Hal: 1
Pupuk Organik (Kembali ke alam)
Slamet sulaiman
Hal: 2
Latar Belakang. Latar Belakang.
Dikenal sebagai sabuk zamrud dilintasan khatulistiwa, karena kesuburannya juga dikenal
sebagai sepotong tanah dari surga, dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian rakyatnya dari bercocok tanam. Namun kenyataan sebagian besar kebutuhan akan hasil pertanian masih harus dipenuhi dari luar negeri dari beras, kedelai, kacang, bungkil kedelai, gula , tepung ikan dll, sementara konon harga pokok hasil pertanian Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain membuat usaha sektor pertanian menjadi lebih tidak menarik atau dengan kata lain kesejahteraan petani diprediksikan makin suram.
Tata niaga komodity pertanian hampir hampir tidak pernah berfihak kepada petani ,
pada saat harga minyak naik , pada saat rekening listrik naik, pada saat harga pupuk disesuaikan, pada saat harga insektisida dan peralatan pertanian naik, serta kebutuhan lainnya naik dan pada saat standart upah minimun naik, dan tentu kenaikan kenaikan ini akan mengakibatkan harga pokok produksi pertanian menjadi lebih mahal, tetapi kenyataannya dengan kenaikan harga beras kurang dari 10% saja maka kabinet mengadakan sidang untuk mengadakan penggelontoran beras, dan kenaikan ini menjadi berita utama media cetak atau media electronic.
Pada dasarnya petani di Indonesia bukan bersaing dengan sesama petani diluar negeri,
tetapi bersaing dengan kebijakan pemerintah, harga pokok beras dimanapun tidak jauh berbeda , katakanlah harga pokok beras dalam kisaran Rp 3.000 ‐ Rp 3.500/kg, dan pemerintah pasti tahu karena jelas dari unsur harga pembentuknya, tetapi petani dipaksa bersaing dengan beras import yang disubsidi baik langsung maupun dikemas sebagai raskin (beras untuk golongan miskin) yang dijual dengan harga Rp 1.500/kg dan dikucurkan dalam jumlah yang tidak sedikit, dan dijakini pula bahwa raskin ini juga beredar dipasar bebas, kondisi ini sebenarnya sangat memukul petani karena dimanapun tidak mungkin suatu uasaha dapat bersaing dengan barang bersubsidi atau dumping.
Melalui Paguyuban, melaui HKTI suara suara petani sebagai kaum yang sangat lemah
rasanya tidak pernah didengar oleh beliau beliau meskipun petani yaqin bahwa suaranya didengan oleh Tuhannya.
Hal: 3
Salah satu KIAT petani. Salah satu KIAT petani.
Dengan kondisi dimana tidak ada perhatian sama sekali, salah satu dari banyak kiat untuk
mengurangi biaya pokok produksi dengan sekaligus meningkatkan kwalitas produk pertanian adalah dengan mensubtitusi pupuk anorganik secara bertahap dengan pupuk organik , sebagai limbah dari usaha budidaya peternakan unggas maupun usaha budidaya peternakan ruminansia, maupun dekomposer dari limbah pertanian lainnya (misalnya kompos jerami dll). Sebenarnya sejak lama bahan organik limbah peternakan telah dikenal oleh nenek moyang kita sebagai rabuk yang bisa menyuburkan tanaman,
Jenis pupuk organik meliputi kotoran binatang ternak dan limbah peternakan dan
pertanian, mengandung sejumlah kecil Nitrogen, Phosphat dan Potassium yang bervariasi tergantung dari jenis binatang, makanan dan juga jumlah alasnya (litter).
