Pkm Gt Allicin Bawang Putih.docx

  • Uploaded by: Zulfa Afifah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pkm Gt Allicin Bawang Putih.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,533
  • Pages: 19
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “PENASEHAT” (Pemanfaatan Teknologi Nanopartikel Ekstrak Allicin Bawang Putih Sebagai Obat Hipertensi) BIDANG KEGIATAN : PKM-GAGASAN TERTULIS

Disusun oleh : Zulfa Afifah 16231037 Ade Irna Novita Sari 16231028 Adinda Olivia Nayendra 18231100

2016 2016 2018

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS 1 Judul Kegiatan : “PENASEHAT” (Pemanfaatan Teknologi Nanopartikel Ekstrak Allicin Bawang Putih Sebagai Obat Hipertensi) 2 Bidang Kegiatan : PKM-GT 3 Ketua Pelaksana Kegiatan : a. Nama Lengkap : Zulfa Afifah b. NIM : 16231037 c. Jurusan : D III Kimia Analisis d. Universitas : Universitas Islam Indonesia e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Kularan RT02/RW01, Triharjo, Wates, Kulon Progo / 0895345359824 f. Email : [email protected] 4 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5 Dosen Pembimbing : a. Nama Lengkap dan Gelar : Bayu Wiyantoko, S.Si.,M.Sc. b. NIDN : 0527048401 c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Sosrowijayan Wetan GT. 1/50 Yogyakarta/55271/081578713368 Yogyakarta, 22 November 2018 Menyetujui Ketua Program Studi

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Tri Esti Purbaningtias, M.Sc.) NIDN. 0520048801

(Zulfa Afifah) NIM. 16231037

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pembimbing

( Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag.) NIP. 924100103

(Bayu Wiyantoko, S.Si.,M.Sc.) NIDN. 0527048401

ii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS .................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................ Error! Bookmark not defined. B. Tujuan .......................................................................................................... 2 C. Manfaat ........................................................................................................ 2 BAB II GAGASAN ................................................................................................ 3 A. Kondisi Kekinian ......................................................................................... 3 B. Solusi Yang Pernah Ditawarkan Atau Diterapkan Sebelumnya .................. 3 C. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan Yang Diajukan......................................................................... 4 D. Pihak-Pihak Yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan Dan Uraian Peran Atau Kontribusi MasingMasing ................................................................................................................. 5 E. Langkah-Langkah Strategis Yang Harus Dilakukan Untuk Mengimplementasikan Gagasan Sehingga Tujuan Atau Perbaikan Yang Diharapkan Dapat Tercapai. ................................................................................ 6 BAB III KESIMPULAN ......................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 10 Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ....................... 10 Lampiran 2. Susunan Orgnisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ............ 15 Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim ......................................................... 16

iii

1

BAB IPENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia menyandang gelar sebagai negara agraris, sudah semestinya memiliki potensi pertanian yang melimpah. Salah satu potensi pertanian di Indonesia yang penting dan bernilai ekonomi tinggi adalah bawang putih. Pemanfaatan bawang putih biasa digunakan sebagai bumbu berbagai jenis makanan dan dapat dimanfaatkan sebagai campuran obat-obatan. Bawang putih telah lama digunakan sebagai pencegah serta menyembuhkan berbagai penyakit (Amagase et al, 2006). Bawang putih secara klinis telah dievaluasi manfaatnya dalam berbagai hal termasuk sebagai obat hipertensi, diabetes, demam, dan penghambat tumbuhnya tumor. Banyak studi menunjukkan efek farmakologis bawang putih, yaitu sebagai antibakteri, antitrombotik, dan antihipertensi (Majewski, 2014). Bawang putih saat ini banyak digunakan sebagai pengobatan penyakit kardiovaskuler, seperti hipertensi. Uji klinik secara acak menunjukkan bahwa bawang putih efektif menurunkan tekanan darah hingga 5-7% (Londhe, 2011). Kandungan yang terdapat dalam bawang putih, yaitu 33 senyawa sulfur, 17 asam amino, dan mineral. Kandungan lain yang ada dalam bawang putih adalah Allicin yang memiliki efek antimikroba yang dapat melawan virus, bakteri dan parasit, juga dapat menurunkan tekanan darah. Zat aktif Allicin merupakan senyawa bioaktif golongan organosulfur dengan aktifitas asam sulfida yang tinggi sehingga berguna untuk mencegah dan mengobati hipertensi (Benavides et al., 2007). Allicin yang terkandung dalam bawang putih menurunkan tekanan darah melalui berbagai jalur kompleks yang pada akhirnya menghasilkan vasodilatasi atau pembesaran lumen pembuluh darah akibat relaksasi otot polos. Allicin yang terdapat pada bawang putih berasal dari alliin dan enzim allinase yang memiliki efek menghambat angiotensin (pengerutan pembuluh darah) dan vasodilatasi yang dibuktikan pada penelitian terhadap bintang dan sel manusia (Syamsiah, 2006). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan tenang. Hipertensi disebabkan oleh gaya hidup, obesitas, stres, dan kurangnya aktifitas fisik. Saat ini, penyakit hipertensi telah menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia. Karena sebanyak 25,10% masyarakat Indonesia menderita penyakit hipertensi (Riskesdas, 2013). Oleh karena itu, perlu adanya pengobatan dan tindak lanjut untuk mengatasi penyakit hipertensi. Metode pengobatan dalam medis saat ini telah banyak dikembangkan salah satunya dengan metode nanopartikel. Metode nanopartikel dianggap

