Naskah Mahzab.docx

  • Uploaded by: Aulia Yolanda
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Naskah Mahzab.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,155
  • Pages: 17
MAHZAB Karya : panji logowo

Para pelaku : kyai malik : ulama sepuh yang paling dihormati di desa , namun egois karna merasa paling tua ust Hambali : ulama yang hafal hadist dan quran tapi sangat tertutup terhaadap pandangan orang lain dan pengaruh nuasa baru dari luar ustad syafii : ulama muda sangat terbuka , visioner, kepala desa : seorang yang bimbang dan mudah terpengaruh, panikan, sulit mengambil keputusan SINOPSIS Agama adalah wadah pemersatu hati yang merupakan hasil pengalaman belajar dan adaptasi lingkungan, didalamnya terdapat orang-orang yang mempunyai ketakwaan yang berbeda sesuai dengan proses pengalaman belajar mereka, pemuka agama pun berlomba –lomba melontarkan berbagai argumentasi sesuai aliran masing-masing, rasa egoisme pandangan pun memunculkan pergolakan mengenai pengaturan kepemimpinan suatu wilayah , dengan dalih aliranya masing –masing,akhirnya memecah belah masyarakat desa, dan melupakan hakikat agama itu sendiri.

BABAK 1 Setting Latar : balai pertemuan kampong Waktu : malam hari Suasana : antusias Malam itu duduk melingkar menunggu kyai sepuh datang , sembari ada yang bercuap – cuap sendiri,sembari mendengar murotal yang sering diperdengarkan di desa tersebut,pantas saja kalau oleh orang luar desa itu disebut sebagai kampung religi .kyai Hambali tampak membaca dengan khitmad , lembaran –lembaran hadist yang dibawanya setiap saat, dan kepala desa yang sibuk memikirkan utang dan cicilan rumah yang belum lunas, sambil menepuk dahi, dan ustad syafii yang mondar- mandir kesana kemari, menyiapkan visi nisi karna ia yakin akan terpilih. Setelah beberapa saat kemudian akhir tampak bunyi ketukan tongkat yang dan suara batukberjalan menuju balai , beberapa orang yang berada diluar balai segera mendatanginya , menberikan salam , disusul kemudian dengan para pemuka perwakilan da.ri keompok mahzab nya masing – masing, mengajak kyai sepuh masuk dan segera duduk melingkar mensyurokkan pemilihan kepala desa suka maju yang baru. Perlahan namun pasti pak kepala desa membuka agenda Syuro,ustadd Hambali mendekatkan diri , memutar kepala, menarik nafas, dan yang lainnya tampak demikian menunjjukan raut ingin berbicara duluan Kepala desa:

Jadi begini mengingat pemilihan kepala desa yang baru sebentar lagi akan dimulai, bingung mengenai mekanisme pemilihan kita terapkan seperti dulu atau hasil syuro dari para ulama sendiri? Ustad Hambali : Sudah lah kita tentukan dari santri ku saja mereka lebih berkompeten, saya rasa itu sudah merupakan sebuah usulan yang harus dipertimbangkan, pak kepala desa , santri saya itu banyak yang hafal quran dan hadist ,dengan dibekali mahzab yang saya anut, maka semakin sempurnalah desa ini kedepan .Harap dipikirkan kembali pak. Ustad Syafii: Oh tidak bisa, saya rasa itu adalah pemikiran yang sepihak, menganggap ajaran atau mahzab ustad Hambali yang harus dipilih, saya sebagai kaum muda menolak itu, saya lebih berhak mencalon kan diri atau paling tidak murid dari perguruan saya, karna apa? Ranah keislaman yang saya ajarkan kepada santri saya lebih cocok diterapkan di desa ini , lagi pula kami semua notabenenya masih muda- muda, dan memang kaum mudalah yang sekarang memimpin masyarakat, karna kaum muda mempunyai semangat, lebih baik para kyai sekalian paham maksud saya ini. Kyai malik : sudahlah , saya sudah pikirkan ini matang – matang saya ini lebih tua dari kalian, seharusnya dengarkan saya!! Kepala desa :

