PERBANDINGAN PEMBERIAN CLORHEXIDINE SEBAGAI ORAL HYGINE TERHADAP JUMLAH BAKTERI OROFARING PADA PENDERITA DENGAN VENTILATOR MEKANIK DAN PEMBERIAN POVIDONE IODINE 1% SEBAGAI ORAL HYGINE TERHADAP JUMLAH BAKERI OROFARING PADA PENDERITA DENGAN VENTILATOR MEKANIK
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:
GRACE HARDRIANA K.
(1804041)
I GUSTI AYU MAYORA M
(1804043)
MASCOT DWI SAPUTRA
(1804055)
RATRI PAWESTRININGRUM
(1804065)
RIZANI RAMBU PADU JABU
(1804067)
YOHANES KRISDIYANTO
(1804077)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA 2019
PERBANDINGAN PEMBERIAN CLORHEXIDINE SEBAGAI ORAL HYGINE TERHADAP JUMLAH BAKTERI OROFARING PADA PENDERITA DENGAN VENTILATOR MEKANIK DAN PEMBERIAN POVIDONE IODINE 1% SEBAGAI ORAL HYGINE TERHADAP JUMLAH BAKERI OROFARING PADA PENDERITA DENGAN VENTILATOR MEKANIK
OLEH: KELOMPOK 3 PRODI NERS ANGKATAN IX
ANALISA PICO NO. 1.
KRITERIA PROBLEM/ POPULASI
JAWAB YA
PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING Penggunaan ventilator mekanik, pada pasien kritis yang terintubasi, dapat menjadi vektor untuk migrasi kuman pathogen dan dapat terjadi kolonisasi mikroorganisme pada orofaring oleh flora yang berpotensi pathogen. Jurnal 1: Pemasangan ventilator mekanik tidak ditunjang dengan perawatan yang tepat, maka dapat terjadi kolonisasi mikroorganisme pada orofaring oleh flora yang berpotensi patogen seperti Staphylococcus auereus, Streptococcus pneumoniae, atau bakteri gramnegatif bentuk batang. Keadaan tersebut sangat beresiko terjadinya pneumonia terkait ventilator/ventilator associated pneumonia (VAP). Penggunaan antiseptik pada tindakan oral hygiene pada penderita dengan ventilator mekanik dapat dilakukan dengan chlorhexidine. Jurnal 2 : Pada pasien sakit kritis yang terintubasi, pipa endotrakhea dan pipa orofaring yang digunakan untuk melindungi jalan napas dapat bertindak sebagai vektor untuk migrasi dari organisme patogen. Kombinasi kebersihan mulut dan sistem respirasi yang buruk dapat meningkatkan resiko pneumonia terkait ventilator/ventilator associated pneumonia (VAP). Antiseptik yang digunakan dalam peawatan yaitu povidone iodine 1%. Crithical Thinking : Ventilasi mekanik adalah proses penggunaan suatu peralatan untuk memfasilitasi trasnpor oksigen dan karbondioksida antara atmosfer dan alevoli unutk tujuan meningkatkan pertukaran gas paru-paru (Urden, Stacy, Lough, 2010). Indikasi diberikan ventilasi mekanik yaitu adanya ketidakmampuan pasien untuk secra klinis mempertahankan CO2 dan status asam basa pada tingkat yang dapat diterima yang menunjukan terjadinya kegagalan pernafasan. Oral Hygiene adalah tindakan membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi, dan gusi (Clark, 1993 dalam jurnal mukti,2012). Chlorhexidine pada pH fisiologis dapat mengikat bakteri dipermukaan rongga mulut, disebabkan adanya interaksi antara muatan positif dan molekul-molekul Chlorhexidine dengan dinding sel bakteri yang menyebabkan terjadinya penetrasi
NO.
2.