2

sebagai sistem pembawa obat terbaik karena dapat menargetkan secara spesifik untuk pengobatan penyakit tertentu. Nanopartikel merupakan partikel koloid padat dengan diameter 1-1000 mm, yang mengandung material untuk pengobatan sebagai pembawa obat yang senyawa aktifnya telah terlarut dan encapsulated (Kurniasari, dkk., 2017). Nanopartikel dianggap sebagai sistem pembawa obat terbaik karena memanipulasi ukuran partikel dan sifat dasarnya dapat dimodifikasi seperti kelarutan, difusivitas, dan penyerapannya. Ukuran partikel yang lebih kecil, menyebabkan luas permukaan yang lebih besar dan sifat fisik dan kimia yang berbeda (Raj et al., 2015). Aplikasi teknologi nano dalam bidang farmasi mempunyai keunggulan, yaitu meningkatkan kelarutan senyawa, mengurangi dosis pengobatan, dan meningkatkan absorbsi (Rismana, dkk., 2014). Oleh karena itu, peneliti mempunyai gagasan untuk membuat obat hipertensi dari ekstrak Allicin bawang putih dengan memanfaatkan teknologi nanopartikel sebagai sistem pembawa obat terbaik yang dapat menargetkan secara spesifik untuk penyakit hipertensi. B. Tujuan Penulisan gagasan tertulis ini memilliki tujuan yaitu: 1. Memberikan informasi mengenai pemanfaatan bawang putih sebagai obat hipertensi. 2. Memberikan informasi mengenai pemanfaatan teknologi nanopartikel sebagai teknologi penyediaan obat terbaru yang efektif dan efisien. C. Manfaat Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini yaitu: 1. Manfaat bagi peneliti Menambah wawasan peneliti dalam hal bahan baku alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai obat hipertensi. Selain itu, peneliti juga dapat terdorong untuk mengembangkan teknologi nanopartikel dalam hal penghantaran obat yang efektif dan efisien. 2. Manfaat bagi masyarakat Masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai obat hipertensi yang berkhasiat tinggi, yaitu ekstrak Allicin dari bawang putih yang ditransformasikan dalam bentuk nanopartikel. 3. Manfaat bagi industri farmasi Industri farmasi dapat memproduksi obat dengan bahan baku yang melimpah di Indonesia dengan harga terjangkau. Selain itu, industri farmasi beserta peneliti dapat turut serta mengembangkan gagasan menjadi suatu produk yang benar-benar aman dikonsumsi serta efektif dan efisien untuk mengobati hipertensi.

