1. Apa yang membedakan opini dan fakta dalam suatu artikel? Jawab : No Aspek yang dilihat 1. Dari segi isi
Fakta sesuai dengan kenyataan
Opini sesuai atau tidak sesuai dengan kenyataan bergantung pada kepentingan tertentu
2.
Dari segi kebenaran
kebenaran fakta benar karena sesuai kenyataan
dapat benar atau salah bergantung data pendukung atau konteksnya
3.
Pengungkapan
4.
Penalaran
cenderung deskriptif dan apa adanya Cenderung induktif
cenderung argumentatif dan persuasive Cenderung deduktif
Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA (2011). 2. Apa yang dimaksud dengan opini? Jawab : Opini atau pendapat merupakan suatu sikap pikiran seseorang terhadap suatu persoalan. Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA (2011). 3. Apa saja macam-macam opini? Jawab : Macam-macam opini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu pemikiran, harapan, tanggapan, ide, gagasan, usul, saran, kritik, keinginan, penolakan, persetujuan, pemecahan suatu masalah yang disampaikan dan lain-lain. Opini biasanya disertai oleh argumen atau alasan-alasan tertentu yang mendukung pemikirannya, opini juga biasanya dipadukan dengan kata-kata seperti: (1) Seharusnya (2) seandainya (3) sebaiknya (4) mungkin (5) menurut saya atau pendapat saya (6) jika (7) sebab (8) penyebab (9) siapa lagi, dan (10) pujian (Nurhadi, 2003: 7). Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA (2011). 4. Kapan opini itu dikemukakan?
Jawab : SAAT DISKUSI Teknik diskusi merupakan bentuk bimbingan belajar yang memberikan kesempatan semua siswa untuk berlatih berbicara secara terarah (Martinis Yamin, 2008:79). Oleh karena itu teknik diskusi sangat tepat digunakan dalam bimbingan belajar. Teknik diskusi melatih siswa untuk berbicara, berpendapat secara terarah di depan kelompoknya dan melatih siswa menghargai orang lain yang sedang berpendapat. Diskusi tepat digunakan pada siswa yang mengalami kesulitan dalam berpendapat, mengungkapkan pendapat dan menanggapi pendapat orang lain. Diskusi merupakan salah satu cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang melatih siswa untuk mampu dan berani berpendapat didalam kelas. Sumber : BIMBINGAN BELAJAR TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI DALAM KELAS Siti Mardiyati dan Anna Yuniarti Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Sebelas Maret 5. Apa yang dimaksud dengan Fakta? Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi (KBBI, 2008:387). Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 31 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011, ELIZA CHARLINA (2011). 6. Bagaimana cara mencari fakta? Jawab : Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dengan seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci. Membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis khususnya dalam menentukan fakta dan opini dalam tajuk rencana. Sumber : KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS TAJUK RENCANA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 KENDARI OLEH WA FATIMA A1D1 11 058 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2016 7. Kapan Fakta itu dikemukakan? Jawab :
8. Bagaimana peran berita Hoax dalam menggiring opini? Jawab : Biasanya seseorang yang menyebarkan berita hoax secara sadar melakukan suatu kebohongan dan menyebarkan informasi yang tidak benar. Hal ini bertujuan menggiring opini dan kemudian membentuk persepsi terhadap suatu informasi. Sumber : KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BERITA PALSU/HOAX DI FACEBOOK, INDRI ILEVENIA GINTING, DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 9. Apa ciri-ciri berita hoax? Jawab : 1. Berasal dari situs yang tidak dapat dipercayai. a) Belum memiliki tim redaksi (jika itu situs berita). b) Keterangan tentang siapa penulisnya tidak jelas (Halaman ABOUT Untuk situs Blog) c) Tidak memiliki keterangan siapa pemiliknya. d) Nomor telepon dan email pemilik tidak tidak tercantum. Sekalipun ada tapi tidak bisa dihubungi. e) Domain tidak jelas 2. Tidak ada tanggal kejadiannya. 3. Tempat kejadiannya tidak jelas. 4. Menekankan pada isu SARA/ syarat dengan isu SARA yang berlebihan. 5. Kebanyakan kontennya aneh dan dengan lugas juga tegas menyudutkan pihak tertentu. Saat anda memeriksa tulisan yang lainnya juga demikian: tidak bermutu dan merendahkan pihak tertentu secara berlebihan (lebay). 6. Beritanya tidak berimbang. Menyampaikan fakta dan pertimbangan yang berat sebelah. 7. Alur cerita dan kontennya tidak logis, langka dan aneh. 8. Bahasa dan tata kalimat yang digunakan agak rancu dan tidak berhubungan satu sama lain. 9. Menggunakan bahasa yang sangat emosional dan provokatif. 10. Menyarankan anda untuk mengklik, mengshare dan melike tulisannya dengan nada yang berlebihan. 11. Penyebarannya (sharing) dilakukan oleh akun media sosial kloningan/ ghost/ palsu. Biasanya ciri-cirnya adalah sebagai berikut. a) foto profil cewek cantik. b) penampilan seksi dan vulgar. c) dilihat dari dindingnya, statusnya langka dan baru dibuat belakangan ini (bukan id tua/ bukan id asli).
