Manajemen Mutu Di Puskesmas: Kebijakan Kreditasi Fktp

  • Uploaded by: Prizka Wanda
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manajemen Mutu Di Puskesmas: Kebijakan Kreditasi Fktp as PDF for free.

More details

  • Words: 2,026
  • Pages: 46
MANAJEMEN MUTU DI PUSKESMAS Tarsi Jelalu

KEBIJAKAN KREDITASI FKTP

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti mata Diklat ini peserta diharapkan mampu memahami manajemen mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti mata Dklat ini, peserta diharapkan mampu : 1. Menjelaskan konsep mutu 2. Menjelaskan penerapan manajemen mutu di Puskesmas

3. Menjelaskan output penerapan manajemen mutu di Puskesmas 4. Menjelaskan kegiatan untuk mencapai output penerapan manajemen mutu di Puskesmas 5. Menjelaskan konsep perbaikan mutu berkesinambungan 6. Menjelaskan insiden keselamatan pasien di Puskesmas

POKOK BAHASAN 1. 2. 3. 4.

Konsep mutu Penerapan manajemen mutu di Puskesmas Output penerapan manajemen mutu di Puskesmas Kegiatan untuk mencapai output penerapan manajemen mutu di Puskesmas 5. Konsep perbaikan mutu berkesinambungan 6. Insiden keselamatan pasien di Puskesmas

Pokok Bahasan 1

PENGERTIAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN.

M.I. Roemer and C. Montoya Aguilar (1988). Mutu layanan kesehatan merupakan intervensi yang tepat sesuai dengan standar yang aman, cocok dengan keinginan masyarakat dan berdampak pada penurunan mortalitas, morbiditas, disabilitas dan malnutrisi.

Kepatuhan terhadap standar dan dapat memuaskan pelanggan

8 DIMENSI MUTU (WHO) 1. Kompetensi Teknis (Technical Competences) Kompetensi teknis ini terkait dengan keterampilan, kemampuan dan penampilan petugas, manajer, dan staf pendukung. 2. Akses pada pelayanan (Access to Services) Pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan bahasa.

3.

Efektivitas (Effectiveness) Kegiatan pelayanan yang berhasil guna untuk dapat mencapai sasaran mutu dan keselamatan pasien

8 DIMENSI MUTU (WHO)…. 4. Hubungan Antar Manusia (Inter Personal Relationship) Interaksi antar petugas kesehatan, antar petugas dan pasien, manajemen dan petugas, dan antara tim kesehatan dengan masyarakat. 5. Efisiensi (Efficiency) Optimalisasi sumber daya untuk mencapai sasaran mutu 6. Kesinambungan/Keberlangsungan (Continuity) Dengan adanya kesinambungan maka pasien akan menerima pelayanan kesehatan secara lengkap namun sesuai kebutuhan (termasuk rujukan) tanpa mengulangi prosedur diagnosa dan terapi yang tidak perlu.

8 DIMENSI MUTU (WHO)…… 7. Keselamatan (Safety) Mengurangi risiko cedera, infeksi, atau bahaya lain terkait pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan melibatkan petugas kesehatan dan pasien. 8. Kenyamanan (Amenities)  Kenyamanan mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan serta akan menjadi pendorong pasien kembali ke FKTP untuk mendapat pelayanan kesehatan berikutnya.  Kenyamanan juga berkaitan dengan penampilan fisik dari FKTP, tenaga kesehatan dan non kesehatan, peralatan medis maupun non medis.

Pokok Bahasan 2

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DI PUSKESMAS • UPAYA PENINGKATAN MUTU DI PUSKESMAS BUKAN HANYA TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN TIM MUTU TETAPI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SELURUH STAF PUSKESMAS. • UPAYA PENINGKATAN MUTU DI PUSKESMAS BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL/OUTPUT DAN OUTCOME MELALUI PERBAIKAN KAPASITAS ORGANISASI SECARA MENYELURUH DAN MENGENDALIKAN VARIABLITAS PROSES YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN HASIL YANG DIINGINKAN. • PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DALAM PENYELENGGARAAN UPAYA-UPAYA DI PUSKESMAS MELALUI PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS (P1, P2, P3)

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU MELALUI FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS (P1, P2, P3)

PERENCANAAN (P1)  Melakukan penilaian mandiri (self assestment) tentang tingkat mutu penyelenggaraan mutu upaya-upaya kesehatan dan manajemen Puskesmas berdasarkan target indikator, oleh Tim Manajemen Puskesmas (Tim Mutu Pukesmas)  Menilai kesenjangan tingkat mutu berdasarkan tingkat akses, tingkat cakupan, kesesuaian terhadap standar, serta tingkat efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan

…….lanjutan P1

………….PERENCANAAN (P1)  Menyusun rencana usulan perbaikan dan peningkatan mutu penyelenggaraan pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan  Menyusun rencana pelaksanaan perbaikan dan peningkatan mutu penyelenggaraan pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan  Menetapkan rencana monitoring, evaluasi dan tindak lanjut atas hasilnya.

