Isu Isu Global

  • Uploaded by: fransiskus raymond
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isu Isu Global as PDF for free.

More details

  • Words: 5,988
  • Pages: 25
BAB I KETERLIBATAN ORANG KRISTEN DALAM MASYARAKAT: APAKAH PERLU? Mengherankan

sekali

jika

pengikut

Kristus

mempertanyakan,

apakah

keterlibatan sosial itu termasuk misi Kristiani, atau jika timbul pertentangan pendapat mengenai pertanyaan tentang kaitan antar pekabaran Injil dan tanggung jawab sosial. ‘Dia (Yesus) berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan’ (Kis 10:38), dan sepanjang sejarah Kristiani pengikutnya berbuat sama, yakni memberitakan Injil sambil memerangi berbagai bentuk kemelarataan individual dan ketimpanganketimpangan sosial. Hanya pada zaman modern kita inilah, dan khusus di dunia orang Kristen Anglo-Amerika, pertanyaan ‘Apakah orang Kristen wajib melibatkan dirinya dalam isu-isu sosial’ menjadi pokok yang dipermasalahkan. •

Dasar alkitab bagi keprihatinan social Ada dua dasar pilihan bagi orang Kristen dalam menentukan sikap terhadap

dunia. Yang pertama ialah pelarian, dan yang kedua komitmen, keikutsertaa. ‘Pelarian’ berarti menyatakan sikap menolak dunia dengan cara berpaling daripadanya, membelakanginya, cuci tangan dan tidak mau tahu (meskipun dengan mencuci tangan seperti yang dilakukan pilatus, kita tak kunjung terlepas dari tanggung jawab itu), dengan membuat hati kita keras seperti batu menutup telinga dengan seruan-seruannya yang memilukan meminta tolong. Sebaliknya, ‘keikutsertaan’ berarti dalam keprihatinan kita menghadapkan wajah kita kepada dunia, membiarkan tangan kita menjadi kotor, lecet dan berpura-pura dalam peleyanan terhadap dunia akibat merasakan dalam lubuk hati kita gejolak kasih Allah yang tak dapat dipendam. Untuk memformulasikan lima doktrin akbar alkitab yang sudah diakui semua dalam teori dan dalam praktek kita telah permak dengan teologi pelarian, doktrin akbar Alkitab ada lima yaitu :

1

1. Doktrin yang lebih genap tentang Allah Sinyalemen pertama ialah, kita memerlukan doktrin yang lebih genap tentang Allah. Sebab ialah karena kita cenderung lupa, bahwa Allah prihatin terhadap umat manusia semesta dan terhadap hidup semesta dengan segala warna dan keanekaragamannya. Unsur semesta ini mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang penting bagi pemikiran kita. a. Allah kita yang hidup adalah Allah diatas semesta alam maupun atas agama, Allah atas yang ‘sekuler’ maupun atas yang ‘sacral’. b. Allah yang hidup adalah Allah dari alam semesta, Allah dari seluruh ciptaan, dan bukan semata-mata Allah dari umat pilihan-Nya. c. Allah yang hidup adalah Allah baik atas keadilan maupun atas pembenaran 2. Suatu doktrin yang lebih genap tentang manusia Semua pekerjaan filantropis kita (artinya, pekerjaan yang diilhami oleh kasih sayang kepada manusia) tergantung dari penilaian kita terhadap manusia. Semakin tinggi manusia itu kita nilai, semakin besar minat kita melayani kepentingannya. 3. Suatu doktrin yang lebih genap tentang Kristus Ada bermacam-macam tanggapan, pendapat

dan tafsiran tentang Yesus. Memang,

wajar jika setiap generasi orang Kristen berusaha menyelami arti Kristus, dan masingmasing menampilkannya melalui pengertian-pengertian yang cocok bagi zaman dan kebudayaannya. 4. Suatu doktrin yang lebih genap tentang keselamatan Sebab keselamatan itu adalah transformasi radikal dalam tiga tahap, diawali kini, dilanjutkan selama hidup kita di bumi dan sempurnakan kelak pada kedatangan Yesus yang kedua kali. Khususnya, kita harus waspada terhadap godaan memisahkan kebenaran-kebenaran yang sebenarnya adalah satu. a. Kita tidak boleh memisah keselamatan dari kerajaan Allah. b. Kita tidak boleh memisah Yesus sebagai Juruselamat dari Yesus sebagai Tuhan. c. Kita tidak boleh memisah iman dari kasih.

2

5. Suatu doktrin yang lebih genap tentang gereja. Banyak orang mengagap gereja tidak lebih daripada semacam’club’ seperti club sepak bola setempat, kecuali kalau perhatian bersama anggotanya bukan sepak bola melainkan Allah. Mereka melupakan apa yang pernah dikatakan seseorang, bahwa ‘gereja adalah badan koperatif satu-satunya, yang keberadaannya semata-mata demi kepentingan mereka yang bukan anggota.

BAB II RUMITNYA PERMASALAHAN: APA JAMINAN BAHWA PENDAPAT KITA YANG BENAR Taruhlah dulu semua kita berpendat bahwa doktrin tentang Allah dan Manusia, tentang Kristus, keselamatan dan gereja mengikat kita kepada kewajiban yang tak terelakkan untuk melibatkan diri secara sosial dalam masyarakat. Bukan saja dalam pelayanan sosial, misalnya dalam nama Kristus menolong para korban penindasan, tapi juga dalam aksi-aksi sosial, didorong oleh keprihatinan akan keadilan dan kerinduan akan perubahan sosial. Menaruh motivasi yang demikian kuat memang esensial, namun cuman bermodalkan itu saja tidaklah cukup. Kita sekali-kali tidak boleh meremehkan kerumitan isu-isu yang dihadapkan kepada umat manusia masa kini. Benar memang, setiap generasi merasa dirinya diterpa oleh problem-problema zamannya, jadi tak mengherankan kalau kita juga merasa demikian. Namun jumlah, skala dan beratnya pernyataan-pernyataan yang melanda kita pada penghujung abad ke 20 ini, menimbulkan kesan seakan-akan baru kali ini muncul dan belum pernah dihadapkan kepada umat manusia sebelumnya. Ada orang Kristen yang malah menyerah dan menyatakan bahwa tidak sanggup menanganinya, problem-problem seperti peperangan, ekonomi dan penceraian, menurut mereka selalu ada dari zaman ke zaman dan telah membuat orang Kristen terpecah-

