Selamat Datang di Pelatihan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 PUSKESMAS SETU PADA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN Nur Hadi Wijaya, STP, MM Agustus, 2013 0
Biodata Pendidikan : Magister Manajemen Agribisnis IPB (S2), 2005 Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB (S1), 2000 Pengalaman Kerja : Konsultan QMS & EMS , 2008 – Present Staf Pengajar Dept. Manajemen FEM IPB, 2008 – Present Marketing Manager di PT. Point Development Int’l, 2006-2008 Account Manager di PT. Arrbey Indonesia, 2005-2006 Independent Business Owner (Wiraswasta), 2002 -2005 Business Development Coordinator di Hotel Salak Bogor, 2000-2002 1
1
Tujuan Pelatihan (1) Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat:
Memahami persyaratan ISO 9001:2008 Mengadopsi persyaratan ISO 9001:2008 dalam SMM pada Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
2
Tujuan Pelatihan (2) Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat: Bertindak sebagai “konsultan internal” dalam rangka penerapan ISO 9001:2008 Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Membuat rencana kerja penerapan ISO 9001:2008 Menambah wawasan di bidang SMM. 3
Agenda Pelatihan Pelatihan #1 11.00 – 11.10
Pembukaan
11.10 – 12.00
Konsep SMM ISO 9001:2008
1200 – 12.30
Prinsip-prinsip SMM ISO 9001:2008
12.30 – 13.00
Tahapan Pencapaian Sertifikasi ISO 9001:2008
13.00 – 13.30
Strategi Penerapan SMM ISO 9001:2008
13.30 – 13.40
Penutupan
4
4
Aturan Main - Peserta
Peserta diharapkan PRO AKTIF Peserta dapat bertanya langsung di saat materi sedang dipresentasikan oleh Narasumber Peserta lain dapat memberikan kontribusi atas pertanyaan peserta lainnya Hindari DEBAT KUSIR. 5
Aturan Main Pelatihan
Handphone, Di –Set Silent! Emergency ? Keluar Sebentar, Balik Lagi ! Dilarang “NGobrol” Selama Training. Tanya ke “Young Man”
Tidur …………?
6
6
Boleh ……. Asal … …mendengarkan…!
7
KONSEP ISO
8
(What) APA I S O … ??? (Why) MENGAPA HARUS ISO … ???
(How) BAGAIMANA ISO …???
9
I S O ……??? (Yunani)
SAMA
BADAN INTERNASIONAL YANG BERADA DI GENEWA SWISS
International Organization for Standardization 10
Mereka adalah :
ISO-9001 : 2008
QS-9000 : 1994
SA-8000 : 1998 ISO 26000:2007
ISO-14000 : 2004
ISM Code : 1993
HACCP : 1988 ISO 22000:2005
TL-9000 : 1998 ISO 27000:2003 AS-9000 : 1997 OHSMS ISO-18001/2007
11
I S O ……??? Mereka adalah :
Standar
Pemberlakuan
Pasar
1. ISO-9001 : 2008
suka rela
- generic industries (QMS)
2. ISO-14000 : 2004
suka rela
- generic industries (EMS)
3. ISM Code : 1993
mandatory
- shipping industries (safety and prevention pollution at sea)
4. QS-9000 : 1996 (ISO 16949:2010)
mandatory - suppliers of automotive (to the industries (QMS); of The Big Three) 12
I S O ……??? Mereka adalah : Standar
5. HACCP : 1988 ISO 22000:2005
Pemberlakuan
Pasar
mandatory (to some countries) mandatory to the aerospace industries
- food industries (safety and quality food MS);
7. SA-8000 : 1997 ISO 26000:2007
suka rela
- generic (social accounta bility);
8. TL-9000 : 1998
mandatory - suppliers of telecommuni to the telecommu cation industries nication industriesa
6. AS-9000 : 1997
- suppliers of aerospace industries;
13
I S O ……???
Perkembangan ISO seri 9000 4• Terbit pertama tahun 1987, standar terbagi dalam 3 seri yaitu ISO 9001, 9002, 9003 : 1987. 4 Revisi I tahun 1994, standar terbagi dalam 3 seri yaitu ISO 9001, 9002, 9003 : 1994. 4 Revisi II tahun 2000, standar terbagi dalam 1 seri yaitu ISO 9001 : 2000 4 Revisi IV tahun 2008, standar terbagi dalam 1 seri yaitu ISO 9001 : 2008 14
I S O ……???
