Tumor Phyllodes Hilary Gabriela Sarlin 17014101260
BAB 1 PENDAHULUAN John Muller, pada tahun 1983
Tumor filoides atau cystosarcoma phylloides adalah jenis langka dari neoplasia mammae hanya merupakan 1% dari keganasan mammae, dan hanya 2-3% dari tumor mammae yang berasal dari jaringan fibroepitel
cystosarcoma phyllodes.
Bahasa Yunani sarcoma,
tumor berdaging,
phyllo daun ruang seperti kista bila dilihat secara histologis.
Pendahuluan • Tumor Phyllodes lebih banyak wanita dan jarang pada pria. • Usia mayoritas antara 35 dan 55 tahun • Laporan yang ada mengindikasikan bahwa sekitar 80-95% tumor phyllodes adalah jinak dan sekitar 10-15% adalah ganas
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA • Anatomi payudara • Payudara jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong, lemak, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. • Jaringan kelenjarnya terdiri dari 12-250 lobulus, masing-masing bermuara ke dalam duktus ekskretorius
Anatomi payudara normal
• Vaskularisasi payudara : - cabang arteri perforantes anterior dari arteri mamaria interna - arteri thoracalis lateralis yang bercabang dari arteri axilaris, dan beberapa arteri intercostalis. • Payudara sisi superior diinervasi oleh : - nervus supraclavicula yang berasal dari cabang ke-3 dan ke-4 plexus cervicalis. • Payudara sisi medial diinervasi oleh : - cabang cutaneus anterior dari nervus intercostalis 2-7. • Papila mammae terutama diinervasi oleh : - cabang cutaneus lateral dari nervus intercostalis 4 • cabang cutaneus lateralis cabang nervus intercostalis lain menginervasi : - areola dan mammae sisi lateral
Tumor phyllodes • Definisi • Tumor Phyllodes merupakan sebuah tipe neoplasma jaringan ikat yang timbul dari stroma intralobular mammae. Ditandai dengan pembesaran yang cepat massa mobile, dengan konsistensi keras serta asimetris
• Epidemiologi Tumor phyllodes merupakan jenis tumor payudara yang jarang, insidensnya 0,3-0,5% dari total tumor payudara. Penelitian pada 8.567 pasien tumor payudara pada tahun 1969 sampai 1993 hanya menemukan 31 kasus tumor Phyllodes (0,37%). Secara keseluruhan 2,1 kasus per satu juta wanita, sangat jarang pada laki-laki
Etiologi sebagian besar fibroadenoma memiliki elemen poliklonal dan harus dianggap sebagai hiperplasic daripada lesi neoplastik. dalam proporsi fibroadenoma, mutasi somatik dapat menghasilkan proliferasi monoklonal, dengan kecenderungan kekambuhan lokal dan perkembangan ke tumor phyllodes yang juga didukung oleh analisis klonal. induksi stroma dari phyllodes tumor dapat terjadi sebagai akibat dari faktor pertumbuhan yang dihasilkan oleh epitel payudara. Trauma, laktasi, kehamilan, dan peningkatan aktivitas estrogen kadang-kadang telah terlibat sebagai faktor yang merangsang pertumbuhan tumor.
Pathogenesis • Pathogenesis Tidak seperti payudara karsinoma, tumor phyllodes mulai di luar saluran dan lobulus, di jaringan ikat payudara, yang disebut stroma yang mencakup jaringan lemak dan ligamen yang mengelilingi saluran, lobulus, dan pembuluh darah dan getah bening di payudara.
Klasifikasi • Pada tahun 1981, WHO mengadopsi penamaan tumor phyllodes dan membaginya menjadi : - tipe benign - borderline, - malignant berdasarkan karakteristik stroma.
