PRA PROPOSAL PENGARUH CELEBRITY ENDORSER PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Online pada Konsumen Produk Aroonahijab melalui Instagram)
DISUSUN OLEH: A’ISY SALMAA PERMATASARI (165030201111038)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS KONSENTRASI PEMASARAN MALANG 2019
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dunia bisnis produk maupun jasa telah sangat berkembang sangat pesat sehingga membuat perusahaan terus gencar menggunakan strategi marketing apa untuk memikat para konsumen/calon konsumen. Strategi yang efektif dan efisien nantinya yang akan mendorong kegiatan promosi suatu perusahaan tersebut. Salah satunya dengan media sosial (instagram) sebagai media promosi suatu usaha. Telah diketahui bahwa penggunaan media internet semakin lama semakin berkembang dengan pesat, sehingga hal tersebut juga dapat memberikan keleluasaan bagi penjual maupun pembeli dan dalam transaksi jual beli. Internet sendiri memberikan suatu kebebasan untuk perusahaan dan konsumen untuk menjalin suatu komunikasi dimana mereka saat melakukan suatu transaksi, tidak ada batasan ruang dan waktu. Dalam penentuan strategi yang tepat nantinya akan mencapai suatu kepuasaan pelanggan. Dimana kepuasan pelanggan sendiri merupakan salah satu tujuan penting dari kegiatan pemasaran. Salah satu penempatan strategi yang tepat untuk menunjang kepuasan pelanggan adalah dengan memberikan produk-produk yang sesuai keinginan konsumen dengan kualitas terbaik. Pemberian produk kepada konsumen dapat melalui berbagai cara dengan komunikasi pemasaran, menurut Nugroho J. Setiadi (2008:253), terdapat beberapa alat yang digunakan dalam melakukan promosi, yaitu: Iklan, Promosi Penjualan, Pemasaran Langsung, Hubungan Mayarakat dan Penjualan Personal. Iklan atau biasa disebut dengan advertising adalah salah satu cara yang paling sering digunakanoleh perusahaan dalam menumbuhkan minat beli produk atau jasa pada konsumen. Untuk dapat memikat lebih kepada konsumen agar membeli produk/jasanya biasanya perusahaan juga menggunakan bantuan dengan artis atau selebgram (artis instagram) yang biasa disebut dengan celebrity endorser sebagai media penyampaian iklan produk atau jasa. Menurut Gilson dan Berkman (1980) bahwasanya iklan adalah media komunikasi persuasif yang dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran. Jadi, hakikat iklan sendiri adalah penyebar
luasan informasi kepada masyarakat luas mengenai suatu produk atau jasa dari suatu perusahaan. Pengiklanan yang tepat, baik itu melalui endorser, akan meningkatkan volume penjualan produk atau jasa itu secara cepat. Penggunaan selebriti maupun selebrgram sebagai media endorsement untuk saat ini merupakan hal yang paling banyak digunakan dan menjadi hal yang biasa dilakukan. Banyak perusahaan yang menggunakan hal ini sebagai media iklan yang membantu peningkatan volume penjualan dengan cepat karena penggunaan selebriti atau selebgram sebagai endorser dalam iklan meningkatkan perhatian masyarakat pada produk atau jasa yang di endorse. Selain itu selebriti digunakan karena atribut kesohorannya termasuk ketampanan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan, dan daya tarik seksualnya yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan oleh merek yang mereka iklankan. Shimp menyatakan bahwa sekarang ini banyak konsumen yang mudah mengidentifikasi diri dengan para bintang ini, seringkali dengan memandang mereka sebagai pahlawan atas prestasi, kepribadian, dan daya tarik fisik merekaSebagai contoh pada pengiklanan online shop “Watchshop.sby” pada instagram, selebram Rachel Vennya sebagai celebrity endorser melakukan endorsement produk tersebut pada instastorynya, setelah produknya diiklankan volume penjualan pada online shop tersebut langsung meningkat (dibuktikan dengan tiap pembelian produk adanya sebutan “Jam Buna Rachel”) dengan penambahan followers instagramnya sejumlah 10.000. Shimp (2003:357) menyatakan bahwa periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan dan organisasi lainnya seperti informing (memberikan informasi), persuading (mengajak), reminding (mengingatkan), adding value (memberikannilai tambah) dan assisitng (mendampingi). Saat ini, kemajuan teknologi sangatlah mempengaruhi rangkaian suatu promosi, dan banyak perusahaan saat ini menggunakan promosi melalui Digital Marketing. Digital Marketing menurut Ridwan Sanjaya dan Josua Tarigan (2009:47) adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan berbagi media berbasis website. Sebagai contoh adalah blog, website, email, adwords, dan berbagai macam jaringan social media. Media sosial instagram adalah suatu aplikasi yang banyak digunakan oleh masyarakat yang memiliki perkembangan dan cakupan yang signifikan dan mampu menjadi peluang besar dalam menjalankan suatu bisnis online, peluang besar juga pembeli karna cakupan informasi yang besar pada instagram. Berikut data negara dengan pengguna instagram terbanyak dan data masyarakat yang mengikuti digital retail:
Sumber: jelajahdigital.com, 2018
Sumber: emarketer.com, 2016
Pada gambar 1 tersebut, Indonesia menduduki nomor ketiga dengan jumlah pengguna instagram terbanyak yaitu sebesar 53.000.000. Melihat pengguna instagram yang bisa dibilang melejit, sangat besar peluang untuk memulai bisnis atau mengembangkan bisnis online pada instagram. Melihat pada gambar 2, sebanyak 56,2% dari pengguna instagram di Indonesia dengan rentang umur 18 sampai 35 tahun telah memilih untuk mengikuti digital retail seperti pakaian,aksesoris, dan lain-lain. Kesuksesan online shop tidak lepas dari strategi pemasaran yang tepat untuk menarik konsumen. Salah satunya dengan strategi pemasaran selebriti. Menurut Terence A. Shimp (2002: 455) “Celebrity endorser adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer, atlet, dan publik figur yang mana banyak diketahui oleh orang banyak untuk keberhasilan dibidangnya masing-masing dari bidang yang didukung”. Pada instagram, celebrity endorser juga sangatlah banyak sehingga memudahkan para pebisnis yang ingin menggunakan jasanya tersebut. Di sisi lain, celebrity endorser pada media sosial instagram juga dapat memberikan kemudahan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian bagi konsumen yang telah mengikuti selebriti kesukaan/kebanggaan mereka. Penggunaan celebrity endorser juga dapat menciptakan brand awareness terhadap suatu merek yang didukung. Celebrity endorser efektif jika terdapat atribut Kepercayaan, Keahlian, dan Daya Tarik (Koththagoda and Dissanayake, 2017:130).
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh Celebrity Endorser terhadap keputusan pembelian pada online shop Aroonahijab?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk memahami dan mengetahui pengaruh Celebrity Endorser terhadap keputusan pembelian pada online shop Aroonahijab.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi suatu perusahaan melalui pemaparan hasil penelitian pengaruh dimensi celebrity endorser terhadap keputusan pembelian pada online shop Aroonahijab. 2. Manfaat akademis, penelitian ini nantinya dapat menambah pengetahuan serta wawasan mengenai pengaruh dari penggunaan celebrity endorser di instagram terhadap keputusan pembelian, serta dapat menjadi pembanding bagi mahasiswa lain dalam melakukan penelitian selanjutnya.
E. Sistematik Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah: BAB 1
: PENDAHULUAN Bagian inimenjelaskan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta diakhiri dengan sistematika pembahasan.
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian terdahulu, serta teori atau konsep yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian diantaranya Teori Celebrity Endorser, Teori Media Sosial, Teori Keputusan Pembelian, hubungan antar variabel, model konseptual penelitian, model hipotesis dan hipotesis.
BAB III
: METODE PENELITIAN Bab ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan rancangan penelitian diantaranya Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Konsep, Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran, Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Gambaran Umum Responden, Analisis Data dan Pembahasan.
