“MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS PRODUK FARMASI MELALUI MARKETING PUBLIC RELATIONS”
Tugas Mata Kuliah Seminar Pemasaran (D)
Dosen Pengampu : Bapak Prof. Drs. Achmad Fauzi Dh,MA
Disusun oleh:
A’isy Salmaa Permatasari
( 165030201111038 )
ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2019
PEMBAHASAN JURNAL “MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS PRODUK FARMASI MELALUI MARKETING PUBLIC RELATIONS”
Pemasaran Menurut Philip Kotler menyatakan bahwa marketing adalah suatu kegiatan sosial dan sebuah pengaturan yang dikerjakan oleh individu atau sekelompok supaya mendapatkan apa yang diinginkan dengan membuat suatu produk lalu menukarnya dengan nominal tertentu kepada pihak lain. Secara umumnya, Marketing adalah bagian penting dari suatu perusahaan. Melalui kegiatan tersebut, barang dari produsen bisa sampai kepada konsumen. Oleh sebab itu, marketing sering disebut sebagai penghubung produsen dan konsumen. Strategi marketing harus jelas. Hal ini perlu dilakukan agar barang dari produsen dapat sampai kepada konsumen dalam waktu yang tepat. Strategi ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadi kekecewaan konsumen. Untuk program pemasaran perusahaan farmasi dikenal dengan program pemasaran bauran promosi yang terdiri dari personal selling, mass selling yang terdiri atas periklanan dan publisitas, promosi penjualan, public relation (hubungan masyarakat), dan direct marketing, yang semuanya dapat diterapkan dalam pemasaran produk obat farmasi. Akan tetapi berbeda halnya dengan tehnik pemasaran obat golongan keras dan psikotropika yang dalam tehnik pemasarannya hanya menggunakan medical representative dengan konsep Marketing Publik Rrelations.
Konsep Marketing Public Relation Menurut Mr.Thomas, pencetus MPR pertama, marketing public relation merupakan proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat di percayadan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai
dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen. Dua frase kunci public relation adalah: 1. Merangsang pembelian dan kepuasan konsumen. Merupakan hal yang sangat mendasar dari sasaran pemasaran. 2. Melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesankesan. Kata dapat dipercaya harus di garis bawahi, karena mengandung konsep publisitas Media dan PR. Marketing Public Relation pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (good will) dan pengertian yang timabal balik (mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Marketing public relation (MPR) penekanannya bukan pada selling (seperti pada kegiatan periklanan ), namun peran pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk/jasa/perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dan lengkap dari iklan yang biasa. MPR sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian programprogram yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dan impresi dari perusahaan dan produkproduknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen.
Corporate Public Relation Rhenald Khasali dalam "Manajemen Public Relations", mengatakan, CPR mempunyai tugas yang sangat sensitif, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. CPR bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan kedekatan CPR dengan pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari pimpinan puncak, atau di Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas.
Peran CPR
Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan (corporate image) terhadap publik eksternal atau masayarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak
Membina hubungan yang positif antar karyawan (employee relations), dan antara karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate culture (budaya perusahaan) yang mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi, serta memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik
Pemberian berbagai macam hadiah menarik, souvenir, gift ways pada acara-acara tertentu (special events & PR work programme)
Pelaksanaan seminar, presentasi dan lokakarya dengan tema dan pembicara yang menarik melalui acarasponsorship atau kerja sama dengan pihak pers dan lembaga lainnya.
Kepedulian terhadap lingkungan hidup, social and environment care, serta bidang kesejahteraan masyarakat lainnya.
Membentuk membership yang keanggotannya terdiri konsumen yang setia untuk membentuk suatu kegiatan sebagai pengikat melalui funs clubs lain sebagainya
Kegiatan coorporate public relations (cpr). Kegiatan cpr dalam sebuah perusahaan merujuk kepada hubungan perusahaan dengan publik internal dan eksternal. Hubungan tersebut di tujukan untuk menciptakan citra baik perusahaan. Seperti contoh, Kelompok cpr salah satu perusahaan menciptakan srategi pengenalan perusahaan kepada publik dalam sebuah acara yang di gelar dalam bentuk pameran. Strategi tersebut sebelumnya di publikasikan kepada karyawan (publik internal) agar komponen perusahaan mengerti dan memahami apa yang di publikasikan kepada masyarakat luas mengenai perusahaan tersebut.