Gambaran klinis • Tumor Phyllodes memiliki tekstur halus, berbatas tegas dan biasanya bergerak secara bebas. • Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan. Hal ini disebabkan mereka khususnya tidak invasif; besarnya tumor dapat menempati sebagian besar mammae, atau seluruhnya, dan menimbulkan tekanan ulserasi di kulit
• Ciri-ciri tumor Phyllodes maligna adalah sebagai berikut: – Tumor maligna berulang terlihat lebih agresif – Paru merupakan tempat metastase yang paling sering, – Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari sesegera, beberapa bulan sampai paling lambat 12 tahun – Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal. – Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi
Diagnosa • Anamnesa • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan penunjang : Laboratorium Radiologi mammografi/USG Mammae , MRI, Biopsi (FNAB), Histopatologi
Pentalaksanaan • Penatalaksanaan tumor phyllodes masih diperdebatkan dan tidak sama pada semua kasus • Terapi utama : pembedahan simple mastektomi
o Komplikasi : • Infeksi • Pembentukan seroma • Rekurensi lokal dan/atau jauh. o Prognosis : • Prognosis dipengaruhi oleh staging tumor, nodus, metastasis ,semakin dini semakin baik prognosisnya
BAB III LAPORAN KASUS • • • • • • • • • • •
IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin Umur Tanggal lahir Agama Alamat Suku/Bangsa Pekerjaan MRS RM
: TM : Perempuan : 51 tahun : 11 Maret 1967 : Kristen Protestan : teling : Indonesia : Ibu Rumah Tangga : 15 Agustus 2018 : 54.05.34
ANAMNESIS • Keluhan Utama: benjolan di payudara • Riwayat Penyakit Sekarang: • Sejak 3 tahun sebelum MRS, penderita merasakan adanya benjolan pada payudara sebelah kanan, awalnya berukuran kecil berukuran seperti buah cherry di regio kanan atas payudara,kemudian semakin lama benjolan tersebut semakin membesar hingga pasien merasa payudaranya membengkak.keluhan tidak disertai nyeri, tidak ada keluar cairan dari puting susu, namun benjolan tersebut semakin banyak dan tumbuh berbenjol-benjol diseluruh payudara sebelah kanan.tidak ada riwayat trauma pada paudara sebelumnya, keluhan tidak disertai keluhan lain seperti batuk,demam, sesak nafas atau nyeri dada.
ANAMNESIS : Riwayat Obstetrik dan Ginekologi Riwayat penggunaan KB Gaya Hidup Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan Riwayat Paparan Radiasi Riwayat Penyakit Keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : Compos Mentis Tanda vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Respirasi : 20x/menit Nadi : 86x/menit, regular Suhu : 36,7 C Status Gizi Tinggi Badan : 160 cm Berat Badan : 55 kg BMI : 21.4
o kepala: konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), pupil bulat isokor, diameter 3 mm x 3 mm, refleks cahaya +/+, bibir tidak ada sianosis. o Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, trakea letak normal. o Paru-paru • Inspeksi: simetris kiri dan kanan • Palpasi : stem fremitus melemah pada sisi kanan paru • Perkusi : kiri sonor, kanan redup • Auskultasi: rhonki (-/-), wheezing (-/-) o Jantung • Inspeksi: iktus kordis tidak tampak • Palpasi : iktus kordis tidak teraba • Perkusi : batas jantung kanan dan kiri dalam batas normal • Auskultasi: BJ I/II regular, murmur (-) o Abdomen • Inspeksi : tampak datar • Auskultasi: BU (+) normal • Palpasi : teraba lemas, NT (-). • Perkusi : timpani
STATUS LOKALIS • Regio mammae sinistra • Inspeksi : bentuk normal, benjolan(-), kerutan kulit (peau d’orange) (-), retraksi papilla mamae (-), keluar cairan dari putting(-). • Palpasi : tidak teraba massa. • Regio Mammae dextra • Inspeksi : mammae asimetris , massa (+), retraksi papil (+) • Palpasi :teraba massa multiple , konsistensi keras, irregular, batas tegas ,mobile, ukuran diameter ± 12x12cm, tidak ada nyeri tekan. .
