Model Penanganan Permukiman Kumuh

  • Uploaded by: Zul Firman
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Model Penanganan Permukiman Kumuh as PDF for free.

More details

  • Words: 1,510
  • Pages: 36
Tentang Penelitian Judul penelitian

: “Why the Lesson-Learned from Earthquake Damaged have not been Actuated?”

Sumber Pembiayaan : Japan Society for the Promotion of Science (JSPS)KAKENHI dengan nomor kontrak 16H05650 Waktu pelaksanaan

: April 2016 – Maret 2019

Tim Peneliti 1. PROF. YASUSHI SANADA

(Osaka University – Japan)

2. PROF. MICHIHIRO KITA

(Osaka University – Japan)

3. JAFRIL TANJUNG, DR.ENG.

(Universitas Andalas)

4. MAIDIAWATI, DR.ENG.

(Institut Teknologi Padang)

5. SYAFRI WARDI, M.ENG.

(Osaka University – Japan / Institut Teknologi Padang)

Tujuan penelitian Investigasi penerapan konstruksi bangunan beton bertulang tahan gempa di Sumatra Barat saat ini

Rekomendasi untuk menyempurnakan kekurangan yang ditemukan pada konstruksi bangunan di Sumatera Barat

Hasil Penelitian KESALAHAN UMUM YANG TERJADI DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BETON BERTULANG DI SUMATERA BARAT

Latar Belakang

Gempa 7.9 SR di Sumatra Barat tahun 2009 Banyak bangunan beton bertulang runtuh / rusak berat

Latar Belakang Sebelum tahun 2009 Lemahnya penerapan detail struktur tahan gempa

Gempa 2009

Bagaimana penerapan detail struktur tahan gempa pada bangunan baru di Sumatra Barat?

Pembaruan standar SNI 1726:2012 (gempa) SNI 2847:2013 (beton)

Saat ini

Metode Investigasi Tahap I Survey gedung yang sedang dibangun (September 2016 – Maret 2018)

100 bangunan

Jumlah bangunan yang di-survey Daerah Milik Pemerintah

Milik Swasta

Padang

8

39

Bukittinggi

-

15

Pariaman

1

10

Solok Painan

3 -

12 12

Metode

Investigasi Tahap I

Survey di Lapangan A. Spesifikasi material B. Detailing kolom C. Detailing balok D. Detailing hubungan balok-kolom

Mutu beton Jenis tulangan Tulangan utama Tulangan sengkang Penyambungan tulangan Tulangan sengkang dalam hubungan balok-kolom Pengangkuran tulangan balok

Dibandingkan terhadap peraturan beton terbaru (SNI2847:2013)

Metode Investigasi Tahap II

Investigasi kemampuan tukang

90 tukang (Padang, Bukittinggi, Pariaman, Solok, Painan)

Pekerjaan pembesian (memotong, membengkok, dan merangkai)

Peralatan dan metode yang biasa digunakan dalam konstruksi di lapangan.

Hasil Investigasi

Spesifikasi Material

Mutu Beton

Hasil survey Daerah

SNI2847:2013 pasal 21.1.4.2: • Kuat tekan beton tidak boleh kurang dari 20 MPa

Sesuai

Tidak Sesuai

8 (pemerintah) 26 (swasta)

-

8 (swasta)

Bukittinggi

2

8

Pariaman Solok Painan

3 2 2

4 6 5

Padang

Hasil Investigasi

Spesifikasi Material

Tulangan Utama

Jenis Tulangan

Hasil survey SNI2847:2013 pasal 3.5.1: • Tulangan ulir harus digunakan sebagai tulangan utama.

Daerah

Sesuai

Tidak Sesuai

8 (pemerintah) 26 (swasta)

-

13 (swasta)

Bukittinggi

4

11

Pariaman Solok Painan

3 5 1

8 10 11

Padang

Hasil Investigasi

Spesifikasi Material

Tulangan Sengkang

Jenis Tulangan SNI2847:2013 pasal 3.5.1: • Tulangan ulir juga harus digunakan sebagai tulangan sengkang. • Tulangan polos hanya boleh digunakan untuk tulangan spiral.

Daerah

Hasil survey Sesuai

Tidak Sesuai

3 (pemerintah) 4 (swasta)

5 (pemerintah) 35 (swasta)

Bukittinggi

1

14

Pariaman

0

11

Solok

0

15

Painan

0

12

Padang

Hasil Investigasi Jumlah Tul. Utama SNI2847:2013 pasal 21.6.3.1: • Rasio tulangan utama kolom tidak boleh kurang dari 1%

Detailing Kolom

Hasil survey

Daerah

Sesuai

Tidak Sesuai

8 (pemerintah) 33 (swasta)

6 (swasta)

Bukittinggi

13

2

Pariaman

10

1

Solok

12

3

Painan

9

3

Padang

Hasil Investigasi

Detailing Kolom

Tulangan Sengkang SNI2847:2013 pasal 21.6.4.2: • Spasi pengikat silang atau kakikaki sengkang persegi, tidak boleh melebihi 350 mm.

