Pembahasan Presentasi.docx

  • Uploaded by: SeVa KuRnia
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pembahasan Presentasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 855
  • Pages: 3
PEMBAHASAN Suppositoria Asam Mefenamat dibuat menggunakan dua basis suppositoria, yaitu basis hidrofilik dan basis lipofilik. Bahan dasar basis hidrofilik terdiri dari 25 % PEG 4000 dan 75 % PEG 1000, sedangkan basis lipofilik terdiri dari 100% Oleum Cacao. Kedua basis tersebut menghasilkan karakteristik sediaan yang berbeda, yaitu sebagai berikut : 1.

Perhatian Khusus Dalam Proses Pembuatan a. Basis Suppositoria Hidrofilik Peleburan basis dilakukan hingga seluruh basis melebur sempurna. Hal tersebut agar terbentuk basis yang homogen dan tidak terdapat partikel basis yang ketika membeku, tidak tercampur merata. Cetakan yang digunakan harus dalam keadaan kering, karena basis larut dalam air. Massa cair harus dibiarkan menjadi dingin sampai mendekati titik beku sebelum dituang, jika tidak, suppositoria yang dihasilkan akan rapuh karena terjadinya kristalisasi dan penyusutan polimer. b. Basis Suppositoria Lipofilik Untuk mendapatkan suppositoria yang stabil, pemanasan oleum cacao sebaiknya dilakukan sampai cukup meleleh saja sampai dapat dituang, sehingga tetap mengandung inti kristal. Oleum cacao bersifat polimorf, meleleh pada suhu 34ºC 35ºC. Jika saat pembuatan basis dilakukan pada suhu pemanasan yang tinggi, oleum cacao akan mencair sempurna seperti minyak dan akan kehilangan semua inti kristal stabil yang berguna untuk memadat. Oleum cacao jika didinginkan di bawah suhu 15ºC, akan mengkristal dalam bentuk kristal metastabil.

2. Uji Evaluasi yang Dilakukan a. Uji Keseragaman Bobot Bertujuan untuk mengetahui apakah bobot tiap suppositoria memiliki bobot yang seragam. Keseragaman bobot mempengaruhi dosis dan efek terapi dari sediaan suppositoria, serta berpengaruh terhadap kemurnian suatu sediaan karena dikhawatirkan adanya zat lain yang ikut tercampur. 1) Basis Suppositoria Hidrofilik Memiliki nilai rata-rata bobot sebesar 160,15% dan SDR 1,45% ( syarat bobot : 85-115% terhadap bobot yang tertera pada etiket). Hasil uji memenuhi syarat, sehingga diharapkan setiap suppositoria akan memiliki dosis yang seragam dan memberikan efek terapi yang diharapkan secara seragam. 2) Basis Suppositoria Lipofilik Memiliki nilai rata-rata bobot sebesar 109,0% dan SDR 1,96% ( syarat bobot : 85-115% terhadap bobot yang tertera pada etiket). Hasil uji memenuhi syarat, sehingga diharapkan setiap suppositoria akan memiliki dosis yang seragam dan memberikan efek terapi yang diharapkan secara seragam.

b.

Uji Homogenitas Bertujuan untuk mengetahui apakah zat aktif dapat tercampur atau terdistribusi secara merata di dalam basis suppositoria. Homogenitas zat aktif akan mempengaruhi kehomogenitasan kadar zat aktif dalam setiap bagian basis pembentuk sediaan suppositoria, keseragaman kandungan dan keseragaman efek terapi yang dihasilkan oleh masing-masing suppositoria. 1) Basis Suppositoria Hidrofilik Data pengujian menunjukkan bahwa homogenitas kurang baik (tidak memenuhi syarat). Akibatnya bisa saja terjadi ketidakhomogenan dosis asam mefenamat pada setiap bagian basis suppositoria, sehingga akan memberikan keragaman dosis dan keragaman kekuatan untuk menghasilkan efek terapi yang diharapkan. Tetapi keuntungannya, efek terapi yang dihasilkan lebih cepat, karena asam mefenamat tidak berikatan kuat dengan basis suppositoria, dan cepat dilepaskan serta diabsorbsi oleh cairan tubuh dan segera didistribusikan oleh pembuluh darah. 2) Basis Suppositoria Lipofilik Data pengujian menunjukkan bahwa homogenitas baik (memenuhi syarat), asam mefenamat terdispersi merata dalam tiap bagian suppositoria. Hal tersebut terjadi karena asam mefenamat yang bersifat lipofil akan mudah larut dalam basis lipofilik. Sehingga diharapkan bahwa dosis asam mefenamat seragam dan memberikan efek terapi yang seragam pula untuk masing-masing suppositoria. Tetapi kekurangannya, yaitu efek terapi asam mefenamat akan berlangsung lambat karena asam mefenamat terlarut dan berikatan kuat dengan basis lipofilik. Sehingga asam mefenamat akan lambat terlepas dari basis suppositoria, lambat di absorbsi oleh cairan tubuh, dan lambat pula dalam menghasilkan efek terapi yang diharapkan.

