Makalah Manajemen Pemasaran.docx

  • Uploaded by: Afifah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Manajemen Pemasaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,578
  • Pages: 15
MANAJEMEN PEMASARAN Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Arip Nur Rohman S.Pd., M.Pd

Oleh : Dwi Wahyuni Rahma Wati

931305715

Muhamad Aris Mariyono

931313715

Sevi Latifatul Chonifah

931331215

Afifah

931357115 Kelas E

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka melaksanakan tugas dari dosen kami Arip Nur Rohman, S.Pd., M.Pd. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami berharap kepada para pembaca untuk

memberikan

masukan-masukan

yang

bersifat

membangun

untuk

kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 16 November 2018

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 C. Tujuan .......................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2 A. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Penjualan ..................................... 2 B. Perbedaan Pemasaran dan Penjualan ........................................................... 3 C. Tugas Manajer Pemasaran ........................................................................... 4 D. Strategi Pemasaran ....................................................................................... 5 E. Strategi Dalam Berbagai Situasi Pemasaran ................................................ 7 F.

Analisis SWOT ............................................................................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10 A. Kesimpulan ................................................................................................ 10 B. Saran ........................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan bisnis yang dirancang untuk menentukan rancangan produk, harga, promosi, distribusi produk, sumber daya, dan konsep penjualan. Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting karena pemasaran mempunyai kedudukan sebagai perantara antara produsen dan konsumen dalam melakukan transaksi penjualan dan bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Banyak usaha kecil bermunculan dengan menyediakan produk yang kreatif, inovatif, dan menarik serta mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan

demikian

perusahaan

dalam

menjalankan

usahanya

perlu

mengembangkan strategi pemasarannya, agar mampu bertahan dalam persaingan usaha yang beraneka ragam, yang berdampak pada persaingan usaha yang sejenis. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui kemudian menguraikan lebih rinci seputar manajemen pemasaran. B. Rumusan Masalah 1.

Apa pengertian manajemen pemasaran dan penjualan?

2.

Bagaimana perbedaan pemasaran dan penjualan?

3.

Apa sajakah tugas manajer pemasaran?

4.

Bagaimana strategi dalam pemasaran?

5.

Bagaimana strategi dalam menghadapi berbagai situasi pemasaran?

6.

Bagaimana analisis SWOT?

C. Tujuan 1.

Mengetahui pengertian manajemen pemasaran dan penjualan.

2.

Mengetahui perbedaan pemasaran dan penjualan.

3.

Mengetahui tugas manajer pemasaran.

4.

Mengetahui strategi dalam pemasaran.

5.

Mengetahui strategi dalam menghadapi berbagai situasi pemasaran.

6.

Mengetahui analisis SWOT. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Penjualan Philip Kotler mengemukakan istilah marketing management sebagai “the analysis, planning, implementation, and control of programs designed to create, build, and maintain beneficial exchanges with target buyers for the purpose of achieving organizational objectives. Artinya manajemen pemasaran ialah

kegiatan

menganalisa,

merencanakan,

mengimplementasi,

dan

mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kemudian Ben M. Enis mengemukakan marketing management is the process of increasing the effectiveness and or efficiency by which marketing activities are performed by individuals or organizations. Bahwa manajemen pemasaran ialah proses untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan. Logikanya ialah apabila seseorang atau perusahaan ingin memperbaiki pemasarannya, maka ia harus melakukan kegiatan pemasaran itu sebaik mungkin. Pengertian ini mempunyai implikasi yaitu : 1. Definisi diatas menekankan adanya efektivitas dan efisiensi. Efektivitas artinya memaksimalkan hasil yang hendak dicapai sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan efisiensi adalah meminimalkan pengeluaran atau biaya yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. 2. Manajemen pemasaran ini merupakan suatu proses. Penekanan pada efisiensi

dan

efektivitas

erat

hubungannya

dengan

pengertian

produktivitas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa produktivitas merupakan kombinasi antara efektivitas dan efisiensi. Jika orang ingin menentukan produktivitas, maka ia harus mengetahui hasil yang dicapai

