Perdagangan Luar Negeri, Proteksi Dan Globalisasi.docx

  • Uploaded by: Rizki Herdiawan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perdagangan Luar Negeri, Proteksi Dan Globalisasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,943
  • Pages: 15
TUGAS MATA KULIAH

PENGANTAR EKONOMI

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI Dosen Drs. M.B Tampubolon, MM

Oleh :

NAMA

NIM

Rizki Herdiawan

170505011184

Program S-1 MTU / A

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORTASI TRISAKTI

2017

A. PERDAGANGAN LUAR NEGERI 1. PENGERTIAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang terjadi di luar negeri, kegiatan perdagangan luar negeri ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi, masing-masing pasar yang saling berhubungan satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja. Dapat diartiakan juga sebagai perdagangan bebas yaitu kegiatan ekspor dan impor diantara berbagai negara yang dilakukan secara bebas yaitu tanpa sembarangan hambatan perdagangan dalam melakukan kegiaan tersebut. Melakukan perdagangan memberikan kepad berbagai negara untuk berkembang lebih cepat , dan meningkatakan pendapatan masyarakat serta kesempatan

masyarakat

untuk

berusaha.

Melalui

spesialisasi

dan

perdagangan, kesejahteraan masyarakat berbagai negara dapat ditingkatkan. Sejak beberapa abat yang lalu ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan berbagai

pandangan

yang

menerangkan

tentang

berbagai

kebaikan

perdagangan. Empat kebaikan berdagangan yang utama adalah (i) dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan diluar negeri, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialisasi, (iii) memperluas pasaran barang-barang domestik, dan (iv) memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak dan tenaga kerja serta kepakaran yang lebih baik dari negara lain. Berdagang

dengan

Negara

lain

kemungkinan

dapat

memperoleh

keuntungan, yakni dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar negeri dengan harga yang relative lebih tinggi. Perdagangan luar negeri sering timbul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai Negara

2. Teori Perdagangan Luar Negeri Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu kesullitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam pedagangan. Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori perdagangan internasional. Manfaat atau keuntungan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu: a. Teori keunggulan mutlak (absolut advantage theory) Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations (1776) yang menyebutkan bahwa suatu negara dikatakan mempunyai keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain. Dalam rangka mencapai keunggulan multak. Adam Smith mengemukakan ide tentang pembagian kerja internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi internasional ini akan memiliki keuntungan. b. Teori keunggulan komparatif (comparative advantage theory) Teori keunggulan komparatif pertama kali diperkenalkan pada tahun 1817 oleh David Ricardo, karena itu biasa disebut juga sebagai prinsip keunggulan komparatif Ricardian. Dalam teori ini Ricardo merasa kurang puas dengan teori Adam Smith, kemudian diperbaiki dengan mengajukan dua perbedaan dalam perdagangan: 1) Perdagangan dalam negeri 2) Perdagangan luar negeri

3. KEUNTUNGAN MELAKUKAN PERDAGANGAN Dua hal utama akan dijelaskan dalam bagian ini. Pertama akan diperhatikan pandangan ahli ahli ekonomi dimassa Merkantilis dan Klasik mengenai sumbangan perdagangan luar negeri kepada masyarakat. Kedua akan diterangkan berbagai keuntungan melakukan perdagangan luar negeri. Pandangan para ahli ekonomi/mazhab di masa merkantalisme dan klasik mengenai sumbangan perdagangan luar negeri kepada masyarakat. Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab merkantilis yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup di sekitar abad keenam belas dan ketujuh belas, berpendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu Negara menurut mereka, suatu Negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya keluar negeri. Sesudah itu, ahli-ahli ekonomi klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Misalnya, David Ricardo telah mengemukakan pandangan-pandangan yang lebih logis utuk menerangkan perluna perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi dan perdangangan, merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar kepada teori perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori Ricardo tersebut, Negara-negara digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas/free trade. Yang dimaksudkan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri dimana setiap Negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan. Dalam bagian ini akan ditunjukan keuntungan yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dengan terlebih dahulu menerangkan secara umum tentang beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri. Sesudah itu dengan lebih terperinci akan diterangkan keuntungan dari spesialisasi dengan menggunakan contoh angka. Beberapa keuntungan melakukan perdagangan yaitu : a. Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi didalam Negeri. Misalnya negara-negara maju memerlukan karet alam tetapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa mengimpor barang-barang tersebut dari negara-negara di Asian Tenggara, terutama dari Indonesia, Thailand dan Malaysia. Sebaliknay pula negara-negara di Asia Tenggarabelum dapat memproduksikan sendiri hasil