3

pecah. Keputusan yang demikian merendahkan martabat Allah, karena mengingkari faedah Firmannya sebagai ‘pelita bagi kita dan terang bagi jalan kita’ (Mazm 119:105). Kerendahan hati yang sejati akan membuat kita bersimpuh di hadapan Allah dan membiarkan diri kita dengan penuh sabar diayomi oleh Firman-Nya, dalam keyakinan bahwa ia dapat membimbing kita ke suatu kesadaran bersama yang kokoh. Untuk mempercayai kiriman dan roh Allah yang diperlukan ialah peningkatan frekuensi kita mengadakan studi kelompok dalam mana kita belajar berdoa bersama-sama, dengardengaran kepada pendapat masing-masing, dan kepada keprihatinan yang mendalam yang mendasarinya, dan saling membantu untuk membedakan praduga-praduga cultural yang membuat kita tidak rela dan bahkan tidak mungkin membukakan hati dan pikiran kita kepada pandangan-pandangan yang satu sama lain bertolak belakang. •

Akal budi Kristiani Ada cara ketiga, yang lebih serasi dan lebih Kristiani, untuk mendekati problem-

problem pelik dewasa ini, yakni dengan jalan mengembangkan akal budi Kristiani.Artinya, akal budi yang berdiri teguh di atas landasan praduga-praduga asasi Alkitab, dilengkapi dengan pengertian mendalam tentang kebenaran Alkitabiah. Hanya akal budi yang demikianlah dapat berpikir secara utuh Kristiani tentang masalahmasalah dunia kontemporer. Yang khusus perlu kita simak ialah bahwa Alkitab membagi sejarah umat manusia dalam empat zaman, yang ditandai bukan oleh timbul dan tenggelamnya kerajaan, dinasti atau kebudayaan, melainkan oleh empat peristiwa sebagai berikut:



-

Kejadian (yang baik)

-

Kejatuhan (Yang jahat)

-

Penyelamatan (yang baru) dan

-

Penggenapan (yang sempurna)

Manusia sebagai paradoks Sekarang kita beralih dari Allah ke manusia, dari kemegahan yang murni yang

menandai segala yang ‘ilahi’ ke keberadaan mendua yang melekat pada segala sesuatu

4

yang ‘insani’. Telah kita lihat betapa pemahaman Alkitabiah tantang manusia memperhitungkan kebaikan penciptaannya maupun keburukan kejatuhannya. •

Masa depan masyarakat Orang Kristen ‘liberal’ cenderung menjadi aktivis-aktivis sosial. Karena

kepercayaan mereka akan kebaikan manusia tak tergoyahkan. Di lain pihak, orang Kristen ‘lahir baru’ cenderung abstain. Karena pandangan yang suram tantang manusia (selaku yang menggelimang dalam Lumpur dosa akibat kejatuhannya). Kita sekali-kali tidak boleh kalah semangat, karena Allah telah mengaruniakan kita empat pemberian sebagai berikut: a. Akal budi yang dapat kita manfaatkan untuk berpikir b. Ia telah memberi kita Alkitab berikut kesaksiannya tantang Kristus, dengan tujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan pemikiran kita. c. Roh Kudus, Roh kebenaran, yang membuat Alkitab itu bagi kita dan memerangi akal budi kita sehingga dapat memahami dan menerapkannya. d. Allah telah memberi kita jemaat Kristiani selaku konteks dalam mana kita harus melakukan pemikiran kita.

BAB III PLURALISME: APAKAH HARUS KITA PAKSAKAN PANDANGAN-PANDANGAN KITA? Orang Kristen harus terlibat dalam problem-problem sosial dan berpikir secara Kristiani tentang isu-isu sosial yang kita hadapi. Sehingga berhasil menelorkan caracara penanggulangan yang keserasiannya bagi kita cukup meyangkinkan. Tapi orang lain berpendapat tidak sama dengan kita, dan inilah kian lama kian merupakan kenyataan, bahwa orang Kristen semakin mendapati dirinya sebagai satu golongan kecil di antara sekian banyak golongan lain yang lebih kuat golongannya.

5

Respons yang paling jamak dari dua sikap ekstrim yang saling berlawanan, yaitu memaksakan dan sikap. •

Memaksakan Orang Kristen kategori ini adalah orang-orang yang dengan keprihatinan yang

sangat mendalam ingin melayani Allah dan Kerajaan-Nya. Mereka percaya akan pernyataan Allah, dan mereka siap sedia melakukan apapun untuk memberlakukan kebenaran serta kehendak Allah yang sudah dinyatakan-Nya itu. Jadi, jika mereka tergoda untuk mencapai tujuan ini dengan paksa maka itu dapat dipahami. Contoh : 1. Historis pertama ialah Inkisisi di Eropa, yang merupakan suatu lembaga pengadilan khusus yang didirikan Gereja Roma Katolik pada abad ke 13 untuk memerangi kemutardan. Orang-orang yang dicurigai sebagai pemurtad mula-mula diburu dan ditangkap, kemudian dibujuk untuk mengaku, dan jika menolak, mereka dihadapkan ke pengadilan untuk diperiksa. 2. Historis kedua yang lebih dekat kepada zaman ini, ialah ‘Prohibition’ (pemberatasan) di Amerikat Serikat, yakni larangan legal memproduksi atau menjual miniman keras. Kuatir karena meningkatnya jumlah peminum berat dan pemabuk, khususnya dalam kalangan para imigran miskin. •

Laissez-Faire Kebalikan dari ‘memeksakan’ ialah ‘laissez-faire (bahasa Perancis: laissez =

biarkan, faire = terjadi, berlangsung). Pemakaian istilah itu berasal dari zaman teori ekonomi perdagangan bebas pada abad ke 18, dan konsep itu mendominasi masyarakat abad ke 19. Istilah itu sama sekali bebas dari konotasi kelesuan atau apati. Sebaliknya, istilah itu mencerminkan keyakinan yang prinsipil dari masyarakat pada zaman itu, bahwa pemerintah tidak boleh campur tangan dalam sepak terjang ekonomi. Contoh modern yang paling ngeri dari sikap laissez-faire Kristianiini, ialah kegagalan gereja jerman menentang kebiadaban nazi terhadap orang yahudi.