Sumber : ANALISIS PENYEBARAN BERITA HOAX DI INDONESIA M. Ravii Marwan Ahyad Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma 10. Bagaimana cara terhindar dari berita hoax? Jawab : Memeriksa ulang judul berita provokatif. Judul berita kerap dipakai sebagai jendela untuk mengintip keseluruhan tulisan. Namun tak jarang hal itu dimanfaatkan para penyebar berita palsu dengan mendistorsi judul yang provokatif meski sama sekali tak relevan dengan isi berita. Mafindo menyarankan pembaca untuk mengecek sumber berita lain agar informasi yang diterima bukan hasil rekayasa. Meneliti alamat situs web. Dewan Pers memiliki data lengkap semua institusi pers resmi di Indonesia. Data yang terhimpun itu bisa digunakan oleh pembaca sebagai referensi apakah sumber berita yang dibaca telah memenuhi kaidah jurnalistik sesuai aturan Dewan Pers. Cukup mengetik nama situs berita di kolom data pers, pembaca dapat mengetahui status media yang mereka konsumsi berdasarkan standar Dewan Pers. Membedakan fakta dengan opini. Mafindo menganjurkan pembaca tidak menelan mentah-mentah ucapan seorang narasumber yang dikutip oleh situs berita. Sering kali hal itu luput dari pembaca karena pembaca terlalu cepat mengambil kesimpulan. Semakin banyak fakta yang termuat di sebuah berita, makin banyak kredibel berita itu. Cermat membaca korelasi foto dan caption yang provokatif. Persebaran foto provokatif dengan imbuhan tulisan yang telah disunting. Cara termudah menguji keabsahan informasi dari foto yang diterima, pembaca bisa membuka Google Images di aplikasi penjelajah lalu menyeret foto yang dimaksud ke kolom pencarian. Ikut serta dalam komunitas daring. Menurut Mafindo, setidaknya ada empat komunitas yang getol memerangi berita palsu di Indonesia. Keempatnya itulah yang menjelma menjadi Mafindo. Dengan model crowdsourcing, komunitas itu berusaha menyaring dan mengklarifikasi informasi yang meragukan kebenarannya. Sumber : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161201200807-185-176705/limacara-antisipasi-berita-hoax-di-media-sosial , Bintoro Agung, CNN Indonesia | Jumat, 02/12/2016 07:20 WIB 11. Kenapa berita hoax sangat berbahaya bagi masyarakat? Jawab : ada juga oknum yang sengaja menyebarkan berita palsu/hoax untuk menimbulkan kebencian pada masyarakat pada suatu pihak. Sumber : KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BERITA PALSU/HOAX DI FACEBOOK,
INDRI ILEVENIA GINTING, DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 12. Kenapa kita harus bersikap dan berpikir kritis? Jawab : Tujuan berpikir kritis adalah untuk mempetimbangkan dan mengevaluasi informasi yang pada akhirnya memungkinkan untuk membuat keputusan. Sumber : PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA, ISNAENI FAZRIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG, 2016. 13. Bagaimana cara kita berpikir kritis? Jawab (1). Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan. (2). Mencari alasan. (3). Berusaha mengetahui informasi dengan baik. (4). Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya. (5). Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan. (6). Berusaha tetap relevan dengan ide utama. (7). Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar. (8). Mencari alternatif. (9). Bersikap dan berpikir terbuka. (10). Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu. (11). Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan. (12). Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan Sumber : file.upi.edu/.../File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf 14. Apa keuntungan dari berpikir kritis? Jawab :
15. Apa yang dimaksud dengan berpikir kritis? Jawab : Menurut Ennis , berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Sumber : repository.uin-suska.ac.id/5956/3/BAB%20II.pdf
16. Apakah hubungan antara berpikir kreatif dan berpikir kritis? Jawab : mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kritis mahasiswa sangat diperlukan, dan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Munandar (2002) yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, dan juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Marzano (1989) yang menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena pengembangan kemampuan berpikir kritis dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan sumbangsih yang positif terhadap prestasi belajar mahasiswa
Sumber : HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KRITIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH KONSEP SAINS II PRODI PGSD IKIP PGRI MADIUN Imam Gunawan * Selly Nurina Suraya * Dewi Tryanasari * 17. Apa yang dimaksud dengan silogisme?
Jawab : setiap penyimpulan, di mana dari dua keputusan (premis-premis) disimpulkan suatu keputusan yang baru (kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan erat sekali dengan premis-premisnya. Keeratannya terletak dalam hal ini: Jika premis-premisnya benar, dengan sendirinya atau tidak dapat tidak kesimpulannya benar Sumber : staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/.../7-hand-out-logika-silogisme-kategoris.pdf 18. Apa saja macam-macam silogisme? Jawab : Ada dua macam silogisme, yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis. - Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis-premis dan kesimpulannya berupa keputusan kategoris. Silogisme ini dapat dibedakan menjadi: - Silogisme kategoris tunggal, karena terdiri atas dua premis; - Silogisme kategoris tersusun, karena terdiri atas lebih dari dua premis; -Silogisme hipotetis, adalah silogisme yang terdiri atas satu premis atau lebih yang berupa keputusan hipotetis. Silogisme ini juga dapat dibedakan menjadi: - Silogisme hipotetis kondisional, yang ditandai dengan ungkapan-ungkapan: ‘jika… (maka)…; - Silogisme hipotetis disyungtif, yang ditandai dengan ungkapan:…., atau ….; - Silogisme hipotetis konyungtif, yang ditandai dengan ungkapan: tidak sekaligus… dan … Sumber : staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/.../7-hand-out-logika-silogisme-
kategoris.pdf 19. Kapan kita dapat menggunakan silogisme?
Jawab : setiap penyimpulan, di mana dari dua keputusan (premis-premis) disimpulkan
suatu keputusan yang baru (kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan erat sekali dengan premis-premisnya. Sumber : staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/.../7-hand-out-logika-silogismekategoris.pdf