industri modern seperti kaal terbang, kapal pengangkut minyak dan mesinmesin industri. b. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi. Sebab yang utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walupun suatu negara dapat memproduksikan sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksikan oleh negra lain, tetapi ada kalanya adalah lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Sebagi contoh, Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Tetapi Jepang dapat memproduksikan dengan lebih efisien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti ini, untuk mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut. Begitu juga sebaliknya c. Memperluas Pasar Industri-Industri dalam Negeri. Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum mesin-mesin (alat-alat produksi) sepenuhnya digunakan. Ini berarti bahwa industri itu masih dapat menaikan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila masih terdapat pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu. Karena seluruh permintaan dari dalam negeri telah dipenuhi, satu-satunya cara untuk memperoleh pasaran adalah dengan mengekspornya ke luar negeri. d. Menggunakan Teknologi Modern dan Meningkatkan Produktivitas. Selanjutnya dengan perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. 4. KEUNTUNGANDARI SPESIALISASI : CONTOH ANGKA Telah dinyatakan bahwa dengan mengadakan spesialisasi dan selanjutnya melakukan perdagangan luar negeri, dua kepentingan penting akan diperoleh oleh setiap Negara, keuntungan itu adalah: a. Faktor-faktor produksi akan dapat digunakan dengan lebih efisien ,dan b. Penduduk Negara itu akan dapat menikmati lebih banyak barang-barang.

Bagaimana Keuntungan itu terwujud akan diterang dalam bagian ini dan bagian berikutnya. a.

Asumsi-asumsi yang Digunakan

Di dalam menunjukkan keuntungan yang didapat dari perdagangan luar negeri biasanya digunakan dalam dua cara: yaitu dengan menggunakan angka-angka dan dengan menggunakan grafik. i. Hanya dua Negara yang akan melakukan spesialisasi dan perdagangan. ii. Masing-masing Negara hanya memproduksi dua jenis barang. iii.Masing-masing Negara hanya memiliki dua unit factor produksi. iv.Harga relatif, atau biaya penggantian (opportunity cost), yang dapat didefinisikan sebagai harga salah satu barang yang dinyatakan dalam unit barang lainnya, adalah tetap. b.

Keuntungan Mutlak dan Keuntungan Berbandingan

Dalam menerangkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi dan

perdagangan

pengertian keuntungan

luar

negeri,

dapat

mutlak dan keuntungan

dibedakan

diantara

berbanding. Keuntungan

mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu Negara dari mengkhususkan

kegiatannya

kepada

memproduksikan

barang-barang

dengan efisiensi yang lebih tinggi dari Negara-negara lain. Keuntungan berbanding dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh suatu Negara

dari

mengkhususkan

(melakukan

spesialisasi)

dalam

memproduksikan barang-barang yang mempunyai harga relative yang lebih rendah dari Negara lain. c.

Keuntungan Mutlak dan Berdagang

d.

Keuntungan Berbanding dan Berdagang

Keuntungan Mutlak Yang diartikan dengan keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu Negara dari mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksi barang-barang dengan efisien yang lebih tinggi dari Negaranegara lain. Angka-angka dalam Tabel 11.1 menunjukkan produktivitas seorang pekerja di Negara A dan Negara B di dalam menghasilakan kain dan beras dalam satu tahun tertentu. Contoh angka yang diberi menunjukkan bahwa

di Negara B seorang pekerja dapat memproduksikan kain lebih banyak dari seorang pekerja di Negara A. Ini berarti pekerja di Negara B adalah lebih efisien dari Negara A dalam menghasilkan kain. Dalam keadaan seperti ini dikatakan bahwa Negara B mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi kain. Gambaran diatas juga menunjukkan bahwa seorang pekerja di Negara A dapat mengeluarkan lebih banyak beras dari seorang pekerja di Negara B. Dengan demikian Negara A mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi beras. Keuntungan Berbanding Perdagangan luar negeri vjuga dapat dilakukan walaupun salah satu Negara tersebut lebih efisien dari Negara yang lain di dalam memproduksi kedua barang. Di dalam keadaan seperti ini kedua belah pihak masih tetap akan mendapat keuntungan dari perdagangan tersebut.

