Materi 15: Kegawat Daruratan Pada Bayi Dan Anak

  • Uploaded by: Icha Loebis
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi 15: Kegawat Daruratan Pada Bayi Dan Anak as PDF for free.

More details

  • Words: 1,066
  • Pages: 32
Materi 15

KEGAWAT DARURATAN PADA BAYI DAN ANAK Disampaikan pada :

Pelatihan Emergency Nursing – Intermediate Level (ENIL)

KEADAAN KEGAWATDARURATAN

1. Gangguan Napas 2. Syok 3. Penurunan Kesadaran

FAKTOR PREDISPOSISI KEGAWAT DARURATAN PADA ANAK 1. 2.

3. 4. 5.

Makin muda usia, semakin tinggi risikonya Adanya malnutrisi dan gangguan sistem imun Adanya kelainan anatomis atau fungsional Perjalanan penyakitnya Pengetahuan orang tua terhadap kesehatan bayi dan anak

PRINSIP PENILAIAN SAMA  Mulai

dengan A( Airway), B (Breathing) dan C (circulation)

 Pada

pasien tidak sadar mulai dengan L (look), L (listen) and F (feel)

PENILAIAN KEGAWATAN PERNAFASAN (A & B) PADA ANAK Dengarkan suara napas (mengorok, ada stridor, mengi, parau) 2. Lihat adakah pernafasan cuping hidung, retraksi dinding dada (substernal, interkostal, supraklavikula) 3. Lihat posisi tubuh , menolak berbaring 1.

BREATHING PERHATIKAN FREKUENSI NAPAS NORMAL ATAU TIDAK, KULIT FREKUENSI NAPAS NORMAL PADA BAYI & ANAK

< 1 tahun 2 – 5 tahun 5 – 12 tahun > 12 tahun

30 – 40 x/m 20 – 30 x/m 15 – 20 x/m 12 – 16 x/m

ADAKAH UAPAYA NAPAS YG SULIT, LIHAT WARNA KULIT (SIANOSIS?)

PENILAIAN NAPAS ABNORMAL STRIDOR MENGI GRUNTING (merintih) RALES SUARA NAFAS TIDAK ADA & UPAYA NAFAS MENINGKAT

Obstruksi parsial jalan nafas atas Obstruksi jalan nafas bawah Oksigenasi tidak adekuat

Croup, benda asing, abses retrofaring Asma, ada benda asing, bronkiolitis Kontusi paru, pneumonia, tenggelam,

Cairan/lendir/darah Kontusi paru, pneumonia dalam jalan nafas Obstruksi jalan Sumbatan krn benda nafas total asing, asma berat, pneumo/ hemotoraks, Efusi pleura, pneumonia, pneumotoraks

GAGAL NAPAS AKUT PADA ANAK A. OBSTRUKSI SALURAN NAPAS ATAS (OSNA) stridor atau suara napas yang kasar, terutama pada saat inspirasi

B. Epiglotitis Demam tinggi mendadak, stridor inspiratoir, berliur, posisi tripod, distres pernapasan / gagal nafas

GANGGUAN SALURAN NAPAS BAWAH PNEUMONIA  BRONKIOLITIS  SERANGAN ASMA (EKSASERBASI AKUT) 

GANGGUAN SALURAN NAPAS BAWAH Pneumonia 

2/3 oleh bakteri



Tanda 1. 2. 3. 4.

Batuk, Takipneu, Crackles, Distress pernafasan

Bronkiolitis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Rinore, Coryza, Batuk, Wheezing, Distres pernafasan, Demam , Crackles

PENANGANAN : PERLU ANTIBIOTIK

SERANGAN ASMA Terjadi edema, inflamasi membran mukosa, hipersekresi & bronkokonstriksi Gejala 1. 2. 3.