BAB V
: PENUTUP
Bab ini memuat ringkasan akhir penelitian yang berisi, Kesimpulan Akhir dari Penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah, serta memuat saran-saran terhadap pihak yang berkepentingan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Empiris 1. Hidayat (2011) Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Daya Tarik, Kredibilitas, dan Keahlian Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi pada Pengguna Motor Yamaha Mio di Daerah Ciledug Tangerang)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel Daya Tarik, Kredibilitas dan Keahlian dari Celebrity Endorser mempunyai pengaruh yang signifikan secara Simultan terhadap Keputisan Pembelian. Metode Penelitian ini yang digunakan adalah penelitian explanatory yaitu penelitian yang menjelaskan kedudukan-kedudukan dari variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Sampel sebanyak 70 orang denganmenggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini terdiri dari empat variabel yaitu variabel independen yang terdiri dari: Daya Tarik (X1), Kredibilitas (X2), Keahlian (X3), serta variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian. Metode analisis data menggunakan metode Analisis Regresi linier Berganda dengan metode pengumpulan datanya hanya menggunakan kuisioner. Hasil dari penelitian ini secara Parsial dinyatakan bahwa variabel Daya Tarik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Sedangkan variabel Kredibilitas dan Keahlian berpengaruh signifikan secara Parsial terhadap Keputusan Pembelian dengan nilai signifikansi dibawah 0,05. 2. Adina Diyah S (2014)
Penelitian ini berjudul “Studi Elaboration Likelihood Model Pada Pengaruh Selebgram (Selebriti Endorser Instagram) Terhadap Minat Pembelian Dalam Media Sosial Instagram”. Berdasarkan hasil ini dapat di ketahui bahwa : 1. Terdapat pengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) oleh variabel visibility, credibility, attractiveness, product match up, dan power terhadap minat pembelian dalam media sosial Instagram. Pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara individu visibility(X1) terhadap minat pembelian (Y), credibility(X2) terhadap minat pembelian (Y), attractiveness (X3) terhadap minat pembelian (Y), product match up (X4) terhadap minat pembelian (Y), dan power (X5) terhadap minat pembelian (Y). Pengaruh paling dominan yang diberikan celebrity endorser Joyagh adalah variabel product match up selanjutnya visibility, power, credibility dan attractiveness. 3. Erlangga (2017) Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kepribadian Merek dan Celebrity Endorser terhadap Kesadaran Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Malang Strudel di Kota Malang). Variabel independen dari penelitian ini meliputi Kepribadian Merek (X1) dan Celebrity Endorser (X2) sedangkan variabel dependennya adalah Kesadaran Merek (Y1) dan Keputusan Pmbelian (Y2). Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis penelitian ini adalah Path Analysis. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa variabel Celebrity Endorser (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y2) dengan koefisien beta (β) sebesar – 0,092 atau -9,2% dan nilai t-hitung sebesar -0,859 serta memiliki nilai profitabilitas (0,0392)>0,05. B. Kajian Teoritis 1. Celebrity Endorser a. Pengertian Celebrity Endorser Celebrity endorser didefinisikan sebagai seorang figure yang dikenal baik oleh publik dan memerankan dirinya sebagai konsumen dalam iklan. Selebriti meliputi bintang film maupun bintang televisi, bintang olahraga, penyanyi dan orang-orang tertentu lainnya yang berpengaruh (Sidharta, 2014). Adapun menurut Terence A. Shimp (2003: 460) mendefinisikan selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atlet) yang dikenal masyarakat karena
prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung dan menjadi juru bicara suatu produk. Rantanen (2017:14) mendefinisikan bahwa celebrity endorser adalah suatu bentuk iklan di mana suatu perusahaan menggunakan orang yang terkenal dan memanfaatkan kepopuleran mereka untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa selebriti merupakan tokoh yang dikenal oleh masyarakat, yang memiliki prestasi dalam bidang tertentu dan mendapat pengakuan dari masyarakat atas popularitas yang dimilikinya, memiliki kemampuan lebih dalam bidang berkomunikasi sehingga dapat mempromosikan suatu produk maupun jasa. b. Pertimbangan dalam Memilih Celebrity Endorser Banyak faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam memilih selebriti sebagai bintang iklan. Penelitian yang dilakukan oleh Guan Feng Song dan Sirion Chaipoopiratana (2008) menyimpulkan bahwa faktor yang digunakan untuk memilih celebrity endorser adalah: 1. Risk Risiko ditemukan sangat penting meskipun belum pernah diidentifikasi dalam pertimbangan sebelumnya. Faktor risiko ini sendiri terdiri dari biaya untuk memperoleh layanan dari selebriti (endorcement fee), citra resiko perubahan besar kecilnya kemungkinan bahwa selebriti akan berada dalam masalah setelah dukungan dilakukan (image change risk), sulit atau mudahnya selebriti bekerjasama (exclusive representation), berapa banyak merek lain yang sedang didukung selebriti tersebut (overshadowing) dan perbedaan karakter selebriti dengan produk yang diiklankan (differentiation). 2. Physical Attractiviness Sifat yang dimiliki seorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan terhadap dirinya. Daya tarik fisik seorang selebriti adalah salah satu alasan untuk seorang selebriti disukai oleh penonton. Faktor Physical Attractivines ini sendiri terdiri dari Kecakapan/ kecantikan (handsome/ pretty), modis (fashionable), sexi (sexy), daya tarik (attractiviness), dan elegan ( elegant). 3. Credibility Credibility juga dianggap penting sebagai alasan utama dan faktor penentu dalam pemilihan celebrity endorser. Kredibilitas adalah sebuah sifat yang dimiliki seseorang yang dapat menimbulkan kepercayaan orang lain terhadap dirinya atas kebenaran yang disampaikan melalui iklan.