TABEL 11.1 Produksi seorang pekerja dalam setahun Kain (meter)

Beras (kg)

Negara A

500

2.000

Negara B

750

1.800

Perdagangan yang saling menguntungkan itu dimungkinkan oleh wujudnya suatu bentuk keuntungan yang dinamakan keuntungan berbanding. Contoh dalam table 11.2 menunjukkan bagaimana keuntungan berbanding itu wujud. TABEL 11.2 Produksi seorang pekerja dalam setahun Kain (meter)

Beras (kg)

Negara M

800

2400

Negara N

600

1200

Gambaran tersebut jelas menunjukkan bahwa seorang pekerja di Negara M lebih efidien dari seorang pekerja di Negara N dalam memproduksi beras dan kain, karena seorang pekerja di Negara itu dapat memproduksi lebih banyak kain maupun beras kalau dibandingkan dengan yang dapat dihasilkan pekerja di Negara N. Namun demikian kedua-dua Negara tersebut tetap dapat melakukan perdagangan yang saling menguntungkan. Keuntungan tersebut timbul sebagai akibatDi Negara M 800 meter kain sama nilainya 2.400 kg beras, dan ini berarti harga relatif di antara kain dengan beras adalah 1 meter = 3 kg beras.Dengan demikian Negara M untuk memperoleh semester kain dibutuhkan 3 kg beras. Di Negara N seorang pekerja dapat menghasilkan 600 m kain atau 1.200 kg beras. Dengan demikian di Negara M harga relative di antara kain dan beras adlah 1 meter kain = 2 kg beras, dan ini berarti untuk memperoleh semester kain dibutuhkan 2 kg beras. Dari Dari keadaan ini dapatlah dikatakan harga kain adalah relative lebih murah di Negara N (karena beras yang dikorbankan untuk memperolehnya adlah lebih sedikit di Negara N Kalau dibandingkan dengan di Negara M ), dan beras relative lebih murah di Negara M. Dalam keadaan seperti yang baru digambarkan dan diterangkan di atas Negara

N

dikatakan

mempunyai

keuntungan

berbanding

dalam

memproduksi kain. Sedangkan Negara M dikatakan mempunyai keuntungan berbanding

dalam

memproduksi

beras. Dengan

demikian keuntungan

berbanding dapatlah diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh suatu Negara

dari

mengkhususkan

(melakukan

spesialisasi)

dalam

memproduksikan barang- barang yang mempunyai harga relative yang lebih rendah dari Negara lain. Keuntungan Mutlak dan Perdagangan Di dalam Tabel 11.3 digambarkan : a. Tingkat produksi sebelum dan sesudah spesialisasi, b. Bentuk dari spesialisasi, c. Keuntungan dari perdagangan luar negeri, dan d. Tingkat konsumsi sebelum dan sesudah perdagangan, di Indonesia dan Thailand.

TABEL 11.3 Keuntungan Mutlak dan Perdagangan Luar Negeri

Keadaan I : Produksi sebelum spesialisasi Negara

Produksi Beras

Produksi Pakaian

Harga Relatif

Indonesia

3.000 kg

500 helai

1 helai pakaian = 6 kg beras

Thailand

5.000 kg

250 helai

1 helai pakaian = 20 kg beras

Keadaan II : Produksi sesudah spesialisasi Negara

Produksi Beras

Produksi Pakaian

Indonesia

-

1.000 helai

Thailand

10.000 kg

-

Keadaan II : Penggunaan sesudah perdagangan (kurs pertukaran : 1 helai pakaian = 100 kg beras) Negara

Konsumsi beras

Konsumsi pakaian

Indonesia

5.000 kg

500 helai

Thailand

5.000 kg

500 helai

Sebelum Spesialisasi Keadaan I menunjukkan keadaan sebelum wujudnya perdagangan di antara kedua Negara tersebut. Masing-masing Negara harus memproduksikan sendiri beras dan pakaian yang mereka butuhkan. Dalam cotoh tersebut dimisalkan masing-masing Negara hanya memiliki dua unit factor produksi. Maka tiap-tiap Negara akan menggunakan satu unit factor produksi untuk menghasilkan beras dan satu unit lainnya untuk menghasilkan pakaian. Sesudah Spesialisasi Sesudah spesialisasi produksi beras di Thailand dan pakaian di Indonesia adalah seperti yang ditunjukkan dalam keadaan II. Yaitu dengan melakukan spesialisasi, Thailand dapat memproduksikan 10.000 kg beras, sedangkan

