Setiap orang melakukan banyak aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Kebutuhan tersebut terdiri atas kebutuhan dasar serta sekunder. Agar dapat melakukan berbagai macam aktivitas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan lancar, dibutuhkan kedispilinan dalam memanajemeni waktu. Manajamen waktu adalah hal yang penting untuk dilaksanakan agar dapat memenuhi kebutuhan. Jumlah waktu dalam sehari tidak pernah berubah, namun kebutuhan manusialah yang selalu bertambah. Menurut Keenan (1995), waktu merupakan komoditi yang terbatas. Ada beberapa yang dapat menyelesaikan banyak hal dalam waktu sehari dibandingkan dengan yang lain. Sebaliknya. tidak sedikit orang yang merasa kurang dengan jumlah waktu yang ada dalam sehari. Hal ini terkait dengan kemampuan manajemen waktu yang rendah. Orang-orang dengan kemampuan manajemen waktu yang rendah pada umumnya tidak dapat menggunakan waktunya secara efektif. Seringkali mereka melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Hal-hal tersebut dapat berubah menjadi suatu kebiasaan yang pada akhirnya tidak mudah untuk dihilangkan. Semua orang dituntut untuk dapat lebih profesional dalam bekerja maupun menjalani kehidupan pribadi di kehidupan moderen seperti sekarang ini. Tuntutan tersebut sangat dirasakan ketika upaya pelayanan dalam berbagai bidang menjadi hal yang sangat vital. Untuk itu dalam menjalani kehidupan, terutama dalam menyelesaikan pekerjaannya, seseorang perlu melakukan manajemen diri. Masalah terbesar yang di alami oleh mahasiswa adalah menentukan prioritas dan membagi waktu. Kedua hal tersebut berhubungan karena untuk menentukan prioritas harus juga mengatur waktu. Seperti contohnya seorang mahasiswa mempunyai jadwal kuliah yang kelasnya berakhir pada pukul empat sore, namun ia juga harus mendatangi kegiatan UKM yang latihannya dimulai pukul empat. Solusi terbaik adalah mahasiswa tersebut dapat memilih UKM lainnya yang sesuai dengan jadwalnya dan tidak menggangu jam kuliahnya.