3

BAB II GAGASAN GAGASAN A. Kondisi Kekinian Dewasa ini, kesadaran masyarakat Indonesia mengenai gaya hidup sehat mulai berkurang. Banyak hal-hal yang membuat masyarakat mengabaikan pola hidup sehat. Sehingga, banyak masyarakat yang menderita penyakit-penyakit kronis, salah satunya yaitu hipertensi. Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh. Hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh dimana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi dapat berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke dan penyakit jantung. Data Riskesdas (2013) menyebutkan bahwa di Indonesia sebanyak 25,10% menderita penyakit hipertensi. Hal ini cukup mengkhawatirkan dan mengancam produktivitas masyarakat Indonesia. Gejala yang sering ditemukan pada penderita hipertensi adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat pada tengkuk, sukar tidur, mata berkunangkunang, dan pusing (Mansjoer, dkk., 2001). Pengobatan penyakit hipertensi yang paling banyak digunakan, yaitu diuretic, beta blocker, kalsium antagonis, dan angiotensin-converting enzymen (ACE) inhibitors (Budisetio, 2006). Allicin yang terdapat dalam bawang putih selama ini hanya digunakan sebagai antimikroba untuk pengendalian hama, pencegah bakteri, dan sebagai pengawet makanan. Padahal Allicin yang terkandung dalam bawang putih dapat digunakan sebagai obat hipertensi. Banyak peneliti yang mulai mengembangkan Allicin dari bawang putih sebagai alternatif pengobatan tradisional untuk penyakit hipertensi. Namun, saat ini obat hipertensi dari bawang putih masih dalam bentuk kapsul ekstrak bawang putih. B. Solusi Yang Pernah Ditawarkan Atau Diterapkan Sebelumnya Solusi yang pernah ditawarkan untuk penyakit Hipertensi, yaitu dengan pemberian obat diuretic tiazid, beta blocker, calsium channel blocker (CCB), dan angiotensin-converting enzymen (ACE) inhibitors (Budisetio, 2006). Penderita Hipertensi juga dianjurkan untuk memperbaiki pola makan dengan mengurangi makanan yang tinggi natrium yang banyak terkandung dalam garam dapur serta makanan olahan, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, tidak minum alkohol, kelola stres dengan baik, dan cek tekanan darah secara berkala. Adapun obat herbal telah ditawarkan dan banyak beredar dipasaran yaitu kapsul mengkudu, kapsul

4

seleri, ekstrak kulit manggis, kapsul jamur lingzhi, suplemen minyak ikan, dan kapsul ekstrak bawang putih. Penggunaan obat diuretic tiazid, beta blocker, calsium channel blocker (CCB), dan angiotensin-converting enzymen (ACE) inhibitors mempunyai efek samping, diantaranya yaitu nyeri pada dada, batuk, pusing, gangguan tidur, bengkak ditangan atau kaki, mual, dan kehilangan nafsu makan. Dilihat dari efek samping yang ditimbulkan, penggunaan obat hipertensi tersebut dirasa kurang baik dan memakan waktu yang lama karena perlu dipantau konsumsi obat untuk jangka waktu yang cukup lama. Pemilihan terapi beta blocker tidak lagi direkomendasikan sebagai terapi lini pertama pada semua pasien karena beta blocker kurang efektif mengurangi kejadian kardiovaskular mayor dibanding antihipertensi lainnya. Pilihan terapi hipertensi yang lebih dianjurkan adalah ACEi atau CCB dibanding diuretic tiazid. C. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan Yang Diajukan Gagasan yang penulis usulkan adalah penerapan nanoteknologi dalam pemanfaatan bawang putih sebagai obat hipertensi. Bawang putih telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia namun pemanfaatananya belum optimal. Kebanyakan bawang putih hanya digunakan sebagai bumbu masakan. Pada kenyataannya, bawang putih mengandung zat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit hipertensi, yaitu Allicin. Allicin merupakan senyawa aktif dalam bawang putih yang bertanggungjawab atas aroma khas bawang putih bersifat tidak stabil dan efektif membunuh mikroba, seperti kuman-kuman penyebab infeksi. Efek farmakologi pada bawang putih berasal dari Allicin dan turunannya. Allicin dalam bentuk aktifnya berperan sebagai antibiotik serta antihipertensi. Allicin dari bawang putih dapat diekstrak dengan cara maserasi dengan etanol teknis 96% yang dilanjut dengan pemekatan filtrat dengan evaporator buchii untuk mendapat ekstrak etanol kental. Ekstrak bawang putih dimanfaatkan untuk pembuatan dan karakterisasi nanopartikel ekstrak etanol pada temu kunci (Kurniasari, 2017). Allicin yang telah terekstrak akan lebih efektif terserap ke dalam tubuh apabila ditransformasikan dalam bentuk nanopartikel. Nanopartikel dibagi menjadi nanokristal dan nanocarrier. Nanokristal yaitu gabungan dari banyak molekul yang membentuk suatu kristal, merupakan senyawa obat murni dengan penyaluran tipis menggunakan surfaktan. Contoh sediaan nanokristal seperti obat tetes mata, cairan infus, dan obat suntik (Rachmawati, 2007). Nanocarrier merupakan sistem pembawa dalam ukuran nanometer meliputi nanotube, nanoliposom, nanopartikel lipid padat, misel, dendrimer, nanopartikel polimerik, dam nanopartikel cross link. Nanopartikel pada

