TOBONG KAPUR BAHAN BAKAR SEKAM PADI / TONGKOL JAGUNG. TERAPAN TEKNOLOGI GASIFIKASI
Kapur (kapur tohor). Batu kapur adalah hasil pembakaran kapur mentah (Calsium carbonate CaCO3) yang dalam proses pembakaran pada temperature diatas 900 derajat Celsius terjadi proses calsinasi dengan pelepasan gasa CO2 hingga tersisa padatan CaO yang dikenal sebagai batu kapur (kapur tohor). Usaha pembakaran batu kapur hampir seluruhnya dikerjakan oleh pengrajin tobong kapur tradisional dikawasan dekat sumber kapur mentah dan umumnya dekat dengan kawasan hutan, Industri pembakaran kapur termasuk industri yang padat energi karena 60‐65% biaya produksinya merupakan biaya energi. Tobong kapur dengan bahan bakar batubara.
LITBANG TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN BATUBARA Tentu dengan pembakaran menggunakan batu bara kwalitas kapur yang dihasilkan akan sedikit tercampur dengan fly ash dari batu bara, fly ash yang ringan dan terikut aliran api dan udara panas sebagian besar akan melapisi kapur tohor yang dihasilkan, dan untuk pembeli yang memerlukan persaratan tertentu mengakibatkan harga jual kurang mempunyai posisi tawar. Dengan ratio 1 ton kapur seharga Rp 1.200.000,‐ ( calorific value > 6000 kcal/kg dalam bentuk powder termasuk transport ke lokasi tobong dan dalam prakteknya masih perlu bahan bakar lain sebagai stabilaser) dapat dihasilkan 4 ton kapur tohor maka biaya energy pembakaran adalah Rp 300/kg atau 60% dari harga jual. Tobong kapur dengan bahan bakar kayu atau molding (gergajian kayu).
Tobong kapur dan Tumpukan kayu siap dimasukkan dapur tobong.
Tumpukan kayu dan pembakaran dibawah tobong. 14 truk kayu bakar berbagai jenis, berbagai ukuran dan dari berbagai sumber , biasanya paling banyak dari hutan hutan sekitar pertobongan, dan dapat dirasakan dan dilihat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Secara ekonomis harga 14 truk kayu kali Rp 1 juta mencapai Rp 14 juta untuk pembakaran kapur tohor sebanyak 40 ton atau Rp 350.000/ton atau Rp 350/kg kapur tohor yang dihasilkan. Begitu pula pembakaran dengan menggunakan molding akan menghabiskan nilai yang hamper sama dengan penggunaan kayu bakar, kebutuhan energy pembakaran sekitar 65% dari harga jual. Kwalitas kapur tohor yang dihasilkan tentu juga terikut fly ash dari kayu maupun gergajian kayu. Gasifikasi biomasa mengatasi masalah pembakaran tobong kapur. Sisi ekonomis akan lebih murah karena menggunakan biomasa sisa hasil pertanian yang hamper terdapat disemua kawasan misalnya sekam padi dan tongkol jagung, Secara ekonomis harga 14 truk sekam padi kali Rp 0,3 juta mencapai Rp 4,2 juta untuk pembakaran kapur tohor sebanyak 40 ton atau Rp 110.000/ton atau Rp 110/kg kapur tohor yang dihasilkan, kebutuhan energy pembakaran hanya sekitar 20% dari harga jual. Sisi ergonomis yang mungkin akan dirasakan oleh operator yalah bahwa terapan gasifikasi tidak memerlukan kerja fisik yang tiada henti,sekali pengisian reactor 20 sd 30 menit untuk waktu penyalaan 2
sd 3 jam sehingga memberi kesempatan operator untuk melepas lelah, juragan juga tidak dipusingkan dengan kesulitan membeli bahan bakar karena sisa pertanian selalu tersedia. Sisi teknis akan didapatkan kestabilan pasokan energy yang berarti kecepatan kalsinasi akan selalu stabil dan diprediksikan waktu pembakaran pada tobong dengan kapasitas yang sama akan lebih cepat. Sisi kwalitas akan didapatkan hasil yang bersih karena pembakaran menggunakan gas yang bebas dari fly ash sehingga akan dihasilkan kapur tohor setara dengan pembakaran gas LNG ataupun LPG. Sisi lain akan didapatkan sisa pembakaran biomass bukan berupa abu tetapi masih dalam bentuk charcoal (arang) yang dalam jumlah banyak dapat dipadatkan sebagai bio briket untuk energy rumah tangga ataupun industry makanan minuman ditingkat pedesaan ata dapat dijadikan bio fertilizer.
Twin reactor biomas gasifikasi 100 kw sd 300 kw.
Nyala gasifikasi sekam 100 kw. Prediksi biaya energy pembakaran kapur. No Jenis bahan bakar
Konsumsi per Energy per Persen thd Pembelian bahan cycle kg/kapur harga jual bakar per tahun 1)
1
Minyak tanah dan gas ?
2
Batubara
1 ton/4 ton
Rp 300,‐
60%
180.000.000
3
Kayu bakar/ serbuk gergaji
14 truk/40 ton Rp 350,‐
70%
210.000.000
4
Sekam padi 2)
14 truk/40 ton Rp 110,‐
22%
66.000.000
1
) Pembelian bahan bakar setahun dihitung berdasar tobong kapasitas produksi 40 ton per cyclus selama 20 hari atau 150 kali pembakaran pertahun dengan jumlah produksi 600 ton kapur tohor.
2
)Perhitungan apabila menggunaan gasifikasi sekam padi
Persen terhadap harga jual dengan asumsi harga kapur tohor ditempat pembakaran dalam kisaran Rp 500/kg.
Investasi. Dengan investasi dalam kisaran Rp 170 sd Rp 200 juta maka pay back period akan tercapai selambat lambatnya selama 2 tahun operasi.