tanpa

spesialisasi

Indonesia

dan

Thailand

hanya

dapat

memproduksi 8.000 kg beras saja (lihat keadaan I). Juga produksi pakaian akan bertambah banyak, yaitu dari 750 helai sebelum spesialisasi menjadi 1.000 helai sesudah spesialisasi. Angka-angka ini menunjukkan bahwa dengan adanya spesialisasi factor-faktor produksi dapat digunakan dengan lebih efisien. Ini dapat dilihat dari jumlah produksi yang semakin banyak walaupun jumlah pekerja adalah tetap. Keuntungan Perdagangan Berdasarkan kepada asumsi diatas maka setelah perdagangan dilakukan jumlah beras dan pakaian yang tersedia dan dapat digunakan di masing-masing Negara adalah seperti yang ditunjukkan dalam keadaan III. Dapat dilihat bahwa penduduk Indonesia akan menikmati 5.000 kg beras dan 500 helai pakaian. Jumlah ini adalah lebih tinggi dari yang dapat mereka nikmati sebelum perdagangan (3.000 kg beras dan 5.000 helai pakaian). Keadaan yang sama di dapat di Thailand. Sekarang mereka dapat menggunakan 5.000 kg beras dan 500 helai pakaian (berbanding dengan 5.000 kg beras dan 250 helai pakaian sebelum dilakukan spesialisasi dan perdagangan). Keadaan

ini

jelas

menunjukkan

perdagangan

memungkinkan setiap Negara menikmati lebih banyak barang dari yang dapat dihasilkan di dalam negeri. ยท

Keuntungan Berbanding dan Perdagangan

Corak spesialisasi dan perdagangan luar negeri yang akan terjadi apabila masing-masing

Negara

menikmati

keuntungan

berbanding

dalam

menghasilkan sesuatu barang, tidak banyak berbeda dengan di dalam keadaan di mana masing-masing Negara mempunyai keuntungan mutlak. Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam table 11.4, yang menggunakan produksi dan perdagangan mobil dan televisi di Amerika Serikat dan Jepang.

TABEL 11.4 Keuntungan Berbanding dan Keuntungan Luar Negeri

Keadaan I : Produksi sebelum spesialisasi Negara

Produksi Mobil

Produksi Televisi

Harga Relatif

Jepang

20

1.200

1 mobil = 60 Televisi

Amerika Serikat

50

1.500

1 mobil = 30 Televisi

Jumlah

70

2700

Keadaan II : Produksi Sesudah Spesialisasi Negara

Produksi Mobil

Produksi Televisi

Jepang

-

2.400

Amerika Serikat

100

-

Keadaan III : Konsumsi Sesudah Perdagangan (Kurs pertukaran : 1mobil =40 televisi) Negara

Konsumsi Mobil

Konsumsi Televisi

Jepang

40

800

Amerika Serikat

60

1.600

Jumlah

100

2.400

Sebelum Spesialisasi Dari keadaan yang digambarkan dalam keadaan I dapat disimpulkan bahwa harga relatif mobil lebih murah di Amerika Serikat, dan sebaliknya harga relative televisi adalah lebih murah di Jepang. Di Amerika Serikat untuk memperoleh satu mobil yang harus dikorbankan adalah 30 televisi. Di Jepang satu mobil dapat ditukar dengan 60 televisi. Ini berarti bahwa Amerika Serikat mempunyai keuntungan berbanding dalam mengeluarjkn mobil dan Jepang mempunyai keuntungan berbanding dalam memproduksi televisi. Sesudah Spesialisasi Apabila dilakukan spesialisasi dan perdagangan, kedua faktor produksi yang dimiliki oleh masing-masing Negara akan digunakan untuk memproduksi barang yang memliliki keuntungan berbanding. Oleh karena itu Jepang akan

memproduksi televise dan Amerika serikat akan memproduksi mobil. Tingkat produksi yang dicapai sesudah spesialisasi di Jepang dan Amerika Serikat adalah seperti ditunjukkan dalam keadaan II, yaitu 100 mobil (diproduksikan Amerika Serikat adalah seperti ditunjukkan dalam keadaan II, yaitu 100 mobil (diproduksikan Amerika Serikat) dan 2.400 televisi (diproduksikan Jepang). 4. KEUTUNGAN PERDAGANGAN DALAM GRAFIK Gambaran secara grafik mengenai keuntungan dari perdagangan perlu diterangkan secara dua tahap. Dalam tahap pertama ditunjukkan keadaan yang menunjukkan keadaan sebelum perdagangan. Pada tahap kedua ditunjukkan ke adaan sesudah dilakukan perdagangan. a)

Keadaan Sebelum Spesialisasi

b)

Keadaan Sesudah Spesialisasi

c)

Keuntungan, Spesialisasi, dan Perdagangan

Syarat Perdagangan Adakah keuntungan dalam erdagangan luar negeri didistribsikan secara adil kepada negara-negara yang terlibat dalam perdagangan? Salah satu cara untuk melihat hal ini adalah dengan memperhatikan perubahan-perubahan dalam syarat perdagangan. 1.

