Memenangkan PEMILU dengan POLITICAL MARKETING Oman Heryaman, S.IP., M.Si. Staf Pengajar FISIP Universitas Pasundan Wakil Sekretaris Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung
Arti Memenangkan PEMILU • Unggul suara dari partai-partai lain, baik secara simple majority maupun secara single majority. • Peningkatan jumlah suara (dan kursi) dibanding Pemilu sebelumnya (tentunya secara signifikan).
Bagaimana Memenangkan PEMILU? • Meraih dukungan (dipilih) konstituen sebanyak-banyaknya • Definisi konstituen, adalah: • Pemilih pada daerah pemilihannya • Kelompok anggota/pendukung/simpatisan partai tertentu yang menyepakati platform tertentu
Sifat Kemenangan PEMILU? • Apakah benar kemenangan Pemilu karena faktor-faktor kinerja partai dalam mempromosikan/memasarkan platform, program dan produk politiknya? • Ataukah karena faktor-faktor ligkungan eksternal yang menguntungkan partai? • Karenanya, sebab kemenangan partai dalam PEMILU dikategorikan dalam 2 hal: Momentum dan Political Maketing
Apa yang dimaksud MOMENTUM? • Adanya perubahan rejim dari otoriter ke
• • •
demokasi (dukungan partai lama menurun, partai oposisi meningkat, dan partai baru mendapat kesempatan) Adanya kran keterbukaan dari sistem pemerintahan otoriter Kejenuhan pemilih terhadap partai-partai yang ada Ketidakpercayaan terhadap partai-partai yang ada
Karena Pemasaran Politik? • Keberhasilan Partai dalam memenangkan atau meningkatkan raihan suara karena para pemilih melihat dari kemampuan kinerja partai • Pemilih melihat partai mampu melaksanakan kesinambungan pembangunan • Pemilih melihat partai karena rasionalitas program yang ditawarkan
Bagaimana dengan Pemilu 2009? • Apakah lingkungan eksternal/momentum masih • •
bisa diandalkan? Mengkreasi pemasaran politik adalah mutlak Keharusan tersebut dikarenakan: Sistem multipartai dan kecenderungan konflik internal partai memungkinkan siapapun mudah mendirikan partai baru yang memunculkan persaingan Banyaknya pemilih bebas dan bebas memilih Sistem pemilihan langsung menempatkan pemilih sebagai ”Penentu”. Kandidat hanyalah ”Bintang”.
Definisi Political Marketing (1) • Shama (1975) & Kotler (1982) memberikan penekanan pada proses transaksi yang terjadi antara pemilih dan kandidat • O’Leay & Iradela (1976) menekankan penggunaan marketing-mix untuk mempromosikan partai-partai politik • Wring (1997) menggunakan riset opini dan analisis lingkungan
Definisi Political Marketing (2) • Serangkaian aktivitas terencana, strategis tapi
• •
juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih. Sehingga political marketing bertujuan membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan, orientasi dan perilaku pemilih. Perilaku pemilih yang diharapkan adalah secara umum mendukung, dan khususnya memilih partai kita (Nursal, 2004)
Metode Political Marketing Ada 5 komponen yang biasa dilakukan oleh partai politik, yaitu (Baines et al, 1999):
• Mengkomunikasikan pesan dan gagasan • Mengembangkan identitas jati diri, kredibilitas dan • • •
tranparansi Interaksi dan respons dengan komunitas internal dan eksternal dengan melakukan pencitraan partai Menyediakan pelatihan, mengolah dan menganalisis data untuk kepentingan kampanye Secara terus menerus mempengaruhi dan mendorong komunitas untuk mendukung partai
Apa yang Dipasarkan? • Dalam dunia bisnis jelas yang dipasarkan adalah produk-produk bisnis? • Karena political marketing berasal dari product marketing, orang sering mengasumsikan yang harus dipasarkan adalah produk politik: kandidat politik, program politik atau kebijakan politik
Political Marketing berbasis Kinerja Partai • Bukan hanya produk politik: kandidat politik, •
•
program politik atau kebijakan politik yang harus dijual Semua unit dalam sistem kinerja partai layak dan harus dijual. Antara lain yang sering dilupakan orang: Kinerja institusi partai, anggota dan perilakunya, kinerja kandidat terpilih dalam Pemilu sebelumnya, dll. Persoalannya adakah partai yang mampu melakukannya?
Sistem Kinerja Partai Kandidat
Anggota/ Simpatisan
Institusi & Pengurus Patai
Kinerja perilaku anggota parlemen
Program/Isu Kampanye
Aspirasi Publik
Produk Politik
Totally Political Marketing • Memasarkan semua yang bisa dijual, baik •
•
potensi, kelebihan dan performa partai. Serta apa yang telah dan akan dilakukan ke depan Jadi praktisi political marketing yang canggih tidak hanya memfokuskan diri pada penggarapan isu dan program kerja saja, meskipun program kerja itu penting dan harus menarik. Proses pencitraan secara terus menerus. Inilah yang dilakukan oleh partai-partai di negara maju yang demokratis.
KAMPANYE: Modern Vs Pasca Modern Pasca Modern:
Modern:
• Berjangka waktu panjang, • berbiaya mahal, • media TV (berita di jam •
tayang utama) ”logika media”, menempatkan masyarakat sebagai audiens
• Terus menerus tanpa • • •
jeda Berbiaya amat mahal, Peran multi media, “logika Pemasaran”, menempatkan masyarakat sebagai konsumen
Fritzs Plasser & Gunda Plasser, Global Political Campaigning, 2002
Institusi, Kepengurusan dan Keanggotaan Partai • Partai yang solid/kompak dan garis partai yang • • • • •
jelas Memiliki mekanisme untuk manajemen konflik, sehingga terhindar dari konflik internal partai Kepengurusan yang amanah Anggota/Kader dan simpatisan yang simpatik Program kegiatan dan pengabdian masyarakat yang menyentuh dan dirasakan masyarakat banyak Dll.