2

(ini masalah efektivitas) dan sumber-sumber apa yang telah digunakan (ini masalah efisiensi sumber daya) serta mendapatkan hasil yang maksimal.1 Shultz membedakan marketing management dengan sales management. Sales management is the planning, direction and control of the personal selling activities of the business. Jadi manajemen penjualan ini khusus merencanakan, mengarahkan dan mengawasi penjual (personal selling) pada sebuah perusahaan. Terdapat sebuah ungkapan “Salesman is made not born”. Banyak orang dinyatakan akan berhasil menjual barang apabila dibina oleh sales manajer, bukan karena pembawaan bakat. Semua kegiatan yang dilakukan dalam manajemen penjualan ini sangat erat hubungannya dengan manajemen pemasaran. Namun kegiatan manajemen pemasaran lebih luas lagi, mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berhubungan dengan produk, pembelian, kebijakan harga, promosi, penjualan, riset, pergudangan, pengangkutan, pemberian kredit, mencari permodalan, manajemen risiko, mencari daerah penjualan, saluran distribusi, dan sebagainya guna mencapai tujuan perusahaan.2

B. Perbedaan Pemasaran dan Penjualan Perbedaan antara penjualan (selling) dan pemasaran (marketing) adalah sebagai berikut :3 Selling 1. Emphasis is on the product (menekankan kegiatan pada produk). 2. Company first makes the product and then figures out how to sell it (perusahaan

mula-mula

membuat

produk,

kemudian

berusaha

menjualnya). 3. Management is sales-volume oriented (manajemen berorientasi pada bagaimana tercapainya volume penjualan sebesar-besarnya).

1

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta, 2018), 131-132. Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, 133-134. 3 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Jilid I (Jakarta: Erlangga, 1993), 14. 2

3

4. Planning is short-run oriented, in terms of today’s products and markets (rencana dibuat berjangka pendek, artinya produk sekarang, harus dipasarkan sekarang). Marketing 1. Emphasis is on costumer’s want (menekankan pada apa yang diinginkan konsumen). 2. Company first determines what the costumer want, and them figures out how to make and deliver a product to satisfy those wants (perusahaan mulamula meneliti apa keinginan konsumen, kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut agar memuaskan selera konsumen). 3. Management is profit oriented (manajemen berorientasi pada profit, dalam arti laba total, bukan laba per unit barang). 4. Planning is long-run oriented, in terms of new product, tomorrow’s markets, and future growth (rencana dibuat jangka panjang, dalam arti memikirkan pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang).

C. Tugas Manajer Pemasaran Manajer mempunyai banyak tugas yang dapat ditinjau dari segi fungsi manajemen yang dilakukannya di bidang pemasaran, yaitu bagaimana proses manajemen itu dijalankan untuk mengubah sumber-sumber menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kebutuhan dan keinginan konsumen sangat banyak ragamnya dan selalu berubah, tidak semuanya dapat terpenuhi. Kebutuhan pasar yang masih ada atau kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi tersebut bagi pemasar merupakan peluang pemasaran yang perlu dimanfaatkan, Tugas manajer pemasaran itu tidaklah sederhana, dimulai jauh sebelum produk itu dibuat dan tidak akan berakhir sampai produknya terjual. Sebagian tugas manajer pemasaran itu adalah: 1.

Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen;

2.

mengembangkan suatu konsep tentang suatu produk yang akan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi;

4

3.

mengadakan pengujian terhadap kecocokan konsep produk tersebut dengan keinginan konsumen;

4.

membuat desain produk;

5.

merancang kemasan merk;

6.

menetapkan harga sedemikian rupa untuk mendapatkan pengembalian investasi yang layak;

7.

mengatur distribusi;

8.

menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan menggunakan media atau cara Iain yang tepat;

9.

memeriksa penjualan;

10. memperhatikan dan memenuhi kepuasan konsumen; 11. menyusun dan memperbaiki rencana pemasaran yang didasarkan pada hasil. Dari rincian tugas yang bermacam-macam di atas dapat dikatakan bahwa seorang manajer pemasaran itu juga dapat berfungsi sebagai seorang peneliti, psikolog, sosiolog, ekonom, komunikator dan ahli hukum yang menggali berbagai masalah dan persoalan yang saling berkaitan. Jadi, tugasnya tidak terlepas dari bidang keilmuan seperti ekonomi, psikologi, sosiologi, komunikasi, dan sebagainya.