6



Persuasi Lebih baik dari kedua sikap ekstrim ‘memaksakan’ dan ‘lassez-faire’ ialah

strategi ‘persuasi’ melalui argumentasi. Dengan cara inilah akal budi kristiani bekerja agar visi Kristiani berterima bagi orang-orang, sebab itulah strategi yang lahir dengan sendirinya dari doktrin alkitabiah tentang Allah dan manusia. •

Persuasi, ‘public opinion’ dan masmedia Yang amat dibutuhkan dewasa ini ialah pemikir-pemikir Kristen yang berani

ikhlas terjun dalam kancah isu-isu yang sedang digeluti dalam masyarakat. Juga aktivitas-aktivitas Kristen yang mau membentuk kelompok-kelompok penggerak, untuk dapat dengan tangkas, artinya dengan didasari kebolehan professional, bergerak dalam bidang persuasi. Motivasi mereka harus seratus persen Kristiani, artiny, lahir dari visi tentang Allah yang prihatin terhadap memekarnya keadilan, kasih, kejujuran dan kebebasan dalam masyarakat. Dan visi tentang manusia yang diciptakan segambar dengan Allah, kendati cacat oleh dosa namun tetap harus diperlakukan sebagai memiliki kemampuan untuk bermoral, untuk bertanggung jawab, dengan suatu hati nurani yang patut dihormati. Awal mula segala pembaharuan adalah dalam kesembunyian, sama seperti iman itu sendiri. Mulanya adalah dari sebutir gagasan, yang nampaknya spele ibarat sebutir biji sesawi, namun mampu membuat orang terkesima.

BAB IV ALIENASI ATAU KETERASINGAN: APAKAH KITA MEMPUNYAI PENGARUH? Sejarah membuktikan bahwa pesimisme Kristiani sungguh tidak beralasan. Seperti sudah kita kaji, pegangan akal budi kristiani adalah keempat peristiwa akbar alkitabiah: penciptaan, kejatuhan, penyelamatan dan penggenapan. Orang Kristen pesimis memusatkan perhatian pada Kejatuhan (manusia mustahil mampu berbuat baik) dan pada penggenapan (Kristus bakal dating dan akan membuat segala sesuatu yang

7

menjadi sempurna), dan menganggap bahwa dalam rangka kedua kebenaran ini kebalauan keadaan social memang wajar. Tapi luput dari pandangan mereka bahwa ada lagi dua kebenaran lain, yang aktualitasnya masih tetap tak berkurang, yaitu kebenaran penciptaan dan keselamatan. •

Garam dan terang Sekarang marilah beralih dari sejarah dan Alkitab kepada apa yang diharapkan

Yesus dari pengikut-pengikutnya. Itu digambarkannya secara hidup sekali dalam metafora garam dan terang yang dipakainya dalam khotbah di Bukit. Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu melektakannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dia sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapak-mu yang di surga (Matius 5:13-16). Ada empat kebenaran yang tak dapat tidak harus kita catat, karena begitu menonjol sebagai berikut: a. Orang Kristen berbeda secara asasi dari non Kristen, atau begitulah seharusnya. Kedua metafora itu mempertentangkan kedua masyarakat itu. Dunia ini gelap, demikianlah dinyatakan Yesus secara tidak langsung, tapi kamulah yang harus menjadi terangnya. b. Orang Kristen harus masuk ke dalam masyarakat non Kristen. Kendati orang Kristen berbeda secara moral dan spiritual dari orang non Kristen, namun secara social mereka sekali-kali tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat sekitarnya. c. Orang Kristen dapat mempengaruhi masyarakat non Kristen . Sebelum penemuan lemari pendingin, garam adalah bahan pengawet yang paling dikenal orang. Ikan dan daging digosok dengan garam, atau direndam dalam air garam. Dengan jalan itru proses pembusukan di perlasmbat, meskipun tentu tak mungkin dihentikan sama sekali. Dampak terang lebih mencolok lagi; jika lampu dinyalakan, kegelapan akan benar-benar hilang. Itulah yang dimaksud

8

Yesus, jika ia katakana bahwa orang Kristen dapat menghindari kebusukan social dan menghilangkan kuasa kegelapan. d. Orang Kristen harus mempertahankan kelainan Kristiani mereka. Jika garam tidak mempertahankan keasinannya, maka garam itu menjadui tak berguna sama sekali. Jika terang tidak mempertahankan cahayanya, ia akan kehilangan efektivitasnya. Jadi kita, yang mengakui diri kita pengikut kristus, harus memenuhi dua persyaratan. Di satu pihak kita harus memasuki masyarakat non Kristen, dan menyatu dengan kehidupan dunia. Di pihak lain, sambil berbuat demikian, kita harus berjaga-jaga jangan sampai menyesuaikan diri pada dunia. •

Doa dan pemberitaan Injil Doa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan individual orang

Kristen. Doa juga tak terpisahkan dari kehidupan gereja. Rasul Paulus memprioritaskan doa. Pertama-tama aku menasehatkan: Naikkan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim 2:1-4). •

Kesaksian dan protes Semua orang Kristen terpanggil sama seperti Tuhan Yesus, ‘supaya memberi

kesaksian tentang kebenaran’. Untuk inilah, Dia datang kedalam dunia (Yohanes 18:37). Kebenaran maha tinggi, yang menjadi pokok kesaksian kita, ialah tentu Yesus Kristus sendiri, sebab Dialah kebenaran itu (Yoh 14:6). Namun semua kebenaran ilmiah, alkitabiah,

teologis,

moral

adalah

milik-Nya,

dan

harus

berani

membela,

mempertahankan dan menjelaskannya dengan nalar tanpa takut. Kesaksian tentang kebenaran positif ini, harus dibarengi dengan pasangannya yang negative, yaitu protes terhadap kebodohan, kecurangan dan kejahatan. Kita jangan salah tanggap protes itu hanya pemborosan waktu dan tenaga, sebaliknya keengganan melancarkan protes itu justru ‘pemborosan’ yang paling fatal, sebab itu berarti

9

mengubur idealisme dan membiarkan ketidakbenaran mendominasi bangsa dan Negara dan akhirnya membawanya ke ambang kehancuran total. •