CERTIFICATION STRUCTURE
Accreditation Level
Certification Level
KAN
JAS ANZ
ANAB
UKAS Other
Certification Body
Company Level Clients
15
I S O ……??? Extensive Range of Programs Certifications: Management system certification: Quality Management Medical Devices Environmental Management OHS Programs Food Safety Programs
ISO 9001:2008 ISO 13485 ISO 14001 OHSMS 18001, AS4801 HACCP, BRC, SQF ISO 22000, IFS ISO TS 16949 ISO 27001
Automotive Program Information Security Management Product Certifications Trainings (E.g. Registered Internal Auditor, Lead Auditor)
16
WHY??? Perubahan
Pola Pikir Masyarakat Ketentuan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tuntutan Kinerja Organisasi Perlu Efisiensi Tidak Merubah Sistem Jangan Jadi Beban 17
WHY??? Meningkatnya persaingan..?
Tuntutan Customer..?
MUTU ?
Efisiensi ..?
Meningkatkan Keuntungan ..?
18
WHY???
Mutu ……..? Kemampuan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan berdasarkan karakteristik yang dimiliki suatu produk
19
SIAPA PELANGGAN KITA ? Eksternal ? Pengguna Pengecer Nasabah Pembeli, dll
Internal ? Teman sekerja Penerima pekerjaan kita, dll
Proses selanjutnya adalah pelanggan kita.
20
Manfaat ISO 9001:2008 TQM ISO 9004
P D C A ISO 9001
waktu 21
Tahapan Penerapan
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 1
Perancangan/penyusunan
2
Penerapan
3
Penilaian
22
Tahapan Penerapan SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008
1 Perancangan/penyusunan Penyusunan Tim ISO Penyusunan Pedoman Mutu (Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu) Penyusunan Prosedur Operasional (SOP), Instruksi Kerja dan Standarisasi Formulir
23
Tahapan Penerapan SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008
2
Penerapan
Menerapkan Seluruh Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Prosedur Sistem/Mutu, Prosedur Operasional, Instruksi Kerja dan Penggunaan Formulir yang sudah terstandar pada seluruh bagian/seksi yang ada 24
Tahapan Penerapan SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008
3 Penilaian
Internal Audit (Intern) Pre Assesment (Consultan)
Sertifikasi (Badan Sertifikasi Independent) 25
Tahapan Penerapan SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008
3 Penilaian Sertifikasi
Pre Audit Sertifikasi Audit Sertifikasi
26
Model Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
Persyaratan/ Keinginan Pelanggan
Tanggung Jawab Manajemen Puncak.
Pengukuran, Analisis, Penyempurnaan.
Pengelolaan Sumber Daya.
Masukan
Perbaikan Terus menerus dari SMM
Realisasi. Jasa Layanan.
Keluaran
Pelanggan
Produk/Jasa
27
IMPLEMENTASI ISO 9001 : 2008
Ibarat Kita Akan Main Bola Ada Lapangan, Pemain, Pelatih, Wasit dan Penonton ????? Silahkan Bermain, tapi Ikuti Aturan Mainnya Jangan Melakukan Pelanggaran Demikian Juga Dalam Implementasi SMM 28
28
IMPLEMENTASI SMM ISO 9001 : 2008
Laksanakan Kebijakan, Sasaran Kerjakan sesuai dengan Prosedur, Insruksi Catat sesuai dengan format yang sudah berlaku
29
29
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008
Sistem Tertata Dengan Baik Membangun Kebersamaan Membangun Kesadaran Kolektif Membangun Disiplin Kesiapan Organisasi Harus Ada Komitmen 30
30
KOMITMEN Tidak Dapat Dipaksakan Timbul Dengan Sendirinya Kontribusi pada Keberhasilan Organisasi
Terlibat Dalam Penentuan Sasaran/Target
dan Pemecahan Masalah Lebih Berharga, Timbul Rasa Memiliki Organisasi dan Ada Perasaan Dibutuhkan.
31
31
PRINSIP-PRINSIP ISO
32
PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
8.