Orang yang dapat dipercaya dan dianggap memiliki wawasan tentang isu tertentu, seperti kehandalan merek akan menjadikan orang yang paling mampu meyakinkan orang-orang lain untuk mengambil suatu tindakan. Faktor tersebut meliputi Reputasi (reputation), popularitas seorang celebrity endorser (popularity), Citra publik tentang celebrity endorser (public image), kepercayaan (trustworthiness), dan laku tidaknya celebrity endorser (deporment). 4. Amiability Amiability mengacu pada kemampuan selebriti untuk menjaga keramahan dengan masyarakat sehingga bisa diterima dan disukai oleh masyarakat. Oleh karena itu praktisi lebih mendukung selebriti yang sangat ramah. Faktor Amiability ini sendiri terdiri dari Keberanian (outgoing and bold), disukai (likeability), dan celebrity yang dapat membina hubungan sosial (social association/ intercourse). 5. Celebrity Product Match Para eksekutif periklanan menuntut agar citra selebriti, nilai, dan perilakunya sesuai dengan kesan yang diinginkan untuk produk yang diiklankan. Faktor tersebut terdiri dari penampilan celebrity endorser yang cocok dengan produk (celebrity appearance/ image product match), dan kelebihan selebriti yang cocok dengan produk (celebrity value product match). 6. Proffesion Orang akan menghormati profesi apa pun, seperti sebagai pekerja keras dan seseorang yang bertanggung jawab. Apabila profesi selebriti memiliki beberapa hubungan dengan produk yang didukung sehingga dapat dipercaya untuk berbicara tentang produk yang didukung, hal tersebut akan menjadikan pengaruh yang besar bagi masyarakat untuk memilih produk yang diiklankan oleh celebrity endorser tersebut. Faktor ini terdiri dari Keahlian (expertise), pekerja keras (hardworking and responsible) dan berpengetahuan (knowledge/ qualified to talk about product) 7. Celebrity Audience Match Bahwa kecocokan selebriti tidak hanya pada produk yang diiklankan akan tetapi kecocokan meliputi bintang iklan dimana merupakan public figur yang patut dipandang oleh khlayak umum. Faktor Celebrity Audience Match ini terdiri dari Penampilan selebriti yang cocok dengan penonton (celebrity appearance/ image audience match).
2. Media Sosial a. Pengertian Media Sosial Media sosial mengajak semua individu yang ingin memasuki atau bergabung dengan dunia maya, memberi kebebasan untuk berpendapat dan berkomentar secara terbuka serta bertukar informasi ataupun membagi informasi yang cepat dan tidak terbatas. Menurut Philip dan Kevin Keller pengertian media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagai informasi teks, gambar, video, dan audio dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Adapun juga menurut Mark Hopkins (2008) mengemukakan bahwa media sosial adalah istilah yang tidak hanya mencakup berbagai platform Media Baru tetapi juga menyiratkan sistem yang terintegrasi seperti FriendFeed, Facebook, dan lainnya yang umumnya disosialisasikan. Idenya adalah bahwa berbagai platform media memiliki komponen sosial dan sebagai media komunikasi publik. Dapat diambil kesimpulan bahwa media sosial merupakan suatu media perantara atau wadah yang dapat menghubungkan individu satu dengan yang lain, bisa saling berinteraksi, berbagi pengalaman atau saling bertukar informasi dengan luas, cepat, dan tidak terbatas. b. Bentuk Dasar Media Sosial Menurut Puntoadi (2011:34), terdapat beberapa jenis atau macam media sosial, antara lain yakni: a. Bookmarking Bookmarking menawarkan peluang untuk menshare link dan tagh yang menjadi minat. Hal itu memiliki tujuan supaya setiap orang dapat menikmati yang kita sukai. b. Contenc Sharing Melalui situs content sharing tersebut orang membuat berbagai media dan publikasi untuk berbagi kepada orang lain. Youtube dan Flickr adalah situs content sharing yang serinkali dikunjungi oleh banyak orang. c. Wiki Sebagai situs yang mempunyai beragam karakteristik yang berbeda seperti situs knowledge sharing, wikitravel yang mempunyai fokus terhadap informasi tempat, dan konsep komunitas lebih eksklusif. d. Flickr
Situs milik Yahoo ini adalah situs khusus dalam berbagi image sharing dengan kontributor yang ahli pada masing bidang fotografi diseluruh dunia. Flickr membuat photo catalog yang masing-masing produk dapat dipasarkan. e. Social Network Kegiatan yang memakai fitur yang disediakan oleh situs tertentu menjadil suatu hubungan, interaksi dengan sesama. Situs sosial networking itu antara lain Linkedin, facebook dan My Space. f. Creating Opinion Media sosial ini menawarkan sarana untuk berbagi pendapat dengan orang lain di seluruh dunia. Melalui creating opinion, seluruh orang dapat menjadi penulis, jurnasil dan juga komentator. c. Media Sosial Instagram Instagram adalah sebuah aplikasi dari Smartphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi hampir sama dengan twitter, namun perbedaannya terletak pada pengambilan foto dalam bentuk atau tempat untuk berbagi informasi terhadap penggunanya. Instagram