2. Uji Benedict Percobaan kedua yaitu uji Benedict yang bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi.Dimana gula pereduksi adalah gula yang memiliki gugus karbonil bebas berupa gugus aldehid atau gugus keton yang bisa mereduksi ion logam yang memiliki muatan. Uji ini berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan memproduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis, menjadi Cu yang mengendap sebagai Cu 2O (kuprooksida) berwarna merah bata. Benedict merupakan larutan tembaga alkalis yang akan direduksi oleh gula dengan gugus aldehid atau keton bebas membentuk kupro oksida yang berwarna.gula pereduksi bereaksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). pada gula pereduksi terdapat gugus aldehid dan OH laktol. OH laktol adalah OH yang terikat pada aatom C pertama yang menentukan karbohidrat sebagaai gulaa pereduksi atau bukan (Sudarmadji Slamet et al 1996) Pada percobaan 1 pereaksi benedict 7 tetes glukosa 1% kemudian larutan tersebut dipanaskan, sebelum dilakukan nya pengamatan warna asal glukosa 1 % adalah bening , dan warna pereaksi benedict berwarna biru dan tidak terdapat endapan dilarutan tersebut. Larutan glukosa 7 tetes dicampurkan dengan larutan benedict 5 tetes menghasilkan warna biru, setelah itu larutan tersebut dipanaskan selam kuraang lebih 5 menit dan menghasilkan warna jingga dan terdapat endapan. Tetapi sesuai dengan teori nya warna yang harus dihasilkan bukan jingga tetapi warna merah bata (++). Pada percobaan 2 pereaksi benedict 7 tetes gelatin 1% sebelum dilakukan nya pengamatan warna asal gelatin 1% adalah bening , dan warna pereaksi benedict berwarna biru dan tidak terdapat endapan dilarutan tersebut. Larutan gelatin 7 tetes dicampurkan dengan larutan benedict 5 tetes menghasilkan warna biru, setelah itu larutan tersebut dipanaskan selam kurang lebih 5 menit dan menghasilkan warna biru tua dan terdapaat gumpalan berwarna ungu Pada percobaan 3 pereaksi benedict 7 tetes laktosa 1% sebelum dilakukan nya pengamatan warna asal laktosa 1% adalah bening , dan warna pereaksi benedict berwarna biru dan tidak terdapat endapan dilarutan tersebut. Larutan laktosa 7 tetes dicampurkan dengan larutan benedict 5 tetes menghasilkan warna biru, setelah itu larutan tersebut dipanaskan selam kurang lebih 5 menit dan berubah warna menjadi warna coklat dan terdapat endapan, berdasarkan hasil pengamatan yaang kami lakukan tidak sesuai dengaan teori nya, seharusnya hasil pengamatan yang sesuai ialah mengahsilkan warna hijau (++) bukan warna coklat dan tidak terdapat sam sekali endapan Pada percobaan 4 pereaksi benedict 7 tetes sukrosa 1% sebelum dilakukan nya pengamatan warna asal sukrosa 1% adalah bening , dan warna pereaksi benedict berwarna biru dan tidak terdapat endapan dilarutan tersebut. Larutan laktosa 7 tetes dicampurkan dengan larutan benedict 5 tetes menghasilkan warna biru, sesudah dilakukan nya pengamatan setelah itu larutan tersebut dipanaskan selama kurang lebih 5 menit dan ternyata tidak mengalami perubahan warna dan tidak ada endapan artinya warna nya tetap seperti semula,sesuai dengan teorinya.
Percobaan 5 yaitu 7 tetes kanji 1% dan pereaksi bendict warna asal larutan kanji yaitu bening dan warna asal pereaksi benedict biru, hal yang pertama dilakukan yaitu 7 tetes kanji 1% + pereaksi benedict 5 tetes dicampurkan mengalami perubahan warna yaitu berwarna biru. Setelah itu larutan tersebut dipanaskan selama kurang lebih 5 menit dan ternyata tidak mengalami perubahan warna dan tidak ada endapan artinya warna nya tetap seperti semula. Sama halnya pada percobaaan ke 4
Sudarmadji, Slamet dkk., 2010, Ana;isa Bahan Makanan dan pertanian , yogyakarta : Penerbit Liberty Yogyakarta Poedjadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 2005, (dasar –dasar Biokimia ), Jakarta : Penerbit Universitas indonesia . . 2005. Analisis Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Pembuatan Kecap Lamtoro Gung . 1996. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta (ID): Penerbit Liberty. Winarno F.G. 1984.