5

sediaan farmasi dapat berupa sistem obat dalam matriks seperti nanosfer, nanokapsul, nanoliposom, nanoemulsi, dan penghantaran transdermal. Pembuatan nanopartikel dengan sistem polimer memiliki dua metode yaitu monomer sintesis dan dispersi polimer. Dispersi polimer memiliki beberapa jenis metode, yaitu metode penguapan pelarut, emulsifikasi spontan, gelas ionik, dan spray drying. Metode pembuatan nanopartikel yang digunakan untuk ekstrak Allicin yaitu metode penguapan pelarut, dengan melarutkan ekstrak Allicin bawang putih dengan etanol p.a, dan akuades. Larutan diaduk selama 2 jam dengan magnetic stirer dengan penambahan NaTPP. Kemudian dipisahkan koloid nanopartikel dengan cara sentrifugasi dan padatan yang diperoleh dimasukkan dalam freezer selama 2 hari. Koloid nanopartikel yang dihasilkan dikarakterisasi dengan PSA (Pacticle Size Analyzer) dan Zeta Sizer untuk mengetahui ukuran partikel. Padatan yang terbentuk dikarakterisasi mengguakan SEM (Scanning Electron Microscopy). Ekstrak Allicin bawang putih dengan teknologi nanopartikel untuk obat hipertensi dihasilkan dalam bentuk nanokapsul. Teknologi nanopartikel kini telah menjadi tren baru dalam penghantaran obat. Sifat umum nanopartikel yang berlaku pada berbagai jaringan maupun organ di dalam tubuh adalah sifat fisik nanopartikel yang relatif lebih mudah menembus berbagai pembatas biologis (Martien et al., 2012). Sifat inilah yang membuat penulis memiliki gagasan untuk menciptakan sediaan obat hipertensi dalam bentuk nanopartikel berbahan dasar bawang putih. Nanopartikel memberikan solusi yang baik karena dapat memberikan efek farmakologis pada dosis yang lebih kecil (efisien) (Hu dan Li, 2011). Dengan demikian, diharapkan ekstrak Allicin dari bawang putih yang ditransformasikan dalam teknologi nanopartikel dapat menjadi obat yang efektif dan efisien untuk penyakit hipertensi. D. Pihak-Pihak Yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan Dan Uraian Peran Atau Kontribusi Masing-Masing Pihak-pihak yang dipertimbangkan penulis dapat membantu mengimplementasikan gagasan antara lain adalah pihak peneliti, masyarakat, dan industri farmasi. Pihak peneliti dapat memberikan kontribusi sebagai pihak yang memberi informasi terkait manfaat dan khasiat Allicin yang terdapat pada bawang putih, serta dalam hal pengembangan teknologi nanopartikel yang akan digunakan sebagai penghantaran obat. Peran industri farmasi adalah sebagai pihak yang memproduksi ektrak Allicin bawang putih dalam bentuk nanopartikel yang dapat dipasarkan dikalangan masyarakat. Peran masyarakat yaitu sebagai konsumen dari produk yang dihasilkan sebagai obat alternatif penyakit hipertensi.

6

E. Langkah-Langkah Strategis Yang Harus Dilakukan Untuk Mengimplementasikan Gagasan Sehingga Tujuan Atau Perbaikan Yang Diharapkan Dapat Tercapai. Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk menimplementasikan gagasan mengenai khasiat Allicin bawang putih ini adalah dengan melakukan kerjasama dengan pihak peneliti untuk meneliti lebih lanjut dosis efektif Allicin dari bawang putih sebagai obat hipertensi. Hasil riset tersebut disosialisasikan kepada masyarakat terutama untuk penderita hipertensi yang bertujuan untuk memberi informasi bahwa telah ditemukan obat Hipertensiyang efektif serta efisien. Selanjutnya untuk menjamin keamanan obat yang dihasilkan melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memverifikasi kelayakan obat.

