Cahaya yang kurang cukup
Kita perlu mengingat lagi mengenai fotosintesa yaitu proses pengolahan makanan menjadikan energy pada setiap tumbuhan deangan dibantu oleh sinar matahari. dalam hal ini hampir setiap tanaman atau tumbuhan memerlukan cahaya (sinar matahari) yang terpenuhi/cukup untuk membantu pada proses pertumbuhannya. saat kita melihat tanaman atau batang tanaman kurus dan cenderung tinggi itu artinya tanaman tersebut kurang terkena cahaya / sinar matahari yang cukup, sedangkan jika kita menanam hidroponik di dalam ruangan yang tidak terkena matahari, pemberian cahaya bisa di gantikan dengan cahaya lampu dan untuk pemberian cahaya ke tanaman biasanya dengan waktu 8-10jam setiap harinya.
Kualitas dan kebersihan air kurang
Dalam tanaman hidroponik air yang di gunakan haruslah yang memiliki pH 5-7, jika anda menggunakan air PDAM lebih baik air di tampung dan di diamkan selama 7-10 hari hal ini untuk mendapatkan pH yang di butuhkan tanaman. Air yang bagus untuk di gunakan yaitu seperti air sumur, air sungai (yang tidak terkena limbah) atau bisa juga menggunakan air hujan.
Pemberian Nutris yang kurang
Pengaruh lain dalam berhasil atau tidaknya tanaman hidroponik adalah dalam pemberian nutrisinya, seperti kasus teman kita dalam menanam seladanya yang gagal salah satu penyebabnya adalah salah dalam pembuatan dan pemberian nutrisi/pupuk hidroponik,
Kurangnya Media struktur pendukung hidroponik
Perlu di perhatikan untuk media pendukung tanaman hidroponik seperti net pot, paralon dan lainya agar posisi tidak tergeser atau berubah posisi hal ini bisa menyebabkan tanaman roboh atau patah, jika tanaman sudah mulai tumbuh tinggi lebih baik di bantu dengan tiang kecil agar tidak mudah roboh. Selalu di perhatikan untuk media hidroponik lainya agar aman .
Hama pada tanaman hidroponik Dan disini saya menjelaskan salah satu hama yang menyerang tanaman hidroponik. Kutu kebul ( bemisia tabaci ) atau dipanggil juga kutu putih, secara internasional dikenal dengan silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang saat ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul diklasifikasikan ke dalam keluarga Aleyrodidae, sub-urutan besar serangga, Homoptera. Kutu kebul tumbuh subur di seluruh dunia terutama di kawasan iklim subtropis dan tropis, seperti Indonesia. Sedangkan populasi di kawasan iklim sedang tidak terlalu besar. Lingkungan dengan suhu dingin bahkan sering menyebabkan kematian larva dan lalat dewasa. Tanaman yang dipengaruhi oleh kutu kebul sangat beragam, mencakup tanaman sayuran seperti: tomat, labu, mentimun, terong, okra, buncis dan kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, kubis, melon, kapas, wortel, ubi jalar, dan sayuran lainnya. Bahkan banyak
dari jenis tanaman buah seperti mangga, rambutan, anggur, jeruk, dll., tak luput dari serangannya.