Fokus Terhadap Pelanggan Kepemimpinan Keterlibatan Karyawan Pendekatan Proses Pendekatan Sistem Dalam Manajemen Perbaikan Berkesinambungan Pendekatan Faktual Dalam Pengambilan Keputusan Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok 33
3. CERTIFICATION PROCESS Initial Certification
Self Evaluation Checklist
Pre-Audit
Certification Audit
Maintenance
Follow-Up Audit
Surveillance Audits (5)
Recertification Audit
If Required
34
KEPEMIMPINAN
STRATEGI
1
1.
TARGET KINERJA BAIK ORGANISASI MAUPUN SETIAP FUNGSI TERUKUR DAN JELAS, SESUAI KEBIJAKAN, VISI DAN MISI YANG DITETAPKAN
2.
SISTEM ADMINISTRASI DAN PELAPORAN TERKELOLA DENGAN BAIK.
3.
SISTEM AUDIT SECARA BERKALA MENGARAH PADA KONSISTENSI KEGIATAN DAN ADMINISTRASI PELAPORAN.
4.
TINJAUAN SECARA BERKALA ATAS PENCAPAIAN KINERJA DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI.
SEBAGAI ALAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS MELALUI KERJASAMA DAN KOMUNIKASI YANG LEBIH BAIK, SISTEM PENGENDALIAN YANG KONSISTEN, SERTA PENGURANGAN PEMBOROSAN KARENA OPERASI INTERNAL MENJADI LEBIH BAIK
35
CHARACTER
BODY 1. PROSEDUR KERJA TERSTANDAR DAN JELAS 2. TARGET KINERJA TERUKUR DAN SELALU DIEVALUASI PERNCAPAIANNYA 3. MENDIDIK DISIPLIN
2
KEJELASAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SERTA MENINGKATKAN DISIPLIN BEKERJA
36
#1:
PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA SECARA TERATUR
#2: KOMPLAIN DITANGANI MELALUI PROSEDUR YANG TRANSPARAN
#3: MEKANISME SUMBANG SARAN DARI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN DIBAKUKAN
#4:
TARGET PELAYANAN TERUKUR
3
KEPUASAN MASYARAKAT
KEPUASAN
• MENINGKATKAN KEPUASAN PENGGUNA/MASYARAKAT • MENINGKATKAN CITRA ORGANISASI • MENDAPATKAN PENGAKUAN SECARA INTERNASIONAL/NASIONAL
37
MEMBERIKAN PERUBAHAN YANG POSITIF TERHADAP BUDAYA/KULTUR AKAN MUTU PRODUK/JASA KEARAH YANG BERORIENTASI PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT/ PELANGGAN. KESIAPAN ORGANISASI
4 STRUKTUR
ORGANISASI PEMBELAJAR
38
METODOLOGI PELAKSANAAN KONSULTANSI NO
TAHAP KEGIATAN
1 2 3
Diagnostik Pelatihan : Pengenalan, Pemahaman dan Dokumentasi ISO 9001 : 2008 Pembentukan tim penerapan
4
Pembahasan dan pemetaan proses bisnis
METODE PELAKSANAAN
Audit pendahuluan/kajian sistem yang sedang berjalan Dilaksanakan dalam kelas dengan metode penjelasan dan workshop. Dilaksanakan secara mandiri dengan guidance dari konsultan Dilaksanakan dikelas dalam bentuk pembahasan dan diskusi (Focus Group Discussion) oleh konsultan dengan tim ISO.
