Pratiwi N Z Step 7 Mdl 8 Lbm 3.docx

  • Uploaded by: Muhammad Rizal Ardiana
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pratiwi N Z Step 7 Mdl 8 Lbm 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,623
  • Pages: 8
http://arali2008.wordpress.com/2011/07/15/nafsu-makan-dan-faktor-faktor-yangmempengaruhinya/ 1. Bagaimana metabolisme lipid ? a. Jalur eksogen Makanan  usus kilomikron (ada yang berubah ada yang tidak )  kapiler (kilomikron remnant ke hati (biosintesis); b. Jalur Endogen Hati  VLDL IDL LDL (masuk kejaringan + makrofag sel busa jaringan (dimakan); c. Reverse HDL ke jaringan + sel busa  HDL dewasa (u/ membantu sistesis hormon steroid)  ke hati Note : sel busa yang menumpuk menganggu aliran di endotel 2. Mengapa makanan seperti coklat dan jajanan manis bisa menyebabkan over weight, dan meningkatkan nafsu makan ? Makanan  karbohidrat, protein  di simpan di sel adiposa energi masuk > energi keluar  over weight Hormon endorfin Coklat (membaut rasa tenang ) memacu hormon endorfin keluar  nafsu makan meningkat 3. Apa akibat jika pola hidup anak terus menerus seperti itu ? Pemumpukan lipid meningkat  kerja reseptor berkurang Lemak banyak di endotel menyebabkan plak  penyakit jantung Lemak yang banyak menumpuk di perut , pergerakan dada tidak optimal, lidak mengarah ke belakang  ngorok 4. Apa yang menyebabkan anak tersebut mengkonsumsi susu berlebih ? Perilaku makan yang tidak baik menjadi penyebab terjadinya obesitas  faktor lingkungan sosial dan psikologis menyebabkan perilaku yang abnormal. Adanya faktor perilakuyaitu suatu kepercayaan bahwa perilaku makan yang sehat sehari harus makan 3x dan mengenyangkan karena paksaan orangtua yang otoriter, dana anak tersebut akan terus melakukan kebiasaan itu hingga dewasa. Faktor lingkungan Faktor psikologis Faktor sosial - Pola hidup / - Mengalami stress - Kemampuan segi Kebiasaan sehari- Penyakit yang parah ekonomi/materiil hari - Depresi - Aktivitas sehari-hari Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11. EGC 5. Apakah ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kegemukan ? Gaya hidup tidak aktif merupakan penyebab utama obesitas. Aktivitas fisik dan latihan fisik (teratur)  meningkatkan massa otot dan mengurangi massa lemak tubuh.  Sedangkan pada aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas. Pada orang obese peningkatan aktivitas fisik biasanya akan meningkatkan pengeluaran energi yang melebihi asupan makanan, yang



berakibat penurunan berat badan yang bermakana. Peningkatan akivitas fisikseringkali menjadi cara yang efektif untuk mengurangi simpanan lemak. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11. EGC

6. Apa hubungan kematian paman dengan kondisi anak sekarang ? Ada resiko kematian, karena over weight bisa menyebabkan berbagai komplikasi; - Psikologis ; stress banyak makan  obese  komplikasi  meninggal Ada pengaruh keturunan 20-50 % over weight bisa diturunkan karena ada mutasi gen 7. Hormon apa yang mempengaruhi peningkatan nafsu makan ?

8. Bagaimana kerja hormon bagi orang yang menderita over weight ? ketika makan  aktifitas kurang, sel adiposa banyak  leptin banyak –reseptor hipotalamus rusak-hipotalamus  leptin menurun  nafsu makan tidak terkontrol 9. Bagaimana BMI untuk usia lima tahun ? bagaimana perhitungannya ? masuk kriteria BMI ? Cara perhitungan BMI =bb/tb (m2) =32/ 1,21 = 26,446 kg/m2

