Teori munculnya/ lahirnya pemimpin/ kepemimpinan Menurut Djanalis Djanalid (2001) ada tiga teori tentang lahirnya pemimpin yaitu sebagai berikut: 1. Teori Keturunan, bahwa pemimpin itu muncul karena sifat yang dibawa sejak lahir. Ini berarti seorang akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. 2. Teori Pengaruh Lingkungan, menurut teori ini pemimpin dibentuk karena lingkungan hidupnya bukan karena keturunan. Ini berarti setiap orang mampu menjadi pimpinan apabila diberi kesempatan. 3. Teori Kelompok Campuran, menurut teori ini pimpinan memiliki bakat yang dibawa sejak lahir kemudian berkembang melalui pendidikan dan pengalaman terutama dalam berinteraksi dengan orang lain. Isu-isu Kontemporer dalam Persoalan Kepemimpinan 1. Isu gender dan kepemimpinan : Bahwa kesamaan antara pria dan wanita lebih dalam kepemimpinannya lebih besar dari pada perbedaannya. Perbedaan yang Nampak adalah dalam hal gaya kepemimpinan, dimana wanita lebih senang dengan gaya demokratis atau partisipatif dan kurang otokratis sementara pria lebih cenderung menggunakan gaya pengarahan, komando, dan kendali. 2. Isu kepemimpinan tim Ketika peran tim semakin populer, peran pemimpin dalam memamdu anggota tim mendapat arti yang amat penting. Peranan yang menonjol pemimpin tim adalah sebagai penghubung dengan pihak luar, penyelesaian masalah, manajer konflik dan sebagai Pembina. 3. Isu pemberdayaan karyawan Pemimpin harus rela membagi kekuasaan dan tanggung jawab melalui pemberdayaan karyawan. Inti pemberdayaan adalah membuat karyawan mampu menguasai apa yang harus mereka lakukan melalui kegiatan pelatihan dan aspek lainnya yang memotivasi. 4. Isu kepengikutan Disamping mempunyai pemimpin yang efektif organisasi yang ingin sukses juga membutuhkan pengikut yang baik (efektif) seperti mau mengelola diri dengan baik, komitmen, berkompeten, berani, jujur, terpercaya. 5. Isu budaya nasional Pemimpin yang berhasil (efektif) tidak memakai satu gaya tunggal tetapi situasional, dan budaya nasional merupakan factor cukup penting untuk mengefektifkan gaya melalui para pengikut. 6. Isu kepemimpinan yang memiliki agar biologis
Pemimpin yang baik tidakperlu yang tercerdik, terkuat atau teragresif dari suatu kelompok tetapi mereka yang paling cakap berinteraksi sosial. Dua zat serotonin dan testosterone dapat meningkatkan kemampuan sosialisaasi. 7. Isu moral/etika Etika menjadi kian penting dalam kepemimpinan sehingga tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Banyak pemimpin yang melanggar etika karena saking bersemangat dan ambisius untuk mempertahankan kekuasaannya sehingga citra dan reputasinya menjadi hancur.