Memberi contoh dan membentuk kelompok-kelompok Kuat kuasa kebenaran menjadi kentara bila berhasil dikomunikasikan kepada

orang melalui nalar, keunggulannya semakin kentara bila dapat disaksikan orang secara nyata melalui contoh teladan. Sebab orang bukan saja perlu mengerti nalarnya, melainkan juga perlu melihat kebenaran itu dalam wujud nyata. Seorang perawat di satu rumah sakit, seorang guru di satu sekolah, seorang sekretaris di suatu perusahaan, seorang pelayan di suatu took, atau seorang pekerja di suatu pabrik, dapat mempunyai pengaruh yang jauh melebihi jumlah atau persentase. Tapi, bagaimana caranya masyarakat yang baru itu mengubah yang lama? Baik kita dengar jawabannya seperti yang dirumuskan tepet dalam Laporan Grand Rapids tentang tema pemberitaan Injil dan tanggung jawab social sebagai berikut: a. Masyarakat yang baru itu harus membuat dirinya demikian maujud, sehingga menjadi tantangan bagi yang lama. b. Sementara dunia hidup berdampingan dengan masyarakat Kerajaan itu, beberapa dari antara nilainya meluap ke dalam masyarakat selaku keseluruhan, sehingga industri, perdagangan, undang-undang dan pranata-pranatanyahingga suatu taraf tertentu ketiban nilai-nilai Kejaraan itu.

BAB V ANCAMAN NUKLIR Dari semua problemglobal yang harus dihadapi umat manusia masa kini, tidak ada yang lebih serius dari pada ancaman nuklir. Perang selalu mengerikan, tidak soal entah itu dilakukan dengan palu dan batu, busur dan panah, pedang dan tombak, senapan dan granat, atau sangkur dan bom. Tapi dalam kasus senjata-senjata ‘Kontrolvesional’ ini pengendalian dan pembatasan adalah mungkin, dan yang terlibat

10

perang adalah tentara dari dua pihak yang bermusuhan. Keberhasilan manusia membebaskan tenaga atom, kata Albert Einstein, telah mengubah segala-galanya kecuali cara berpikir kita, dan dengan demikian kita sekarang hanyut ke arah suatu bencana yang tak ada bandingnya, suatu cara berpikir yang baru adalah hakiki, jika umat manusia ingin selamat. •

Realitas kontemporer Akal budi Kristiani tidak dapat bekerja dalam kevakuman. Betapa kokoh pun

kita berpegang pada penyataan diri Allah sekali dan untuk selama-lamanya dalam kristus dan Alkitab, namun itu saja tidak cukup dan tak berkhasiat. Oleh sebab itu penyataan dan realitas merupakan dua hal yang saling tak terpisahkan dalam usaha mencari tahu kehendak Allah. Refleksi teologi dan moral Meskipun orang-orang kristen tidak sependapat, namun kita tak boleh membesar-mbesarkan ketidaksuaian pendapat antara kita, maupun mengecil-ngecilkan bidang substantial dimana kita seia-sekata, atau bahkan tidak menyimak maknanya yang fundamental dan luar biasa. Misalnya, semua orang kristen mengakui bahwa Kerajaan Allah, yang mulai berlaku dan dikukuhkan dalam diri Yesus, adalah suatu Kerajaan yang mengutamakan kebenaran (juga dalam arti keadilan sosial dan kesalehan) dan damai, bahwa Yesus sendiri meladeni dalam diri dan perilakunya cita-cita Kerajaan yang diproklamasikan-Nya, bahwa masyarakat kerajaan itu harus lapar dan haus akan kebenaran, mewujudkan damai, harus menjauhkan diri dari rasa dendam dan nafsu membalas, harus mengasihi orang yang memusuhinya. •

Membawa damai secara Kristisni Yesus bebicara baik tenteng ihwal perang maupun tentang ihwal damai. Di

satu pihak Ia peringatkan kita akn ’ perang dan deru perang’; di pihak lain Ia masukkan jatidiri warga negara Kerajaan Allah ialah peranannya yang aktif membawa damai. Ia mengatakan pengikut-Nya pembawa damai selaku yang diberkati Allah dan yang disebut ana-anak Allah (Mat 5:9). Sebab membawa damai adalah kegiatan illahi. Allah

11

telah membawa damai antara Dia dan kita dan antara manusia dan sesamanya melalui Kristus. Prakarsa-prakarsa praktis yang mana dapat kita ambil dalam panggilan kita untuk membawa Damai. Ada dua kecenderungan gereja masa kini yang merongrong semangat juang yang harus ditolak dengan tegas. 1. Kecenderungan meremehkan tenaga nuklir. Atau, menjadi demikian terbiasa kepada eskalasi keberimbangan teror itu sehingga kita kebal rasa dan tidak mampu melihatnya lagi sebagai kebiadaban yang tak ada taranya. 2. Kecenderungan yang merongrong semangat juang orang kristen ialah pesimisme yang begitu parah atas masa depan, sehingga turun tenggelam dalam perasaan ketakberdayaan yang umum merasuk orang di mana-mana. a. Orang kristen pembawa damai harus berdoa Yesus, Tuhan kita, menyuruh kita secara khusus untuk berdoa bagi orang-orang yang memusuhi kita. Rasul Paulus menegaskan bahwa kewajiban kita yang pertama jika berkumpul sebagai jemaat untuk ibadah, ialah berdoa bagi pemimpin-pemimpin nasional kita, agar kita dapat hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan (I Tim 2:2). b. Jemaat kristen pembawa damai harus menjadi contoh suatu masyarakat yang damai. Kita dituntut menghilangkan segala kedengkian, amarah dan dendam dari gereja maupun dari rumah tangga masing-masing dan mengubahnya menjadi persekutuan kasih, suka cita dan damai.