PENGGERAKAN PELAKSANAAN (P2)  Ka. Pusk menetapkan Tim Manajemen Mutu Puskesmas, dilengkapi dengan uraian tugas dan tanggung-jawabnya masing-masing  Ka Pusk. memberikan arahan dan pemahaman tentang uraian tugas dan taggung-jawab masing-masing dalam upaya perbaikan dan peningkatan mutu secara berkesinambungan  Ka. Pusk menugaskan Tim untuk melakukan persiapan pelaksanaan tugas dan tanggung-jawabnya masing-masing

……..PENGGERAKAN PELAKSANAAN (P2)  Ketua Tim Mutu mengkoordinasikan petugas dalam Tim mutu.  PJ dan Pemegang Program mempersiapkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.  Ka. Pusk. bertanggung jawab dlm mempersiapkan ketersediaan sumber daya lainnya seperti: anggaran, sarana prasarana, peralatan, obat dan BHP serta logistik lainnya termasuk teknologi dan waktu.

……..PENGGERAKAN PELAKSANAAN (P2)  Menerapkan kepemimpinan dan komunikasi efektif di dalam lingkup organisasinya.  Menyelerasan rencana usulan perbaikan dan peningkatan mutu berdasarkan ketersediaan sumber daya menjadi rencana pelaksanaan perbaikan dan peningkatan mutu secara berkesinambungan  Pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana pelaksanaan(RPK tim mutu) sesuai standar berdasarkan dimensi mutu (input dan proses utk mencapai tujuan/indikator)

PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN (P3)  Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan, sesuai tahapan yang ditetapkan  Tindak lanjut atas hasil pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan (midyear evaluation dan midterm evaluation)

Pokok Bahasan 3

Pengerakan Pelaksanaan (P2)

OUTPUT PENERAPAN MANANJEMEN MUTU MELALUI P1, P2 DAN P3 DI PUSKESMAS

OUTPUT

 ADANYA PENGGALANGAN KOMITMEN MANAJEMEN DAN SELURUH SATAF.  ADANYA KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS  ADANYA TIM MUTU DAN URAIAN TUGAS  ADANYA MANUAL MUTU  ADANYA RENCANA PENINGKATAN MUTU  ADANYA INDIKATOR MUTU  ADANYA SARPRAS PENUNJANG UPAYA PENINGKATAN MUTU

Pengerakan Pelaksanaan (P2)

OUTPUT

 ADANYA PERTEMUAN TIM MUTU SECARA RUTIN (BULANAN) UTK PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU.  ADANYA KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH BERKAITAN DENGAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU  ADANYA RUMUSAN ALTENATIF PEMECAHAN MASALAH TERKAIT PENINGKATAN MUTU  ADANYA RENCANA KEGIATAN PENINGKATAN MUTU BULANAN.  TERLAKSANANANYA UPAYA PENINGKATAN MUTU SEBAGAIMANA TERENCANA

OUTPUT

• ADANYA PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL • ADANYA HASIL EVALUASI PENCAPAIAN TINGKAT MUTU (ADMEN, UKM DAN UKP) • ADANYA HASIL ANALISIS DAN TINDAK TERHADAP PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU • TERLAKSANANYA PRINSIP EFEKTIF DAN EFISIEN DLM PENYELENGGARAAN UPAYA • PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN

Pokok Bahasan 4

1. 2. 3. 4. 5.

Kebijakan Mutu Membangun komitmen bersama, Pembentukan Tim Mutu KEGIATAN Menyusun pedoman/manual mutu. YG DILAKUKAN Menyusun dan menetapkan indikator-indikator AGAR OUTPUT mutu (MUTU ADMEN, MUTU UKM DAN MUTU P1, P2 DAN P3 UKP) DAPAT TERCAPAI : 6. Melakukan self assestment tentang tingkat mutu berdasarkan indikator yang ditetapkan sebagai dasar dalam menentukan berbagai upaya peningkatan mutu.