6
Pembahasan dan penyusunan kebijakan mutu layanan (quality policy) dan sasaran mutu layanan (quality objectives) Pembahasan dan penyusunan pedoman mutu
7
Pemanduan penyusunan prosedur (SOP)
Dilaksanakan dalam bentuk diskusi & pembahasan (Focus Group Discussion) oleh konsultan dengan tim ISO Dilaksanakan dalam bentuk pembahasan dan diskusi (Focus Group) Discussion) oleh konsultan dengan tim ISO
8
Implementasi
Dilaksanakan secara mandiri
9
Pemastian penerapan
10
Pelatihan : Internal Audit
11 12
Pelaksanaan Audit internal Pre-assessment Manajemen review dan tindak lanjut hasil internal audit dan pre-assesment Pendampingan audit sertifikasi
Dilaksanakan oleh konsultan untuk pemastian penerapan dan pemecahan setiap permasalahan yang ada/muncul Dilaksanakan dalam bentuk kelas metode penjelasan dan workshop Dilaksanakan secara mandiri Dilaksanakan konsultan sebelum pelaksanaan audit sertifikasi
5
13 14
MD
Dilaksanakan dalam bentuk pembahasan dan diskusi (Focus Group Discussion) oleh konsultan dengan tim ISO
Dilaksanakan dalam bentuk rapat dengan pimpinan Audit oleh auditor Badan Sertifikasi
39
TAHAPAN PENCAPAIAN “ 30 LANGKAH MENUJU SERTIFIKASI SMM ISO 9001 : 2008 ”
# 1. MENGIDENTIFIKASI PROSES Mengidentifikasi dan mendokumentasikan: urutan proses hubungan antar fungsi
interaksi dengan pelanggan bagian yang disubkontrakkan
Membuat Proses Bisnis yang menerangkan proses manajemen, proses utama dan proses pendukung 41
# 2. MENDOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU Mendokumentasikan SMM yang terdiri dari: Manual Mutu, Prosedur Intruksi Kerja Rekaman Dokumentasi dapat dalam bentuk media elektronik
42
# 2. MENDOKUMENTASI SISTEM MUTU Membuat dokumen-dokumen Sistem Manajemen Mutu: MANUAL MUTU
Penjelasan proses lebih rinci dan kerahasiaan makin tinggi
• Menerangkan ruang lingkup SMM • Menerangkan prosedur dalam SMM dan interaksinya
PROSEDUR
• Menerangkan proses dan koordinasi antar fungsi untuk yang mengendalikan mutu
INSTRUKSI KERJA
• Menerangkan tahapan teknis pelaksanaan aktifitas di suatu tahapan proses
REKAMAN
• Bukti obyektif bahwa proses dilaksanakan sesuai SMM
43
# 3. MENGENDALIKAN DOKUMEN SISTEM MUTU Mengendalikan dokumen dalam hal: penerbitan (tinjauan, persetujuan, status revisi), distribusi (terkendali, mudah diakses) perubahan (kadaluarsa, pemusnahan)
Membuat Prosedur Pengendalian Dokumen Membuat Daftar Induk Dokumen 44
# 4. MENYIMPAN REKAMAN HASIL PROSES Mengendalikan rekaman : metode penyimpanan masa simpan pemusnahan
Membuat Prosedur Pengendalian Rekaman Membuat Daftar Rekaman Mutu
45
# 4. MENYIMPAN REKAMAN HASIL PROSES Pemilik proses wajib menyimpan rekaman sebagai bukti obyektif SMM diterapkan
Menyediakan tempat penyimpanan rekaman (mencegah
kehilangan,
kerusakan
dan
penurunan mutu rekaman)
Memastikan rekaman harus dapat dibaca dan mudah ditemukan
46
# 5. MENETAPKAN KEBIJAKAN MUTU ORGANISASI Menetapkan kebijakan mutu yang merupakan pernyataan formal komitmen manajemen : sesuai dengan tujuan organisasi komitmen peningkatan berkesinambungan
memberikan kerangka untuk sasaran mutu dikomunikasikan dan dimengerti dalam organisasi
QUALITY POLICY
47
# 6. MENETAPKAN SASARAN MUTU Menetapkan Sasaran Mutu yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, terkait dengan tujuan, ada batas waktu
Sasaran Mutu di masing-masing tingkat atau fungsi / departemen
S M A R T 48
# 7. MEMELIHARA SISTEM MANAJEMEN MUTU Manajemen
Puncak wajib melakukan perencanaan dan memastikan keterpaduan SMM ketika ada perubahan dalam: proses, teknologi, struktur organisasi, Produk/jasa dsb QUALITY PLAN
49
# 8. MENETAPKAN TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN Manajemen puncak harus menetapkan tugas / tanggung jawab kewenangan terutama yang terkait dengan mutu produk Tugas dan kewenangan ini harus sesuai dengan
apa yang diterangkan dalam prosedur kerja 50