BAB VI LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA •

Sebab musabab keprihatinan Pertumbuhan penduduk dunia yang sangat pesat akibat total eksplosi

populasi yang tidak terkendali dapat diramalkan yang pada tahun 2000 penduduk di

12

dunia sekitar enam ribu juta manusia dimana sepertiganya hidup diam kemiskinan atau merana. Keprihatinan karena penipisan sumber daya bumi, karena pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan penggunaan bahan bakar jadi boros, jadi peradaban manusia terancam punah jika boros dengan modal yang terkandung dalam alam hidup sekitar kita. Problema teknologi yang tak dapat dikendalikan atau revolusi teknologi modern yang luar biasa rakusnya mendalam melahap bahan bakar, yang menjadi biang keladi krisis energi yang menimpa dunia. Apakah yang dapat disumbangkan orang kristen bagi penyelesaian masalah yang menakutkan ini adalah semata-mata menjalankan kekuasaan yang diberikan Allah kepadanya, mengembangkan peralatan dan teknologi mutakhir, mengolah lahan pertanian, menggali mineral-mineral, membendung sungai demi pembangkit listerik semua ini adalah kepanjangan dari kepatuhan kepada perintah Allah untuk menguasai bumi,

dan kita diberi suatu pendominasian yang bertanggung jawab, artinya kita

mengusasi bumi, bukan berdasarkan hak kita, melainkan berdasarkan perkenaan Allah, bumi ini milik kita kerena penciptanya mempercayakan kepada kita, dalam Mazmur 24:1 bahwa ”Tuhanlah yang empunya bumi” Ia memelihara seluruh ciptaanNya dan kita wajib memelihara dari segala kerusakan. •

Masalah Kontraversial dan kesadaran masa kini Masalah kontraversial adalah resiko yang datangnya pada masa damai, itu

pengerusakan sumber daya alam di bumi oleh kebodohan kerancauan berfikir dan keserakahan manusia yang salah mengkonservasinya sangat menyedihkan. Karena itun perlu kesadaran masa kini terlebih untuk sebagai umat kristiani adalah untuk memotifasi pelayanan yang tanpa pamrih untuk menjadi pejuang-pejuang kesejahteraan umat manusia, harus kita ungkit dari mana asalnya kuat kuasa dan wawsan bagi sumbangan yang demikian, kita dituntut menjadi teladan dan memberikan kesaksian atas kenyataan faktual bahwa sumber daya alam itu tak kunjung habis, jadi orang kristen wajib dengar-dengaran kepada suara hati nuraninya. Kita harus menampik

13

keras segala pemborosan, bukan saja dalam rasa solidaritas dengan orang-orang yang tak punya, melainkan juga dalam rasa hormat terhadap lingkungan kita yang hidup. BAB VII KETIMPANGAN EKONOMI UTARA-SELATAN •

Dokumen Komisi Brandt Perkembangan ekonomi utara-selatan yang tidak seimbang mendorong Willy

Brandt, mantan kanselir Jerman Barat melukiskan hubungan antara utara-selatan sebagai tantangan terbesar bagi umat manusia selama sisa abad ini. Laporan komisi Brandt membuat tekanan yang sama setida-tidaknya dalam prinsip, ” perkembangan adalah lebih daripada lintasan dari miskin dan kaya, dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi medern dan canggih”. Wawasannya bukan saja mencakup kenaikan tingkat ekonomi melainkan juga kenaikan harkat dan martabat manusia, keterjaminan keadilan serta kesamaan hak. Untuk pencapaian sasaran perkembangan ini komisi meminta kesediaan untuk mengambil prakarsa yang berani melaksanakan perubahan mendasar dalam hubungan ekonomi Internasional. •

Prinsip Ketunggalan Prinsip ketunggalan ditemukan dalam visi Alkitabiah pada Mazmur 24:1:

Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya dan dunia serta yang diam di dalamnya, bumi ini adalah milik Allah demikian juga manusia yang mendiaminya. Paulus melukiskan kemenangan kristus di kayu salib baik sebagai rubuhnya tembok permusuhan yang menjadi pemisah antara Yahudi dan non Yahudi, maupun sebagi penciptaan keduanya menjadi satu manusia baru atau satu umat manusia baru yang tunggal. Alkitab menyatakan bahwa keragaman bangsa-bangsa yang satu sama lain saling bermusuhan itu, dengan bahasa masing-masing yang tidak saling mengerti adalah akibat dari penghukuman Allah atas ketidak taatan dan keangkuahan manusia itu. Maka sesudah episode menara Babel Allah berjanji bahwa melalui keturunan Abraham semua

14

kaum di bumi akan diberkati, Yesus yang bangkit mengatakan kepada pengikutnya supaya pergi dan menjadikan semua bangsa muridnya roh kudus dicurahkan ke atas semua manusia yakni kesembilan belas suku bangsa yang dikenal pada saat itu disebut Lukas mewakili dunia. •

Prisnsi Keseimbangan Kita simak ajaran rasul Paulus tentang: aku mengatakan hal itu bukan

sebagai perintah, melainkan dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keiklasan kasih kamu karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinannya. Supaya ada keseimbangan maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupi kekurangan kamu, seperti ada tertulis 2 Korintus 8:8-15: orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan, dan orang yang mengumpulakn sedikit, tidak kekurangan. Renunsiasi Kristus adalah dalam rangka upaya tertentu untuk menghasilkan keseimbangan, lebih dari itu lagi, bagi keprihatinannya mengakhiri kemiskinan dan keputusannya melepaskan kekayaannya adalah ungkapan karunianya sebagaimana prilaku yang serupa dari pihak kita akan merupakan ungkapan kasih sebab karunia adalah kasih. •

Dampak bagi Kehidupan Pribadi dan Konsekuensi Ekonomi Tapi ketidakseimbangan antara urtara-selatan bukan masalah ekonomi atau

politik, melainkan masalah moral, sebelum kita merasakan amarah moral atas ketidakadilan sosial sedunia kita cenderung tidak bertindak, kita orang keristen dari utara dapat bertindak dengan memulai penginformasian diri kita sendiri. Kita harus mensyukuri hal-hal yang baik yang diberikan Tuhan kepada kita dan mengingat prinsip-prinsip Alkitab mengenai ketunggalan umat manusia yang satu dan manusia lain, yang akibatnya ialah bahwa kita kan memberi dengan hati yang dermawan baik bagi perkembangan maupun penginjilan seduania. Komitmen pribadi kita untuk hidup sederhana tidak menyelesaikan masalah problema-problema ekonomi

15

dunia tapi itu akan menjadi lambang ketaatan kristiani kita dan dari keikutsertaan kita dalam kasih setia Yesus Kristus.

