PRILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR) (THE FOUNDATION of ORGANIZATION BEHAVIOR )
Prof. Dr. Sukisno S. Riadi (Guru Besar FE. UNMUL)
LITERATURES DESSLER, GARY. 1989. Human Behaviour,Impr oving Performance at Work RPC. Vir ginia GIBSON,B JAMES L. IVANCEVIC, JOHN,M.DBP1989. Organizational Behaviour Dallas. LUTHAN, FRED. 1991. Organization Behaviour, Mc Graw-Hill BC. New York LEAVITT, HAROLD J. 1988.Managerial Psychology, Chicago
Organisation Behaviour People Assigment
Conflict Who Do What
Productivity / Performance
What’s Done By Whom
Structure
VISION
OBJECTIVES
MISSION
COURT OF CONDUCT
STRATEGY ACTION
ORGANIZATION STRUCTURE
Education Becg. Culture Social status Prestige Motivation Comitment Religion Etc
Forming the way The people think
ORGANISATIONAL BEHAVIOUR (PRILAKU ORGANISASI)
ORGANISASI
STATIS
DINAMIS
PRILAKU
DINAMIS
Economic
Labour Uni Financial ons Institutions
Employess
The Organization Shareholders and the Board of Directors The Media
Special- Interst Groups
Variables
Political Global Dimension
Variable
Customers
Supplier
Competitors
Variables
Technology
Variable
Goverment
Social
Global Dimension
GROUP DYNAMICS AND TEAMS
Pra Tahap
Tahap I Pembentukan Tahap 2 Keributan
Tahap 3 Penormalan
Tahap 4 Pelaksanaan
SUMBER DAYA ANGGOTA KELOMPOK
PENGETAHUAN,
KETERAMPILAN, DAN KEM
AMPUAN. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN. PERSEPSI DAN PENERIMAAN.
TUGAS-TUGAS KELOMPOK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KELOMPOK TEHNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KE LOMPOK
KINERJA
KEMAMPUAN
RENDAH
TINGGI
TINGGI 100
M O T I V A S I
A A
B B
C C
D D
50
RENDAH 0
50
100
KONFLIK…..????? Robbins(2006)
“ Proses yang dimulai ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif mempengaruhi at au secara negatif mempengaruhi ses uatu yang menjadi keperdulian pihak pertama “
Riadi
(2003) “ Ketidak sesuaian antar a keinginan dan kenyataan Peran“
VISION
OBJECTIVES
MISSION
COURT OF CONDUCT
STRATEGY ACTION
ORGANIZATION STRUCTURE
Pendidikan
Pengalaman Expectasi Motivasi Religion Kultur Status Sosial Kegemaran
Forming the way The people think
TRANSISI DLM PEMIKIRAN KON FLIK 1.
Pandangan Tradisional Semua konflik itu buruk, membahayakan h arus dihindari. 2. Pandangan Hubungan Manusia Hasil alamiah yang wajar dan bersifat tidak terelakkan dalam kelompok. 3. Pandangan Interaksionis Keyakinan bahwa konflik tidak hanya menj adi kekuatan positif dalam kelompok namu n konflik juga sangat diperlukan agar kelo mpok berkinerja efektif.
Manajemen konflik …..??
Penggunaan teknik-teknik resolusi da n stimulasi untuk meraih level konflik yang diinginkan
Teknik Pemecahan Konflik Pemecahan masalah
: Pertemuan tatap muka pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan memecahkannya melalui pembahasan terbuka Sasaran atasan : Menciptakan sasaran bersama yang tidak dapat dicapai tanpa kerja sama masing-masing pihak yang berkonflik Perluasan sumber daya : Bila konflik disebabkan oleh kelangkaan sumber daya misalnya uang, fasilitas kantor, kesempatan promosi perluasan sumber daya dapat menciptakan pemecahkan menang- menang. Pengindaran : Menarik diri dari atau menekan konflik. Kompromi : Setiap pihak yang berkonflik itu mengorbankan sesuatu yang berharga. Komando Ototitatif : Manajemen menggunakan otoritas formal untuk menyelesaikan konflik dan mengkomunikasikan keinginannya kepada pihak-pihak yang terlibat. Mengubah Variabel Manusia : Menggunakan tehnik pengubahan perilaku manusia misalnya pelatihan hubungan manusia untuk mengubah sikap dan perilaku yang menyebabkan konflik. Mengubah Variabel Struktur : Mengubah struktur organisasi formal dan pola struktur interaksi pihak-pihak yang berkonflik melalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan posisi koordinasi dan semacamnya.
Teknik Perangsangan Konflik. Komunikasi Memasukkan Orang Luar
: Menggunakan pesan-pesan yang bermakna ganda atau mengancam untuk meningkatkan konflik : Menambahkan karyawan yang latar belakang, nilai, sikap atau gaya manajerialnya berbeda dengan anggota2 yang ada dalam kelompok Restrukturisasi Organisasi : Mengatur ulang kelompok2 kerja, mengubah tatanan peraturan peningkatan rasa saling ketergantungan dan membuat perubahan struktural yang serupa itu untuk mengacaukan status quo. Mengangkat Oposisi : Menunjuk pengkritik untuk dengan sengaja menentang pendirian mayoritas yang dipegang oleh kelompok itu.
Konflik antar kelompok : konflik fungsional dan disfungsional Konflik Fungsional Konflik yang mendukung tujuan kelompok dan memperbaiki kinerja kelompok. Konflik seperti ini diperlukan di dalam sua tu kelompok/organisasi karena sangat menguntungkan
Konflik Difungsional Konflik yang merintangi konerja kelompok. Konflik disfungsional ini harus dihindari di dalam suatu kelompok/organisasi karena merugikan