Pengkajian Lanjut Keperawatan Hiv

  • Uploaded by: Judha ( Abu Irbah )
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengkajian Lanjut Keperawatan Hiv as PDF for free.

More details

  • Words: 650
  • Pages: 19
PENGKAJIAN lanjut KEPERAWATAN HIV/AIDS Yulia

Data Demografi 

Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, ras, status perkawinan, alamat, pekerjaan, status imigrasi, perilaku beresiko



Nama anggota keluarga atau orang yang dapat dihubungi

Riwayat sosial: – Orientasi sexual: pria, wanita, MSM (gay), – Aktifitas sexual tak aman: bergantiganti pasangan, tanpa pengaman – IDU (needle tract) – Riwayat pekerjaan – Riwayat traveling – Homeless, gangguan mental – Bantuan dari badan/lembaga sosial AIDS

IO yang mungkin timbul pada jumlah CD4 tertentu

Riwayat kesehatan terdahulu 

Riwayat Penyakit Terdahulu – Cara terinfeksi HIV, TBC, Hepatitis A, B, C, sering mengalami infeksi virus dan jamur, hemofilia, riwayat transfusi (sebelum th 85), transplantasi, STD,



Review semua sistem yang mungkin terganggu oleh HIV

Pola Kesehatan 

Persepsi tentang kesehatan, penanganan kesehatan: persepsi terhadap penyakit, penggunaan alkohol dan obat-obatan



Nutrisi/metabolisme: kehilangan BB, anorexia, mual, muntah, lesi pada mulut, ulser pada rongga mulut, sulit menelan, kram abdomen

 

 

Eliminasi: diare persisten, nyeri saat bak Aktifitas dan olah raga: kelelahan kronik,kelemahan otot, kesulitan berjalan, batuk, sesak nafas, kemampuan melakukan ADL (tingkat1-3) Tidur dan istirahat: insomnia Gangguan kognitif dan persepsi: sakit kepala, nyeri dada, kehilangan memori, demensia, parestesis



Kebutuhan klinis pasien: – Obat-obatan: alergi, riwayat pengobatan sekarang, cara memperoleh ARV. – Nutrisi: membutuhkan oral/enteral/parenteral – Terapi rehabilitasi: fisioterapi, terapi wicara – Perawatan khusus: apakah membutuhkan perawatan khusus karena mengalami mis. Dekubitus, inkontensia, oksigen atau suction – Alat bantu: walker, cructh,kursi roda, handled shower, seat bath, urinal dll – Suplai barang-barang habis pakai: pampers, diapers, kasa, infus, kateter dan

Pemeriksaan fisik 

Respirasi – –

Sesak nafas (dispnu, takipnu) Batuk produktif dan batuk non produktif dengan SaO2 < 80% (PCP) – Retraksi interkostalis



Gastrointestinal:

– lesi pada mulut  Kapossi sarkoma – Candida mulut  plag putih yang melapisi rongga mulut dan lidah  kandidiasis – Lesi putih pada lidah (hairy leukoplakia) – Ginggivitis – Muntah – Diare – Inkontinen alvi – Hepatosplenomegali



Muskuloskeletal: – Muscle wasting



Neurologis: – ataxia, tremor, sakit kepala (toxoplasmosis), kurang kordinasi (ADC), kehilangan sensori, apasia, kehilangan konsentrasi (ADC), kehilangan memori (ADC=AIDS Dementia Complex), apatis, depresi, penurunan kesadaran, kejang (Toxoplasmosis), paralysis, koma



Reproduksi: adanya lesi atau keluaran dari genital (herpes simpleks)



Kebutuhan Spritual: – Agama – Partisipasi pasien dalam kegiatan keagamaan – Pentingnya agama bagi pasien



Kondisi keuangan: – Kemampuan pasien melanjutkan pekerjaannya – Pengeluaran dan pemasukan setiap bulan – Asuransi kesehatan yang dimiliki



Data sosial: – Kepemilikan rumah/panti/asrama/kost – Fasilitas di rumah: listrik, air bersih



Pengkajian masyarakat: – Keamanan memadai – Fasilitas kesehatan terdekat: rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek – Transportasi; menggunakan kendaraan sendiri atau umum. Apakah memungkinkan bagi pasien menggunakan kendaraan umum

Pemeriksaan Laboratorium 

Pemeriksaan ELISA  menunjukan adanya antibodi terhadap HIV HIV + atau HIV –

Interpretasi hasil: - HIV +, berarti orang tersebut memiliki antibodi terhadap HIV. Orang ini disebut seorang dengan HIV+. Orang tersebut terinfeksi HIV. -

HIV -, berarti: - Periode jendela/’window period’ (3-6 bulan setelah terinfeksi). Seseorang yang mengalami pemanjangan proses infeksi yang mengganggu sistem imun. - Orang tersebut tidak terinfeksi HIV.

 

Jika hasil ELISA +  harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan Western Blot. Hasil pemeriksaan ELISA: – Positif palsu – Negatif palsu



ELISA sebaiknya dilakukan pada mereka:     

Beresiko tinggi (IDU, WTS dan pelanggannya, PTS dan pelanggannya, MSM) Riwayat transfusi sebelum th 85 Tidak sembuh dari gejala batuk-batuk, demam, atau diare Mengalami penurunan BB tanpa sebab yang jelas Orang yang khawatir telah terpapar HIV.

Persyaratan tes HIV   



Sukarela Informed concern Dilakukan konseling sebelum dan sesudah tes. Hasil tes dirahasiakan



Western Blot menunjukan adanya komponen protein tertentu dari antibodi, spt. Gp120, gp41, dan p24



Complete Blood Count (CBC)/test darah lengkap (Hb, SDP, Trombosit, Hematokrit, MCV, )



Jumlah CD4+ (Normal CD4 600-1.200 sel/mm3) – (hanya menggambarkan jumlah dan tidak menggambarkan fungsinya)

  

Viral Load Hepatitis B, C Herpes Simpleks

Kapposi Sarkoma

Related Documents


More Documents from "Rizna Renwarin"