BAB VIII HAK-HAK ASASI MANUSIA •

Pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia Menurut Solzhenitsyn 65 juta orang Rusia telah dihabisi nyawanya oleh

pemimpin-pemimpin mereka sendiri semenjak tahun 1923. Dan meskipun UUD Uni Sovyet yang diberkalukan Brezhnev dalam tahun 1977 menggantikan UUD Stalin menjanjikan kebebasan, namun kebebasan itu tak kunjung diberlakukan. Dan kenyataan masih tetap bahwa orang yang berani menentang pendapat yang berlaku mulutnya dibungkam, sehingga dewasan ini di Rusia puluhan ribu orang meringkuk dalam penjara karena menyatakan imannya (Mudah-mudahan sudah ada ketetapan yang lain sekarang). •

Keprihatinan terhadap hak-hak azasi Perang dunia II dengan segala kelaziman kebiadaban Hitler dan keberutalan

Jepang yang menempatkan hak-hak azasi manusia pada puncak agenda dunia, dalam pidatonya bulan Juni 1941 Presiden Roosevelt membuat pidatonya ”state of the union” yang termasyur itu, tentang empat macam kebebasan hak manusia kebebasan berbicara, dan menyatakan pendapat kebebasan setiap orang menyembah Allah menurut caranya sendiri, kebebasan berusaha, kebebasan dari ketakutan. Organisasi PBB didirikan tahun 1945 ”Preambul piagamnya berbunyi” kami rakyat perserikatan bangsa-bangsa sepakat untuk menegaskan kembali kepercayaan kami akan hak-hak azasi manusia, akan hak dan martabat setiap manusia, hak yang sama dari pria dan wanita dari bangsa-bangsa besar dan kecil. Pada sidang PBB di Paris

16

tanggal 10 Desember 1948 menerima deklarasi universal tentang hak-hak azasi manusia. •

Martabat manusia Martabat makhluk manusia diutarakan dalam tiga kalimat beruntun pada

kejadian 1:27, 28, yang telah kita simak dalam kaitan dengan lingkungan. Pertama, ’ Allah menciptakan manusia menurut gambarnya’. Kedua, ’laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka’. Ketiga, ’Allah memberkati mereka, lalu berfirman kepada mereka, ”penuhilah bumi dan taklukkan itu”. Martabat manusia diutarakan disini selaku yang terdiri dari tiga macam hubungan unik yang ditegakkan Allah bagi kita berdasarkan

ciptaan,

yang

bersama-sama

mengkonstitusikan

sebagian

besar

kemanusiawian kita, dan yang oleh kejatuhan kita telah dirusak tapi tidak ditiadakan. Tiga macam hubungan keunikan yang ditegakkan Allah bagi kita berdasarkan ciptaanya ialah: -

Hubungan kita terhadap Allah.

-

Hubungan kita satu sama lain.

-

Hubungan kita terhadap bumi dan mahluk-mahluknya.



Kesederajatan Manusia Hak-hak manusia tidak selalu berarti memiliki hak-hak yang sama. Hak-hak

yang diberikan Allah sama rata kepada semua manusia, mudah sekali merosot menjadi hak saya yang eksklsif, tanpa peduli pada hak-hak orang lain. Jika hak-hak manusia bentrok maka kita dihadapkan pada dilema etis yang sukar. Hak-hak yang kita temukan dalam Alkitab bentuknya lain yaitu ditonjolkan ialah bahwa tidak ada individu yang berkuasa yang boleh memaksakan kehendaknya pada masyarakat. Semua pelanggaran terhadap hak-hak azasi manusia adalah bertentangan dengan kesamaan hak dan derajat yang kita miliki berdasarkan ciptaan.

17

BAB IX WANITA, PRIA DAN ALLAH Mengapa wanita lebih banyak dari pada pria di dunia ini, itu karena Allah lebih menyukai Manusia ciptaanya yaitu Hawa dari pada Adam dan kemudian Allah lebih banyak menciptakan Perempuan. Pelayanan gerejawi oleh kaum wanita juga dipanggil oleh Allah untuk mengambil bagian dalam pelayanan gerejawi setiap orang Kristen pria maupun wanita tua maupun muda terpanggil untuk

mengikuti jejak dia yang mengatakan, bahwa

kedatangannya bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Tapi digereja Romakatolik dan gereja ortodok timur tidak memiliki imam wanita; mereka tegas menentang perkembangan semacam ini. Tapi banyak Gereja Lutheran kini memilikinya, misalnya di Skandinavia, meskipun selisih pendapat masih berlanjut terus, Gereja Reformasi Perancis mulai menyetujui pentahbisan pendeta wanita dalam tahun 1965, sedang Gereja Skotlandia dalam tahun 1966. diantara Gereja Inggris yang termasuk dalam British Free Churches adalah Gereja kongregasional yang sudah sejak tahun 1917 mempunyai pendeta wanita, sedang Gereja metodis dan gereja Baptis menyusul dalam tahun tahun belakangan ini. Dalam Perjanjian Baru, meskipun Yesus memang tak pernah mengangkat wanita sebagai rasul, namun kepada wanita Ia pertama kali menampakkan diri sesudah kebangkitan-Nya dan mempercayakan kabar baik tentang kemenangan-Nya Yoh 20;10. oleh karena itu kesimpulan kita bukan saja bahwa Kristus menganugerahkan “Kharisma charisma” kepada wanita, melainkan juga bahwasejalan dengan pemberian itu Ia memanggil mereka dan mengembangkandan membudidayakan karunia karunia ituuntuk melayani Dia dan pelayanan satu sama lain demi pembangunan tubuh-Nya yaitu jemaat.

