Nervus Hipoglosus (n.pptx

  • Uploaded by: Hily Gabriela Bororing
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nervus Hipoglosus (n.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,134
  • Pages: 21
Nervus hipoglosus (N. XII) Hilary Gabriela Sarlin Popi Y. Tanambel

PENDAHULUAN O Saraf otak terdiri atas 12 pasang : O saraf otak pertama dan kedua  otak

tanpa melalui batang otak O Saraf otak ketiga  di mesensefalon, O saraf otak keempat, lima, enam dan tujuh berinduk di pons, O saraf otak kedelapan sampai keduabelas  medulla oblongata. (1)

O Nervus hipoglosus berinti di nukleus hipoglosus yang

terletak di samping bagian dorsal fasikulus longitudinalis medialis pada tingkat kaudal medulla oblongata melintasi substansia retikularis di samping fasikulus longitudinalis medialis, lemniskus medialis dan bagian medial piramis lalu muncul pada permukaan ventral dan melalui kanalis hipoglosus. O turun melalui tulang hyoid ke medial lidah arteria karotis interna dan eksterna. O Otot-otot lidah yang menggerakkan lidah :muskulus stiloglosus, hipoglosus, genioglosus, longitudinalis inferior dan longitudinalis superior dipersarafi nervus hipoglosus.

O Pada kelumpuhan unilateral, lidah akan

menyimpang ke sisi yang lumpuh saat dikeluarkan. O lidah berperan dalam menelan dan artikulasi, maka gejala-gejala kelumpuhan paralisis nervus hipoglosus berupa sukar menelan dan bicara pelo.

Definisi O Nervus hipoglosus (N. XII) adalah saraf

motorik ekstrinsik dan intrinsik lidah. Parese nervus hipoglosus adalah gangguan fungsi motorik akibat adanya lesi jaringan saraf pada nervus hipoglosus.(2)

ANATOMI

O Nukleus nervus hipoglosus terletak di sepertiga bagian

bawah medula, berdekatan dengan garis tengah dan tepat di bawah dasar ventrikel keempat O Nukleus ini terdiri dari beberapa kelompok sel yang mempersarafi masing-masing otot lidah. Sel-sel ini analog dengan sel-sel motorik kornu anterior medula spinalis. O Gerakan volunter lidah dipersarafi  traktus kortikonuklearis, yang berjalan  kapsula interna bersama dengan traktus kortikospinalis  nukleus nervus hipoglosus

O Nukleus nervus hipoglosus  input

aferennya dari hemisfer serebri kontralateral. O Nukleus dapat input lainnya  formasio retikularis, nukleus traktus solitarius (rasa), mesensefalon (traktus tektospinalis), dan nuklei trigeminales refleks yang berhubungan dengan menelan, mengunyah, mengisap dan menjilat.

Perjalanan dan Distribusi Nervus Hipoglosus O Nervus hipoglosus  Aksonnya berjalan turun di

medula  keluar dari batang otak serabutserabut radiks di sulkus anterolateralis antara oliva inferior dan piramis. O Nervus hipoglosus keluar kanalis hipoglosus dan berjalan di regio servikal bawah di antara vena jugularis dan arteri karotis bersama dengan serabut-serabut dari tiga segmen servikal pertama (ansa hipoglosi). Serabutserabut ini yang tidak membentuk hubungan dengan nervus hipoglosus.

Etiologi O Infiltrasi karsinoma anaplastik dari O

O O O

O

nasofaring. Stroke Meningitis basalis tuberkulosa atau luetika. Fraktur basis kranii (atau traksi pada nervus hipoglosus pada trauma kapitis). Siringobulbi. Infeksi retrofaringeal

Patologi Nervus XII O kelumpuhan unilateral nervus hipoglosus,

lidah terdeviasi kearah paresis O M. Geniolglosus berperan pada protusi lidah. Jika m.genioglosus pada suatu sisi lemahnya, daya otot antagonisnya menjadi dominan dan mendorong lidah ke sisi lesi. O Pada hemiplegia, kemampuan bicara pasien , menjadi disartria pada awalnya, tetapi gerakan menelan belum terganggu.3

O Lesi nuklear  bermanifestasi sebagai paralisis

flaksid bilateral pada lidah dengan atrofi dan fasikulasi karena nuklei pada kedua sisi berdekatan satu dengan yang lain sehingga biasanya terkena bersamaan. O Pada kasus lanjut, lidah terjatuh didasar mulut dan terjadi fasikulasi yang hebat. Kemampuan bicara dan menelan sangat terganggu. Penyebabnya antara lain adalah kelumpuhan bulbar progresif, sclerosis lateral, amiotrofik, siringobulbi, polimielitis, dan proses vascular

O Lesi perifer nerus hipoglosus, memiliki

gejala yang sama dengan lesi nuclear, tetapi paralisis hanya unilateral. Penyababnya antar lain, tumor, infeksi/inflamasi, dan penyakit vascular.

