adalah dokumentasi hasil dari mapping yang telah dilakukan. Sedangkan mapping wilayah Desa Branta Tinggi, dapat dilihat pada lampiran.
Gambar 1 dan 2. Mapping bersama staf guru dan warga 4.2
Field Note Catatan lapangan yang telah kami lakukan di 3 Dusun, yaitu :
Kegiatan
: Wawancaraa
Lokasi
: Rumah Penduduk
Tema
: Kondisi kesehatan, sosial, dan perekonomian.
Nara Sumber : Pak Rahman Sodiq Tgl/Waktu
: Sabtu, 25 Juli 2009/ jam 10.00 WIB.
Sebagian besar wilayah Dusun Tengah terletak di daerah yang cukup strategis, karena banyak yang terletak di tepi jalan utama. Sehingga akses ke pusat pendidikan, kesehatan, dan pasar mejadi lebih mudah. Sebagian besar penduduk di Dusun Tengah berprofesi sebagai petani Tembakau. Jarak pasar dan puskesmas yaitu ± 500 meter. Di Dusun Tengah terdapat 2 SD, 2 MT S, MA dan MTS sebanyak 1 buah. Organisasi Kemasyarakatan yang ada di Dusun Tengah, yaitu : 26
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
PKK, LKMD, Pengajian, dan tahlilan rutin. Desa Branta Tinggi merupakan salah satu Desa Siaga, hal ini dibuktikan salah satunya dengan diadakannya Posyandu secara rutin dan teratur.
Gambar 3 dan 4 wawancara dengan narasumber sebagai bahan Field Note 4.3
Transect ( Transektor ) Transect dalam bahasa Inggris adalah cross section yang berarti melintas
suatu daerah, menelusuri, atau potong kompas. Secara terminologi transect adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim PRA () dan Nara Sumber Langsung untuk berjalan menelusuri suatu wilayah untuk mengetahui tentang kondisi fisik seperti tanah, tumbuhan, dan kondisi sosial seperti kegiatan sosial masyarakat. Di bawah ini kami sajikan hasil Transect yang telah dilakukan di 3 Dusun :
Gambar 5 dan 6 Transek yang dilakukan bersama warga
27
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Hasil Transek Dusun Tengah Faktor Aspek Tata guna lahan
Perumahan dan pekarangan
Sawah
Sungai
Kondisi tanah
•
Kering
•
•
•
Jenis tanah lempung hitam dan kuning
kering dan agak tandus tanah lempung hitam dan kuning
Jenis tanaman yang tumbuh
•
Pohon Mahoni, Pisang, Pepaya, Jati
•
Padi dan Tembakau
-
•
Pohon Soekarno, Kayu Biru
Manfaat
•
Pohon Jati dimanfaatkan kayu dan daunnya
•
•
Belum dapat dimanfaatkan
•
•
•
secara maksimal
•
Pepaya dan Pisang untuk keperluan sehari hari Pohon Mahoni untuk penghias
Padi dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga Tembakau sebagai komoditas utama
•
karena airnya asin
•
Suplai Air bersih kurang memadai
•
•
Air dari sungai belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena
Masalah
28
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Sawah Tadah Hujan, sehingga suplai air
pasir hitam
•
Jalan Desa masih banyak yang rusak
•
•
Tindakan yang
•
Telah dilakukan perbaikan jalan oleh pemerintah tapi belum merata
•
telah dilakukan
Harapan
•
Suplai air memadai untuk kebutuhan
•
•
Adanya banyak sumber mata air tawar Dilakukan pengeboran untuk mencari sumber mata air baru
•
•
29
•
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
•
cukup singkat Kurangnya irigasi akibat sumber air sangat terbatas Proses Pemupukan kurang memadai, karena dana minim
airnya masih asin
Adanya usaha pemupukan untuk meningkatkan hasil, walaupun mahal Adanya pergantian musim tanam untuk memaksimalkan fungsi sawah Irigasi dapat dilakukan • secara teratur, tanpa menunggu musim hujan Panen melimpah • Pemasaran Tembakau yang baik dan menguntungkan
•
Air Sungai dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun pertanian
•
Potensi
•
•
Penanaman Jati mempunyai prospek cerah karena mempunyai relasi dengan Unijoyo
•
Perhatian masyarakat sangat tinggi,
•
•
hal ini dibuktikan dengan adanya Usaha Kelompok Tani
•
•
utk pengadaan Bibit dan pupuk
•
Perhatian masyarakat sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya Usaha Kelompok Tani utk pengadaan Bibit dan pupuk Potensi utama merupakan tanaman bakau
•
Air Sungai dapat menjadi
•
potensi utama apabila ada
•
teknologi yang dapat
•
mengubah air asin menjadi
•
air payau atau bahkan tawar