18

BAB X PERKAWINAN DAN PERCERAIAN Perkawinan adalah dimaksudkan untuk menjadikan ikatan kasih saying timbale balik antara laki-laki dan perempuan, yang secara wajar mewujud dalam penyatuan seksual mereka, atau penyatuan mereka menjadi satu daging. Kejadian 2 : 24. Perkawinan adalah gagasan Allah yang mewujudkanperkawinan mendapat “keindahan dan panorama yang agung” oleh kehadiran Kristus pada waktu turut merayakan pesta perkawinan di kana; dan akhiran dalam perkawinan melambangkan mistik penyatuan antara Kristus dan jemaatnya. Dengan demikian maka Allah sendiri yang menciptakan perkawinan, mengabsahkannyadan mengangkatnya ke tingkat yang mulia. Semakin tinggi konsep kita tentang perkawinan dan keluarga sebagaimana semula di kehendaki Allah bagi kita, semakin fatal pula kehancuran yang bakal dialamai manusia akibat perceraian, perkawinan diawali kasih saying yang mesra dan harapn-harapan serba indah, kini roboh dan tinggal hanya puing-puingnya saja, perkawinan yang gagal selalu merupakan tragedy, itu bertentangan dengan kehendak Allah, membuat tujuannya menjadi tercecer, menimbulkan kenyerian akibat keterasingan timbal balik yang akut antara suami dan istri, kekecewaan, saling tuduh-menuduh dan rasa bersalah, serta membuat anak-anak terhempas dalam krisis kebingungan, ketidak pastian dan amarah. •

Ajaran Yesus Maka datanglah orang-orang farisi kepadanya untuk mencobai Dia, mereka

bertanya apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja? Jawab Yesus Tidakkah kamu baca bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firmanNya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging, demikianlah mereka bukan

19

lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Kata mereka kepadaNya “Jika demikian, Apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan istrinya. Kata Yesus kepada mereka: karena ketegaran hatimu Musa mengijinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidak demikian tapi Aku berkata kepadamu, Barang siapa mencerikan istrinya kecuali karena zinah, lau kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.

BAB XI PASANGAN HIDUP HOMOSEKSUAL? Pertama, kita adalah insan manusia. Artinya, tidak ada fenomena seperti ‘manusia homo;. Yang ada Cuma manusia-manusia, person-person insani, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah namun terjatuh ke dalam dosa. Kedua, semua kita dalah insan seksual. Seksualitas kita, baik menurut Alkitab maupun pengalaman, adalah asasi bagi kamanusiaan kita. Allah menciptak lakilaki dan perempuan, dengan demikian berbicara tentang seks berarti membicarakan topic yang amat dekat dengan pusat perhatian kita. Di samping itu kita bukan saja insane seksual, tapi semua kita mempunyai orientasi seksual tersendiri. Ahli zoology Amerika, Alfred C Kenedy, yang terkenal karena penelitiannya terhadap seksualitas manusia, menempatkan setiap orang pada suatu spectrum dengan skala dari 0 (eksklusif heterseksual, yang hanya tertarik pada lawan jenisnya) sampai 6 (eksklusif homoseksual, yang hanya tetarik pada sesame seks, entah itu laki-laki homoseksual atau lesbian, sebagai mana wanita homoseksual itu lazim disebut). Ketiga, Semua kita adalah berdos, ya memang (antara lain) pendosa seksual. Ajaran kristiani tentang kerusakan total akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa,

20

menyatakan bahwa tidak ada satu bagian pun dari keberadaan kita yang tidak tercemar dan terjungkir balik oleh dosa, termasuk seksualitas kita. Keempat, disamping bahwa kita adalah insan, insane seksual dan insane pendosa, maka saya asumsikan bahwa para pembaca adalah orang Kristen. Setidaktidaknya siding pembaca yang dalam benak saya sewaktu menulis bab ini bukanlah orang-orang yang ,menolak keutuhan Yesus Kristus, melainkanyang sedang sepenuh hati ingin tunduk kepada ketuhan-Nya. •

Larangan-larangan dalam Alkitab Almarhum Derick Sherwin Bailey adalah teolog Kristen pertama yang

mengevalusi ulang pemahaman larangan-larangan alkitabiah. Ada empat bagian dalam Alkitab, yang merujuk kepada pertanyaan homoseksual itu secara negatif: 1. Kisah Sodom (Kejadian 19:1-13), dengan mana wajar sejajarkan kisah Gibea yang amat mirip denagn itu (Hak 19). 2. Nas-nas Imamat (Imamat 18:22 dan 20:13) yang secara eksplesit melarang ‘tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan. 3. Lukisan yang diberikan rasul Paulus tentang kemerosotan masyarakat kafir pada zamannya (Roma 1: 18-18-32). 4. Dua daftar Paulus dari pendosa-pendosa, setiap daftar memuat satu hunjukan kepada praktik homoseksual (1 Korintus 6:9-10 Timotius 1:8-10). •

Seks dalam Perkawinan Alkitab Allah telah memberikan dua kisah penciptaan kepada kita, pertama: sifatnya

umum (Kej 1) menegaskan kesederajatan kedua jenis kelamin, kedua: menjelaskan kekomplementeran kedua jenis kelamin, yang mengkonstitusikan asas bagi perkawinan heteroseksual. Pertama, kebutuhan manusia akan seorang kawan. ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja (ayat 18)’. Karena Allah adalah kasih, dan Ia telah menciptakan kita segambar dengan diriNya, maka Ia telah mengaruniai kita kemampuan mengasihi dan dikasihi.

21

Dan lebih lagi dari itu, ‘penolong’ ini atau kawan ini, yang disebut Allah ‘sepadan dengan dia’, adalah dimaksudkan akan menjadi patner seksualnya juga, dengan siapa ia akan menjadi ‘sedaging’ sehingga cara demikian ‘kesedagingan’ mereka akan menjadi puncak daripada kasih saying mereka dan wahana untuk mendapat keturunan. •

Imam, pengharapan dan kasih

Apabila berdasarkan terang seluruh penyataan Allah dalam Alkitab, praktik homoseksual harus dianggap tidak salah, yang hanya lain dari yang lain dalam skala luar prilaku seksual yang diakui masih dalam batas-batas kewajaran. 1. Panggilan Kristiani untuk menaruh imam. Pertama, imam mengiakan tolak ukur Allah. Satu-satunya alternative dari perkawinan heteroseksual ialah pantangan melakukan hubungan seksual. Dunia sekuler mengatakan: Seks adalah esensial bagi pewujudan diri manusia. Tetapi menurut Firman Allah pengalaman seksual bukan esensial bagi perwujudan diri manusia. Namun, tidak semua orang kebagian pemberian itu, dan seks bukanlah mutlak harus dialami seseorang untuk bisa menjadi manusia seutuhnya. 2. Panggilam Kristiani untuk berharap. Menurut D.J West, anak-anak tidak dilahirkan dengan naluri seks yang tertuju secara spesifik kepada salah satu seks. Kecendrungan yang eksklusif kepada seks yang berlawanan bukanlah bawaan melainkan prolehan. 3. Panggilan Kristiani untuk mengasihi. Masa kini dalam mana kita hidup, adalah suatu antar masa, antara kasih karunia yang oleh imam kita pegang erat-erat dan kemuliaan yang kita antisipasi dalam pengharapan. Pada jantung kehidupan homoseksual tersembunyi rasa kesepian, kelaparan manusiawi yang alami akan cinta kasih, suatu pencarianidentitas dan kerinduan akan kelengkapan.