Kotoran binatang termasuk rabuk nomor 1 (first class) yang berfungsi sebagai perbaikan
strukture dan texture tanah, tetapi harus diberikan dalam jumlah yang cukup banyak. Tabel dibawah adalah perkiraan kandungan hara macro dri berbagai kotoran ternak. Jenis Ternak
Nitrogen (N) Sapi 1 Unggas 2.1 Unggas (pakan pellet) 5 Kuda 0.7 Babi 1.1 Domba 1.8 ( Yates Garden Guide ‐ For Australian Gardeners)
Phosporus (P) 0.4 1.6 3.3 0.4 0.7 0.4
Potassium (K) 0.5 1 1.5 0.5 0.1 0.5
Begitu pula limbah atau sisa sisa tanaman( jerami , batang jagung dll),akan mempunyai
nilai tambah apabila dikomposkan menjadi pupuk organik daropada dibakar seperti saat ini.Pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik ini adalah salah satu cluster dari pola pertanian terpadu. Pupuk (Penyubur Tanaman).
Sampai dengan era tahun 1850 pertanian masih
mengenal dengan akrab penyubur tanaman dari bahan organik (dari kotoran binatang ternak,
Hal: 4
abu limbah pertanian, kompos dll) dalam perkembangannya dengan berkembangnya industri termasuk industri fertilizer muncullah pupuk buatan pabrik yang dibuat dari bahan anorganik.
Komposisi pupuk buatan pabrik telah didesign dan diproduksi sesuai dengan kebutuhan
tanaman sehingga terlahirlah dari pupuk tunggal sampai dengan pupuk majemuk dengan berbagai tingkat kandungan unsur hara, begitu pula jenis aplikasinya mulai dari pemberian pupuk lewat tanah sampai dengan pemberian pupuk lewat daun (dikenal sebagai pupuk daun), perkembangan selanjutnya untuk lebih meningkatkan effisiensi penggunaan tenaga kerja pemupukan lahirlah pupuk dengan binder tertentu sehingga bersifat slow release fertilizer (pemupukan dengan pelepasan unsur hara yang lambat , sehingga sekali pemupukan untuk masa 6 – 8 bulan).
Hal ini semua mengakibatkan petani seolah terpisah dari sejarah pemupukan, dengan
melihat sifat instannya penggunaan pupuk buatan pabrik membuat petani lebih cenderung menggunakan pupuk buatan pabrik.
Sementara akibat pemupukan dengan pupuk buatan dengan dosis tinggi kondisi tanah
pertanian akan kehilangan kesuburannya, berkurangnya jasad renik didalam tanah membuat struktur tanah akan semakin rusak, pemberian pupuk organik secara bertahap akan mengembalikan kondisi kesuburan tanah, sehingga pupuk organik bukan saja sebagai penyubur tanaman tetapi juga sebagai soil condisioner. ‐ Penggunaan bahan organik secara continu akan memperbaiki stukture dan texture tanah , hal ini karena bahan organik akan diuraikan oleh organisme tanah dan mempunyai sifat sebagai pengikat butir tanah menjadi butir yang lebih besar. ‐ Bakteri decomposer yang terkandung dan diberikan pada bahan organik akan berkembang dan ikut membantu dalam perbaikan kondisi tanah. ‐ Menaikkan daya serap air , karena bahan organik mempunyai daya serap air yang besar , sehingga berpengaruh positip terhadap tanaman pada musim kemarau.
Hal: 5
‐Kelebihan lain yalah pupuk organik mengandung makanan/ hara lengkap meskipun dalam kadar yang rendah , sehingga aplikasi pupuk organik dengan pupuk buatan secara berimbang akan mendapatkan kondisi tanaman yang diinginkan dengan tetap mengkondisikan keadaan tanah.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Menurut hasil penelitian tanaman memerlukan paling tidak 16 unsur/zat untuk pertumbuhan yang normal . 3 unsur diserap dari udara yaitu: -
Carbon.
-
Hidrogen
-
Oxigen
13 unsur diserap dari tanah
Hara macro.
-
Nitrogen (N)
-
Phospor ( P )
-
Kalium/ potasium (K).
-
Sulfur/belerang (S).
-
Calsium (ca).
-
Magnesium (Mg).
Dari keenam hara macro tersebut mutlak dibutuhkan atau disebut hara macro primer adalah Nitrogen, Phosphat dan Kalium.
Hara micro.
-
Chlor (Cl)
-
Mangan (Mn).