# 9. MENUNJUK WAKIL MANAJEMEN Manajemen puncak menunjuk Wakil Manajemen yang tugasnya: memastikan SMM diterapkan efektif melaporkan kinerja SMM kepada manajemen mengidentifikasi kebutuhan untuk peningkatan berhubungan dengan pihak eksternal yang terkait SMM ISO
51
# 10. MEMASTIKAN KOMUNIKASI INTERNAL Manajemen puncak mematikan komunikasi internal berjalan efektif khususnya mengenai SMM melalui: Rapat, briefing, pertemuan Memo, laporan, pengumuman Media intranet, e-mail, papan pengumuman, buletin internal dsb 52
# 11. MELAKSANAKAN RAPAT / TINJAUAN SISTEM MUTU Manajemen puncak harus secara periodik meninjau dan menilai efektifitas SMM Membuat jadwal rapat tinjauan manajemen Melakukan rapat tinjauan yang dihadiri seluruh manajemen Setiap fungsi menyiapkan data dan laporan kinerja Meeting
53
# 11. MELAKSANAKAN RAPAT / TINJAUAN SISTEM MUTU Agenda yang dibahas: hasil audit umpan balik pelanggan kinerja proses dan kesesuaian produk status tindakan pencegahan dan tindakan koreksi tindak lanjut rencana tinajauan sebelumnya perubahan dalam SMM rekomendasi untuk peningkatan 54
# 11. MELAKSANAKAN RAPAT / TINJAUAN SISTEM MUTU Keputusan tinjauan berhubungan dengan: peningkatan
efektifitas
SMM
dan
proses-
prosesnya peningkatan produk terkait dengan persyaratan pelanggan Sumber daya yang dibutuhkan Improvement
55
# 12. MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN SUMBER DAYA Identifikasi kebutuhan sumber daya :
Menerapkan dan meningkatkan SMM Meningkatkan kepuasan pelanggan
Menetapkan anggaran untuk merealisasikan rencana kerja dan pengadaan sumber daya yang dibutuhkan
56
# 13. MEMILIKI SUMBER DAYA MANUSIA YANG KOMPETEN
Menetapkan standar kompetensi karyawan berdasarkan: Pendidikan Pelatihan Keahlian Pengalaman Melakukan penerimaan karyawan sesuai kompetensi
57
# 13. MEMILIKI SUMBER DAYA MANUSIA YANG KOMPETEN Melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan dari masing-masing fungsi
Membuat program pelatihan tahunan Melaksanakan program pelatihan Evaluasi efektifitas pelatihan
Memelihara catatan pelatihan
58
# 14. MEMILIKI INFRASTRUKTUR YANG MENDUKUNG Mendata aset perusahaan yang meliputi: bangunan, mesin dan peralatan proses (hardware & software) peralatan kantor dsb Melakukan pemeliharaan dan perbaikan jika ada kerusakan
59
# 15. MENYEDIAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT DAN AMAN Menetapkan rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan cara: Mengidentifikasi hazard (potensi bahaya) dan dampaknya dalam proses Menilai tingkat bahaya (tinggi, sedang, rendah) Menetapkan tindakan pencegahannya
60
# 16. MEMASTIKAN KOMUNIKASI PELANGGAN Rencanakan saluran / media komunikasi dengan pelanggan untuk:
Informasi produk/layanan Keluhan pelanggan
61
# 17. MENGENDALIKAN PROSES PRODUKSI / OPERASI Memastikan proses dalam kondisi terkendali dengan tersedianya: informasi karateristik produk instruksi kerja yang diperlukan mesin dan peralatan yang memadai Dilaksanakannya pemantauan dan pengukuran
dalam proses produksi
62
# 18. MELAKUKAN PENGUKURAN PROSES Mengukur dan memantau proses-proses dalam SMM Melakukan tindakan perbaikan jika ada ketidaksesuaian
Key Performance Indicator
63
# 19. MELAKUKAN PENGUKURAN / PENGUJIAN PRODUK Melakukan pengukuran untuk: menunjukkan kesesuaian produk memastikan kesesuaian SMM meningkatkan secara berkesinambungan efektifitas SMM Data harus akurat, fakta hasil proses
di lapangan dan jika memungkinkan ‘real-time’ 64
# 19. MELAKUKAN PENGUKURAN / PENGUJIAN PRODUK Memastikan pelaksanaan inspeksi dan pengujian sesuai rencana Mengukur kesesuaian karateristik produk dengan persyaratan mutu sebelum dilanjutkan ke proses berikutnya Memberikan status inspeksi dan pengujian Identifikasi atau pisahkan produk yang sudah / belum dilakukan inspeksi dan pengujian 65
# 19. MELAKUKAN PENGUKURAN / PENGUJIAN PRODUK Melakukan pemeriksaan akhir sebelum produk dikirim kepada pelanggan
Memelihara rekaman inspeksi dan pengujian
