RESPON SISTEM BUFFER BUFFER / PENYANGGA Asam dan basa lemah merupakan penyangga (buffer) yang baik. Penyangga adalah suatu bahan yang mampu menyerap ion hidrogen dari suatu larutan, atau membebaskan ion hidrogen kedalam larutan, sehingga dapat mencegah fluktuasi pH yang besar. Terdapat beberapa sistem penyangga yang penting dalam tubuh kita, yaitu :. 1. Bikarbonat (HCO₃ˉ) : Buffer yang paling penting, buffer ini terdapat dalam jumlah yang paling besar dalam ciran tubuh. Dihasilkan oleh ginjal dan membantu dalam mengekskresikan hidrogen (H⁺). 2. Fosfat : Membantu dalam ekskresi hidrogen (H⁺) dalam tubulus ginjal. 3. Amonium : Setelah kelebihan asam, amonia (NH₃) dihasilkan oleh sel tubulus ginjal dan berikatan dengan hidrogen (H⁺) dalam tubulus ginjal untuk membentuk amonium (NH₄⁺). Proses ini memungkinkan ekskresi hidrogen (H⁺) ginjal lebih besar. 4. Protein : Terdapat dalam sel-sel, darah dan plasma. Hemoglobin adalah buffer protein yang paling penting. SISTEM PERNAFASAN Ion-ion hidrogen menimbulkan kerja langsung pada pusat pernfasan di otak. Asidemia meningkatkan ventilasi alveolar sampai 4-5 kali kadar normal, sedangkan alkalemia menurunkan ventilasi alveolar sampai 50% – 75% dari tingkat normal. Respon terjadi dengan cepat dalam 1-2 menit, selama masa dimana paru-paru mengeluarkan atau menahan karbondioksida dalam hubungan langsung pada pH arteri. Meskipun sistem pernafasan tidak dapat memperbaiki ketidak seimbangan dengan sempurna, namun efektif 50% – 75%. SISTEM RENALIS Sistem ini mengatur keseimbangan asam-basa dengan meningkatkan atau menurunkan konsentrasi bikarbonat dalam cairan tubuh. Pengaturan ini dilakukan melalui serangkaian reaksi kompleka yang melibatkan hidrogen (H⁺), ion natrium (Na⁺) dan sekresi bikarbonat (HCO₃ˉ), reabsorpsi dan pengubahan, serta sintesis amonia untuk diekskresikan dalam urine. Sekresi hidrogen (H⁺), diatur oleh jumlah karbondioksida (CO2) di dalam cairan ekstraseluler : makin besar konsentrasi karbondioksida (CO2), makin besar jumlah sekresi hidrogen (H⁺), mengakibatkan urine asam. Bila hidrogen (H⁺), di ekskresikan, maka dihasilkan bikarbonat oleh ginjal, membantu mempertahankan keseimbangan asam basa 1:20. Bila cairan ekstraseluler alkalotik, ginjal menyimpan hidrogen (H⁺), dan mengeluarkan natrium bikarbonat, mengakibatkan urine basa. meskipun respon ginjal terhadap pH normal rendah (beberapa jam sampai beberapa hari), ginjal yang sehat biasanya mampu mengatur keseimbangan sampai normal karena kemampuannya untuk mengekskresikan kelebihan bikarbonat dan hidrogen (H⁺) dalam jumlah yang besar dari tubuh. Tabel. 1. (pH beberapa cairan tubuh)
Tabel. 2. (Nilai normal gas darah arteri dan vena)
*Keterangan : - PaCO2 = tegangan karbondioksida dari darah arteri - PaO2 = tegangan Oksigen dari darah arteri - HCO₃ˉ = ion bikarbonat - PCO2 = tekanan parsial karbondioksida - PO2 = tekanan parsial oksigen.