Obat Risperidone.docx

  • Uploaded by: gustri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Obat Risperidone.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 905
  • Pages: 6
OBAT RISPERIDONE

Risperidone termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole. Antipsikotik merupakan salah satu obat golongan psikotropik. Obat psikotropik adalah obat

yang

mempengaruhi

fungsi

psikis, kelakuan atau pengalaman (WHO, 2006). Obat antipsikotik dapat juga disebut sebagai Neuroleptics,

major

tranquillizers,

ataractics, antipsychotics, antipsychotic drugs,

neuroleptika. Antipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola fikir yang

terjadi

antipsikotik

pada sebelum

Skizofrenia.

Pasien

mendapatkan

obat

mungkin atau

dapat mencoba

kombinasi

beberapa

jenis

obat antipsikotik yang benar-

benar cocok bagi pasien. Antipsikotik pertama diperkenalkan 50 tahun yang lalu dan merupakan terapi obat-obatan pertama yang efekitif untuk mengobati Skizofrenia. Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klinis) yang sama pada dosis ekuivalen, perbedaan utama pada efek sekunder (efek samping: sedasi, otonomik, ekstrapiramidal). Pemilihan jenis anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan

efek

samping

obat.

Pergantian

disesuaikan

dengan

dosis

ekuivalen.

Apabila obat antipsikosis tertentu tidak memberikan respons klinis dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang tepat, dapat diganti dengan obat anti psikosis lain (sebaiknya dan golongan yang tidak sama) dengan dosis ekuivalennya.

Pembagian Obat Psikotik Berdasarkan afinitas terhadap reseptor dopamin tipe 2 (D2) dan efek samping yang ditimbulkannya, obat ini dibagi ke dalam dua kelompok yakni antipsikotik generasi pertama (tipikal) dan antipsikotik generasi kedua ( atipikal). Antipsikotik Generasi Pertama (Tipikal) a. High Potency 

Haloperidol



Flupenazin



Pimozid

b. Low Potency 

Klorpromazin (CBZ/ Largactil)



Proclorperazin



Tioridazin

Antipsikotik Generasi Kedua (Atipikal)  Aripiprazol  Clozapine  Olanzapin  Paliperidon  Risperidon  Ziprasidon  Quatiapine

Farmakokinetik Risperidone diabsorpsi cepat setelah pemberian oral. Absorpsi risperidone tidak dipengaruhi oleh makanan dan mencapai kadar puncak kira-kira satu jam setelah pemberian dan memiliki

waktu

paruh

plasma

kira-kira

24

jam.

Hidroksilasi

merupakan

jalur

metabolisme terpenting yang mengubah risperidone menjadi 9-hidroxyl-risperidone yang aktif. Studi risperidone dosis tunggal menunjukkan konsentrasi zat aktif dalam plasma yang lebih tinggi dan eliminasi yang lebih lambat

pada lanjut usia dan pada pasien dengan

gangguan ginjal. Konsentrasi plasma tetap normal pada pasien dengan gangguan fungsi hati.

Farmakodinamik Risperidone merupakan antagonis monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik 5-HT2 dan dopaminergik D2. Risperidone berikatan dengan reseptor 1-adrenergik. Risperione tidak memiliki afinitas terhadap reseptor kolinergik. Meskipun risperidone

merupakan

antagonis D2

kuat, dimana dapat

memperbaiki gejala positif

skizofrenia, hal tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motoric dan induksi katalepsi dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamine sentral

yang

seimbang dapat mengurangi kecenderungan timbulnya efek samping ekstrapiramidal, dia memperluas aktivitas terapeutik terhadap gejala negatif dan afektif dari skizofrenia.

Efek pada organ dan sistem spesifik Risperidone tidak mempunyai efek merugikan dari segi neurologis dan efek merugikan lainnya lebih sedikit dibandingkan obat lain dalam kelas ini.

Indikasi terapeutik Indikasi terapeutik risperidone hampir sama dengan clozapine yaitu untuk terapi skizofrenia yang resisten terhadap terapi dengan antipsikotik konvensional.

