PRESENTASI JURNAL Kelompok 3
Jurnal 1: PENGARUH TERAPI PIJAT DALAM PENURUNAN FREKUENSI BAB DAN TINGKAT DEHIDRASI PADA ANAK USIA 0-2 TAHUN DENGAN DIARE DI RSUD CIBABAT CIMAHI
Jurnal 2: PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP FREKUENSI DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT (RSUD ROKAN HULU)
Abstrak jurnal 1 Tujuan
penelitian ini mengetahui pengaruh terapi pijat dalam penurunan
frekuensi buang air besar (BAB) dan tingkat dehidrasi pada anak usia 02 tahun dengan diare. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experiment. Sampel
dalam penelitian adalah 30 orang yang dibagi 15 orang untuk kelompok
kontrol dan 15 untuk kelompok perlakuan. Hasil
penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh terapi pijat dalam
penurunan frekuensi BAB dan tingkat dehidrasi pada kelompok perlakuan.
Abstrak jurnal 2
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi diare pada anak balita.
Metode Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan Rancangan Praeksperimen dengan pendekatan pretest posttest dengan kelompok kontrol.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 responden anak balita yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 7 kelompok kasus dan 7 kelompok kontrol.
Hasil penelitian dari analisa data Rata-rata terjadi penurunan frekuensi diare setelah diberikan madu (2.1 kali), dibandingkan dengan frekuensi diare sebelum diberikan madu (7.5 kali) dengan standar deviasi (1.7 kali) dan standar error (0.6 kali).
Kesimpulan Ada pengaruh penurunan frekuensi diare sebelum dan sesudah pemberian madu pada anak balita di RSUD ROHUL dengan (p value = 0.0001).
ANALISIS PICO NO
KRITERIA
JAWAB
PEMBENARAN
1.
P
Ya
Penyakit diare merupakan penyakit endemis Indonesia dan juga penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering menyebabkan kematian.
.2.
I
Ya
Jurnal Utama : -
Intervensi yang dilakukan pemberian terapi pijat. Panduan pijat bayi yang disusun oleh IDAI. Lama pemijatan 15 menit, pemijatan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore selama 3 hari.
Critichal Thinking : terapi sentuhan berpengaruh terhadap kerja nervus vagus sehingga memperbaiki motilitas saluran cerna termasuk pengosongan lambung. Kondisi tersebut menyebabkan absorbsi makanan lebih baik (Putra & Hegar, 2008)
I
Ya
Jurnal pembanding : Intervensi yang dilakukan pemberian 1 sendok makan madu yang dicampur dengan air matang 1 kali sehari selama 6 hari.
Critichal thinking : Madu mengandung zat-sat antibody, unsur-unsur mineral, garam, sodium, potassium, kalsium, magnesium serta berbagai macam vitamin berfungsi menormalkan kerja saluran pencernaan (Tim Darul Hadharah, 2014)
3.
C
Ya
Membandingkan penanganan untuk menurukan frekuensi diare dengan cara terapi pijat dan pemberian madu. Jurnal utama : -sampel 30, kelompok kontrol 15 kelompok intervensi 15
- metode quasi experimental dengan pre post test, uji statsitik T-test Jurnal Pembanding : -Sampel 14, kelompok kontrol 7 kelompok intervensi 7 -Metode pre experimental dengan pre post test, uji satistik T-test
Critichal thinking : kedua intervensi tersebut merupakan terapi non farmakologis untuk menurukan frekuensi diare yang masing-masing mempunyai manfaat bagi motilitas usus dan absorbsi di saluran pencernaan .
4.
O
Ya
Jurnal utama
-
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan frekuensi BAB (p=0,000) terdapat penurunan frekuensi sebesar 6,66 kali per 24 jam.
Jurnal Pembanding -
terdapat penurunan frekuensi diare sebesar 5,4 kali per 24 jam dengan p value 0,001
KESIMPULAN
Studi ini memberikan bukti bahwa lebih efektif menurunkan frekuensi diare menggunakan terapi pijat.
Penurunan frekuensi rata-rata 6,66 kali per 24 jam, p-value 0,000
Critichal thinking : Pijatan dapat menstimulasi sirkulasi darah lokal. Pembuluh darah pada bagian tubuh yang dipijat akan mengalami dilatasi dan aliran darah pada daerah ini akan meningkat. Dengan peredaran yang lancar, dapat mengatasi infeksi yang terjadi di dalam organ pencernaan dan memperbaiki kemampuan absorbsi usus.
TERIMAKASIH