-
Besi (Fe)
Hal: 6
-
Tembaga (Cu)
-
Seng (Sn)
-
Boron (B)
-
Molibdenum (Mo)
Peranan unsur hara macro primer. Nitrogen (N). Merangsang pertumbuhan utamanya pertumbuhan vegetatif batang,cabnag dan daun), berperan dalam pembentukan hijau daun yang berguna dalam proses fotosintetis. Phosphat (P). Merangsang pertumbuhan akar , khususnya akar benih dan tanaman muda , membantu assimilasi dan pernafasan , mempercepat pembungaan dan pemasakan biji atau buah. Kalium (K). Berperan memperkuat tanaman , agar daun,bunga dan buah tidak mudah gugur , meningkatkan ketahanan tanaman mmengahdapai kekeringan dan penyakit. Pupuk buatan dan kandungan haranya. Membeli pupuk buatan pada hakekatnya adalah membeli unit unsur hara yang terkandung didalamnya, dewasa ini beragam merk dan kadar kandungan hara dari pupuk yang beredar dipasaran dari produk lokal sampai produk import, beberapa unsur hara yang terkandung dalam pupuk buatan pabrik yang banyak digunakan sbb: Pupuk tunggal. Pupuk Urea
45‐46% Nitrogen.
Single Super Phosphat
14‐20% Phosphat (P2O5).
Kalium Chlorida
52% K2O
Pupuk majemuk.
Hal: 7
Diamonium Phosphat (DAP) 18% Nitrogen
46% Phosphat.
NPK 16‐16‐16
16% Nitrogen
16% Phosphat
16% Kalium
Perbandingan nilai unsur hara antara pupuk buatan dan pupuk organik. Asumsi
Harga pupuk urea
Rp/kw
115.000,‐
Kandungan nitrogen 46%
gram/kw
46.000,‐
Harga per unit (gram) Nitrogen
Rp/gram
3,‐
Harga pupuk phosphat (SSP) Rp/kw
150.000,‐
Kandungan phosphat 18%
gram/kw
18.000,‐
Harga per unit(gram) Phosphat
Rp/gram
8,‐
Harga pupuk Kalium (K Cl)
Rp/kw
250.000,‐
Kandungan kalium 50%
gram/kw
50.000,‐
Harga per unit (gram) kalium
Rp/gram
5,‐
Simulasi nilai pupuk organik dilihat hanya dari unsur macronya saja sbb;
Simulasi ini adalah sekedar memberikan gambaran nilai ekonomis unsur hara yang
terkandung dalam pupuk organik dibanding dengan harga per unit pupuk buatan pabrik, belum termasuk perhitungan bahan organik yang terkandung dalam pupuk organik. Kotoran sapi per kw.
Nitrogen 1 %
1000 gram/kw
Rp 2.500,‐
Phosphat 0.4%
400 gram/kw
Rp 3.333,‐
Kalium 0.5%
500 gram/kw
Rp 2.500,‐
Jumlah NPK
1.900 gram/kw
Rp 8.333/kw (Rp 83/kg).
Hal: 8
Kotoran Ayam (tidak tercampur litter) per kw.
Nitrogen 5 %
5.000 gram/kw
Rp 12.500,‐
Phosphat 3.3%
3.300 gram/kw
Rp 27.700,‐
Kalium 1.5%
1.500 gram/kw
Rp 7.500,‐
Jumlah NPK
8.800 gram/kw
Rp 47.500/kw (Rp 475/kg).
Kotoran Ayam (tercampur litter) per kw.
Nitrogen2.1 %
2.100 gram/kw
Rp 5.250,‐
Phosphat 1.6%
1.600 gram/kw
Rp 13.333‐
Kalium 1%
1.000 gram/kw
Rp 5.000,‐
Jumlah NPK
4.600 gram/kw
Rp 23.583/kw (Rp 235/kg).
Kompos Jerami padi per kw.