Tidak ada pengikat silang

500 mm

Hasil Investigasi

Detailing Kolom

Tulangan Sengkang

Hasil survey

Daerah

Sesuai

Tidak Sesuai

4 (pemerintah) 3 (swasta)

4 36 (swasta)

Bukittinggi

0

15

Pariaman

2

9

Solok

0

10

Painan

1

6

Padang

Hasil Investigasi

Detailing Kolom Jarak Tul. Sengkang

Lc/6

s < min.(D1,D2)/4

SNI2847:2013 pasal 21.6.4 Hasil survey

Daerah

Padang Bukittinggi

s' < min.(D1,D2)/2

Sesuai

Tidak Sesuai

6 (pemerintah) 11 (swasta)

2 (pemerintah) 28 (swasta)

0

15

Pariaman

0

11

Solok

0

10

Painan

0

7

Lc

Lc/6

Hasil Investigasi

Detailing Balok Jarak Tul. Sengkang

SNI2847:2013 pasal 21.5.3

s < d/4

s'< d/2 d

hd 2h

2h

Hasil Investigasi Daerah

Detailing Balok Jarak Tul. Sengkang

Hasil survey Sesuai

Tidak Sesuai

11 (pemerintah) 7 (swasta)

1 (pemerintah) 25 (swasta)

Bukittinggi

1

12

Pariaman

0

6

Solok

0

8

Painan

0

5

Padang

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok Jarak Tul. Sengkang Jarak

Spacing

Hasil investigasi kemampuan tukang: • Banyak tukang mengukur jarak sengkang secara kasar

jarak sengkang yang dipasang lebih jarang dari yang diberikan di gambar

Hasil Investigasi Sudut Kait Sengkang SNI2847:2013 pasal 7.1.3: • Kait gempa dengan sudut 135o harus diaplikasikan pada sengkang

Detailing Kolom / Balok Sengkang 90o

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok Sudut Kait Sengkang Kait gempa dengan sudut 135o

Sengkang pada Kolom

Sengkang pada Balok

Hasil survey

Daerah

Sesuai

Hasil survey

Tidak Sesuai

Sesuai

Tidak Sesuai 3 (pemerintah) 27 (swasta) 9

Bukittinggi

3

9

5 (pemerintah) 9 (swasta) 3

Pariaman

0

6

0

6

Solok

1

7

1

7

Painan

0

5

0

5

Padang

6 (pemerintah) 2 (pemerintah) 12 (swasta) 22 (swasta)

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok

Panjang Kait Sengkang SNI2847:2013 pasal 7.1.3: • Panjang kait sengkang tidak boleh kurang dari 6db (db = diameter tulangan)

< 6db

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok Panjang Kait Sengkang Panjang kait sengkang tidak kurang dari 6db

Sengkang pada Kolom

Sengkang pada Balok

Hasil survey

Daerah

Hasil survey

Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai

Tidak Sesuai

Bukittinggi

7(pemerintah) 22 (swasta) 7

1 (pemerintah) 12 (swasta) 6

5(pemerintah) 12 (swasta) 7

3 (pemerintah) 24 (swasta) 5

Pariaman

4

2

4

2

Solok

4

4

4

4

Painan

2

3

2

3

Padang

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok Detail Kait Sengkang Hasil investigasi kemampuan tukang: • Banyak tukang membuat sengkang dengan kait 90o dan panjang kait < 6db.

Hasil yang sama ditemukan pada konstruksi sebenarnya di lapangan.

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok

Lokasi Penyambungan

Lc/4

SNI2847:2013 pasal 21.5.2.3 dan 21.6.3.3: • Penyambungan tulangan tidak boleh di daerah yang berpotensi sendi plastis (daerah tumpuan) Lc Lc/2

ld h Lc/4

2h

2h

splicing prohobited hinge area Penyambungan tidakis boleh di indaerah tumpuan balok