7. Menyusun rencana kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu berkesinambungan secara terintegrasi ……..LANJUTAN KEGIATAN 7. Melaksanakan program mutu sesuai dengan YG DILAKUKAN rencana. AGAR OUTPUT 8. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan P1, P2 DAN P3 DAPAT TERCAPAI : rencana peningkatan mutu. 6. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut pencapaian indikator

Pokok Bahasan 5

PERBAIKAN MUTU BERKESINAMBUNGAN DI PUSKESMAS CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT (CQI)

1. Deskripsikan proses penyelenggaraan upayaupaya dan manajemen Puskesmas yg telah dilaksanakan. 2. Identifikasi hasil pencapian indikator mutu (Admin, UKM dan UKP) 3. Lakukan analisis utk tentukan kesenajangan. 4. Identifikasi akar penyebab masalah mutu. 5. Identifikasi alternatif pemecahan masalah mutu. 6. Menetapkan pemecahan masalah terpilih yg punya daya ungkit yg besar untuk atasai akar penyebab masalah mutu

PLAN PERENCANAAN KEGIATAN APA YG HARUS PROSES DILAKUKAN AGAR DAPAT MENCAPAI INDIKATOR YG TELAH DITETAPKAN?

Buat

RUK MUTU

PERIKSA

CHECK  Memantau proses pelaksanaan kegiatan apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan?  Mengevaluasi hasil /dampak kegitan mutu yang telah dilakukan terhadap pencapaian sasaran/indikator yg ditetapkan Berhasil : Mencapai sasaran pertahankan

Apa efeknya?

Tidak berhasil : Blm Mencapai sasaran

DO PELAKSANAAN MELAKSANAKAN RENCANA KEG. PENINGKATAN MUTU (RUK YG DISETUJUI):  Rencana Tahunan Mutu  Rencana Bulanan Mutu

Rencana ulang

ACTION PELAKSANAANAN  Kegiatan yg berhasil mencapai sasaran : pertahankan dan laksanakan.  Kegiatan yang belum berhasil mencapai perlu replaning.  Selanjutnya teruskan PDCA

Pokok Bahasan 6

KESELAMATAN PASIEN Suatu sistem yg membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi :  Asesmen risiko,  identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,  pelaporan dan analisis insiden,  kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya,  serta penerapan solusi utk meminimalkan risiko dan mencegah terjadinya cedera

MEMINIMALKAN RISIKO DAN MENCEGAH TERJADINYA CEDERA

KESALAHAN AKIBAT MELAKSANAKAN SUATU TINDAKAN ATAU TIDAK MENGAMBIL SUATU TINDAKAN YANG SEHARUSNYA DIAMBIL

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN Setiap kejadian yg tidak disengaja DAN kondisi yg mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yg dapat dicegah pd pasien : KPC KNC KTC KTD

KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS  KPC  Kejadian potensial cedera  Kondisi yg berpotensi menimbulkan cedera, blm terjadi insiden  KNC  Kejadian nyaris cedera

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

 Insiden terjadi tetapi blm terpapar ke pasien  KTC  Kejadian tidak cedera

Insiden terjadi dan terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera  KTD Kejadian yg tidak diinginkan Terjadi insiden, terpapar dgn pasien dan mengakibatkan cedera pada pasien

SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1. MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR  Tujuan : Memastikan dgn benar/tepat KETIKA  pasien yg mendapat pelayanan/pengobatan dengan benar . 

Mendapatkan obat atau darah/produk darah Pengambilan darah dan spesimen lain utk pemeriksaan klinis Pemberian tindakan lain #

EROR/KEKELIRUAN/KESALAH

………………….MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR(lanjutan)

1. Identifikasi pasien dgn dua identitas : nama pasien dgn dua nama(nama lengkap), nomor nomor identifikasi dgn nomor RM, gelang dgn bar-code

KESALAHAN IDENTIFIKASI BISA TERJADI PADA : • PASIEN TERBIUS • PASIEN TDK SADAR • TERTTUKAR TEMPAT TIDUR • TERTUKAR KAMAR/LOKASI

UPAYA

2. Identifikasi pasien sebelum pemberian obat, darah/produk darah 3. Identifikasi pasien sebelum pengambilan darah atau spesimen lain. 4. Terapkan kebijakan identifikasi pasien secara konsisten pada semua situasi dan lokasi

2. MENINGKATKAN KOMUNIKASI YG EFEKTIF  Komunikasi antar petugas yg lengkap dan jelas baik pemberi maupun penerima pesan dpt mengurangi terjadinya kesalahan dan menjamin keselamatan pasien  Komunikasi dilakukan secara lisan dan tertulis  Komunikasi yg mudah terjadi kesalahan adalah komunikasi lisan

