Pabrik Gula Mini 2009

  • Uploaded by: slamet sulaiman
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pabrik Gula Mini 2009 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,202
  • Pages: 8
Pabrik Gula Mini. ( integrasi tanaman dan proses)

-1-

Industri gula adalah industry terintegrasi Integrated bisnis di bidang pengolahan tebu menjadi gula dengan membangun unit pabrik gula mini dengan bahan baku tebu yang ditanam sendiri , baik di lahan sendiri maupun dilahan sewa, pasokan tebu sendiri merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan agar didapat tebu dengan varitas berkadar gula tinggi pada kwalitas optimal dan pada harga yang reasonable,

UNIT PABRIK GULA MINI MENGGILING TEBU TANAMAN SENDIRI (UNIT USAHA TERPADU)

Kenapa harus tanam sendiri. Sebagai industri pengolahan perlu jaminan pasokan sesuai dengan tuntutan dan target produksi dan secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan, sehingga sejak awal sumber pasokan harus sudah direncanakan sebaik mungkin. Disamping itu bahan baku merupakan komponen pembentuk harga produk gula yang paling dominan (lebih dari 60%).. Alasan ekonomis. Harga tebu tanaman sendiri semahal mahalnya Rp 175 sd 200/kg (basic rendemen 8%) sampai di emplasemen pabrik gula mini, sedangkan harga tebu beli dari petani Rp 280 sd Rp 300/kg yang berarti lebih mahal 40% dari harga tebu tanam sendiri atau sebesar Rp 80/kg, artinya apabila digiling 70 ton tebu perhari sudah didapatkan kelebihan sebesar Rp 5.600.000,-per hari, apabila setahun diproyeksikan 180 hari giling maka akan terjadi pemborosan lebih Rp1.000. 000.000,-

-2-

Alasan teknis teknologi. Dengan tebu tanam sendiri managemen penanaman mulai dari pemilihan varitas, pemupukan dll s/d tebang angkut (pengangkutan yang tidak terlambat, kebersihan tebangan dll)

dapat

dikendalikan, sedangkan apabila mengharapkan pembelian tebu bebas hal hal diatas dipastikan diluar rentang kendali dan selalu ada kecenderungan terjadi konflik dengan pemasok, akibatnya dipastikan terjadi penurunan performance. Tiga pilar keberhasilan PGM. Pabrik Gula

Mini akan berhasil secara teknis dan ekonomis apabila managemen mampu

mengendalikan dan mengintegrasikan Material (tebu dan managemen tebang angkut serta bahan pembantu pengolahan) , sumber daya manusia (selain berbekal ketrampilan

sejak awal

dibudayakan kesiapan bekerja keras, memegang kejujuran dan amanah) serta adanya mesin instalasi yang memadai berikut methode proses yang diterapkan. Apabila score ketiga pilar diatas rata rata diatas 80% akan didapatkan hasil yang cukup baik (good) sedangkan apabila score ketiga pilar rata rata diatas 90% akan didapatkan hasil yang sangat baik (exelent), kebalikannya apabila salah satu dari ketiga pilar mempunyai score kurang dari 50% sebaiknya dilakukan treatment untuk perbaikan. Bagaimana tahapan mengoperasikan pgm baru. 1.Tahapan individual test. Tahap awal yang harus dilaksanakan adalah individual test ,masing masng equipment harus memenuhi persaratan operasi misalnya tekanan ketel berikut system keselamatannya, system control pemurnian, system kehampaan dll, koreksi koreksi kecil wajar dilakukan di pabrik baru apapun juga, dan umunnya di cantumkan dalam masa pemeliharaan selama satu musim giling.

-3-

2.Tahapan harmonisasi Adalah uji dengan pembebanan dimulai dengan penggilingan tebu dan diikuti semua alur proses untuk evaluasi apabila ada bottle neck serta lebih menitik beratkan skill operator untuk mengenal karakter dari tiap tiap peralatan, 3.Tahapan trial run Uji giling dalam periode mingguan dan

selalu dievaluasi aspek teknis dan aspek

ekonomisnya. 1.Prediksi tebu.(bahan baku). Tabel 1-2-3-4 menunjukkan biaya tanam tebu diatas lahan sewa, baik tanah tegalan maupun tanah sawah, didapat harga pokok tanaman tebu rata rata termasuk bunga, tebang angkut dll sampai di emplasemen tidak lebih dari Rp 200/kg,

Pengaruh rendemen thd harga pokok gula Uraian Rendemen Kg tebu/ kg gula Harga tebu

Pembelian Tebu Rakyat Bebas

Tebu Tanamn Sendiri

5%

6%

7%

8%

9%

8%

9%

20.0

16.7

14.3

12.5

11.1

12.5

11.1

220

Harga tebu

230

Harga tebu

240

Harga tebu

250

Harga tebu

260

Biaya tanam per kg Harga tebu/kg gula

4,400

3,833

3,429

3,125

2,889

200

200

2,500

2,222

Tetap terlihat dari table diatas bahwa meskipun ada kenaikan kenaikan harga, apabila PGM dioperasikan dengan tebu tanaman sendiri unsure harga tebu per kg gula yang termurah adalah yang berasal dari tebu tanam sendiri, maximal unsure harga tebu per kg gula harus dikendalikan tidak lebih dari Rp 2.500/kg gula atau sebesar 50%.

