Metode Penelitian.docx

  • Uploaded by: Reforwandis inaga
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Penelitian.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 895
  • Pages: 3
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang berkualitas dapat diketahui dari kinerja serta interaksinya dengan orang lain. Individu tidak hanya memiliki nilai yang bagus, namun individu harus memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis harus dimiliki sejak dini agar dapat mengkritisi dan menyelesaikan permasalahan terkait dengan pengelolaan SDA.Oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan SDM menjadi individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat dibelajarkan kepada siswa melalui pelajaran IPA. Hal ini berdasarkan pada hakekat IPA yaitu sebagai produk, proses, sikap, dan aplikatif. Belajar IPA berarti peserta didik akan mempelajari berbagai materi dan konsep-konsep IPA sebagai produk, serta memahami segala fenomena-fenomena yang terjadi dan mewujudkan kemampuan pada abad 21( 21st century skill) Pada abad 21 ini persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, di antaranya bidang pendidikan khususnya pendidikan sains yang sangat ketat. Kita dihadapkan pada tuntutan akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas serta mampu berkompetisi. Sumber daya manusia yang berkualitas, yang dihasilkan oleh pendidikan yang berkualitas dapat menjadi kekuatan utama untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi dalam pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Saat ini peningkatan mutu pendidikan di Indonesia khususnya peningkatan mutu pendidikan masih terus diupayakan karena sangat diyakini bahwa IPA sebagai ilmu dasar memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan IPTEK.. Menerapkan kurikulum 2013 semakin mempertegas peran Pendidikan Nasional. Sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter. Hal itu juga dijadikan acuan dalam pembelajaran IPA. Pengembangan kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 ini, mata pelajaran IPA di tingkat Sekolah Menengah Pertama, mata pelajaran IPA dikemas secara terintegrasi pada keilmuan IPA, terintegrasi dengan pembentukan karakter. Perubahan pendidikan dan pola pikir para pendidik harus didasarkan pada kecakapan/ketrampilan apa saja yang nantinya dibutuhkan oleh para pesrta didik di 21st century ini untuk dapat mencapai partisipasi penuh di masyarakat.

Tujuan dari pembelajaran IPA Terpadu yaitu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh, bermakna, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik melalui keterlibatannya dalam pembelajaran yang inovatif. Keterpaduan antara fisika, biologi, dan kimia sebagai bagian dari IPA akan terwujud, jika pembelajaran disajikan dalam bentuk pembelajaran tematik yang kontekstual dan aktual. Namun kenyataannya, banyak sekolah yang belum melaksanakannya dengan baik. Pesrta didik menyatakan pembelajaran IPA dilaksanakan secara terpisah, serta timbulnya kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPA terpadu antara lain: sarana dan prasarana kurang lengkap, motivasi belajar pesrta didik masih rendah, dan buku penunjang kurang tesedia. Kendala lain yang dihadapi adalah kompetensi pendidik belum memadai, jumlah siswa setiap kelasnya sangat besar, dan pendidik mengalami kesulitan dalam mengaitkan tema dengan lingkungan. Dengan begitu pembelajaran IPA sangat menekankan terhadap pendidiknya mampu mengembangkan pembelajaran yang tidak terbagi-bagi (biologi,fisika,dan kimia) dalam proses pembelajaran yang diamana nantinya mewujudkan keterpaduan dalam pembelajaran IPA dan menghasilkan potensi sains yang terampil dan memiliki kemampuan berpikir logis, kreatif, serta mampu memecahkan masalah, kritis, menguasai teknologi serta mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan dan perkembangan zaman.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengangkat judul penelitian “PENGEMBANGAN MATERI IPA DALAM ILMU TERPADU UNTUK MENINGKATKAN LITERASI PESRTA DIDIK DALAM PENDEKATAN ILMIAH”.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana perkembanan peserta didik dalam kemampuan berpikir kritis di abad 21?. 2. Bagaimana tindakan pendidik dalam membuat pembelajaran IPA tidak terkotak-kotak?. 3. Bagaimana cara pendidik memadukan pembelajaran IPA dalam meningatkan literasi peserta didik?. 4. Bagaimana pendidik membangun rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajaran C. PERMASALAHAN 1. Mengembangkan pola pikir kritis pada abad sekarang 2. Membangun keterpaduan terhadap pembelajaran IPA 3. Membangun rasa tanggung jawab

Daftar pustaka Anna Poedjiadi. 2005. Pendidikan Sains dan Pembangunan Moral Bangsa. Bandung : yayasan Cendrawasih Carin, Arthur A & Robert B. Sund.2005. Teaching science through discovery. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company Curriculum Development Centre Ministry of Education Malaysia.2002. Integrated Curriculum for Secondary Schools Curriculum Specifications Science Form 2. Ministry Of Education Dadan Rosana. 2012. Menggagas Pendidikan IPA yang Baik Terkait Esensial 21stCentury Skills. Disampaikan pada Seminar Nasioanal Pendidikan IPA ke IV, Unesa: Surabaya. Holbrook Jack. 2009. “ The Meaning of Scientific Literacy”. International Journal of Environmental & Ma’murohl,Hasanatun.2014. Pembuatan Instrumen Evaluasi Pembelajaran Ipa Terpadu Berbasis Ict Untuk Mengukur Kompetensi Siswa Smp Kelas Viii.padang:univesitas negeri padang Munandar,Arif.2017. Pengelolaan Pembelajaran IPA Terpadu Di SMP.STKIP BIMA Nofiana,Mufida dan Teguh Julianto.2018. Upaya Peningkatan Literasi Sains Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Keunggulan Lokal.purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto Pursitasari,Indarini Dwi dan Siti Nuryanti, Amran Rede.2013. Perancangan Program Pembelajaran Ipa Berbasis Tematik Inovatif Kelas Vii Smp.palu: FKIP Universitas Tadulako Science Educational, 4 (3), 144-150 Widhy,Purwanti.2013. Integrative Science untuk Mewujudkan 21st Century Skill dalam Pembelajaran IPA SMP.yogyakarta:universitas negeri yogyakarta.

Related Documents

Metode
August 2019 66
Metode Remunerasi.docx
October 2019 6
Metode Wisn.xlsx
July 2020 3

More Documents from "reza"