Program/Isu Kampanye • Keberpihakan pada isu-isu yang bersentuhan dengan rakyat banyak (kebutuhan ekonomi, kesehatan dan pendidikan • Meracik Isu-isu nasional dan lokal Mana isu nasional yang membuat ketertarikan pemilih Pemilih membutuhkan isu lokal sehingga merasa diperhatikan
Kandidat Legislatif • Berpengetahuan dan berwawasan • Memiliki performance positif • Memiliki komunikasi dan komunitas dengan lingkungan internal yang yang intens • Dll.
Produk Politik • Program apa yang dihasilkan oleh eksekutif dari Partai? Punyakah program unggulan yang bisa meningkatkan citra partai • Apa yang telah dilakukan oleh anggotaanggota parlemen dari Partai? Pernah menggolkan Perda apa? Pernah mengusulkan dan memperjuangkan apa?
Perilaku dan Kinerja Anggota di Parlemen • Bersih dari KKN • Bersih diri, tidak pernah terlibat kasus • Gagasan dan usulan apa yang pernah diperjuangkan walaupun gagal menjadi produk politik? • Berani bicara kritis dalam hal yang menjadi isu strategis • Dll.
Penekanan Waktu Kampanye • Kampanye sepanjang tahun: mengenai 1) citra
•
institusi, kepengurusan dan keanggotaan, serta program kegiatan partai; 2) Produk politik dan kebijakan partai; dan 3) Perilaku dan Kinerja anggota dewan dari partai Kampanye situasional (saat Pemilu, Pilkadal, dll): 1) Pengemasan Isu Kampanye; dan 2) Pencitraan kandidat. Tentu saja berbarengan dengan program yang diatas
Alat/media Political Marketing • Media sendiri: bulletin, website, pers partai, • • •
textbook ttg partai Media partner: Pers dan TV umum/komersial Media dan sosialisasi persuasif kepada non anggota Media pertanggungjawaban publik: ke semua lapisan masyarakt yang di setting tahunan atau per peiode (bisa dalam bentuk brosur/laporan dll)
Perencanaan Strategis Sosialisasi Partisipatif (Contoh) SASARAN
Buruh Industri
Nelayan (Tangkap, Tangkar)
HKTI (pengusaha)
Kelompok Tani
Santri
Marginal Perkotaan
PRAKONDISI
Lobby Pimpinan Buruh
Silaturahmi
Lobby
Silaturahmi
Lobby Kyai
Lobby Pimpinan Kelompok
Ekonomi / Emosi
Ekonomi / Emosi
Ekonomi/ Gagasan
Ekonomi/Emosi
Sentimen Emosional
Ekonomi / Emosi
Pragmatis
Pragmanatis
Taktis
Prgamatis
Taktis
Prgamatis
Dialog, Kerjasama, Ceramah
Dialog
Lokakarya
Dialog
Aktifitas Keagamaan
Dialog, Hiburan
Hiburan
Hiburan
Upah, Hak Buruh (wanita)
Koperasi, Harga-
Koperasi, Harga Pupuk,
Solar Murah, Pakan Murah
Hasil Tani
Massa terorganisir
Massa terorganisir
Tidak Beroposisi
Massa Terorganisir
Tidak Beroposisi
Massa Terorganisir
TARGET
Simpatisan
Simpatisan
Opini
Simpatisan
Opini
Simpatisan
TARGET
KTA / Petugas Pemillu
KTA / Petugas Pemillu
Meneruskan Opini di
KTA / Petugas Pemillu
Meneruskan Opini di
KTA / Petugas Pemillu
FAKTOR DOMINAN SIFAT TRANSAKSI SARANA
ISSUE/MATERI
AGENDA PARTAI
LANJUTAN NAMA PROGRAM
Hiburan Harga Pupuk, Koperasi
Media Buruh Perjuangan
Nelayan Sejahtera
Tani Makmur
Persamaan Status Pendidikan
Koperasi
Media Tani Makmur
Santri Modern
Usaha Mandiri
Siapa yang menjadi Marketer/Pemasar?
• Dalam dunia bisnis umumnya, marketing ditangani oleh suatu departemen/divisi, sama seperti di Indonesia • Di Jepang, organisasi perusahan semuanya menjadi pemasar dan tidak ditangani secara parsial
Siapa yang menjadi Marketer/Pemasar PARTAI? • Dalam partai umumnya mengikuti logika dunia bisnis: diakamodasi dalam Departemen/Biro Propaganda Partai Badan/Lembaga/Tim Pemenangan Pemilu
• Sudah saatnya, merubah diri dimana “semua komponen partai adalah marketer/pemasar”
Apa yang dibutuhkan Partai? • Adanya Pusat Analisis Data atau Pusat Data & Analisis, yang bertugas: Mengoleksi, mengolah dan menganalisis data Mencatat dan pengarsipan catatan kinerja partai Pemetaan dan suvey pemilih Dll
• Kembangkan kemitraan dengan dunia perguruan tinggi sesuai bidangnya
Evaluasi Kinerja Political Marketing Menurut Baines, ada 5 ukuran (kualitatif dan kuantitatif) untuk mengukur keberhasilan kinerja political marketing:
1. 2. 3. 4.
Pangsa suara (share of the vote) Perolehan kursi (seats won) Tingkat Kepuasan para pemilih (voter satisfaction) Tingkat kepercayaan para pemilih (voter confidence) 5. Pengaruh imbal-balik dengan para pemilih (voter interaction) (Nursal, 1994)
Terima Kasih •
[email protected] •
[email protected]