juga dapat memberikan inspirasi bagi penggunanya dan juga dapat meningkatkan kreatifitas, karena Instagram mempunyai fitur yang dapat membuat foto menjadi lebih indah, lebih artistik dan menjadi lebih bagus (Atmoko, 2012:10). Instagram saat ini terus melakukan inovasi dan mempercantik diri sebagai salah satu media sosial paling populer yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakannya, dengan perbaruan fitur-fitur yang ada di instagram menbuat masyarakat sangat menyukai aplikasi ini. Instagram juga dapat terhubung dengan jaringan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Instagram juga memudahkan penggunanya untuk saling mengikuti satu sama lain, jadi memudahkan untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi. 3. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian yaitu di mana adanya tindakan konsumen dalam melakukan pembelian atas barang atau jasa. Menurut Swastha dan Handoko (2008 : 110) mengemukakan bahwa : “Keputusan pembelian merupakan proses dalam pembelian yang nyata, apakah membeli atau tidak”. a. Proses Keputusan Pembelian
Sebelum melakukan tindakan pembelian, ada beberapa tahapan prosesnya. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:222-228), proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut: 1. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition) Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan actual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. 2. Pencarian Informasi (Information search) Konsumen yang ingin memenuhi kebuthannya akan terdorong untuk mencari informasi produk. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya. Pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber. 3. Evaluasi Alternatif (Evaluation of alternatives) Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah pilihan mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternative ini melalui beberapa tahap suatu proses evaluasi tertentu. Sejumlah konsep dasar akan membantu memahami proses ini. Yang pertama adalah sifat – sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang suatu produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan dengan kebutuhannya. 4. Keputusan Pembelian (Purchase decision) Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan : merek, penyalur, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. 5. Perilaku pasca pembelian (Postpurchase behavior) Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara garaoab dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika memenuhi harapan maka konsumen puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan menjadi pelanggan setia.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Explanatory Research atau penelitian penjelasan. Penelitian Explanatory adalah penelitian yang menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti dan kausalitas antara variabel satu dengan yang lain (Sugiyono, 2015:11). Pendekatan yang digunakan adalan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah dengan menggunakan survei dengan menggunakan alat bantu berupa kuisioner secara online. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan secara online. Alasan mengapa memilih media sosial Instagram karena Aroonahijab memulai membuka online shop pada Instagram sehingga banyak konsumen yang menjadi pengikut online shop Aroonahijab serta
salah satu selebgram yang pernah bekerjasama dengan Aroonahijab adalah Hamidah. Instagram Aroonahijab yang sudah mencapai 18,6 ribu orang pengikut. C. Konsep, Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran 1. Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Konsep Celebrity Endorser Celebrity endorser merupakan strategi pengiklanan dengan memberikan tokoh (aktor, penghibur, atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Tokoh tersebut memiliki variabel-variabel yang penting untuk mengikat konsumen membeli produk yang akan di endorse. Variabel tersebut antara lain: (1) Kepercayaan, (2) Keahlian, (3) Daya Tarik, (4) Rasa Hormat dan (5) Kesamaan terhadap konsumen yang akan dituju. (Shimp, 2014:259) b. Konsep Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan kondisi dimana seorang individu/konsumen menentukan pembelian atau tidak. Menurut Swastha dan Irawan (2008:119122), ada tujuh komponen dalam struktur keputusan pembelian, yaitu keputusan tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang penjualnya, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang waktu pembelian dan keputusan tentang cara pembayaran. 2. Variabel Menurut Sugiyono (2014:61), pengertian variabel penelitian adalah sebagai berikut: “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Variabel yang digunakan pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Variabel Independen (Bebas) Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2015:38). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah: 1.) 2.) 3.) 4.) 5.)