 Instruksi pengobatan lisan/by phone  Laporan Px lab. By phone saat operasi cito

……………………..MENINGKATKAN KOMUNIKASI YG EFEKTIF(lanjutan)

KEGIATAN YG DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KESALAHAN AKIBAT KOMUNIKASI YG EFEKTIF : 1. Perintah lisan/by phone harus dituliskan secara lengkap oleh penerima pesan

2. Perintah lisan/by phone harus dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima pesan 3. Perintah lisan/by phone harus dikonfirmasi kembali oleh pemberi pesan

3. MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT YG HARUS DIWASAPADAI Pemberian obat/cairan elektrolit konsentrat secara tidak sengaja dpt menimbulkan terjadinya kesalahan yang berdampak pada keselamatan pasien  Perlu ada kebijakan/prosedur yg memuat ttg proses identifikasi obat, lokasi, pemberian label dan penyimpanan obat2 yg perlu diwaspadai

WASAPADA

 Obat NORUM (nama obat, rupa dan ucapan mirip) ATAU LASA (look Alike sound Alike) : Epinephrin dan Ephedrin

 Penyimpanan ELEKTROLIT KONSENTRAT (dekstrose 5%) pd unit pelayanan

UPAYA

 Elektrolit konsentrat tdk boleh ada di unit pelayanan kecuali dibutuhkan secara klinis.  Elektrolit konsenrat yg disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi label yg jelas, dan disimpan pd area yg dibatasi ketat.

4. MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YG BENAR, PROSEDUR YG BENAR DAN PEMBEDAHAN PADA PASIEN YG BENAR Tindakan pembedahan harus benar-benar memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien.

HINDARI KESALAHAN AKIBAT KURANG TELITI DALAM IDENTIFIKASI LOKASI DAN PASIEN, KURANGNYA KOMUNIKASI DAN PASIEN TIDAK DILIBATKAN DALAM IDENTIFIKASI LOKASI BEDAH

 Libatkan pasien dalam penandaan lokasi operasi  Tanda yg dibuat harus dilakukan oleh orang yg melakukan tindakan  Tanda lokasi tindkan harus dibuat saat pasien sadar/terjaga

5. MENGURANGI RESIKO INFEKSI AKIBAT PERAWATAN KESEHATAN • Kegiatan pelayanan kesehatan dapat menimbulkan infeksi nosokomial apabila tdk ada upaya pencegahan dan pengendalian infeksi;

UPAYA • Sarana cuci tangan • Penerapan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan • Pengolahan sampah medik dan non medik

6. MENGURANGI RESIKO PASIEN CEDERA AKIBAT JATUH Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna sebagai penyebab cedera pada pasien.  Lantai licin

 Tempat tidur tanpa penyangga  Tidak ada pegangan pada tangga  Tidak ada penyangga pada ketinggian tertentu  Pasien mabok  Pasien dgn alat bantu jalan.

 IDENTIFIKASI RESIKO PASIEN JATUH BAIK PADA PASIEN MAUPUN PADA LINGKUNGAN FASKES.  LAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN DENGAN MENGURANGI FAKTOR RESIKO PASIEN JATUH BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI.

CEGAH INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

MENERAPKAN PMK STANDAR NOMOR 11 TAHUN KESELAMATAN 2017 PASIEN TENTANG DAN KESELAMATAN SASARAN PASIEN KESELAMATAN DI PASIEN FASKES

MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DALAM STANDAR AKREDITASI

Bidang Admen

• BAB III(Peningkatan Mutu Puskesmas)

BIDANG UKM

• BAB VI (sasaran Kinerja UKM)

BIDANG UKP

• IX(Peningkatan mutu klinis dan Keselamatan Pasien)

Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan JKN ; 4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 99 Tahun 2015 tentang JKN 5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi 6. Peraturan Menteri Kesehatan N0.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien di Fasilitas Kesehatan. 7. Kepmenkes No 514 tahun 2015 tentang PPK I 8. Kepmenkes No. 62 Tahun 2015 tentang PPK bagi dokter gigi 9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 432 Tahun 2016 tentang Komisi Akreditasi FKTP 10. Standar Akreditasi Puskesmas 11. Pedoman Pendampingan Akreditasi FKTP 12. Pedoman Survei Akreditasi FKTP 13. Pedoman Penyusunan Akreditasi FKTP 14. Instrumen Akreditasi Puskesmas

Related Documents


More Documents from "Corina Wulandari"