22

BAB XII KEPEMIMPINAN KRISTIANI Banyak orang yang telah mengingatkan kita akan kehancuran yang bakal menimpa dunia, tapi hanya sedikit orang yang menawarkan cara-cara penangkalannya. Dalam setiap masyarakat kepemimpinan itu mempunyai bentuk dan rupa yang aneka ragam. Para rohaniawan adalah pemimpin dalam jemaat dan gereja lokal. Para orang tua adalah pemimpin dalam keluarga dan rumah tangga. Seperti ditulis Bennie E Goodwin, seorang educator kulit hitam Amerika, meskipun calon pemimpin adalah yang dilahirkan, namun pemimpin yang efektif adalah yang digembleng. Ada lima unsure esensial yang tercakup dalam analisi tentang kepemimpinan: 1. Visi. Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat; demikianlah dikatakan dalam Ams 29:18. Wahyu, ‘pengelihatan’, ‘mimpi’, betapa aneh kedengaran dan begitu tidak realistis. Tapi itulah yang tertulis dalam Alkitab. Jadi Visi itu adalah suatu ihwal melihat, suatu ihwal mendapat persepsi tentang sesuatu yang imajinatif, yang memadu pemahaman yang mendasar tentang situasi masa kini dengan pandangan yang menjangkau jauh ke depan. Pada zamanPerjanjian Baru orang-orang Kristen pertama sadar betul akan kekuasaan Roma dan kebencian orang yahudi terhadap kepercayaan mereka. Nmun Yesus berkata kepada mereka untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi dan visi yang diberikanNya kepada mereka adalah mentransformasikan mereka. Para gembong-gemboang sosialis menaruh visi tentang suatu masyarakat yang baru, dalam mana tidak akan ada lagi penindasan manusia oleh manusia, tidak ada lagi kegelapan, kebodohan, keterbelakangan, tidak ada lahi saling tipu menipu. Namun pemimpin yang lebih besar adalah jauh lebih mulia daripada siapa pun adalah Yesus Kristus.

23

2. Kerajianan Bekerja Visi yang dibarengi kerja keras, itulah pertanda tokoh pemimpin dalam sejarah. Adalah tidak cukup bagi Musa untuk mimpikan suatu negeri yang berlimpahlimpah dengan susu dan madu; ia harus menghimpun, menyatukan dan mengatur orang Israel sehingga berubah dari suatu gerombolan menjdi suatu bangsa, serta memimpin mereka melintasi gurun yang penuh marabahaya dan kesukaran sebelum mereka sampai ke tanah perjanjian itu. Kombinasi yang sama antara visi dan kerja keras diperlukan juga lebih-lebih dalam kehidupan kita sebagai perseorangan. 3. Ketekunan Tak dapat disangkal bahwa ketekunan meruopakan salah satu kualitas kepemimpinan yang paling utama. Segera sesuatu kegiatan yang baik dimulai, kekuatan-kekuatan yang menentang pasti akan muncul: mereka yang melihat fasilitasfasilitasnya bakal kurang, akan berusaha memperkuat posisinya. Namun, sifat pekerjaan Allah adalah akan semakin bertumbuh subur kalai semakin menemukan perlawanan. Dalam Perjanjian Baru orang yang cita-citanya tetap utuh sampai ahir hayatnya adalah Paulus. Juga dia menghadapi perlawanan yang pahit dan ganas. 4. Pelayanan Kepemimpinan adalah suatu konsep yang sama dipakai oleh gereja maupun dunia. Namun, kita tidak boleh asumsikanbahwa paham orang Kristen dan paham dunia mengenai konsep itu adalah identik. Apakah alasan Yesus menitikberatkan unsur pelayanan dalam kepemimpinan? Untuk sebagian alasan-Nya adalah barang tentu karena bahaya utama yang terkandung kepemimpinan adalah keangkuhan. Namun, alasan utama Yesus menitikberatkan peranan melayani dari seorang pemimpin, ialah karena dengan melayani orang lain kita diam-diam mengakui harkat orang-orang selaku manusia 5. Disiplin Setiap visi mempunyai kecendrungan untuk memudar. Kerja keras yang dimulai dengan semangat yang berapi-apai dapat dengan mudah berubah menjadi kerja

24

rutin yang hampa tanpa makna. Apa yang dikatakan Ptere Drucker adalah benar, ‘orang kuat, kelemahannya kuat juga’. Bahkan pemimpin-pemimpin yang besar dalam ceritacerita Alkitab memiliki cacat-cacat yang fatal. Banayak contoh dari Alkitab yang dapat kita berikan. Musa mencari Allah, dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada teman-temannya Daud. Rasul Paulus yang dibebani dengan suatu kelemahan fisik atau psikologis yang disebutnya ‘duri dalam daging’. Mendengar Yesus berkata kepadanya, ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu’ dan belajar mengetahui, bahwa tatkala lemah, di situlah ia kuat. Adalah hanya Allah yang ‘memberi kekuatan kepada yang lemah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya’. Tetapi mereka ‘yang menantikan Tuhan’ dan menunggu Allah dengan sabar, akan ‘seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah’ (Yes 40:29-31). Adalah hanya mereka yang mendisiplinkan dirinya untuk mencari wajah Allah, yang dapat menjaga visinya tetap bercahaya-cahaya.

25

Related Documents

Isu Isu Global
May 2020 34
Isu-isu Global .docx
November 2019 44
Isu
May 2020 40
Isu
July 2020 27
Isu-isu Alam Sekitar
May 2020 35

More Documents from "husnamahirah"