PENGARUH KOMUNIKASI PEMBANGUNAN ANTARA KONSULTAN DAN PEMERINTAH DAERAH JAWA BARAT DALAM PERKEMBANGAN PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG (KCJB) Disusun Oleh:
KELOMPOK 8 Muhammad Choliq (10216076) Saleh Parningotan Siahaan (12115013) Faris Pamungkas (12116006) Teja Nugraha Mahaputra Perdana (12215063) Muhammad Adrian Firdaus (12315045) Bilal Safrudin (12116044) A A Nugrah Ananta Putra (13116063) Muhammad Arief Faishal (15517021) Nabila Nindya Alifia Putri (17417057) Dito Dwi Faturahman (17517053)
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 1 I.1.
Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
I.2.
Identifikasi Masalah (Ananta) .............................................................................. 2
I.3.
Rumusan Masalah (Ananta) ................................................................................. 2
I.4.
Tujuan Penelitian .................................................................................................. 2
I.5.
Manfaat Penelitian ................................................................................................ 3
BAB II ....................................................................................................................................... 3 DASAR TEORI ........................................................................................................................ 3 II.1. Teori Birokrasi ...................................................................................................... 3 II.2. Teori Analisis Transaksional ................................................................................ 4 II.3. Teori Informatif .................................................................................................... 4 II.4. Teori Komunikasi Lasswell .................................................................................. 4 II.5. Teori Uses and Gratifications (Penggunaan dan Kepuasan) .............................. 5 II.6. Teori Komunikasi Pembangunan......................................................................... 5 II.7. Teori Perkembangan/Teori Linier ....................................................................... 5 BAB III...................................................................................................................................... 5 METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 5 III.1. Metode Penelitian.................................................................................................. 6 III.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 6
i
BAB I LATAR BELAKANG I.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi antara satu individu dengan individu lainnya atau individu dengan lingkungannya. Selain itu, komunikasi diartikan sebagai saling bertukar pikiran atau pendapat. Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi manusia. Karena tanpa komunikasi, interaksi antarmanusia baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Sebagian besar kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berlangsung dalam situasi atau tingkatan komunikasi antarpribadi. Sehingga komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan proses dalam menyalurkan informasi kepada orang lain atau lingkungan, sehingga diharapkan komunikan dapat mengerti apa yang diinginkan oleh komunikator bahkan mau melakukan sesuatu yang diharapkan oleh komunikator. Saat ini, terdapat beberapa masalah dalam komunikasi terutama kesalahan dalam pemahaman informasi antara komunikator dan komunikan saat berkomunikasi. Kesalahan ini dapat terjadi di berbagai sektor kehidupan, salah satunya dalam sektor pembangunan infrastruktur. Sebagai contoh, kesalahan dalam berkomunikasi dapat menjadi fatal apabila terjadi kesalahan dalam pemahaman informasi antara pemerintah dan konsultan dalam pembangunan suatu proyek. Pembangunan di Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, salah satunya yaitu pembangunan infrastruktur transportasi umum yang memiliki efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Tujuan dari pembangunan itu sendiri adalah untuk menyejahterakan dan mempermudah masyarakat dalam melakukan mobilisasi antara satu tempat dengan tempat lainnya dan dengan menggunakan moda transportasi umum. Salah satu contoh proyek seperti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sedang dikerjakan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan China akan menjadi fasilitas umum yang apik untuk masyarakat. Tentunya dalam pelaksanaan proyek tersebut terjadi komunikasi yang kompleks antara pihak pemerintah, konsultan, dan kontraktor proyek. Sehingga tidak boleh terjadi miskomunikasi dari tahap perencanaan sampai tahap akhir proyek agar dalam pelaksanaan proyek tersebut tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau hal-hal yang di luar rencana. Oleh karena itu, makalah ini akan 1