Dusun Planggaran, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan | 27 Juli 2009 Affandi – Arif – Romi – Mamak Tata guna lahan Kondisi tanah Jenis vegetasi tanaman Manfaat 30
Pemukiman dan pekarangan Tanah liat dan kerikil Lembang, Mangga, Pepaya, Pisang, Jambu air Mendirikan bangunan,
Sawah
Sungai
Tegalan
Tanah lempung, kering, infiltrasi rendah Tembakau, Jagung, Kedelai, Timun
Lempung, kering di musim kemarau
Kering
Bambu
Pertanian untuk
Untuk pengarian,
Lembang, Mimba, Bambu, Singkong, Akasia, Kamboja Gembala ternak
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
penampungan air (tong/ sumur tampung)
penghasilan utama penduduk, kolam irigasi
menampung air bor pada musim kemarau
Masalah
Jalan desa masih banyak yang rusak; sebagian warga tidak ikut serta berlangganan air bor karena kontra pemerintahan desa
Sebagian berupa air asin; sungai selalu kering menunggu aliran dari bor desa Gugul atau hujan
Tindakan yang telah dilakukan
Perbaikan jalan dengan cara pemberian tanah makadam
Harapan
Jalan akses desa lebih baik
Tanah kering, keras, tandus, pecah, kekurangan air, kekurangan nutrisi; kualitas pertanian kurang baik; harga hasil pertanian masih belum mampu mengangkat ekonomi rakyat; ketersediaan pupuk kurang memadai Pemberian pupuk organik untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah; Memanfaatkan air secara maksimal Produktifitas pertanian meningkat Pemanfaatan air semaksimal mungkin sehingga dapat mencukupi kebutuhan dilahan
31
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
sapi/kambing, satusatunya sumber bor air utama untuk seluruh desa, masjid, tpu Musim kemarau Tanah kering sehingga tanaman untuk pakan ternak berkurang
Memanfaatkan sungai sebagai penampung air
Melakukan pertanian tumpang sari; untuk pakan ternak
Sungai lebih produktif walaupun di musim kemarau
Selain hasilnya dapat digunakan untuk kebutuhan pokok, dan limbahnya dapat juga dapat digunakan untuk pakan ternak
Potensi
Ada kemauan warga untuk maju; Banyak kotoran ternak yang dapat digunakan untuk pupuk
32
Banyaknya lahan yang kosong Adanya pengeboran air baru yang dapat digunakan untuk lahan pertanian
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Air asin dapat disuling secara langsung
Untuk tanaman kebun seperti singkong, pisang dsb.
4.4
Diagram Venn Diagram Venn merupakan teknik untuk melihat hubungan masyarakat
dengan lembaga ayang terdapat di Desa.
4.5
Hasil Analisi Pohon Masalah dan Harapan Di bawah ini kami sajikan hasil analisa pohon masalah yang telah kami
susun, kemudian kamik sajikan hasilnya dalam tabel di bawah ini, sehingga kita dapat menegetahui masalah masalah apa saja yang terjadi di Desa Branta Tinggi.
33
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
DAFTAR KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA BRANTA TINGGI (Hasil Penggalian Gagasan di Dusun dan Kelompok) ALTERNATIF MASALAH
PENYEBAB
POTENSI
- Pembuangan air limbah rumah tangga kurang memadai
- Saluran pembuangan kurang
- Daerah dekat pantai
- Jalan dipemukiman masih jalan tanah - Jalan becek dan licin jika hujan - Jalan rusak parah
- Masyarakat tidak mampu membiayai pembangunan dan perbaikan jalan sendiri
- Lokasi jalan panjang - Tenaga kerja banyak
- Penerangan jalan raya dan kampung kurang - Penyediaan air bersih kurang
34
- Tidak ada LPJU - Jaringan air bersih masih terbatas
PEMECAHAN MASALAH - Penambahan saluran pembuangan air limbah - Penambahan dan peningkatan jalan
- Daerah strategis - Pemukiman padat - Sudah ada jaringan PDAM
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
USULAN KEGIATAN - Pembanguna n Saluran pembuangan limbah di dusun Gedongan dan Tengah - Jalan Rabatan
- Pemberian LPJU
- Jalan Makadam
- Penambahan pelanggan PDAM dan penambahan jaringan air bersih
- Peningkatan Jalan menjadi jalan aspal
- Sarana/prasarana pendidikan kurang memadai
- Banyak gedung sekolah yang rusak
- Masyarakat kekurangan tempat ibadah - Usaha kecil kurang berkembang
- Tempat peribadatan rusak
- Nelayan masih tradisional
- Kekurangan modal - Terbatasnya peralatan penangkapan ikan - Cara pengkapan ikan masih tradisional