-4-

2. Bahan pembantu/ penolong. Uraian

Kg/ton tebu

Kapur tohor Phosphat Flokulant dll

Rp/kg

Rp/ton tebu

0.5

1,500

750

0.15

35,000

5,250

0.003

100,000

300

Jumlah (Rp/ton tebu)

6,300

Jumlah (Rp/kg gula)

R 9%

70

R 8%

78.75

R 7%

90

R 6%

105

Note Surfactant facultative

Semahal mahalnya unsure biaya bahan penolong adalah Rp 80/kg gula atau sebesar 2% dari harga gula. 3.Tenaga Kerja Harian. Tenaga kerja kontrak (harian) Hari giling THR ( Rp/karyawan harian) Kapasitas (ton tebu/hari)

195 300,000 70 Jumlah

Rp/hari

Rp/tahun

THR Jumlah/tahun

Tehaga kerja shift 1

24

25,000 117,000,000

7,200,000 124,200,000

Tehaga kerja shift 2

24

25,000 117,000,000

7,200,000 124,200,000

Tehaga kerja shift 3

24

25,000 117,000,000

7,200,000 124,200,000

Jumlah

72

Produksi gula kg/thn Biaya upah per kg gula

372,600,000

7%

7.5%

8%

8.5%

9%

955,500

1,023,750

1,092,000

1,160,250

1,228,500

389.95

363.96

341.21

321.14

303.30

Unsur upah kerja langsung merupakan biaya variable dengan nilai teringgi sampai Rp 350/kg gula. (pembulatan keatas) atau 7.5% dari harga gula.

-5-

4.Biaya gaji tetap Uraian

Jumlah

Rp/bulan

Rp/tahun

THR Jumlh/tahun

Komisaris

2

2,000,000

48,000,000

4,000,000

52,000,000

Manager

1

3,000,000

36,000,000

3,000,000

39,000,000

As manager tanaman

1

1,500,000

18,000,000

1,500,000

19,500,000

As manager fabrikasi/instala

2

1,500,000

36,000,000

3,000,000

39,000,000

Karyawan bulanan

9

1,000,000 108,000,000

9,000,000 117,000,000 jumlah

Produksi gula kg/thn Biaya upah per kg gula

266,500,000

7%

7.5%

8%

8.5%

9%

955,500

1,023,750

1,092,000

1,160,250

1,228,500

278.91

260.32

244.05

229.69

216.93

Unsur gaji tetap merupakan dengan nilai teringgi sampai Rp 300/kg gula.(pembulatan keatas) atau 6% dari harga gula.

5.Biaya energy. Penyimpangan biaya energy terjadi akibat terjadinya kenaikan BBM dua tahun terakhir dan kebijakan disparitas harga antara BBM bersubsidi dan BBM industri, managemen harus memutuskan penggunaan energy PLN dengan segala konsekwensinya dilengkapi dengan diesel genset sebagai cadangan. Simulasi table dibawah dengan scenario 8 jam per hari selama giling dengan menggunakan diesel generator 150 Kva dengan konsumsi rata rata 12 liter solar perjam dengan harga solar industri rata rata Rp 10.000/liter sedangkan 16 jam lainnya dengan assumsi menggunakan tenaga listrik dari PLN.

-6-

Energy

70 tcd

Hari giling per tahun

195

Harga solar rp/liter

10,000

Harga oli rp/liter

15,000

Jam putar/tahun ( 8 jam/hari)

1,560

Kebutuhansolar liter/tahun ( 12iter/jam)

18,720

Kebutuhan oli (1% solar)

187

Jumlah biaya solar

187,200,000

Jumlah biaya oli

2,808,000

Jumlah biaya BBM

190,008,000

Biaya listrik Rp/tahun ( 7 bulan x 16 jam/hari)

140,000,000

Jumlah biaya energy

330,008,000 Rp/kg gula

Rendemen 7%

345.38

Rendemen 7,5%

322.35

Rendemen 8%

302.21

Rendemen 8,5%

284.43

Rendemen 9%

268.63

Biaya energy dibulatkan keatas sebesar Rp 350 /kg gula atau sebesar 7% dari harga gula. Kedepan untuk menekan biaya energy harus mulai diaplikasikan diesel dengan dual fuel system yaitu 30% bahan bakar solar dan 70% bahan bakar sekam yang dikonversi menjadi syntetic gas dalam reaktor gasifikasi. 6.Biaya kemasan , perawatan , consumable operasional dan biaya rumah tangga. Biaya biaya butir 6 diatas tidak akan melampaui Rp 350/kg gula atau sebesar 7% harga gula. 7.Cadangan subtitusi bahan bakar kayu. Dicadangkan apabila terjadi kekurangan bahan bakar ampas akibat kadar sabut rendah atau kehujanan atau terjadi stagnasi sebesar Rp 150/kg atau sebesar 2.5%.

-7-

Resume. Meskipun akibat pengaruh global terjadi penurunan harga gula dunia, terjadi kenaikan minyak dunia yang menyebabkan naiknya BBM dalam negeri , Insa Allah PGM masih mampu bertahan secara ekonomis, dengan satu catatan mutlak tebu harus tanam sendiri dan dikelola dengan penuh kejujuran dan amanah. Peluang industri gula mini lebih terbuka dan menguntungkan dikawasan Indonesia Timur atau apabila di Jawa di daerah pantai utara yang sewa lahan relatif murah tetapi sangat jauh dari pabrik gula besar.

-8-

Related Documents


More Documents from "slamet sulaiman"

Gula Kelapa 2007
April 2020 39
Budidaya Sapi
April 2020 45
Pupuk Organik
April 2020 31