7

BAB IIIKESIMPULAN KESIMPULAN Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia dan memilki potensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke dan penyakit jantung. Data Riskesdas (2013) menyebutkan bahwa di Indonesia sebanyak 25,10% menderita penyakit hipertensi. Hal ini dapat mengancam produktivitas masyarakat Indonesia. Pengobatan hipertensi yang telah banyak dilakukan di Indonesia dirasa belum optimal untuk mengurangi penderita penyakit hipertensi. Oleh karena itu, diusulkan suatu gagasan untuk mengatasi penyakit hipertensi dengan memanfaatkan teknologi nanopartikel dalam pembuatan sediaan obat berbahan baku bawang putih. Berdasarkan segi bahan, manfaat, dan adanya kerjasama dengan beragai pihak terkait, maka gagasan yang diajukan diprediksi dapat terealisasi.

8

DAFTAR PUSTAKA

Amagase, H., 2006. Clarifying the Real Bioactive Constituents of Garlic. The Journal of Nutrition 136: 716S-725S. Badan Penelitian dan Pengamatan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Retriever from http:/www.depkes.go.id/resource/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf. Benavide, G.A, Squadrito, G.L., Mills, R.W., Patel, H.D., Isbell, T.S., Patel, R.P., Darley, U.V.M., Doeller, J.E., and Kraus, D.W. 2007. Hydrogen Sulfide Mediates the Vasoactivity of Garlic, Proc. Natl. Acad. Sci. USA, 104 (46), 17977-82. Budisetio, M., 2006. Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Penderita Usia Dewasa. Vol. 20 (2). Hu, M dan Li, X. 2011. Oral bioavaibility: basic principles, advance concept, and application. Hoboken, New Jersey:John Wiley & Sons, Inc. Kurniasari, D., dan Atun, S., 2017. Pembuatan dan Karakteristik Nanopartikel Ekstrak Etanol Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) Pada Berbagai Variasi Komposisi Kitosan. Jurnal Sains Dasar. 6(1):31-35. Londhe, V.P., Gavasane, A.T., Nipate, S.S., Bandawane, D.D., and Chaudhari, P.D., 2011. Role of garlic (Allium sativum) in various diseases: An overview. Journal of Pharmaceutical Research and Opinion, 4:129-34. Majewski, M. 2014. Allium sativum: Facts and Myths Regarding Human Health. J Natl Ins Public Health. 65 (1): 1-8. Mansjoer, A., Kuspuji, T., Rakhmi, S., Wahyu, I.W., dan Wiwiek, S., 2001. Nefrologi dan Hipertensi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, 518-523, Penerbit Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta. Mardliyati, E., Muttaqien, S.E., dan Setyawati, D.R., 2012. Sintesis Nanopartikel Kitosan-Tripoly Phosphate Dengan Metode Gelasi Ionik: Pengaruh Konsentrasi Dan Rasio Volume Terhadap Karakteristik Partikel. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan. Halaman 9093 Martien, R., Adhyatmika., Irianto, Iramie, D.K., Farida, V., dan Sari, D.P., 2012. Perkembangan Teknologi Nanopartikel Sebagai Sistem Penghantaran Obat. Majalah Farmaseutik, 8(1):133-144.

9

Rachmawati, H., Reker-Smith, C., Hooge, M.N.L., Loenen-Weemaes, A.M.V., Poelstra, K., and Beljaars, L., 2007. Chemical Modification of Interleukin10 with Mannose 6-Phosphate Groups Yield a Liver Selective Cytokine. DMD, 35: 814-821. Raj, L.F.A.A., Jonisha, R., Revathi, B., dan Jayalakshmy, E., 2015. Preparation and Characterization of BSA and Chitosan Nanoparticles for Sustainable Delivery System for Quercetin. Journal of Applied Pharmaceutical Science: 5(07): 1. Rismana, E., Kusumaningrum, S., Bunga, O., Nizar, dan Marhamah., 2014. Pengujian Aktivitas Antiacne Kitosan - Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana). Media Litbangkes. 24(1):19-27. Syamsiah, I.S., dan Tajuddin., 2006. Khasiat dan manfaat bawang putih. Jakarta: Agromedia Pustaka.