D. Strategi Pemasaran Pada kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi adalah suatu ilmu untuk menggunakan sumberdaya-sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan tertentu. Sedangkan pengertian strategi menurut J. L Thompso adalah sebagai cara untuk mencapai sebuah dari hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.4 Menurut Philip Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.5 4 5

Sandar Oliver, Strategi Public Relations (London: Erlangga, 2006), 2. Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2004), 61.

5

Dari beberapa pengertian, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pemasaran adalah proses penentuan rencana terus-menerus mencapai sebuah hasil akhir tentang apa yang di harapkan oleh pelanggan dari masa depan akan sebuah kebutuhan yang memuaskan dari produsen terhadap konsumen tentang penetapan harga, promosi serta penyaluran barang dan jasa. Dunia pemasaran di ibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen dan para pedangang yang bergerak dalam komoditif yang sama maka perlu sekali diciptakan suatu strategi pemasaran agar dapat memenangkan peperangan tersebut. Untuk dapat bertempur dalam perang pemasaran perlu di lihat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran dan dalam hal ini ada 2 faktor yang pertama faktor makro dan faktor mikro. Faktor makro yakni berupa demografi, penduduk, ekonomi, politik, hukum, teknologi dan sosial budaya sedangkan faktor mikro berkaitan dengan marketing, pemasok, pesaing dan customer. Strategi pemasaran sendiri terdiri atas lima unsur yang saling terkait yaitu sebagai berikut: 1.

Pilihan pasar yaitu memilih pasar yang akan dilayani.

2.

Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual pembentukan lini produk, dan penawaran individual pada masing lini.

3.

Penetapan harga yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.

4.

Sistem distribusi yaitu perdagangan grosir dan eceran yang melalui produk hingga konsumen akhir yang membeli dan menggunakanya.

5.

Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.6 Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran

Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Menurut Kotler & Armstrong (1997) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk 6

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Indeks, 2000), 6-7.

6

menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Kotler&Armstrong (1997) mengemukakan bahwa pendekatan pemasaran 4P yaitu product, price, place dan promotion sering berhasil untuk barang, tetapi berbagai elemen tambahan memerlukan perhatian dan sistem distribusi. Sedang Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) menyarankan untuk menambah 3P yang terlibat dalam pemasaran jasa, yaitu: people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). Sebagaimana telah dikemukakan oleh Kotler, Boom&Bitner dalam Kotler&Armstrong (1997) di atas, Yazid (1999), menegaskan bahwa marketing mix untuk jasa terdiri dari 7P, yakni: product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses).

E. Strategi Dalam Berbagai Situasi Pemasaran Setiap jenis barang dan jasa yang ditawarkan di pasar mengalami situasi pemasaran yang berbeda. Ada berbagai jenis permintaan yang harus diantisipasi oleh pihak produsen, antara lain:7 1. Permintaan negatif. Tugas marketing ialah harus membalikkan permintaan (pemasaran konversi), dicari faktor penyebab sebenarnya, lalu diperbaiki melalui penerangan, dengan tidak bermaksud melanggar nilai yang berlaku umum serta tidak menimbulkan ketegangan sosial. 2. Tidak ada permintaan. Untuk situasi ini perlu diciptakan melalui pemasaran stimulasi. 3. Permintaan laten, artinya permintaan terpendam, yang belum terpenuhi oleh pasar selama ini. Produsen perlu kreatif memenuhi permintaan laten ini, dengan pemasaran developmental. 4. Permintaan tersendat-sendat (faltering demand). Tugas marketing ialah menghidupkan kembali permintaan masyarakat, dengan mengkaji kembali sistem pemasarannya melalui pemasaran ulang. 5. Permintaan tidak teratur. Untuk mengantisipasi situasi ini, tugas marketing adalah mensinkronisasikan permintaan dengan pemasaran sinkronis.

7

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, 215-217.