35
- Kekurangan modal - Keterampilan terbatas - Akses informasi pasar kurang
- Sekolah banyak - Siswa banyak - Lembaga pendidikan terorganisasi - Penduduk agamis - Peluang pasar terbuka - UKM banyak
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
- Pembuatan sumur bor
- Pemasangan LPJU - Pembanguna n jaringan air bersih - Pengeboran sumur tanah - Rehab SDN Branta Tinggi I dan II - Rehab Madrasah Nurul Jadid - Rehab Musholla AlFalah - Penyediaan modal kerja - Pelatihan peningkatan keterampilan - Penguatan kelompok
usaha kecil - Pelatihan bagi nelayan. - Pengadaan sarana/prasar ana penangkapan ikan
36
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
4.6 Matrix Ranking Matrix Ranking adalah suatu teknik PRA yang digunakan untuk meganalisa dan membandingkan topik yang telah diidentifikasi dalam bentuk ranking. MATRIK SWOT PELUANG (O)
ANCAMAN (T)
EKSTERNAL 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Lembaga kemasyarakatan desa banyak 1. Angka pengangguran tinggi Tersedianya potensi desa 2. Pengaruh informasi dan perilaku negatif Letak desa strategis 3. Sifat kritis yang destruktif Daya dukung lembaga kemasyarakatan desa tinggi Kebijakan yang berorientasi pembangunan desa Daerah penyangga Ibukota Kabupaten … 7. Tingginya tingkat toleransi antar umat beragama
INTERNAL KEKUATAN (S)
1. Aparatur Pemerintah Desa yang akomodatif 2. Pengalaman Aparatur Pemerintah Desa dalam mengelola administrasi 3. Hubungan antar karyawan/staf pemerintahan desa yang harmonis 4. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas administrasi desa 5. Hubungan struktural dan fungsional antar lembaga desa berjalan baik 6. Responsibility terhadap masalah 7. Motivasi maju tinggi 37
1. Memanfaatkan Desa … sebagai daerah penyangga Ibukota kabupaten dengan pengelolaan potensi dan memanfaatkan peluang yang ada 2. Memotivasi lembaga kemasyarakatan untuk berpartisipasi dalam membangun Desa … 3. Optimalisasi sarana dan prasarana desa untuk menunjang pembangunan desa
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
1. Akses informasi tentang lowongan pekerjaan untuk mengatasi pengangguran 2. Meningkatkan koordinasi antar aparatur untuk mengatasi informasi dan perilaku negatif 3. Respon terhadap masalah dipercepat guna penanggulangan informasi yang salah dan menyesatkan 4. Mendorong terbentuknya lembaga perekonomian desa
KELEMAHAN (W) 1.
2. 3. 4. 5.
Pelayanan masyarakat (Public Service) kurang optimal Pendapatan aparatur pemerintahan desa rendah Kurangnya koordinasi antar lembaga desa Kurangnya transparansi antar aparatur desa Jumlah karyawan aparatur desa kurang
1. Peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa 2. Optimalisasi koordinasi antar lembaga kemasyarakatan desa dalam pelaksanaan pembangunan 3. Membangun sistem kontrol pelayanan publik 4. Penambahan aparatur pemerintah desa
1. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan terlibat aktif di pelatihanpelatihan 2. Mengelola segala kuantitas potensi menjadi berkualitas 3. Membuka akses informasi seluas-luasnya untuk peningkatan Sumber Daya Manusia 4. Menanamkan kesadaran tentang arti pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang berdaya
5. Peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa 6. Optimalisasi koordinasi antar lembaga kemasyarakatan desa dalam pelaksanaan pembangunan 7. Membangun sistem kontrol pelayanan publik 8. Penambahan aparatur pemerintah desa
5. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan terlibat aktif di pelatihanpelatihan 6. Mengelola segala kuantitas potensi menjadi berkualitas 7. Membuka akses informasi seluas-luasnya untuk peningkatan Sumber Daya Manusia 8. Menanamkan kesadaran tentang arti pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang berdaya
KELEMAHAN (W) Pelayanan masyarakat (Public Service) kurang optimal 7. Pendapatan aparatur pemerintahan desa rendah 8. Kurangnya koordinasi antar lembaga desa 9. Kurangnya transparansi antar aparatur desa 10. Jumlah karyawan aparatur desa kurang 6.