membahas tentang sistem komunikasi yang diterapkan pada proyek pembangunan transportasi umum tersebut. Analisis komunikasi akan dilakukan guna meningkatkan pemahaman agar komunikasi dapat berjalan secara efektif dan efisien di antara semua pihak penyelenggara. I.2. Identifikasi Masalah (Ananta) Dari latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian selanjutnya : 1. Media komunikasi yang tidak efektif oleh konsultan dan pemda Jawa Barat 2. Informasi yang tidak terdistribusi dengan baik oleh konsultan ke pemda Jawa Barat 3. Kurangnya kepercayaan pemda Jawa Barat dengan kontraktor proyek 4. Prosedur pengawasan konsultan yang tidak sesuai pada kontraktor 5. Banyaknya kesalahan informasi mengakibatkan konflik yang terjadi pada konsultan dan kontraktor 6. Tidak tepat waktunya proyek diakibatkan karena terbatasnya proses komunikasi I.3. Rumusan Masalah (Ananta) 1. Apa peran komunikasi pembangunan antara konsultan dan pemerintah daerah Jawa Barat dalam proyek KCJB? 2. Mengapa komunikasi pembangunan antara konsultan dan pemerintah daerah Jawa Barat dapat berpengaruh terhadap perkembangan proyek KCJB? 3. Bagaimana pengaruh komunikasi pembangunan antara konsultan dan pemerintah daerah Jawa Barat terhadap perkembangan proyek KCJB? I.4. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui media komunikasi yang digunakan oleh konsultan, kontraktor, dan pemda Jawa Barat pada proyek kereta cepat 2. Mengetahui peran komunikasi dalam pembangunan proyek kereta cepat 3. Mengetahui kesalahan distribusi informasi terjadi pada proyek kereta cepat 4. Mengetahui solusi komunikasi dari konsultan, kontraktor, dan pemda Jawa Barat menghasilkan pembangunan yang optimal
2
I.5. Manfaat Penelitian 1. Menjadikan media komunikasi sebagai sarana yang digunakan oleh konsultan dan kontraktor serta pemda Jawa Barat proyek kereta cepat 2. Menjadikan peran komunikasi dalam pembangunan proyek kereta cepat 3. Mengetahui faktor kesalahan distribusi informasi proyek kereta cepat 4. Mengetahui manfaat media komunikasi yang digunakan oleh konsultan, kontraktor dan pemda Jawa Barat dalam pembangunan yang optimal
BAB II DASAR TEORI II.1. Teori Birokrasi Teori birokrasi digunakan untuk komunikasi organisasi. Max Weber (1948), mengungkapkan bahwa model birokrasi sering kali dipakai untuk mencapai komunikasi organisasi yang efektif. Menurut Weber, ada delapan karakteristik struktural terkait birokrasi organisasi, yaitu: - Terdapat aturan dan prosedur sesuai standar. 3
- Mampu meminimalisir pekerjaan yang sulit. - Hirearki organisasi yang terstruktur. - Kemampuan anggota yang mumpuni. - Memiliki kemampuan Multi – tasking. - Profesionalitas yang tinggi. - Uraian tugas yang terstruktur dan teratur. - Rasionalitas untuk mencapai keberhasilan II.2. Teori Analisis Transaksional Analisis transaksional merupakan pendekatan Psychotherapy yang menekankan hubungan interaksional. Transaksional sendiri dimaksudkan sebagai hubungan komunikasi antar individu. Teori ini digunakan untuk mengetahui bentuk dan isi pesan yang tersampaikan dalam suatu komunikasi. Analisis ini bertujuan mengetahui tingkat keefektifan komunikasi yang terjalin antara individu. Eric Berne (1960), adalah pengembang teori analisi ini yang dinilai cocok untuk digunakan dalam konseling kelompok.
II.3. Teori Informatif Teori ini dikembangkan oleh Sannon dan Weaver (1949). Teori informasi merupakan salah satu teori klasik, dimana teori ini menitikberatkan pada komunikasi sebagai suatu transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan media dalam berkomunikasi. Dalam hal ini, jika sinyal media yang digunakan baik, maka komunikasi akan berjalan efektif, begitu pula sebaliknya. Apabila sinyal media tidak baik, maka komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar.
II.4. Teori Komunikasi Lasswell Harold Lasswell, Teoritikus ternama yang banyak menyumbangkan ide dan fikirannya terkait cabang ilmu sosial dan komunikasi. Di tahun 1948, Ia mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan hingga kini masih diterapkan sebagai model komunikasi dasar. Model tersebut yakni : Siapa (Who) – Berbicara apa (Says What) – Dengan media apa (In Which Channel) – Kepada Siapa (To Whom) – Dan dengan Efek apa (With What Effect)
4
II.5. Teori Uses and Gratifications (Penggunaan dan Kepuasan) Teori ini dikembangkan oleh Blummer dan Kutz (1974). Mereka berpendapat bahwa pengguna media memiliki peran aktif dalam memilih media yang digunakannya. Sehingga, pengguna media dapat dikatakan sebagai pihak utama dalam suatu proses komunikasi. Dalam hal ini, pengguna mempunyai pilihan untuk menentukan media yang sesuai dengan kebutuhanya. II.6. Teori Komunikasi Pembangunan Komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas, dengan tujuan agar masyarakat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasangagasan
yang
disampaikan.
Sedangkan
dalam
arti
yang
luas,
komunikasi
pembangunann meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan (Nasution, 1996:92). II.7. Teori Perkembangan/Teori Linier Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju masyarakat kompleks modern.
BAB III METODE PENELITIAN
5
III.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh kelompok kami adalah metode penelitian secara kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber. III.2. Teknik Pengumpulan Data Data yang ada pada makah kami diperoleh dengan cara melakukan wawancara. Terdapat dua wawancara yang dilakukan yaitu : 1. Narasumber 1 : Pemerintah daerah kota Bandung 2. Narasumber 2 : Dosen ITB yang dipercaya sebagai ahli (konsultan)
6