 Lihat di KMS

10. Bagaimana etiologi dari keadaan anak tersebut ? a. Faktor gaya hidup yang tidak aktif Aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas  Berat badan sesorang sering meningkat selama atau setelah orang tersebut mengalami stress, seperti kematian orang tua, penyakit parah atau depresi. Sehingga perilaku makan dapat menjadi sarana penyalur stres b. Nutrisi yang berlebihan faktor perilaku makan yang sehat sehari harus makan 3x dan mengenyangkan karena paksaan orangtua yang otoriter, dana anak tersebut akan terus melakukan kebiasaan itu hingga dewasa. Sedangkan kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang baru terutama meningkat pada tahun-tahun pertama kehidupan, dan makin besar pula jumlah sel lemak. Jumlah sel lemak pada anak obese tiga kali lebih banyak dari pada anak dengan berat badan normal. Oleh karena itu , dianggap bahwa nutrisi yang berlebih pada anak dapat menimbulkan obesitas dikemudian hari c. Kelainan neurogenik Walaupun kerusakan hipotalamus hampir tidak ditemui pada orang obese, susunan fungsional hipotalamus atau pusat makan neurogenik lainnya pada orang obese dapat berbeda dengan orang normal. Abnormalitas neurotransmiter atau mekanisme reseptor lain juga dapat dijumpai di jaras saraf hipotalamus yang mengatur perilaku makan. Untuk mendukung teori ini, seorang obes yang berat badannya menjadi normal karena diet ketat biasanya mengalami rasa lapar yang lebih hebat dari orang normal. d. Faktor genetik Obesitas jelas menurun dalam keluarga,karena naggota keluarga pada umumnya memiliki kebiasaan makan dan pola aktivitas yag sama. Gen dapat berperan dalam obesitas dengan menyebabkan kelainan 1) Satu atau lebih jaras mengatur pusat makan dan 2) Pengeluaran energi dan penyimpanan lemak 3) Penyebab monogenik (gen tunggal) dari obesitas - Mutasi MCR-4 : Defisiensi leptin kongenital akibat mutasi gen sangat jarang dijumpai. Mutasi reseptor leptin juga jarang ditemui. Banyak variasi gen sepertinya berinteraksi dengan faktor lingkungan jumlah dan distribusi lemak. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11. EGC 11. Bagimana diagnosis dan DD dari skenario ? Diagnosis ditegakkan bila ditemukan gejala klinis obesitas disertai dengan adanya data antropometrik sedikitnya 10 diatas nilai normal. Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka penderita obesitas, antara lain: 1. Raut Muka Hidung dan mulut tampak relatif kecil dengan dagu yang berbentuk ganda.

2. Dada dan Payudara Bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah tumbuh. Pada anak laki-laki hal tersebut menimbulkan perasaan kurang menyenangkan. 3. Abdomen Membuncit dan menggantung serupa dengan bentuk bandul lonceng, kadang-kadang terdapat stria putih atau ungu. 4. Genitalia Luar Pada laki-laki penis seakan-akan terpendam dalam jaingan lemak mons pubis, sehingga tampak kecil pada bagian yang tersembul keluar. 5. Anggota Badan Lengan atas dan paha tampak besar terutama bagian proximal, tangan relatif kecil dengan jari-jari yang berbentuk runcing. Terdapat kelainan berupa koksa vara dengan genu valgum pada tungkai. 6. Kelainan Emosi Kelainan emosi ini mungkin menjadi penyebab atau merupakan akibat keadaan obesitas. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRIK Keadaan gizi penderita dapat dinilai dengan melakukan beberapa pengukuran antropometrik, diantaranya yang terpenting adalah:  Pengukuran berat badan  Pengukuran panjang badan  Pengukuran lingkaran lengan atas  Pengukuran tebal lipatan kulit yang dilakukan pada lengan atas kanan bagian belakang diatas otot triceps. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak: Gizi Obesitas, Jilid I, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 1985. hal: 366-369 Diagnosis banding : Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap (Price, 2005). Sindromcushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan, kelebihan stimulasi ACTH mengakibatkan hiperplasia korteks anal ginjal berupa adenoma maupun carsinoma yang tidak tergantung ACTH juga mengakibatkan sindrom cushing. Gejala hipersekresi kortisol (hiperkortisisme) yaitu : a. Obesitas yang sentrifetal dan “moon face”. b. Kulit tipis sehingga muka tampak merah, timbul strie dan ekimosis. c. Otot-otot mengecil karena efek katabolisme protein. d. Osteoporosis yang dapat menimbulkan fraktur kompresi dan kifosis. e. Aterosklerosis yang menimbulkan hipertensi. f. Diabetes melitus. g. Alkalosis, hipokalemia dan hipokloremia Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.