• KGB Axilla Dextra • KGB Infraklavikula Sinistra Inspeksi: tidak tampak benjolan Inspeksi: tidak tampak benjolan Palpasi : tidak teraba masa Palpasi: tidak teraba massa • KGB Axilla Sinistra • KGB Supraklavikula Dextra Inspeksi : tidak tampak Inspeksi: tampak benjolan benjolan Palpasi: tidak teraba massa Palpasi: tidak teraba massa • KGB Supraklavikula Sinistra • KGB Infraklavikula Dextra Inspeksi: tidak tampak benjolan Inspeksi: tidak tampak benjolan Palpasi: tidak teraba massa Palpasi: tidak teraba massa
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium 4 agustus 2018 • Leukosit : 5.400 /uL • Eritrosit : 4.43 10^6/uL • Hemoglobin : 12.6 g/dL • Hematokrit : 13.8 % • Trombosit : 242 10^3/uL • MCH : 28.4 pg • MCHC : 32.5 g/dL • MCV : 87.6 Fl
Pemeriksaan EKG 27/01/18 : Dalam batas normal
Pemeriksaan Foto Thorax : Dalam batas normal .
Pemeriksaan CT Scan Thorax • Tampak massa isodens, batas tegas, relative regular, tanpa kalsifikasi ukuran 12.77x 12.81x 12.64 cm pada mammae kanan yang tidak mendestruksi tulang maupun menginfiltrasi intrathoracal • Corakan bronchovascular dalam batas normal. Tidak tampak nodul metastasis • Cor: bentuk, letak dan ukuran dalam batas normal. Pembuluh besar lainnya dalam batas normal. • Tidak tampak densitas massa pada kedua lapangan paru • Tidak tampak pembesaran KGB, paratrachea, subcarina, dan peribronchial. • Tidak tampak densisitas cairan bebas pada cavum pleura bilateral • Hepar,gaster, lien yang terscan dalam batas normal • Tulang-tulang yang terscan intak
• DIAGNOSA Tumor Phyllodes dextra
• TATALAKSANA/TINDAKAN Simple mastektomi
BAB IV PEMBAHASAN • Dalam kasus ini, pasien adalah seorang perempuan dan berusia 51 tahun dengan riwayat penyakit sekarang adalah Tumor Phyllodes. Tumor phyllodes adalah neoplasma fibroepitelial yang jarang ditemukan. • Penelitian pada 8.567 pasien tumor payudara pada tahun 1969 sampai 1993 hanya menemukan 31 kasus tumor Phyllodes (0,37%).Secara keseluruhan 2,1 kasus per satu juta wanita, sangat jarang pada laki-laki.7
• Pasien mengeluhkan adanya benjolan di payudara sebelah kanan sejak 3 tahun sebelum MRS, dan benjolan tersebut semakin membesar. • Berdasarkan jurnal penelitian yang membahas Tumor Phyllodes, pasien biasanya mengeluhkan terdapat massa pada payudara yang terus membesar. Tanda klinis lain yang biasa di temukan massa bersifat keras, bergerak, dan berbatas jelas dan tidak nyeri.
• Peningkatan aktivitas estrogen kadang-kadang telah terlibat sebagai faktor yang merangsang pertumbuhan tumor. • Pada pasien ini diketahui adanya riwayat penggunaan KB suntik dimana pada penelitian penggunaan KB meningkatkan hormone estrogen yang merupakan salah satu factor yang merangsang pertumbuhan tumor
• Penatalaksanaan tumor phyllodes masih diperdebatkan dan tidak sama pada semua kasus. Terapi tumor pyllodes pada pasien ini ialah simple mastektomi. • Banyak peneliti menganjurkan batas eksisi 1 cm sebagai reseksi yang baik. Rekurensi berkaitan dengan margin eksisi dan tidak berkaitan dengan grade dan ukuran tumor. • Eksisi luas pada tumor kecil atau mastektomi simpel umumnya menunjukkan hasil memuaskan
• Pada pasien ini tidak ditemukan pembesaran Kelenjar Getah Bening. Menurut jurnal phyllodes tumor, oleh Calhoun KE , Tumor phyllodes, sama halnya dengan sarkoma jaringan lunak, jarang menyebabkan metastasis ke kelenjar getah bening (KGB). Jika terindikasi ada keterlibatan KGB secara klinis atau pada pemeriksaan imaging, dapat dilakukan biopsi jarum dengan panduan USG.
• Prognosis pada tumor phyllodes dipengaruhi oleh staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik prognosisnya. • Berdasarkan anamnesis , pemeriksaan fisik dan penunjang pada pasien ini, pasien di diagnosa dengan Tumor Phyllodes dextra.
Terima kasih