KRITERIA
INTERVENSI
JAWAB
YA
PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING kedalam sitoplasma dan pada akhirnya menyebabkan kematian mikroorganisme (Khatib dkk, 2010). Povidone iodine merupakan iodine kompleks yang berfungsi sebagai Uantiseptik yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang ada di dalam atau di atas jaringan hidup (San dkk,2011). Aktivitas antimikroba povidone iodine didapatkan dari kemampuan oksidasi kuat iodine bebas terhadap asam amino, nukleotida dan ikatan ganda, dan juga lemak bebas tidak jenuh. Hal ini menyebabkan povidone iodine mampu merusak protein dan DNA mikroba (Reimer dkk,2010; Noronha dkk, 2010). Jurnal 1: Penelitian ini merupakan desain eksperimental bentuk rencana penelitian pre& post test one group design, dilakukan pada penderita dengan ventilator mekanik di Rs karyadi semarang yang tidak alergi dengan clorhexidine 0,2% . berdasarkan penelitian di atas didapatkan jumlah subyek 15 sample , sebelum di lakukan penelitian dijelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan, dimana subyek nantinya mendapatkan chlorhexidine 0,2% sebagai antiseptic oral dilakukan penyikatan dengan sikat gigi pada 4 kuadran gigi di berikan setelah terpasang ventilator mekanik dengan besar pemberian 25ml setiap 12 jam CRICTIAL THINGKING: CLORHEXIDINE adalah obat antiseptic yang dapat di gunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menegah peradangan pada gusi seseorang Jurnal 2: penelitian ini merupakan desain eksperimental bentuk rencana penelitian pre& post test one group design,jumlah sampel dalam penelitian ini 15 orang, selanjutnya keluarga penderita diberi pengarahan tetntang tindakan yang dilakukan berkaitan dengan perawatan ventilator mekanik termasuk prosedur perawatan rutin pembersih mulut dengan povidone iodine 1% sebanyak 25ml. Povidone iodine 1% sebagai antiseptic oral yang diberikna pada sampledilakukan penyikatan dengan sikat gigi pada bagian 4 kuadran gigi diberikan setelah terpasang ventilator mekanik dengan besar pemberian 25m setiap 12jam jumlah bakteri orofaring di tentukan dengan penghitungan hasil kultur di media MC conkey dan nutrient agar secret orofaring sebelum perlakuan dan 12 jam setelah 4 kali perlakuan.
NO.
3.
KRITERIA
COMPARATION/ PERBANDINGAN
JAWAB
YA
PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING CRICTIAL THINGKING: povidone iodine merupakan obat golongan anti septik yang bertujuan untuk membantu membersihkan dan membunuh bakteri dan pada virus. Povidone iodine berkerja dengan merusak sel kuman kuman dan membuat nya menjadi tidak aktif kembali. Membandingkan jumlah bakteri pemakaian antiseptik chlorhexidine dengan povidone iodine 1% sebagai oral hygiene terhadap jumlah bakteri orofaring pada penderita dengan ventilator mekanik. Chritical Thinking : Chlorhexidine dipercaya sebagai obat kumur yang mampu mengurangi pembentukan plak, menghambat pertumbuhan plak dan mencegah terjadinya penyakit periodontal. Hal ini dikarenakan sifat dari chlorhexidine sendiri, yaitu bakterisid dan bakteriostatik terhadap berbagai macam bakteri, termasuk bakteri yang berada di dalam plak. Chlorhexidine mempunyai efek antibakteri paling kuat dibanding povidone iodine dan fluoride. Chlorhexidine lebih ampuh menghambat pertumbuhan bakteri S.mutans dibanding terhadap bakteri P.gingivalis dan bakteri campur dalam plak (Betadion dkk, 2014). Mekanisme kerja dari chlorhexidine efektif untuk menghambat pertumbuhan maupun membunuh bakteri gram positif dan gram negatif, tergantung dari konsentrasi yang digunakan. Molekul chlorhexidine memiliki muatan positif (kation) dan sebagian besar muatan molekul bakteri adalah negatif (anion). Hal ini menyebabkan perlekatan yang kuat dari chlorhexidine pada membran sel bakteri. Chlorhexidine akan menyebabkan perubahan pada permeabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan keluarnya sitoplasma sel dan komponen sel dengan berat molekul rendah dari dalam sel menembus membran sel sehingga menyebabkan kematian bakteri (Betadion dkk, 2014) Poviodone iodine memiliki sifat anti bakteri utamanya melalui mekanisme dimana povidone membawa senyawa iodine bebas masuk menembus membran sel. Senyawa iodine memiliki sifat yang sitotoksik sehingga mampu membunuh sel bakteri. Povidone iodine dapat merubah struktur dan fungsi dari protein dan enzim sel dan merusak fungsi sel bakteri dengan jalan menghambat perlekatan hidrogen dan merubah struktur membran sel. Selain itu juga menghambat terjadinya sintesis protein oleh bakteri melalui proses oksidasi thiol di dalam asam amino sistein. Salah satu keuntungan povidone
NO.
