Tahapan Respon

  • Uploaded by: Saha Weh
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tahapan Respon as PDF for free.

More details

  • Words: 544
  • Pages: 2
Tahapan Respon Psikososial Respon psikososial pada klien yang mengalami penyakit kronis ada beberapa tahapan antara lain A. Protes dan denial Pada tahapan ini klien tidak menerima dan mempercayai diagnosa yang diderita, klien terdorong untuk tidak melakukan hal-hal yang dsarankan dan seringkali protes b) Depresi cemas dan marah pada tahap ini klien mulai berfikir tentang kehilangan dan perubahan yang terjadi pada dirinya. akibat penyakitnya, tetapi klien masih bersikap emosional dan pesimis sehingga timbul kecemasan pada dirinya yang diekspresikan dengan kemarahan atau depresi. C. Penguatan dan pelepasan Setelah melewati tahapan diatas, maka pada tahap ini klien sudah berfikir secara rasional atau menerima kenyataan terhadap kehilangan dan perubahan yang terjadi pada dirinya akibat penyakit kronis yang di deritanya. Klien mulai berfikir dan berusaha melakukan sesuatu yang berguna bagi dirinya untuk kesembuhan agar tercapai kesehatan yang optimal. C. Respon Psikososial pada Keluarga Keluarga dalam menghadapi klien dengan penyakit kronis, juga terjadi respon psikososial. Adapun respon psikososial yang terjadi pada keluarga juga terdiri dari beberapa tahapan yaitu A. Danial Pada tahap ini anggota keluarga belum bisa menerima kenyataan tentang diagnosa dari salah satu anggota keluarganya, tetapi respon keluarga pada tahap ini tidak diekspresikan di hadapan klien. Mereka cenderung menampilkan sikap yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan untuk mengurangi beban perasaan, rasa sakit,rasa kehilangan. b. Depresi, cemas dan marah Pada saat anggota keluarga mengalami depresi dan cemas. Mereka tidak dapat mengontrol emosinya sehingga menjadi marah terhadap klien, biasanya hal ini disebabkan mereka tidak dapat mensupport klien yang menderita penyakit kronis. Sikap ini merupakan kompensasi karena mereka tidak dapat meringankan penderitaan anggota keluarga yang sakit tersebut atau tidak dapat mengembalikan klien kepada kehidupan yang normal. C. Stress terhadap situasi Pada tahap ini ada beberapa perubahan yang terjadi pada keluarga bersamaan perubahan yang terjafi pada klien, biasanya segi keuangan yang menjadi masalah utama, berikutnya masalah jadwal sehari-hari, pola makan, hubungan dengan teman yang berubah, anggota keluarga menjadi sakit untuk menjaga

klien yang mempunyai keterbatasan aktifitas, sehingga akhirnya dapat terjadi masing-masing menarik diri. RESPON PSIKOSOSIAL PADA LINGKUNGAN masyarakat memberikan respon yang bervariasi terhadap klien, menurut "Brown" sikap tersebut bervariasi dari mulai rasa kasihan sampai kebencian, kekejaman dan dari "prejudice" (prasangka g prasangka buruk sampai humor). Peran Perawat Dalam Masalah Psikososial Pada Klien Dengan Penyakit Kronis Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit kronis, perawat memegang peranan sangat penting, pengenalan, penerimaan, pengertian dari respon klien, keluarga, lingkungan terhadap penyakit kronis. Tersebut mempengaruhi sensitifitas perawat dalam mengenali kebutuhan dan masalah yang dihadapi klien dan selanjutnya dapat menentukan intervensi keperawatan yang tepat. A. Peran perawat pada klien penyakit kronis Tanggung jawab yang utama adalah mengerti perasaan duka dan proses berduka. Pada tahap klien denial terhadap penyakitnya : peran perawat lebih banyak mengarahkan dan membantu klien untuk menerima dirinya. Pada tahap depresi, cemas: peran perawat yang tepat adalah menerima perasaan klien tetap menjamin situasi yang positif (lingkungan yang terapeutik, sehingga dapat mengurangi perasaan terisolasi dan ketidaknya manan klien. Dianjurkan agar klien dapat mengekspresikan perasaannya sehingga klien dapat mengenal masalah dan bersama-sama perawat mencari alternatif pemecahan masalahnya. Bila respon klien adalah kemarahan, pada ini perawat menjelaskan bahwa ekspresi marah merupakan ekspresi yang normal.

B. Peran perawat pada keluarga Keluarga Keluarga perlu diberi informasi, kapan, bagaimana dan kemana keluarga mencari pertolongan, sehingga keluarga merasa beban yang dipikulnya terbagi. Mengajak keluarga untuk terlibat dan bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya.

Related Documents


More Documents from "Izzatin Nisa"