Mengi Pemakaian otot napas tambahan Frekwensi nafas cepat

Penanganan : Menghilangkan penyempitan lumen bronkhus  perlu obat bronkodilator dan nebulizer

PRINSIP PENANGANAN 1.

2. 3.

4.

Periksa jalan napas (airway) apakah perlu RJP, perlu aspirasi (bila sumbatan cairan), sumbatan benda padat dan tidak sadar apakah perlu intubasi Pemberian oksigen Pada henti napas lakukan intubasi dan gunakan Ventilasi Mekanik (sesuai indikasi) Berikan cairan dan stabilisasi cairan

PENILAIAN KEGAWAT DARURATAN SIRKULASI PADA PEDIATRIK 1.

Lihat kulit dan mukosa : adakah sianosis, pucat atau kemerahan

2.

Bila pada ekstremitas terdapat bercakbercak kebiruan dan dingin kemungkinan ada vasokonstriksi

SIRKULASI PENILAIAN Denyut jantung Perfusi organ Tekanan darah DENYUT JANTUNG UMUR

NORMAL

TAKIKARDI

BRADIKARDI

< 3 bulan

85-200x/m

Demam

Hipoksia

3 bulan-2tahun

100-190x/m

Nyeri

iskemia

2-10 tahun

60-140x/m

Takut/emosi

SIRKULASI PERFUSI ORGAN (Otak, Ginjal & Kulit) Dapat dinilai dari: 1. denyut nadi perifer  nadi brakial kuat, tidak hipotensi; nadi sentral (-)  resusitasi 2. ‘capillary refill time’, hangatnya ekstremitas, warna kulit 3. Tingkat kesadaran 4. Produksi urin

TEKANAN DARAH - Dipengaruhi ukuran manset - Membutuhkan kooperasi anak - Tekanan darah rendah  syok Tekanan Sistolik Minimal = 70 + 2 x umur (tahun)

TINDAKAN SELANJUTNYA MELIPUTI :  Resusitasi  Melakukan pemeriksaan/pemantauan lebih lanjut  Merujuk FASILITAS TERBATAS  RUJUK, antara lain:  Cedera berat  Riwayat penyakit berat  Kelainan fisiologis  Kelainan anatomis yang dapat fatal  Nyeri hebat

KEGAWAT DARURATAN LAIN

KEJANG DEMAM Kejang yg disebabkan oleh demam Terjadi pada anak 2-5 % pada usia < 5 tahun • Puncak : 18-24 bulan • •

KEJANG DEMAM KEJANG DEMAM SEDERHANA

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

WAKTU : KURANG DARI 15 MENIT BERSIFAT UMUM (TONIK, TONIK-KLONIK, ) DIDAHULUI DEMAM > 38,5o C HANYA SATU KALI DALAM 24 JAM TIDAK ADA INFEKSI INTRAKRANIAL & GANGGUAN METABOLIK BERAT

WAKTU : BERLANGSUNG LAMA, > 15 MENIT, MULTIPEL DALAM 24 JAM ATAU FOKAL

KEJANG TERJADINYA LEPAS MUATAN LISTRIK BERLEBIHAN DAN HIPERSINKRON DI SEL NEURON SARAF OTAK • KEDARURATAN NEUROLOGI YANG PALING SERING TERJADI PADA ANAK KIRA-KIRA : 4 – 10 % PERNAH KEJANG, TANPA PROVOKASI ATAU TANPA REKURENSI

KLASIFIKASI KEJANG 1. Umum a. Kejang tonik – klonik Tubuh kaku ,Kehilangan kesadaran hentakan kedua tangan/kaki tiba- tiba b. Absens Kehilangan kesadaran sesaat tanpa gerakan abnormal anak mungkin terbeliak/termenung

KLASIFIKASI KEJANG 2. Parsial a. Sederhana Hentakan motorik fokal tanpa kehilangan kesadaran mungkin sensorik, otonomik atau psikis, Tanpa hentakan motorik b. Kompleks Hentakan motorik fokal, kehilangan kesadaran kadang-kadang berubah menjadi kejang umum tonik klonik

PENATALAKSANAAN • TUJUAN  CEGAH REKURENSI • PENGOBATAN TIDAK DAPAT MENCEGAH TERJADINYA EPILEPSI.