ld

Penyambungan di

splicing in middle-half tengah tinggi kolom of column

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok

Lokasi Penyambungan

Penyambungan tulangan tidak di daerah tumpuan

Lokasi Penyambungan Tul. Kolom

Lokasi Penyambungan Tul. Balok Hasil survey

Hasil survey

Daerah

Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai

Tidak Sesuai

Bukittinggi

1 (pemerintah) 4 (swasta) 0

7 (pemerintah) 22 (swasta) 12

2 (pemerintah) 11 (swasta) 2

6 (pemerintah) 20 (swasta) 6

Pariaman

0

11

0

6

Solok

0

14

0

8

Painan

0

11

2

3

Padang

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok

Panjang Penyambungan SNI2847:2013 pasal 12.2 dan 12.5 : • Panjang penyambungan harus di-desain sesuai ketentuan untuk panjang sambungan tarik Untuk fc’ 20 MPa dan fy 390 MPa

ld ≈ 50 db

db = diameter tulangan

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok

Panjang Penyambungan

Panjang penyambungan sesuai ketentuan untuk sambungan tarik

Panjang Penyambungan Tul. Kolom

Panjang Penyambungan Tul. Balok Hasil survey

Hasil survey

Daerah

Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai

Tidak Sesuai

6 (pemerintah) 5 (swasta) 7

23 (swasta)

7 (pemerintah) 7 (swasta)

Bukittinggi

1 (pemerintah) 17 (swasta) 5

2

6

Pariaman

4

7

2

4

Solok

6

8

2

6

Painan

4

7

2

3

Padang

Hasil Investigasi

Detailing Kolom / Balok

Penyambungan Tulangan Hasil diskusi dengan tukang: • Tulangan utama kolom biasanya disambung tepat di atas plat lantai (untuk kemudahan pekerjaan) • Tulangan utama balok biasanya disambung di titik manapun berdasarkan panjang tulangan yang tersedia. • Panjang penyambungan tulangan balok / kolom ditentukan berdasarkan pengalaman (500 – 1000 mm)

Hasil Investigasi

Detailing Hubungan Balok-Kolom

Sengkang dalam Hubungan Balok-Kolom SNI2847:2013 pasal 21.7.3.1 dan 21.7.3.2: • Sengkang kolom harus dipasang pada hubungan balok-kolom interior dan exterior

Hasil Investigasi

Detailing Hubungan Balok-Kolom

Sengkang dalam Hubungan Balok-Kolom

Tulangan sengkang kolom harus dipasang pada hubungan balok-kolom (HBK)

Sengkang dalam HBK interior

Sengkang dalam HBK eksterior Hasil survey

Hasil survey

Daerah

Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai

Tidak Sesuai

6 (pemerintah) 29 (swasta) 3

1 (pemerintah) -

7 (pemerintah) 32 (swasta)

Bukittinggi

2 (pemerintah) 3 (swasta) 0

Pariaman

0

1

Solok

0

2

Painan

0

2

0 0 0 0

3 1 2 2

Padang

Hasil Investigasi

Detailing Hubungan Balok-Kolom Pengangkuran Tulangan Balok

SNI2847:2013 pasal 7.1.2: • Panjang kait 90o untuk pengangkuran tulangan balok ke HBK eksterior tidak kurang dari 12db.

Tidak ada kait

Hasil Investigasi Daerah Padang Bukittinggi Pariaman Solok Painan

Detailing Hubungan Balok-Kolom Pengangkuran Tulangan Balok

Hasil survey Sesuai

Tidak Sesuai

3 (pemerintah) 8 (swasta) 0 0 0 0

5(pemerintah) 24 (swasta) 3 1 2 2

Hasil Investigasi

Detailing Hubungan Balok-Kolom Hasil investigasi kemampuan tukang: • Semua tukang bisa memasang sengkang pada HBK

tidak sesuai dengan hasil survey lapangan

Tahap merakit tulangan supaya sengkang bisa dipasang pada HBK • Banyak tukang membuat kait dengan panjang kurang dari 12db.

Kesimpulan Kekurangan yang banyak ditemukan pada struktur gedung yang diobservasi di lapangan (Investigasi Tahap I) adalah: 1. Material yang digunakan tidak memenuhi standar, seperti penggunaan tulangan polos 2. Detail tulangan sengkang yang tidak bagus pada kolom / balok 3. Penyambungan tulangan utama kolom / balok yang tidak benar 4. Tulangan sengkang tidak dipasang pada hubungan balok-kolom interior dan eksterior 5. Pengangkuran tulangan balok yang kurang ke hubungan balok-kolom eksterior

→ Penerapan struktur gedung beton bertulang tahan gempa masih kurang di Sumatra Barat. Hasil investigasi tahap II (investigasi kemampuan tukang) menunjukkan kesalahan oleh tukang dalam praktek pekerjaan pembesian sama dengan kekurangan yang ditemukan di lapangan. Hasil ini menunjukkan kurangnya pengetahuan dan skill tukang sebagai salah satu penyebab kesalahan yang ditemukan di lapangan.

TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from "Haris Wahyudi"