Gejala klinik O Lesi pada satu nervus hipoglosus akan akan

memperlihatkan di sisi pipi lateral: O Separuh lidah yang menjadi atrofis, dengan mukosa yang menjadi longgar dan berkeriput. O Bila lidah itu dijulurkan keluar akan tampak bahwa ujung lidah itu memperlihatkan deviasi ke sisi yang sakit. Deviasi ujung lidah ke sisi yang sakit timbul karena kontraksi M. genioglussus di sisi kontralateral

O Di dalam mulut akan tampak bahwa ujung lidah itu mencong O

O

O O

ke sisi yang sehat. Motilitas lidah akan terganggu sehingga di sisi yang sakit misalnya akan tampak ada sisa-sisa makanan di antara pipi dan gigi-geligi. gejala-gejala kelumpuhan paralysis nervus hipoglosus berupa sukar menelan dan bicara pelo. (1,4,5,6) Penderita hemiparesis kiri atau kanan, kebanyakan menjadi pelo pada tahap dini setelah mengidap “stroke”. Nervus hipoglosus mungkin mengalami lesi sendiri-sendiri terlepas daripada yang lainnya, tetapi dapat pula mengalami gangguan bersama, misalnya parese nervus hipoglosus, parese nervus asesorius, parese nervus vagus, dan parese nervus glosofaringeus.

Diagnosa O Anamnesis : mengenai ada tidaknya riwayat

trauma kapitis atau fraktur basis kranii dan riwayat penyakit ataupun tumor yang secara lansung ataupun tidak langsung akan menyebabkan parese nervus hipoglosus.

Pemeriksaan fisik - Inspeksi lidah - Pemeriksaan deviasi dan kekuatan lidah - Pemeriksaan gerak involuntary lidah - Pemeriksaan adanya disartria -

Penilaian pemeriksaan O Jika lidah berdeviasi ke kiri , maka terdapat kelemahan muskulus genioglosus kiri, dan sebaliknya . O Kemampuan ini bisa bersifat UMN atau bersifat LMN . O Saat meminta pasien mengulang suatu kata atau kalimat, perhatikan irama, kejelasan, dan kelancaran . perhatikan bunyi apa yang sulit dilafalkan.

Kesimpulan O Nervus hipoglosus (N.XII) mengandung

serabut somato-motorik yang menginervasi otot ekstrinsik dan otot intrinsik lidah. Fungsi otot ekstrinsik lidah ialah menggerakkan lidah, dan otot intrinsik mengubah-ubah bentuk lidah.

O Hipoglosus Saraf motorik yang mepersarafi lidah.

Gangguan pada nervus XII dapat ditegakkan melalui anamnesis, gejala klinis serta pemeriksaan fisik dengan cara meminta pasien membuka mulut lebarlebar dan lidah dikeluarkan lalu dengan cepat lidah digerakkan ke kiri - kanan, keluar – kedalam, amati adanya deviasi. O Minta pasien untuk mendorong lidahnya kearah pipi dan apakah ada tekanan dari luar. O Pemeriksaan lainnya seperti mendengar suara pasien jika terdengar bindeng untuk mengatahui apakah pasien mengalami disartria.

O Pada kelumpuhan unilateral, lidah akan

menyimpang ke sisi yang lumpuh apabila lidah dikeluarkan. Karena lidah berperanan dalam menelan dan artikulasi, maka gejalagejala kelumpuhan paralisis nervus hipoglosus berupa sukar menelan dan bicara pelo.

DAFTAR PUSTAKA O O

O O O O O O O O

Mardjono M, Sidharta P. Sarafotak dan Patologinya. Dalam: Neurologi Klinis Dasar. Penerbit PT. Dian Rakyat. Jakarta. 2009: 114 – 82. Judana A, Santoso D, Kusumoputro S. Saraf – saraf Otak. Dalam: Pedoman Praktis Pemeriksaan Neurologi. Penerbit Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2014: 10 – 21. Baehr M, Frotscher M, Diagnosis topik neurologis DUUS.edisi ke 5. Penerbit buku kedokteran EGC Patestas A & Gartner P. A Textbook Of Neuroanatomy. Blackwell Publishing: Australia. 2006 Baehr M. Diagnosis Topik Neurologi Duss: Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala Edisi 4; alih bahasa, Alifa Dimanti. EGC: Jakarta. 2010 Houser & Ropper. Hausen, L.H (edt). Harrison’s Neurology in clinical medicine. The McGraw-Hill Companies : USA. 2006.. Brust, John C.M. Current Diagnosis & Treatment Neurology, Second Edisi. Columbia University College of Physicians & Surgeons, New York. 2012 Dorland: Kamus Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Edisi 26, cetakan II, Jakarta. 2011 NG I Gusti. Gd Ngoerah. Nervi Kranialis. Dalam: Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. Penerbit Universitas Airlangga. Surabaya. 1990: 103 –30. Mawuntu AHP, Kembuan MAHN. Pemeriksaan lidah saat tidak bergerak dan bergerak. Dalam : Pemeriksaan neurologi dasar : suatu pendekatan terstruktur. Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi . Manado. 2017: 115-17

Related Documents


More Documents from "Chrisna Wahyu Ramadhan"