Pemimpin Dan Pengikut

  • Uploaded by: Prof. DR. H. Imam Suprayogo
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemimpin Dan Pengikut as PDF for free.

More details

  • Words: 600
  • Pages: 3
Pemimpin dan Pengikut Bagikan 19 Juni 2009 jam 9:50 Diunggah melalui Facebook Seluler Dalam setiap kelompok masyarakat, selalu ada saja yang muncul sebagai pemimpin dan lainnya sebagai pengikut. Seseorang ditunjuk sebagai pemimpin biasanya atas kelebihannya. Biasanya kelebihan itu macam-macam, misalnya atas kekayaannya, kepintarannya, pengalaman, umur dan lain-lain. Pemimpin selalu memiliki kelebihan itu.Setiap pemimpin ingin berhasil menjalankan kepemimpinannya. Tetapi tentu tidak selalu mudah diraih. Salah satu kunci keberhasilan pemimpin adalah jika ia bisa menjadikan para pengikutnya loyal kepadanya. Loyalitas ini penting sekali. Saya pernah berdiskusidengan salah seorang Kepala Daerah. Tatkala saya ajukan pertanyaan kepadanya, tatkala akan memilih staf, mana yang dipilih antara yang loyal atau yang cerdas. Dia bersikukuh akan memilih yang loyal sekalipun kurang cerdas. Alasannya, jika orang cerdas tetapi tidak loyal akan menyulitkan dirinya. Berbagai pekerjaan tidak akan selesai, dan akan disibukkan oleh diskusi dan debat jikastafnya tidak cerdas dan kurang loyal.Selanjutnya, kepala daerah tersebut berargumen, bahwa membuat loyal staf lebih sulit dari pada membuat mereka pintar atau pun juga cerdas. Sekedar membuat mereka pintar atau cerdas, cukup diberi tugas belajar beberapa waktu, dan apalagi kalai hanya mengembangkan ketrampilannya, cukup dikirim ke pusat pelatihan, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah terampil. Berbeda denganitu adalah membuat orang loyal. Menjadikan orang loyal, menurut pengalaman, tidak mudah dilakukan.Tugas pemimpin ternyata memang tidak mudah, kecuali memimpin kegiatan tertentu misalnya dalam kegiatan ritual, seperti sholat berjama’ah, doa dan sejenisnya. Dalam kegiatan ritual seperti itu seorang pemimpin, atau biasa disebut imam sholat selalu diikuti,apa saja yang dikomandokannya. Makmum tidak pernah salah, karena hanya mengikut saja pada gerakan imam. Yang seringkali salah justru imamnya, karena lupa atau bacaannya salah. Dalam hal seperti ini, makmum yang harus membenarkannya dengan cara-cara tertentu yang biasa dilakukan.Tidak sebagaimana pemimpin ritual, maka pemimpin kehidupan masyarakat selalu dihadapkan oleh problem-

problem pengikutnya. Selalusaja, para pengikut atau masyarakat yang dipimpin berbeda dan bahkan berubah-ubah. Biasanya ada dua kelompom yang masing-masingmenunjukkan sikapnya secara jelas. Yaitu kelompok yang sepenuhnya loyal, dan sebaliknya yang sepenuhnya tidak loyal. Akan tetapi, di antara keduanya itu terdapat kelompok yang tidak jelas, yaitu kadang tampak loyal, tetapi pada saat lain atau bahkan pada kenyataannya, secara diam-diam menentangnya. Rupanya keadaan seperti itu sudah menjadi semacam sunatullah dalam kehidupan masyarakat. Oleh karenanya, memimpin masyarakat menjadi tidak mudah, hanya karena soal loyalitas para pengkut ini.Al Qur’an, juga menjelaskan tentang perilaku manusia secara keseluruhan. Diterangkan dalam surat al Baqoroh, pada awal beberapa ayat-ayat bahwa manusia dibedakan menjadi tiga, yaitu kelompok muttaqien dan kafirien. Selain itu masih ada satu kelompok lagi, yang disebut dengan kelompok munafiqien. Dua kelompok sekalipun berbeda, tetapi jelas. Kelompok muttaqien dengan cirricirinya menunjukkan kejelasan sebagai orang taqwa. Demikian pula kelompok kafirien, mereka jelas mengingkari atas ajaran Allah.Berbeda dengan dua kelompok tersebut, adalah kelompok munafuqien, mereka ini selalu menampakkan keberpihakannya yang serba tidakjelas. Suatu saat menunjukkan keloyalannya, sedangkan pada saat lain melawannya. Demikian juga, suatu saat seperti atau seolah-olah loyal, tetapi pada hakekatnya secara diam-diam sesungguhnya melawan.Para pemimpin dalam menghadapi kelompok muttaqien dan kafirien,yang keduanya menunjukkan sikap jelas, yakni yang satu beriman dan yang satu lagi mengingkari, sehingga tidak akan mengalami kesulitan menghadapinya. Berbeda dengan dua kelompok itu, pemimpin akan selalu mengalami kesulitan tatkala menghadapi kelompok atau orang-orang yang tidak jelas sikapnya, yaitu mereka yang dalam al Qur’an disebut munafiqien itu.Pemimpin di mana-mana selalu menghadapi problem-problem itu. Karena itulah, sekalipun para pemimpin memiliki visi, gagasan dan program-program yang jelas, seringkali tidak mudah dilaksanakan, karena terbentur oleh kenyataan, yaitu gagal tatkala menghadapi orang-orang yang tidak jelas itu. Untung sekali, Tuhan dengan sifat-Nya yang mulia yaitu Maha Pengasih dan Penyayang melalui kitab suci memperingatkan adanya kelompok-kelompok itu. Kiranya para pemimpin pada level apapun memahami terhadap kenyataan ini, sehingga kepemimpinannya berhasil. Wallahu a’lam

Related Documents

Pemimpin Dan Pengikut
June 2020 19
Pemimpin
November 2019 47
Pemimpin
June 2020 28

More Documents from "Prof. DR. H. Imam Suprayogo"