Kepercayaan (X1) Keahlian (X2) Daya Tarik (X3) Rasa Hormat (X4) Kesamaan (X5)
b. Variabel Dependen (Terikat) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Struktur Keputusan Pembelian (Y). 3. Definisi Operasional Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015:38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berikut adalah definisi operasional dari masing-masing variabel: a. Variabel Celebrity Endorser 1.) Kepercayaan (X1) Kepercayaan adalah sifat dari selebriti pendukung produk Aroonahijab yaitu Hamidah yang dianggap memiliki kejujuran dan dapat diandalkan. 2.) Keahlian (X2) Keahlian adalah karakteristik dari selebriti yaitu Hamidah yang memiliki keterampilan khusus, pengetahuan, atau kemampuan yang sehubungan dengan produk yang didukung. 3.) Daya Tarik (X3) Daya tarik adalah sifat dari selebriti yaitu Hamidah yang dianggap menyenangkan dan dapat menarik kelompok tertentu untuk membeli produk Aroonahijab. 4.) Rasa Hormat (X4) Rasa hormat adalah kualitas dari selebriti yaitu Hamidah yang dikagumi atau bahkan dihargai karena prestasinya. 5.) Kesamaan (X5) Kesamaan adalah karakteristik tentang sejauh mana seorang selebriti yaitu Hamidah cocok dengan konsumen dalam hal karakteristik yang berkaitan dengan hubungan dukungan. b. Variabel Struktur Keputusan Pembelian Struktur keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen ketika melakukan suatu pembelian pada online shop Aroonahijab melalui instagram yang diukur dengan menggunakan indikator Keputusan saat pembelian. 4. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2015:92). Penelitian ini menggunakan pengukuran yaitu skala pengukuran Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi setiap individu atau kelompok tentang suatu fenomena. D. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2014:115) bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen online shop Aroonahijab yang pernah melakukan pembelian produk Aroonahijab melalui media sosial instagram dan mengetahui Hamidah sebagai endorser dari Aroonahijab dengan jumlah populasi yang tidak diketahui. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2014:116) definisi sampel yaitu sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel harus bersifat representatif (mewakili) dari apa yang diteliti. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling, dengan teknik sampel menggunakan purposive sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2015:84). E. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Sumber data meruakan sumber yang menjadi pertimbangan dalam pengolahan data sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh langsung (dari tangan pertama) oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu (Sekaran dan Bougie, 2017a:130). Data primer penelitian ini adalah informasi melalui kuisioner yang diberikan secara online kepada konsumen yang
melakukan pembelian pada online shop Aroonahijab dan mengetahui Hamidah sebagai endorser dari Aroonahijab. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei. Survei bertujuan untuk mengetahui status gejala dan menentukan kesamaan status dengan membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengirim kuisioner online brupa google form yang disebarkan melalui konsumen yang menjadi follower Aroonahijab. 3. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 136) “instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah”. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalan e-questionnaire atau kuisioner elektronik. Kuisioner elektronik merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dimana responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas dan diberikan kepada responden secara online (Sekaran dan Bougie, 2017a:170). Kelebihan dari kuisioner elektrik ini adalah daerah cakupan yang luas, cepat dan mudah untuk diberikan. F. Teknik Analisis Data Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015:147). Analisis ini digunakan untuk menggambarkan objek penelitian yang terdiri dari item variabel yang akan diteliti serta keadaan responden. Data tersebut kemudian diolah ke dalam tabel dan dideskripsikan.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung. Sekaran, Uma 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat Suri, Mahda. 2017. PENGARUH CELEBRITY ENDORSER ONLINE SHOP DI INSTAGRAM TERHADAP CITRA PERUSAHAAN LADYFAMESHOP. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung. Bandar Lampung Shimp, Terence A. 2002. Advertising Promotion and Supplement Aspect of Integrated Marketing Communicatio. Fifth Edition; Alih Bahasa: Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima. Terjemahan: Reyvani Syahrial. Erlangga. Jakarta.