Perbaikan Respon Mikro.docx

  • Uploaded by: Njw
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perbaikan Respon Mikro.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 420
  • Pages: 2
NAJDWAH EMILIA 70600117018 Review jurnal HASIL DIAGNOSTIK MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS PADA PENDERITA BATUK ≥2 MINGGU DENGAN PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN DI PUSKESMAS TUMINTING DAN PUSKESMAS TONGKAINA MANADO & PERBANDINGAN PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM METODEDIRECT SMEAR DAN METODE IMUNOCHROMATOGRAPHI TEST PADA TERSANGKA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI UPT. KESEHATAN PARU MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui mulut. Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, warna, volume, dan konsistennya, karena kondisi sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri. Pemeriksaan sputum diperlukan jika diduga terdapat penyakit paru-paru. Membran mukosa saluran pernafasan berespons terhadap inflamasi dengan meningkatkan keluaran sekresi yang sering mengandung mikroorganisme penyebab penyakit Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru, tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan ditubuh. Tempat masuk kuman Mycobacterium tuberculosis adalah saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi melalui udara, yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. Jenis penelitian ini ialah desktiptif dengan desain potong-lintang untuk menentukan ada atau tidaknya kuman BTA (Mycobacterium tuberculosis) dari sputum penderita batuk ≥2 minggu di Puskesmas Tuminting menggunakan pewarnaan ZiehlNeelsen. Pengamatan mikroskop sediaan apus dilakukan dengan mengamati mulai dari ujung kiri ke ujung kanan minimal 100 lapang pandang, pada garis horizontal terpanjang, bila kuman BTA tidak ditemukan dalam 100 LP maka dilakukan kembali pemeriksaan yang lebih seksama harus dilakukan lagi mulai dari kanan ke kiri pada tempat lain. Kuman BTA tampak seperti batang merah halus dan sedikit melengkung, batang tunggal, berpasangan atau berkelompok dengan latar belakang biru.Interpretasi hasil menggunakan skala IUATLD (International Union Agains Tuberculosis Lung Disease) yaitu : negatif ditemukan BTA minimal dalam 100 lapang pandang; Scanty jika

ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang (menuliskan jumlah BTA yang ditemukan); 1+ jika ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang; 2+ jika ditemukan 1-10 BTA setiap 1 lapang pandang (memeriksa minimal 50 lapang pandang); 3+ jika ditemukan ≥ 10 BTA dalam 1 lapang pandang (memeriksa minimal lapang pandang). Pengambilan sampel dilakukan di 2 Puskesmas Kota Manado yaitu Puskesmas Tuminting dan Puskesmas Tongkaina. Pada penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tuminting dan Puskesmas Tongkaina dalam kurun waktu bulan September sampai November 2016 didapatkan 28 kasus di Puskesmas Tuminting dan 2 kasus di Puskesmas Tongkaina. Adapun hasil yang diperoleh ialah terbukti bahwa (Mycobacterium tuberculosis) dari sputum penderita batuk merupakan basil yang tahan terhadap asam.

Gambar 1. Pemeriksaan sputum dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen memperlihatkan BTA positif berbentuk batang.

Related Documents

Perbaikan Respon Mikro.docx
October 2019 26
Tahapan Respon
August 2019 44
Respon Sistem
May 2020 29
Respon Imun.docx
June 2020 25
Perbaikan'.docx
December 2019 40
Perbaikan Zu.docx
May 2020 16

More Documents from "PAOGI UNAND"