Anak perempuan 15 bulan, keluhan diare. Terjadi 1 hari sebelum masuk RS. 10x sehari, cair, - lendir, - darah, bau asam, nyemprot. Demam +, muntah +, BAK setiap kali diare. Anak tampak rewel dan kehausan. Diberi oralit tapi tidak ada perubahan. Tidak mau makan. Setiap diberi makan dan minum selalu muntah. Biasanya minum susu formula. Ibu hanya punya 3 botol dan hanya dicuci dan direndam dengan air panas sebelum digunakan
Klarifikasi istilah Identifikasi masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Bagaimana Ax, Px, PP pada kasus Diagnosis dan DD Etiologi diare pada anak Mengapa cair, tanpa lendir, tanpa darah & berbau asam Hubungan botol susu hanya dicuci dan direndam dengan air panas sebelum digunakan Klasifikasi diare Faktor resiko diare Derajat dehidrasi pada anak Tatalaksana pada kasus
Brainstorming 1. Bagaimana Ax, Px, PP pada kasus Ax Anak perempuan 15 bulan, keluhan diare. Terjadi 1 hari sebelum masuk RS. 10x sehari, cair, - lendir, - darah, bau asam, nyemprot. Demam +, muntah +, BAK setiap kali diare. Anak tampak rewel dan kehausan Faktor memperberat memperingan : Kuantitas : 10x sehari Kualitas : cair, tidak ada lendir/darah, bau asam RPD : RPO : oralit RPK : RPSos : susu formula, hanya punya 3 bolol susu, hanya direndam dan dicuci air panas
PP a. KU : tanpak rewel & kehausan b. TV : tek darah, RR, HR meningkat, nadi, suhu c. UUB cekung? d. Mata : konj anemis, cekung, air mata + e. Hidung : napas cuping hidung, sekret? f. Mulut : bibir kering? dehidrasi g. Leher : pembesaran KGB h. Paru i. Abdomen - Isnpek : perut kembung - Ausk : BU meningkat (N : 3-5 detik sekali) - Perk : timpani, pekak sisi +, pekak alih - Palp : turgor kulit kembali lambat, j. Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik k. BB : 10 kg, TB l. Turgor kulit Pp a. Lab darah interpretasi Eritrosit : turun MCH meningkat : Hb/eritrosit(jt) x 10 jumlah Hb pada eritrosit MCV : Ht/eritrosit(jt) x 10 MCHC : Hb/Ht x 100% RDW? MPV ? b. Feses – Warna : kuning Konsistensi : cair Bau asam 2. Diagnosis dan DD Diagnosis : diare akut ec virus DD : diare akut ec intoleransi laktosa diare akut ec bakteri diare akut ec parasit
Mual, muntah seing, kuning-kehijauan, bau asam, frek >10x perhari, demam virus
3. Etiologi diare pada anak a. infeksi 1) Virus (rotavirus, HSV) - Konsistensi cair, bau asam 2) Bakteri (shigella, salmonella, E.coli, C.perfringens, S.aureus, Vibrio) - Lendir, darah + 3) Parasit (E. Hystolitica, protozoa, Giardia lamblia) - Lendir, darah +/4) Jamur (candida) b. Noninfeksi 1) Defek anatomi Malrotasi, 2) Malabsorbsi Intoleransi laktosa - Timbul beberapa jam seteleah konsumsi susu formula 3) Keracunan makanan 4) Neoplasma 5) Endokrinopati 6) Infeksi parenteral lewat darah, alergi susu sapi, gangguan motilitas usus (hipermotilitas) Intoleransi : muncul gejala setelah minum Alergi : 4. Klasifikasi diare a. Berdasarkan waktu 1. Akut (<14 hari) : tinja cair / lembek, jumlah lbh banyak 2. Kronik (>14 hari) b. Berdasar mekanisme patofis 1. Osmotik peningkatan sekresi air dan elektrolit di lumen usus Co : infeksi bakteri
2. Sekretorik osmotik Vol <200mL/24 jam Diare berhenti saat puasa Na <70 mEq/L pH <5
sekretorik Vol >200mL/24 jam Terus terjadi walaupun puasa Na >70 mEq/L pH >5
5. Mengapa cair, tanpa lendir, tanpa darah & berbau asam 6. Hubungan botol susu hanya dicuci dan direndam dengan air panas sebelum digunakan 7. Faktor resiko diare 8. Derajat dehidrasi pada anak 9. Tatalaksana pada kasus
Sasbel 1. Defens muscular 2. Intoleransi : muncul gejala setelah minum 3. Alergi : 4. Eritrosit : turun 5. MCH meningkat 6. Neoplasma 7. Endokrinopati 8. Anatomi, fisiologi GI 9. Definisi diare akut 10.Klasifikasi : akut, kronis, prolonged 11.Etiologi diare akut 12.FR 13.Patogenesis 14.Komplikasi 15.Cara penegakan diagnosis 16.Penatalaksaan 17.Edukasi