Nitrogen 0.4 %
400 gram/kw
Rp 1.000,‐
Phosphat 0.2%
200 gram/kw
Rp 1.667,‐
Kalium 0.2 %
200 gram/kw
Rp 1.000,‐
Jumlah NPK
1.000 gram/kw
Rp 3.667/kw (Rp 36.7/kg).
Bahan organik limbah pertanian dan peternakan tersebut akan meningkat daya guna dan
nilai ekonomisnya dengan menyempurnakan proses pengkomposan dan penambahan hara lain agar berimbang.
CMT Westelaken (US Patent 3.547.612 ‐ 15 Desember 1970) telah mempatentan
proses produksi pupuk granular dengan bahan kotoran ayam yang dilembabkan dan digiling halus kemudian digranulasi dan dikeringkan dengan pengering putar (rotary drier).
Bahan organik yang dihaluskan sangat sesuai untuk digranulasi , persiapan dilakukan sbb,
kotoran yang tertampung diatas alas umumnya jerami atau sekam , alas tersebut menyerap kotoran ayam baik padat maupun cair, campuran kotoran dengan alas tersebut secara berkala
Hal: 9
dikumpulkan selanjutnya dikeringkan, setelah kering dilakukan proses penggilingan dengan hammer mill.
Pupuk buatan yang perlu ditambahkan ,diberikan sesuai dengan komposisi akhir yang
diharapkan , dengan penambahan kurang lebih 1% Urea, 1% Phospate dan ½ % K2O akan dihasilkan pupuk majemuk (NPK) dengan kandungan Nitrogen kurang lebih 7%, P2O5 (Phosphat) kurang lebih 3% dan K2O kurang lebih 3%, atau sebagai BO ‐ 733.
( Noyes Data Corporation ‐ Granulated Fertilizers ‐ Robert A Hendrie)
Garis besar proses pembuatan BO – 733 adalah sbb: Berdasar referensi diatas telah dilakukan pembuatan Bahan Organik atau Soil Conditioner berbahan dasar kotoran ayam dengan beberapa modifikasi proses dan berbagai penggunaan. Diproduksi dengan istilah Bahan Organik (BO‐733) sebagai Soil fertizer and Conditioner
‐ Pengumpulan kororan ayam dan diklasifikasikan menurut jenis dan pakan yang
diberikan, jenis 1 adalah kotoran ayam tercampur alas (litter) biasanya dari kotoran ayam potong sedangkan jenis ke 2 adalah kotoran ayam tanpa tercampur alas (litter) biasanya dari kotoran ayam petelor atau ayam potong dengan kandang panggung.
‐ Penurunan C/N ratio dengan proses decomposer yang dipercepat dengan penambahan
bakteri penghancur, proses ini berlangsung selama 21 s/d 28 hari, bakteri penghancur disiapkan dan dibiakkan dari beberapa galur bakteri salah satu diantaranya adalah Rizobium Bakteria.
‐ Setelah proses decomposer dianggap selesai dilakukan proses pencampuran dengan
penambahan unsur hara lainnya terutama Mayor Elemen sesuai dengan komposisi akhir yang dikehendaki dan juga ditambahkan mineral atau micro elemen sebagai penyeimbang. Unsur micro yang diberikan dipilih berbentuk Chelated Element yang sangat mudah dan sudah siap diserap oleh tumbuhan.
‐ Proses selanjutnya adalah penyeragaman bentuk dengan penggilingan hammer mill
sehingga didapatkan Bahan Organik dengan texture yang seragam selanjutnya dikemas dengan woven bag dan siap untuk diaplikasikan/ dijual
Hal: 10
Nilai tambah dari penggunaan Pupuk Organik.
Bahwa seperti diketahui bersama hasil produk pertanian dengan menggunakan pupuk
organik mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan pertanian anorganik (pupuk buatan pabrik), apalagi dipadukan dengan penggunaan pestisida organik dimana produknya dikenal sebagai “Beras organik non pestisida” , mempunyai harga jual hampir dua kali dari produk pertanian anorganik. Meskipun segmen pasarnya masih tertentu , misalnya jaringan perhotelan, supermarket dengan pelanggan orang asing , restoran restoran dll.