Penyebab Sindrom Prader-Willi disebabkan oleh mutasi gen yang ditandai dengan tidak berfungsinya otak hipotalamus dan kelenjar pituitary sehingga menimbulkan gangguan hormon. Gejala sindrom Prader-Willi biasanya akan tampak jelas pada usia 1 sampai 4 tahun. Pada awal masa anak-anak, sindrom Prader-Willi memiliki gejala sebegai berikut: Nafsu makan yang tak terpuaskan dan selalu lapar, sehingga dapat menaikkan berat badan dengan cepat, Perkembangan organ seks tertinggal, Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang buruk, Ketidakmampuan belajar Perkembangan motorik tertunda Kesulitan berbicara biasanya baru bisa bicara setelah usia 2 tahun Masalah perilaku Gangguan tidur Skoliosis (kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang Rabun jauh (miopia) Kulit lebih terang dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya Illingmaorth R.S, Alih Bahasa: Andrianti P. Diagnosis Banding Gejala yang Lazim pada Anak, Edisi-8, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 1984. hal: 22-23 12. Bagaimana cara efekif untuk menanggulangi kegemukan ?

13. Bagaimana cara pemantauan gizi pada anak ? a. KMS 14. BAGAIMANA JARINGAN LEMAK SEBAGAI KOMPONEN KERJA ENDOKRIN? 15. KLASIFIKASI OBESEITAS ? KlasifikasiObesitas dapat dibagi menjadi beberapa derajat berdasarkan persen kelebihan lemak (Misnadiarly,2007). Antara lain : a. Mild obesity dikatakan mild obesity bila berat badan individu antara 20-30% di atas berat badan ideal. b. Moderate obesity Apabila berat badan individu antara 30-60% di atas berat badan ideal. c. Morbid Penderita-penderita obesitas yang berat badannya 60% atau lebih di atas berat badan ideal.Pada derajat ini risiko mengalami gangguan respirasi, gagal jantung, dan kematian mendadakmeningkat dengan tajam. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31021/4/Chapter%20II.pdf

16. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGIS OBESITAS ?

PATOGENESIS1,2 Kelebihan energi oleh tubuh akan diubah menjadi zat lemak yang kemudian disimpan sebagai jaringan lemak dibawah kulit dan juga pada organ-organ lain. Kelebihan energi dapat terjadi sebagai akibat masukan energi yang berlebihan, penggunaan energi yang kurang atau kombinasi keduanya. Masukan energi yang berlebihan terdapat pada keadaan sebagai berikut: 1. Gangguan Emosional / Psikologik Dalam hal ini makanan merupakan pengganti untuk mencapai kepuasan dalam mendapatkan rasa kasih sayang, ketenangan dan ketentraman jiwa yang tidak diperoleh penderita sebelumnya. 2. Kelainan pada Hypothalamus, Hypofisis dan lesi otak lainnya Hal ini mengakibatkan gangguan terhadap pusat rasa kenyang. 3. Hiperinsulinisme Pada keadaan ini terjadi penurunan lipolisis, peninggian sintesis dan ambilan lemak. 4. Kebiasaan pemberian makan Misal, pemberian susu botol secara berulang pada bayi setiap kali ia menangis dan rewel, atau pemberian makanan tinggi kalori sejak masa awal pertumbuhan. 5. Predisposisi Genetik Sedang, penggunaan energi yang kurang ditemukan pada keadaan: 1. Merendahnya nilai metabolisme dasar, seperti perawatan baring yang lama pada penyakit menahun. 2. Endokrinopati, misal pada hipotiroidisme dan syndrom adrenogenital. 3. Berkurangnya aktivitas jasmani. Selain itu, obesitas terjadi sebagai akibat meningkatnya jumlah dan ukuran adiposit (sel lemak). Jumlah adiposit ini akan bertambah bila terjadi masukan kalori yang meningkat, terutama pada masa janin dan bayi, rangsangan untuk menambah jumlah sel adiposit akan berlangsung terus

menerus sampai masa pubertas, tetapi dengan intensitas yang makin menurun. Selama periode penurunan berat, besar sel lemak berkurang tetapi jumlahnya tetap. Markum AH : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Bagian Ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedkteran Universitas Indonesia, Jakarta 1991, hal: 164-166

Related Documents


More Documents from ""