Panduan Surveilans Inos Rscw 2018.docx

  • Uploaded by: WADI
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Surveilans Inos Rscw 2018.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 491
  • Pages: 5
PANDUAN SURVEILENS INFEKSI NOSOKOMIAL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONG WETAN TAHUN 2018

BAB I DEFINISI 1. Surveilans infeksi nosokomial adalah pemantauan terus menerus, aktif dan sistematis terhadap suatu kejadian dan penyebaran infeksi nosokomial pada suatu populasi serta peristiwa yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial. 2. Infeksi Luka Infus (ILI) : Keadaan yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan jarum infus di rumah sakit, dan timbul setelah 1x24 jam dirawat di rumah sakit. Infeksi ini ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan (color, tumor dan rubor) dengan atau tanpa nanah (pus) pada daerah bekas tusukan jarum infuse dalam waktu 2x24 jam atau kurang dari waktu tersebut bila infus terpasang. 3. Infeksi Saluran Kencing Pada Pemasangan Kateter Urine/ Catheter Associated Urinary Tract Infections (CaUTI): berhubungan dengan penggunaan kateter urine Infeksi saluran kemih. 4. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) : ditemukannya kuman pathogen pada pemeriksaan kultur darah dan infeksi tersebut tidak berhubungan dengan infeksi di tempat lain. 5. Hospital Associated Pneumonia (HAP) : Seseorang yang setelah lebih dari 48 jam dirawat di rumah sakit menunjukkan gejala, demam (>38’C), batuk dan sesak napas, disertai dahak purulen dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan lekositosis ( > 12.000/mm3) atau lekopenia (<4000/mm3), dan pada pemeriksaan jasmani didapatkan ronkhi dan pada gambaran radiologi toraks ditemukan inflitrat baru. tidak dalam masa inkubasi 6. Ventilator Associated Infection (VAP) : Nosokomial pneumonia yang terjadi setelah 48 jam pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik baik melalui pipa endotrachea/ tracheostomi 7. Infeksi Daerah Operasi (IDO)/ Surgical Site Infection (SSI): Infeksi akibat tindakan Pembedahan, dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh.

BAB II RUANG LINGKUP

1. Jenis Infeksi yang ditetapkan 2. Lokasi/ tempat dimana surveilans dilakukan 3. Tugas dan tanggung jawab Tim PPI dan pelaksana dilapangan selama pasien dirawat inap.

BAB III TATA LAKSANA 1. Memberikan informasi kepada klinisi dan perawat bahwa tim pengendalian infeksi akan melakukan surveilans agenda : a. Identitas masalah infeksi nosokomial b. Rencana pengumpulan data c. Melakukan sosialisasi tentang surveilans yang akan dilakukan dan pengenalan instrument yang akan dipakai pada pelaksana dilapangan. 2. Melakukan koleksi data yaitu pada pasien yang menggunakan alat kesehatan (IV kateter, Urine kateter, Ventilator ) dan kasus operasi yang telah ditentukan dalam suatu periode ( bulan ) sebagai nominator 3. Melakukan kunjungan pada pasien post operasi di hari ke 3 4. Melakukan koordinasi dengan perawat di rawatjalan untuk follow up pasien post operasi yang akan/ sudah kontrol 5. Melakukan pemantauan pelaksanaan surveilans dilapangan, termasuk kelengkapan pengisian formulir data. 6. Mengumpulkan, menghitung ( tabulasi ), mengolah dan menyajikan data untuk memberi informasi yang berguna bagi strategi pengendalian infeksi nosokomial selanjutnya 7. Melakukan analisis dan interpretasi data untuk mendapatkan informasi apakah ada masalah infeksi nosokomial yang memerlukan penanggulangan atau investigasi lebih lanjut. 8. Membuat laporan penyajian data secara tertulis dan menyebarkan informasi hasil surveilans agar pihak terkait dapat memanfaatkan pengendalian infeksi nosokomial. 9. Menyampaikan hasil data yang telah diolah beserta rekomendasi secara berkala dalam pertemuan yang diadakan rumah sakit.

BAB IV DOKUMENTASI

1. Lembar formulir pengumpulan data 2. Hasil tabulasi data surveilans

Related Documents


More Documents from "Lukas"