Efek samping Efek samping seperti sedasi, otonomik dan ekstrapiramidal pada risperidone lebih ringan dibanding dengan obat antipsikotik konvensional lainnya.

Dosis 

Hari ke-1 : 2 mg/hari, 1-2 x sehari



Hari ke-2 : 4 mg/hari, 1-2 x sehari (titrasi lebih rendah dilakukan pada beberapa pasien)



Hari ke-3 : 6 mg/hari, 1-2 x sehari

Dosis umum 4-8 mg per hari. Dosis di atas 10 mg/hari tidak lebih efektif dari dosis yang lebih rendah dan bahkan mungkin dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal. Dosis di atas 10 mg/hari dapat digunakan hanya pada pasien tertentu dimana manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding dengan risikonya. Dosis di atas 16 mg/hari belum dievaluasi keamanannya sehingga tidak boleh digunakan.

Interaksi Obat 

Hati-hati pada penggunaan kombinasi dengan obat-obat yang bekerja pada SSP dan alkohol.



Risperidone mempunyai efek antagonis dengan levodopa atau agonis dopamine lainnya.



Karbamazepin dapat menurunkan kadar plasma risperidone.



Clozapine dapat menurunkan bersihan risperidone.



Fluoksetin (risperidone risperidone.

dapat dan

meningkatkan

konsentrasi

9-hydroxy-risperidone)

plasma

dengan

dari

fraksi

meningkatkan

antipsikotik konsentrasi

OBAT MERLOPAM

Merlopam termasuk antiansietas turunan benzodiazepines. Obat ini mempengaruhi zat kimia di otak yang bisa saja menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan zat kimia dalam otak dapat menyebabkan gangguan kecemasan dan kegelisahan.

Kandungan Lorazepam.

Indikasi Pengobatan jangka pendek gejala ansietas atau ansietas yang berhubungan dengan gejala depresi.

Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap benzodiazepin, glaukoma sudut sempit, insufisiensi pernapasan berat, miastenia gravis, sindrom apnea tidur.

Efek Samping Sedasi diikuti pusing, lemah, lesu, disorientasi, depresi, mual sakit, kepala, gangguan tidur, agitasi, gejala penurunan tekanan darah, amnesia, dan gangguan ingatan sementara.

Dosis 

Dosis lazim : 2 - 6 mg per hari dalam dosis terbagi.



Dosis harian : bervariasi 1 - 10 mg.



Ansietas Awal : 2 - 3 mg per hari terbagi dalam 2 - 3 dosis.



Insomnia yang berhubungan dengan ansietas atau stress sementara : 2 - 4 mg dosis tunggal sebelim tidur.



Usia lanjut dan pasien kondisi lemah Awal: 1 - 2 mg per hari dalam dosis terbagi.



Insomnia karena ansietas atau stres ringan:1 - 2 mg dosis tunggal, menjelang tidur.



Premedikasi: 2 - 4 mg sebelum tidur atau 1 - 2 jam sebelum operasi.

Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil D: Positif ada kejadian yang berbahaya pada janin manusia, tetapi keuntungan dari penggunaan oleh wanita hamil mungkin dapat diterima walaupun berisiko. (Misalnya jika obat digunakan untuk situasi menyelamatkan nyawa atau penyakit yang serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Kemasan Tablet 2 mg x 100's

Perhatian 

Jangan mengendarai atau mengoperasikan mesin.



Hamil, laktasi, anak usia 12 tahun atau lebih.



Insufisiensi pulmoner kronik, gangguan fungsi hati dan ginjal.



Interaksi Obat : Depresan susunan saraf pusat ( barbiturat atau alkohol )

 Penyajian Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

Related Documents

Obat
October 2019 61
Obat Jiwa.docx
November 2019 29
Obat Risperidone.docx
October 2019 24
Obat Nstemi.docx
June 2020 15

More Documents from "Mukhamad Nur Kholies"