38
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
BAB V Refleksi Teoretis dan Rekomendasi 5.1 Refleksi Teoretis Teknologi Tepat Guna Dalam penyusunan Laporan KKN ini, kami merekomendasikan 1 jenis Teknologi Tepat Guna (TTG) Aplikatif dan 1 TTG yang baru direncanakan untuk direkomendasikan. TTG yang sudah diaplikasikan, antara lain : Kecap Ikan Kecap ikan merupakan produk olahan perikanan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa Branta Tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi perikanan yang ada di sini, diantaranya potensi ikan yang tidak memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat. Dengan pengolahan kecap ikan ini maka nilai ekonomi dari produk tersebut akan meningkat. Selain itu, pengolahan ,kecap ikan dengan skala “Home Indistry” maka akan meningkatkan ekonomi keluarga karena desa Branta Tinggi merupakan salah satu dari sekian desa dengan status siaga di Kabupaten Pamekasan. Tujuan : 1. Untuk meningkatkan nilai ekonomi dari ikan yang kurang diminatai olelh konsumen 2. Untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga, dengan pengolahan kecap ikan skala produksi rumahan Sedangkan TTG yang masih dalam tahap Rekomendasi, yaitu : Destilator Tenaga Surya ( Solar Energy ) Untuk Memproduksi Air Tawar Dari Air Asin di Desa Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data kemampuan destilator tenaga surya dalam memproduksi air tawar dari air laut, meliputi data kuantitas, kualitas, jumlah orang yang dapat dilayani dan efisiensi destilator. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah eksperimen semu (quasi experimental) menggunakan model destilator tenaga surya. Bahan baku berupa air laut yang diambil dari 39
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
samudera Hindia. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Menurut perhitungan air tawar yang dihasilkan adalah 3,866 liter/hari/m2. Kualitas air tawar yang dihasilkan memiliki kadar garam 0,00 mg/l (0%), yang berarti destilator memiliki efisiensi removal 100%. Jumlah orang yang dapat dilayani oleh destilator tenaga surya ukuran 1m2 adalah 1,55 orang (untuk pemenuhan air minum mutlak) atau 0,65 orang (untuk pemenuhan kebutuhan air bersih perdesaan). Tujuan Umum : Menghasilkan air tawar untuk mencukupi kebutuhan sehari hari dari penyulingan air asin Tujuan Khusus : - Kuantitas air tawar yang dihasilkan destilator tenaga surya (liter / hari dan liter/M2 luas ruang pemanas distilator) -. Jumlah orang yang dapat dilayani dengan sebuah destilator tenaga surya (orang) -. Kualitas air tawar yang dihasilkan destilator tenaga surya ( mg/l kadar garam) -. Penurunan kadar garam pada model destilator tenaga surya dimaksud (%)
40
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
BAB VI Kesimpulan dan Saran 6.1
Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil KKN BDMB ini adalah :
1.
Masalah yang ditemukan dari kegiatan KKN BDMB ini sangat kompleks, namun masalah utama yang menjadi akar permasalahan utama di Desa Branta Tinggi adalah kesulitan dalam penyediaan air bersih bagi kebutuhan warga, pola pikir masyarakat dalam hal tertentu masih sulit diubah, dan akses pelayanan kesehatan yang cukup jauh.
2.
Potensi yang dimiliki Desa Branta Tinggi, antara lain : Penanaman Pohon Jati yang cukup memiliki prospek cerah karena bekerja sama dengan Unijoyo, potensi lain yang dimiliki antara lain potensi Geografis, Potensi SDA, potensi SDM, dan Potensi Sarana dan Prasarana.
3.
Kelemahan yang dimiliki Desa Branta Tinggi, antara lain : terbatasnya sumber air bersih yang mampu memenuhi kebutuhan warga sekitar, banyak pengangguran, sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai, usaha kecil masih sulit berkembang karena terbatasnya link.
4.
Teknologi Tepat Guna yang direkomendasikan untuk Desa ini antara lain, Pembuatan Kecap Ikan sebagai sarana wirausaha dan Destilator Tenaga Surya untuk mengubah \Air Laut menjadi Air Tawar.
6.2
Saran Setelah melakukan analisa tentang Desa ini, maka penulis juga memberikan
beberapa saran yang semoga bermanfaat bagi kepentingan dan kemajuan Desa ini, antara lain : 1. Diadakan berbagai macam pelatihan dan penyuluhan, khususnya yang terkait dengan bidang Pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas SDM Desa Branta Tinggi di masa yang akan datang. 2. Adanya Kebijakan dari Kementerian Daerah Tertinggal dalam upaya mempercepat kemajuan Desa Tertinggal, salah satunya antara lain dengan 41
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
adanya berbagai bantuan Teknologi Tepat Guna seperti Destilator yang diharapkan dapat mengatasi kesulitan air bersih bagi warga. 3. Peningkatan pemerataan pembangunan daerah demi mempercepat kemajuan daerah tertinggal 4. Adanya KKN Berkelanjutan dengan program yang jelas dan terarah demi meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya pada daerah daerah tertinggal
42
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Lampiran 1 Peta Desa Branta Tinggi
43
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Lampiran 2 Peta Dusun Gedongan, Desa Branta Tinggi
44
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Lampiran 3 Peta Dusun Gedongan, Desa Branta Tinggi
45
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009
Lampiran 4 Peta Dusun Tengah, Desa Branta Tinggi
46
Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009