Distribusi Keuntungan Perdagangan Luar Negeri

Bahwa perdagangan luar negeri terwujud oleh karena perbedaan harga barang dikedua negara. Dalam contoh antara Jepang dan Amerika Serikat yang dipengaruhi ole kurs pertukaran, yaitu Harga barang yang berlaku dalam perdagangan luar negeri, yang menunjukkan banyaknya unit barang ekspor yang harus dipertukarkan (dijual) dalam perdagangan luar negeri untuk memperoleh sejumlah tertentu barang yang diimpor. 2.

Syarat Perdagangan

Untuk melihat apakah suatu negera menikmati lebih banyak keuntungan dari perdagangan luar negeri atau yang sebaliknya perlulah diperhatikan perubahan-perubahan dalam syarat perdagangan negara tersebut. Syarat perdagangan adalah perbandingan di antara indeks harga-harga barang yang diekspor oleh sesuatu negara dengan indeks harga barang-barang yang diimpor negara itu

B. PROTEKSI DAN PEMBATASAN PERDAGANGAN Faktor-Faktor yang Mendorong Proteksi Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-usaha pemerintah yang menbatasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari Negara-negara lain dengan tujuan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu yang penting artinya dalam pembangunan Negara dan kemakmuran

perekonomian Negara.Dan berikut adalah

macam-macam tujuan penting dari proteksi : a. Mengatasi masalah Deflasi dan penggangguran b. Mendorong perkembangan industri baru c. Untuk mendiversifikasikan perekonomian d. Untuk menghindari kemelorotan Industri-industri tertentu e. Untuk memperbaiki neraca pembayaran f. Untuk menghindari Dumping g. Untuk menambah pendapatan pemerintah Alat Pembatasan Perdagangan Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan pemerintah

dalam

membatasi

atau

mengurangi

barang-barang

yang

diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan kepada empat jenis, yaitu : a. Tarif dan pajak impor b. Kuota pembatasan impor c. Hambatan Perdagangan bukan tarif d. Pembatasan penggunaan valuta asing. C. GLOBALISASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Definisi Globalisasi Berdasarkan kepada peristiwa-peristiwa ekonomi yang berlaku di seluruh dunia semenjak selesainya Perang Dunia Kedua, globalisasi dapat didefinisikan sebagai: peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai Negara di dunia.

Faktor-Faktor yang Mewujudkan Globalisasi Globalisasi bukanlah suatu keadaan yang baru dalam hubungan ekonomi luar negeri. Proses globalisasi telah pun bermula semenjak beberapa abad yang lalu ketika Negara-negara Eropa menjelajahi daerahdaerah baru di benua Amerika, Australia, dan New Zealand dan melakukan penaklukan dan penjajahan di berbagai kawasan di Asia dan Afrika. Dan pengertian globalisasi terutama dikaitkan kepada perkembangan ekonomi dunia dan hubungan ekonomi luar negeri yang berlaku semenjak akhir tahun 1970an. Semenjak masa tersebut tingkat ketergantungan diantara berbagai Negara menjadi semakin tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut : a. Perkembangan politik dunia b. Peningkatan praktek perdagangan bebas c. Perkembangan perusahaan multi-nasional d. Perkembangan investasi portofolio di pasaran luar negeri e. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan. Globalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi Pada umumnya ahli-ahli ekonomi, pemimpin-pemimpin Negara dan institusi ekonomi internasional menekankan tentang pentingnya peranan globalisasi dalam mengembangkan ekonomi dunia. Oleh sebab itu usahausaha untuk menjalankan perdagangan bebas melalui pengurangan pajak impor dan mendorong pengaliran insvestasi dan pengaliran dana yang lebih bebas sangat ditekankan. Dan berikut adalah macam-macam kebaikan dan keburukan globalisasi. Kebaikan globalisasi : a. Produksi dunia dapat ditingkatkan b. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara c. Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri d. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik e. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

Keburukan globalisasi : a. Menghambat pertumbuhan sektor industri manufaktur b. Memperburuk keadaan neraca pembayaran c. Sektor keuangan semakin tidak stabil d. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Related Documents


More Documents from ""