7

6. Permintaan penuh. Situasi seperti ini perlu dipertahankan dengan pemasaran bertahan. 7. Permintaan berlimpah. Tugas marketing untuk menghadapi situasi ini adalah mengurangi permintaan dengan pemasaran sirna. 8. Permintaan tidak sehat. Karena adanya permintaan tidak sehat, maka perlu dilakukan tindakan merusak permintaan ini dengan pemasaran kontra. F. Analisis SWOT SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic planning) guna mengetahui peta faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan atau unit bisnis sehingga menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk memberi masukan terhadap pengambilan keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil keputusan.8 Sedangkan tujuan dari analisis SWOT, antara lain: 1.

Memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan kesempatan yang ada

2.

Meminimalisasi Kelemahan dan mengeliminasi ancaman Analisis SWOT sangat berguna untuk mengenali situasi, lingkungan, dan kondisi saat ini untuk keperluan pengambilan keputusan-keputusan menentukan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan terhadap kelangsungan hidup aktivitas bisnisnya. Analsis SWOT memberikan alur pikir (framework) yang baik untuk keperluan peninjauan strategi, posisi, dan arah perusahaan pengambilan posisi bisnis dalam industri, mengevaluasi kompetitor, pengambilan kebijakan dalam perencanaan strategi marketing atau bisnis, membuat laporan penelitian, brainstorming saat meeting, atau kebutuhan lainnya.

Langkah-langkah SWOT antara lain:

8

Arief Maulana, Manajemen Strategi (Bandung: Universitas Widyatama), 1.

8

Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling penting untuk diatasi secara umum pada semua komponen. Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi lebih dahulu pada Langkah 1. Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan Langkah 2) ke dalam Pola Analisis SWOT. Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan, atau jika terlalu banyak, dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukan, proses, dan keluaran. Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan lebih lanjut. Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan disusun suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.

9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Manajemen penjualan ini khusus merencanakan, mengarahkan dan mengawasi penjual (personal selling) pada sebuah perusahaan. Sedangkan kegiatan manajemen pemasaran lebih luas lagi, mencakup perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan

dan

pengawasan

kegiatan

yang

berhubungan dengan produk, pembelian, kebijakan harga, promosi, penjualan, riset, pergudangan, pengangkutan, pemberian kredit, mencari permodalan, manajemen risiko, mencari daerah penjualan, saluran distribusi, dan sebagainya guna mencapai tujuan perusahaan. 2.

Perbedaan antara penjualan (selling) dan pemasaran (marketing) antara lain, penjualan lebih menekankan pada produk sedangkan pemasaran penekanan pada keinginan konsumen, pada penjualan perusahaan mulamula membuat produk, kemudian berusaha menjualnya sedangkan pemasaran perusahaan mula-mula meneliti apa keinginan konsumen, kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut agar memuaskan selera konsumen.

3.

Tugas manajer pemasaran itu tidaklah sederhana, dimulai jauh sebelum produk itu dibuat dan tidak akan berakhir sampai produknya terjual.

4.

Strategi pemasaran adalah proses penentuan rencana terus-menerus mencapai sebuah hasil akhir tentang apa yang di harapkan oleh pelanggan dari masa depan akan sebuah kebutuhan yang memuaskan dari produsen terhadap konsumen tentang penetapan harga, promosi serta penyaluran barang dan jasa.

5.

Ada berbagai jenis permintaan yang harus diantisipasi oleh pihak produsen, antara lain: Permintaan negatif, Tidak ada permintaan, Permintaan laten, Permintaan tersendat-sendat (faltering demand), Permintaan tidak teratur, Permintaan penuh, Permintaan berlimpah, dan Permintaan tidak sehat.

10

6.

SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic planning) guna mengetahui peta faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan atau unit bisnis sehingga menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk memberi masukan terhadap pengambilan keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil keputusan

B. Saran Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang berkaitan dengan judul makalah ini. Dengan tersusunnya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita mengenai Kewirausahaan.Kami selaku penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Supaya penulisan makalah di kesempatan-kesempatan selanjutnya dapat tersusun lebih baik lagi.

11

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. 2018. Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana. 2004. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks. 2000. Maulana, Arief. Manajemen Strategi. Bandung: Universitas Widyatama. Oliver, Sandar. Strategi Public Relations. London: Erlangga. 2006. Stanton, William J. Prinsip Pemasaran. Jilid I. Jakarta: Erlangga. 1993.

12

Related Documents


More Documents from "Safira Citra"