4.
KRITERIA
OUTCOME
JAWAB
YA
PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING iodine adalah mampu menghambat sintesis glucosyltransferase (GTF) dan fructosyltransferase (FTF) oleh S.mutans. GTF dan FTF merupakan enzim ekstraseluler yang mensintesis polisakarida glucans dan fructans yang berperan penting dalam proses perlekatan S. mutans dan pembentukan biofilm pada permukaan gigi (Betadion dkk, 2014). Jurnal 1. Hasil uji statistic yang dilakukan menggunakan paired t-test pada kelompok chlorhexidine menunjukkan bahwa jumlah bakteri orofaring sebelum perlakuan dan setelah perlakuan berbeda bermakna (p = 0,000). Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa chlorhexidine efektif dalam menurunkan jumlah bakteri orofaring, karena hasil penelitian menunjukkan jumlah bakteri orofaring pada kelompok chlorhexidine sebelum perlakuan 300±0,0 dan setelah perlakuan 160±76,625, yang berarti mengalami penurunan sebesar 140±76,625 (p = 0,000) Critical Thinking: Chlorhexidine pada pH fisiologis dapat mengikat bakteri dipermukaan rongga mulut, disebabkan adanya interaksi antara muatan positif dan molekul-molekul Chlorhexidine dengan dinding sel bakteri yang menyebabkan terjadinya penetrasi kedalam sitoplasma dan pada akhirnya menyebabkan kematian mikroorganisme (Khatib dkk, 2010). Chlorhexidine bersifat bakteriostatik untuk kuman gram-negatif, ragi, jamur, protozoa, alga, dan virus, serta sangat sensitif pada beberapa spesies kuman seperti pseudomonas spp, proteus spp, haemophilus spp, diptheroid spp, dan actinomyces spp. Sebagai antiseptic, chlorhexidine dapat melawan aktivitas perkembangan mikroorganisme gram positif, seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Vancomisinresistant Enterococcus (VRE) (Betadion dkk, 2014). Jurnal 2 Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon signed rank test menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada jumlah bakteri orofaring sebelum dan sesudah perlakuan. Dari analisis data dapat diketahui bahwa terjadi penurunan jumlah bakteri orofaring sebesar 100,80 97,209 (p=0,008).
NO.
KRITERIA
JAWAB
PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING Critical Thinking: povidone iodine e merupakan iodine kompleks yang berfungsi sebagai antiseptik yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang ada di dalam atau di atas jaringan hidup. Aktivitas antimikroba povidone iodine didapatkan dari kemampuan oksidasi kuat iodine bebas terhadap asam amino, nukleotida dan ikatan ganda, dan juga lemak bebas tidak jenuh. Hal ini menyebabkan povidone iodine mampu merusak protein dan DNA mikroba.Senyawa iodine akan bereaksi secara kovalen dengan basa purin dan pirimidin sehingga bergabung dengan DNA atau membentuk ikatan silang antar rantai. Lesi DNA yang diinduksi secara kimia akan membunuh sel terutama dengan cara mengganggu replikasi DNA (San dkk,2011).
KESIMPULAN Studi ini memberikan bukti bahwa pemberian clorhexidine lebih efektif daripada pemberian povidone iodine 1% sebagai oral hygine terhadap jumlah bakteri orofaring. Judul jurnal
Hasil
1. Pengaruh Pemberian Clorhexidine Sebagai P-Value hasil uji statistic menggunakan Oral Hygine Terhadap Jumlah Bakteri paired t-test sebesar 0.000, yang berarti terjadi Orofaring Pada Penderita Dengan Ventilator penurunan jumlah bakteri orofaring. Mekanik.
2. Pengaruh Pemberian Povidone Iodine 1% P-value hasil uji statistic menggunakan Sebagai Oral Hygine Terhadap Jumlah Bakeri Wilcoxon signed rank test sebesar 0.008, Orofaring Pada Penderita Dengan Ventilator yang berarti terjadi penurunan jumlah bakteri Mekanik
orofaring.