10

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing Lampiran 1.1 Biodata Ketua A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Zulfa Afifah 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi D III Analisis Kimia 4 NIM 16231037 5 Tempat dan Tanggal Lahir Kulon Progo, 13 April 1997 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 0895345359824 B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SD Negeri 4 SMP Negeri 2 SMK Negeri 1 Bendungan Wates Panjatan Jurusan IPA Tahun Masuk2003-2009 2009-2012 2012-2015 lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Ilmiah Tempat 1 2 D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir(dari permerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 2 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT Yogyakarta, 22 November 2018 Pengusul

(Zulfa Afifah)

11

Lampiran 1.2 Biodata Anggota 1 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Ade Irna Novita Sari 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi D III Analisis Kimia 4 NIM 16231028 5 Tempat dan Tanggal Lahir Maros, 19 November 1998 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 082271017040 B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN 28 SMPN 1 Bungoro SMAN 2 Tumampua II Pangkajene Jurusan IPA Tahun Masuk2004-2010 2010-2013 2013-2016 lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Ilmiah Tempat 1 2 D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir(dari permerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 2 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT Yogyakarta, 22 November 2018 Pengusul

(Ade Irna Novita Sari)

12

Lampiran 1.3 Biodata Anggota 2 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi SDN Mekar Mulya Bengkulu

Adinda Olivia Nayendra Perempuan D III Analisis Kimia 16231100 Padang, 10 Oktober 2000 [email protected] 081339438630 SMP MTS Negeri Padang

SMA SMA Muhammadiyah 23 Jakarta IPA 2015-2018

Jurusan Tahun Masuk2006-2012 2012-2015 lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Ilmiah Tempat 1 2 D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir(dari permerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 2 -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT Yogyakarta, 22 November 2018 Pengusul

(Adinda Olivia Nayendra)

13

Lampiran 1.4 Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Bayu Wiyantoko, S.Si.,M.Sc 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Program Studi D III Analisis Kimia 4 NIDN 0527048401 5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 April 1984 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 081578713368 B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi

Sarjana Universitas Islam Indonesia Ilmu Kimia 2002-2006

S2/Magister Universitas Gadjah Mada Ilmu Kimia 2008-2011

S3/Doktor -

Jurusan Tahun Masuklulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Ilmiah Tempat Mesopore 1 Modified Bagasse The 1st International 30 September Seminar on Chemical Education for Improving 2015/UII (ISCE) Patchouli Oil Quality Synthesis and 2 20-21 Characterization The 3rd International on November of Hydrotalcite at Chemistry 2014 Different Mg/Al 2014/UNPAD Molar Ratio 3 Studi pengaruh jumlah Filler serta Konsentrasi Seminar Nasional Penelitian, 18 Mei Glutaraldehida Pendidikan, dan Penerapan MIPA 2013/UNY pada Sintesis Komposit PVAZeolit-Clay 4 Sinteisis Komposit PVAZeolit-Clay dan Internastional Conference on Uji Adsorpsi14-16 Oktober Chemical Science (ISCE) Desorpsi 2010/UGM Terhadap Campuran Etanol/Air

14

5

Phenolic Removal Using 15-16 Phenylamine November Modified Montm 2016/UII orilnite Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir(dari permerintah, asosiasi atau institusi lainnya) Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan International Conference on Chemistry, Chemical Process, and Engineering (IC3PE)

D. No 1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT Yogyakarta, 22 November 2018 Dosen Pendamping

(Bayu Wiyantoko, S.Si.,M.Sc)

15

Lampiran 2. Susunan Orgnisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Studi Ilmu Waktu Tugas (jam/minggu) 1 Zulfa Afifah / D III Analisis 8 jam / Perancangan 16231037 Analisis Kimia minggu ide, Kimia pencarian referensi, perancangan isi, dan finishing 2 Ade Irna Novita D III Analisis 8 jam / Pencarian Sari / 16231028 Analisis Kimia minggu referensi Kimia dan perancangan isi 3 Adinda Olivia Perancangan D III Analisis 8 jam / Nayendra / isi dan Analisis Kimia minggu 18231100 editing Kimia

16

KOP UII (lembar kop surat pernyataan dapat diminta di pkm corner)

Lampiran 3.Surat Pernyataan Ketua Tim SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Zulfa Afifah NIM : 16231037 Program Studi : D III Analisis Kimia Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya dengan judul “PENASEHAT (Pemanfaatan Teknologi Nanopartikel Ekstrak Allicin Bawang Putih Sebagai Obat Hipertensi)” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat orisinal dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya. Yogyakarta, 22 November 2018 Mengetahui, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

( Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag.) NIP. 924100103

Yang menyatakan,

(Zulfa Afifah) NIM. 16231037

Related Documents


More Documents from "Shahibatul Hablaini"