OBAT BATUK
Obat batuk terdapat banyak jenisnya yaitu antitusif sebagai obat menekan refleks batuk, ekspektoran untuk merangsang dahak dikeluarkan dari saluran pernafasan, dan mukolitik untuk mengencerkan dahak.
Antitusif Antitusif yaitu obat-obat yang menghentikan ransang batuk, menurunkan frekuensi dan intensitas batuk dengan menekan refleks batuk akibat penghambatan pusat batuk dalam batang otak dan/atau melalui blokade reseptor sensorik (reseptor batuk) dalam saluran bronkus.
• Mekanisme aksi dari Antitusif yaitu menekan batuk dengan mengubah ambang respon pusat batuk di medula atau perifer dengan menghambat peregangan paru, sehingga menurunkan impuls ke pusat batuk.
Penggolongan Antitusif Antitusif (L. tussis = batuk) atau obat-obat batuk dapat dibagi berdasarkan titik kerjanya dalam dua golongan besar, yakni :
Ekspektoran - ialah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran napas (ekspektorasi). - Mekanisme kerjanya berdasarkan stimulasi mukosa lambung dan selanjutnya secara refleks merangsang sekresi kelenjar saluran napas lewat N. vagus sehingga menurunkan viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak.
- Obat yang termasuk golongan ini ialah gliseril guaiakolat. - Efek samping yang mungkin timbul dengan dosis besar, berupa ngantuk, mual dan muntah. - Gliseril guaikolat tersedia dalam bentuk sirup 100 mg/5 ml. Dosis dewasa yang dianjurkan 2-4 kali 200-400 mg sehari.
Mukolitik ialah obat yang dapat mengencerkan sekret saluran napas dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum. Contoh mukolitika ialah bromheksin, ambroksol dan asetilsistein.
• Bromheksin, yaitu derivat sintetik dari vasicine, zat aktif dari Adhatoda vasica. Obat ini digunakan secara local di bronkus untuk memudahkan pengeluaran dahak. • Ambroksol, suatu metabolit bromheksin sama cara kerja dan penggunaannya. • Asetilsistein, diberikan secara semprotan (nebulization) atau obat tetes hidung. Asetilsistein, menurunkan viskositas sekret paru pada pasien radang paru. Aktivitas mukolitika zat ini langsung terhadap mukoprotein dengan melepaskan ikatan disulfidanya, sehingga menurunkan viskositas sputum.