Maaf kyai sepuh bukan maksud kami begitu,, mungkin terlalu bersemangat mengikuti syuro ini ( dengan wajah segan dan agak berkeringat) Ustad hambali : Bukan saya lancing kyai tapi memang seperti itulah adanya , kita disini memeilih pemimpin yang terbaik , dan menurut saya dari kaum saya lah yang cocok Ustad Syafii: HAHAHA, ( Tertawa terrbahak –bahak) sebenarnya saya malas membahas ini berlalarut – larut karna saya sudah memantaskan diri untuk ini, kami inbanyak keunggulan , selama ini yang ikut andil dalam pembangunan desa itu kaum muda, ya itu adalah kami Kyai Malik: Kalian ini sudah picek semua ya? ( gumam kyai dengan nada sumbang) Pak kepala Desa : Aduh saya makin bingung ini , menurut hasil syuro yang memilih saya dulu atas wasiat wasiat kyai Mahmud , kini kyai Mahmud sudah tiada Ustad hambali : saya amat paham dengan masalah itu bahkan kita sebagai pemuka masyarakat di desa suka makmur ini iku t terpukul Ustad Syafii : sudahlah mari kita lanjut kan musyawarah ini , hari sudah semakin larut

ustad Hambali : memang ya anak muda masih labil gaya saja ustad ( dengan tatapan sinis) ustad Syafii: apa maksud anda menyinggu saya sudah labil? Ustad Hambali : bagaimana ini katanya ingin jadi kepala desa? Tapi kok sensitive? Memang aliran saya yang lebih pantas memimpin desa ini Ustad Syafii : mahzab kelompok saya lebih pantas, pengikut ku lebih banyak dari semua Kepala desa : Aduh saya semakin bingung, warga sudah menunggu keputusannya Kyai malik : malah bagus kalau penduduk menyaksikan langsung lebih terbuka Ustad Syafii: Ya saya setuju, jadi masyarakat bisa menilai siapa yang lebih pantas Kepala desa : Aduh saya jadi gerogi mengatakan ini tapi apa boleh buat kita harus lanjutkan ini sampai ketemu titik akhir

Kyai Syafii: Hahahaaha ,apakah kalian para anak muda sudah lelah .Desa ini butuh anak muda yang kuat untuk memimpin Kyai malik : mahzab ku lebih pantas ,santri ku lebih berpemngalaman dibandingkan anda ustad hambali : pemimpin sebelumnya terlalu naïf sehingga meninggalkan generasi bobrok tanpa meninggalkan nilai nilai agama kepala desa : kok begitu Ustad Hambali, anda itu ustad loh ingat , anda juga bertanggung jawab atas semua ini ( gertak kepala desa) Ustad Hambali : Atas dasar apa bapak kepala desa berbicara begitu kepada saya , ingat pak bapak itu seharusnya bisa mengambil keputusan Kepala Desa : Saya sadari itu tapi apakah anda sadar maksud dari ucapan saya , anda yang seharusnya perbaiki diri Ustad Syafii : Kalau kalian masih belum ada keputusan juga lebih baik syuro ini kita akhiri saja

Kyai Malik : Maaf saja dari tadi kalian semua tak pernah menghargaiku , lebih bik ku paksa saja para santri ku untuk pindah dari desa ini Ustad Hambali: kita lebih baik bubar, karna aku juga sudah muak dengan ocehan kita malam ini ( raut muka memerah ustad syafii : saya sih setuju saja, karna itu keputusan yang lebih baik, saya jugs sudah ngantuk kasian warga yang ikut berkumpul dibslsi ini, mereka membawa anak kepala Desa : jadi kita bubarkan atau kita tunda syuro ini? ( Tanya kepala desa sambil menahan emosi) kyai Malik : kita tunda, kalau dibiarkan berlarut – larut bukannya menambahkan solusi tapi menambah masalah kepala Desa : dengan mengingat keputusan bersama maka syuro ini kita tunda sampai waktu yang belum ditentukan kyai Malik :

loh kok seperti itu saya ingin ditentukan waktunya, bukan sekedar syuro , kita harus mempunyai rencana ke depan mau dibawa kemana desa ini kepala desa : baik – baik syuroin i akan kita lanjutkan minggu depan ,tepat nya hari sabtu malam minggu, kenapa saya memutuskan hal tersebut, dikarenakan malam minggu waktu muda- mudi berpacaran , apalagi disini, kita akan membuat mereka menyaksikan pergantian syuro kita.