c.

Uji Waktu Hancur Bertujuan untuk mengetahui berapa lama sediaan dapat hancur di dalam tubuh, sehingga terbentuk partikel yang lebih kecil, sehingga zat aktif dapat terlarut dan diabsorbsi oleh cairan tubuh. 1) Basis Suppositoria Hidrofilik Berdasarkan praktikum, waktu hancur suppositoria basis hidrofil yaitu 14 menit 14 detik (memenuhi syarat). Sehingga diharapkan, suppositoria cepat terbentuk partikel yang lebih kecil sehingga pelepasan zat aktif asam mefenamat dari basis suppositoria akan berlangsung cepat, absorbsi asam mefenamat oleh cairan tubuh akan berlangsung cepat dan akan segera menghasilkan efek terapi yang diharapkan. 2) Basis Suppositoria Lipofilik

Berdasarkan praktikum, waktu hancur suppositoria basis lipofil lebih dari 30 menit (tidak memenuhi syarat). Akibatnya, pelepasan zat aktif asam mefenamat akan berlangsung lama, absorbsi asam mefenamat berlangsung lama, dan efek terapi yang diharapkan akan lama tercapai. Akibat lain yang dapat terjadi yaitu, tidak terlepasnya obat secara keseluruhan, sehingga menyebabkan rasa yang tidak enak pada bagian rektum pada pasien dan bagian suppositoria yang tidak hancur tersebut akan dikeluarkan oleh rektum (pasien) sebelum zat aktif memberikan efek terapi secara maksimal. 3) Uji Titik Lebur Uji titik lebur dilakukan terhadap basis suppositoria lipofil untuk mengetahui waktu yang diperlukan suppositoria untuk meleleh sempurna di dalam tubuh. Uji titik lebur tidak dilakukan terhadap basis suppositoria hidrofil (bahan dasar PEG) karena titik kritis tercapainya efek terapi tidak begitu dipengaruhi oleh titik lebur basis melainkan dipengaruhi oleh kelarutan basis terhadap cairan tubuh. Hal tersebut berkaitan dengan sifat dari basis hidrofil ( bahan dasar PEG) yang melarut di dalam cairan tubuh. Berdasarkan praktikum, suppositoria basis lipofil melebur sempurna rata-rata pada suhu 38ºC (tidak memenuhi syarat). Akibatnya, suppositoria tersebut tidak melebur sempurna di dalam tubuh (suhu 37 ºC), sehingga ada bagian suppositoria yang tidak melebur dan tidak melepaskan zat aktif asam mefenamat. Dosis asam mefenamat tidak sesuai dengan dosis minimal yang harus tercapai untuk menghasilkan efek terapi. Sehingga efek terapi yang diharapkan tidak akan tercapai.

Related Documents

Pembahasan
August 2019 65
Pembahasan
July 2020 39
Pembahasan Iodoform.docx
December 2019 31
Pembahasan Wiwin.docx
April 2020 23
Pembahasan Lap.docx
December 2019 26
Pembahasan Formol.docx
December 2019 27

More Documents from "Nicholas Gerry"

Pembahasan Presentasi.docx
October 2019 29
Produk Nasional
May 2020 46
03. 1 C1-ppwp_1
August 2019 58
03. 1 C1-ppwp.pdf
May 2020 45
Abstrak.docx
December 2019 39