TATALAKSANA AWAL SALURAN NAFAS PADA ANAK SEDANG KEJANG 1. LETAKKAN KEPALA ANAK PADA POSISI UTK MEMBUKA SALURAN NAFAS 2. BERSIHKAN MULUT DENGAN PENGISAPAN LENDIR 3. PERTIMBANGKAN POSISI DEKUBITUS LATERAL JIKA ANAK MUNTAH-MUNTAH DAN PENGISAPAN TIDAK CUKUP UNTUK MENGONTROL SALURAN NAFAS

TATALAKSANA AWAL SALURAN NAFAS PADA ANAK SEDANG KEJANG 4.

BERIKAN OKSIGEN 100% DENGAN MENGGUNAKAN MASKER NON REBREATHING ATAU BALON DAN MASKER (BLOW-BY)

5.

PERTIMBANGKAN PEMASANGAN ALAT BANTU SALURAN NAFAS NASOFARINGEAL (ALAT BANTU SALURAN NAFAS OROFARINGEAL JARANG DIPERLUKAN)

6.

LONGGARKAN PAKAIAN YANG KETAT DAN PASTIKAN KEPALA TIDAK MEMBENTUR BENDA YANG KERAS

FASE AKUT DIAZEPAM (iv)

atau

0,3 – 0,5 mg/kg IV (MAKS. 20 mg) 10 mg (BB>10 kg)

DIAZEPAM(rektal) 5 mg (BB<10kg)

BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DIULANGI 5 MENIT KEMUDIAN : DIAZEPAM

iv/rektal

Kejang berhenti Stop obat Kejang tidak berhenti FENITOIN ( 15 – 20 mg/kg IV) Kecepatan < 50mg/mnt

FASE AKUT Kejang tidak berhenti FENITOIN ( 15 – 20 mg/kg IV) Kecepatan < 50mg/mnt

Kejang tak berhenti

FENOBARBITAL : 20 mg/kg im)

maintenance sampai

Kejang berhenti

12 jam kemudian

 (10-

panas turun ( 5 – 7 mg/kg/hr )

Kejang tidak berhenti : PICU Kejang berhenti : 12 jam kemudian maintenance : 3-4 mg/kg im

HAL-HAL PENTING 

SEBAGIAN BESAR PROGNOSIS ANAK DENGAN KEJANG DEMAM (KD) ADALAH BAIK, RISIKO MENDAPATKAN EPILEPSI RENDAH



MAKIN MUDA UMUR ANAK MENGALAMI KD PERTAMA, MAKIN BESAR BERULANGNYA KD

HAL-HAL PENTING 

MENINGITIS HARUS DISINGKIRKAN, DAPAT SECARA KLINIS MAUPUN DISERTAI PUNGSI LUMBAL



PENGOBATAN TIDAK MENGURANGI RISIKO EPILEPSI, BAHKAN MEMILIKI RISIKO EFEK SAMPING

HAL-HAL PENTING 

DIAGNOSTIK LAB BUKAN HAL RUTIN, PEMERIKSAAN PENCITRAAN NEUROLOGIK SANGAT JARANG DIINDIKASIKAN



PERAN GENETIS ? MASIH TERUS DITELITI

KESIMPULAN • KD PROGNOSIS BAIK • RISIKO EPILEPSI KECIL • PENGOBATAN KD  TIDAK CEGAH EPILEPSI • TUJUAN PENGOBATAN  CEGAH REKURENSI • PENGOBATAN : DIAZEPAM (IV, REKTAL)

Terima Kasih

Related Documents


More Documents from "Taufik Abidin"