Babak 2 Setting Tempat : rumah kepala desa waktu subuh hari Suasana: tegang Semenjak hari syurok yang pertama, para pemuka agama itu menyusun strategi bagaimana bisa menjadi kepala desa atau paling tidak , memenangkan calon dari aliran mereka masing –masing satu persatu pemuka agama itu mengumpulkan para pengikut nya, kyai Malik menyiapkan diplonmat ulung yang pandai bebicara dan meyakinkan ustad Syafii, ustad Hambali dan kepala desa untuk berubah haluan berpihak kepada mereka, begitu pula dengan ustad Hambali dengan keahlianny yang pandai mengajarkan Al –quran dan hadist, dia mencari ayat – ayat yang bisa menguatkan argument nya dalam majelis syuro nanti, kendatipunustad syafii, mengumpulkan pemuda pengikutnya, bahkan anak-anak warga di negosiasi untuk bisa mendukung nya. Namun berbanding terbalik dengan kepala desa yang pusing , memikirkan bagaimana menngkordinir . Waktu pun terus bergulir, hingga wakrunya tiba ,namun kali ini kepala desa memikrkan sesuatu yang unik tidak seperti biasanya dia mengubah tempat pertemuan yang semula itu di balai sekarang berpindah ke Rumah kepala desa sendiri. Kyai Malik : wahai para pengikut ku sekalian, mari kita menuju rumah kepala desa ,saya harap hari ini menjadi saksi bahwa kaum kita akan terpilih jadi ketua di desa ini dan kita bisa leluasa menyebarkan aliran kita tanpa ada yang melarang. (mereka pun bergerombol menuju kesana

Ustad syafii: Ayo saudaraku sekalian kita menuju rumah kepala desa , kita tunjukkan jati diri pemuda itu seperti apa dan siapa yang pantas memimpin desa adalah kita psrs pemuda Ustad Hambali : pengikutku saksikan lah bahwa hari ini adalah hari bersejarah bagi kelompok kita akan jadi pemimpin di desa ini kita buktikan kita lebih pantas dari mereka Ketiga pemuka agama itu pun hadir dengan membawa masa pendukung nya masing masing , tampak penuh halaman rumah pak kepala desa , dengan nada lembut layaknya orang jawa, setelah mereka semua ,duduk ,disuguhkan secangkir teh Kepala Desa : Nah ayo kita mulai membahasnya, jadi mekanisme kepemimipinan kepala desa yanh baru ini seperti apa? Ustad Hambali: saya tetap pada pendirian saya bahwa ketuanya harus dari kaum kami, tapi kalau tidak dari kaum kami maka dikhawatirkan desa ini akan amburadul kyai Malik : itu tidak benar saudara muda, kami tidak terima kalau dituduh perusak kampung!! Anda tu masih terlalu dini mengatakan saya sebagai perusak kampung, saya ini sudah puluhan tahun hidup di sini

ustad Hambali: puluhan tahun tapi saya rasa anda belum begitu cocok untuk ini, sudahlah mengalah saja kyai Malik: hahahaaha, tidak akan pernah ini akan jadi awal bagi kebangkitan kaumku ,dan jangan sesekali engkau mendekati mereka\ ustad Syafii: saya bilang apa sebaiknya anda berdua ini munsdur saja biarkan kami yang muda ini melanjutkan risalah kalian ustad Hambali : eh kalau bicara dengan orang yang lebih tua yang sopan ya kyai Malik :kalau begini caranya lebih baik saya memanggil juru bicara saya Ustad Syafii: Hahahaaha juru bicara anda yang di luar itu ya?, mungkin pengikut saya sudah membereskannya Kyai malik: Apa yangkau lakukan,saya hanya melakukan dengan caraku sendiri Ustad Hambali:

Kalau seperti ini caranya saya tidak trima,!!! Lebih baik kita pakai cra saya dalam mekanisme pemilihan kali ini Kepala desa : Bukan seperti para pemuka sekalian saya hanya ingin memastikan bahwa pada agenda syuro kita kali ini memang benar- benar aman tertib , tidak seperti kemarin ( saran dengan penuh harap) Ustad Syafii : Kalau begitu kita bubar saja , biarkan desa ini ada tiga pemimpin!!! Ustad Hambali: Apa maksud mu? Istad syafii: Yaaa dariada kita beribut hal yang tak pasti mendingan daerah abdian kita bagi tiga Ustad Hambali: saya tetap tidak setuju Ustad Malik : Saya merasa tidak dihargai , lebih baik kalian mengalah sayA ini tua dari kalian\ Kepala Desa:Ya udah yang penting kalian dak akan ikut capur Ustad hambali:

Saya akan membawa [engikut saya masuk dan akan mengacak_acak rumah pak kepala desa Saya akan buat perhitungan dengan kalian liat saja masa sudah menunggu diluar Kepala desa : Wah sabar dulu ustad ,semuanya bisa kita selesaikan dengan kepala dingin tak usah pakai kekerasan , pamalai atuh ( jawab pak kepala desa dengan penuh cemas) Ustad Syafii: Hahahaa , masa yang jumlah nya segitu kalah kalau sama pengikut saya yang muda –muda Kyai malik: Kita mengundang mereka ke sini bukan dipancing untuk bergaduh, tpi ini asalah ajang edukasi bagi mereka Warga yang berada di luar tak sabar menunggu aba- aba untuk di komandokan bila ada sesuatu yang terjadi, sekian lama mereka menunggu,bahkan ada sesorang dari pemngikut ustad Syafii menerobos masuk ,tapi segera ditahan oleh pengawal kepala desa Kepala desa : sudah kalau seperti ini ceritanya berikan saya sedikit waktu jujur saya bingung untuk sekarang Ustad Hambali ; Bingung kenapa? Bukankah kami sudah memberi mu waktu? Kepala desa :

Ya tapi izinkan aku untuk memikirkannya sekali lagi Mendengar itu ketiganya pun segera pergi meninggalkan ruangan Kyai malik: Tapi ingat ini adalah kesempatan mu yang terakhir , say punya usulan bagaimana kalau minggu besok kita adkan dialun –alun

BABAK 3 Permasalahan ini terus menghantui kepala desa sehingga ia bi ngung mau bertindak apa, ia hanysa mondar mandir di depan ruang tamu sambil menggaruk kepala , tapi seletika ia menoleh di televisi ada tontonan kepala daerah yang berkampanye meantaskan diri untuk bisa mengsmbil hati masyarakat tanpa ada pergolakan yang begitu tampak Setting Tempat : Alun – Alun Waktu : pagi hari Suasana : Riuh

Kepala Desa : wahai masyarakat ku sekalian kini adalah hari yang kita tunggu- tunggu , kita selama ini melakukan sistem yang salah, kita berdiskusi berlarut- larut untuk menentukan pemimpin yang selama kepala d akan menggantikan saya menjadi kepala desa, nah di hadapan kalian kami dari aparat desa telah membawa kotak suara nanti kaloan coblos surat suara itu , sekarang izin kan para calon ketua berkampanye kyai Malik : kalau saya terpilih menjadi kepala desa saya kan berlaku adil terhadap saudara semua , tidak ada mahzab yang membatasi, mahzab cukup untuk diri kita sendiri ustad Hambali: kalau saya terpilih menjadi kepala desa saya akan membuka rumah tahfiz quran, supaya kita mendapatkan barokah hidup ustad Syafii: kalau saya terpilih maka akan says berdaykan pemuda desa sup\aya kreatif dan mandiri, kampanye it uterus berlangsung , hingga menjelang siang disaat kampanye usai mereka semya di sadarkan oleh rakyat mereka yang selama ini jadi korban akibat keegoisan keempat pemuka itu , disana para calon pemimpin termasuk mantan kepala desa dengan rasa bersalah minta maaf kepada warga. SELESAI

Related Documents

Naskah
May 2020 54
Naskah
April 2020 48
Naskah Publikasi.pdf
April 2020 27
Naskah Publikasi.pdf
April 2020 30
-naskah-publikasi
June 2020 32
Naskah Audio
May 2020 33

More Documents from ""

Lkpd Dan Jawaban.docx
October 2019 24
Naskah Mahzab.docx
May 2020 9
Texto 5
April 2020 14
Guia.docx
November 2019 22