66
# 20. MEMBERI IDENTIFIKASI PRODUK Menetapkan sistem untuk identifikasi dan mampu telusur produk berupa kode yang menunjukkan arti tertentu konfigurasi bar code produk no. batch, no pabrik, tanggal produksi dsb. Identifikasi dan mampu telusur ini untuk memberikan kemampuan ‘product recall’ atau penanganan ketidaksesuaian lainnya. 67
# 21. MENJAGA MILIK PELANGGAN YANG DIGUNAKAN Melaksanakan pemeriksaan kedatangan terhadap milik pelanggan
Menyediakan
tempat
penyimpanan
dan
memeliharan milik pelanggan Melaporkan kepada pelanggan setiap kehilangan,
kerusakan
atau
ketidaksesuaian
untuk
penggunaaan 68
# 22. PERLINDUNGAN, PENANGANAN DAN PENYIMPANAN Memberikan perlindungan bahan baku / produk dari kerusakan, penurunan mutu atau kontaminasi Memastikan penanganan bahan baku / produk yang tepat selama proses penyimpanan dan produksi Memeriksa kondisi tempat penyimpanan secara periodik untuk mencegah penurunan mutu 69
# 23. MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN Mengukur kinerja SMM dengan secara periodik mengukur persepsi pelanggan terhadap produk dan pelayanan Menetapkan dimensi yang akan diukur Tabulasi dan analisa hasil pengukuran Melakukan tindakan perbaikan
terhadap hasil yang tidak baik
70
# 24. MELAKSANAKAN INTERNAL AUDIT Menetapkan prosedur untuk: Menetapkan program audit internal termasuk jadwal Memberikan pelatihan untuk auditor internal
Melaksanakan audit internal terhadap SMM
71
# 24. MELAKSANAKAN INTERNAL AUDIT Prosedur audit internal (lanjutan):
Menerapkan
tindakan
perbaikan
segera
terhadap temuan ketidaksesuaian Memastikan tindakan koreksi efektif Meninjau hasil audit internal pada Rapat Tinjauan Manajemen Memelihara catatan / laporan hasil audit Evaluasi kompetensi auditor 72
# 25. MENGAMBIL TINDAKAN TERHADAP PRODUK TIDAK SESUAI Menetapkan prosedur untuk: penanganan produk tidak sesuai Memisahkan dan memberi tanda produk yang tidak sesuai untuk mencegah penggunaan / pengiriman Melakukan pengujian ulang jika dilakukan perbaikan Memelihara catatan pengendalian produk REJECT tidak sesuai 73
# 26. MELAKSANAKAN TINDAKAN PERBAIKAN Menetapkan prosedur untuk: meninjau ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan) menentukan sumber ketidaksesuaian menerapkan tindakan perbaikan langsung dan pencegahan meninjau efektifitas tindakan perbaikan catatan tindakan perbaikan 74
# 27. MELAKSANAKAN TINDAKAN PENCEGAHAN Menetapkan prosedur untuk: menentukan potensi ketidaksesuaian dan sumbernya mengevaluasi kebutuhan untuk tindakan mencegah terjadinya ketidaksesuaian menentukan dan menerapkan tindakan pencegahan meninjau tindakan pencegahan catatan tindakan pencegahan 75
# 28. MELAKUKAN ANALISA DATA Menerapkan teknik statistik untuk mengendalikan proses, menentukan kemampuan proses dan karateristik produk Analisa data memberikan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan manajemen
76
# 29. MELAKSANAKAN PROGRAM PENINGKATAN BERKESINAMBUNGAN Menggunakan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Audit Internal. Analisa Data, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dan Rapat Tinjauan Manajemen untuk peningkatan berkesinambungan
77
# 30. Yang Terpenting …….
78
# 30. Yang Terpenting …….
Don’t work for ISO… Make ISO works for you…
79
Strategi Penerapan SMM ISO 9001 : 2008 PUSKESMAS PADA DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
80
STRUKTUR ORGANISASI UNTUK PROYEK ISO 9001 : 2008
Persyaratan utama dalam menerapkan sistem manajemen mutu adalah adanya komitmen dari manajemen puncak
Manajemen puncak haruslah secara nyata menjelaskan komitmen dan sasaran yang ingin diraih terkait mutu produk/jasa.
Manajemen Puncak harus menunjuk wakill manajemen yang berfungsi memastikan bahwa sistem manajemen mutu diterapkan sebagaimana mestinya.
81
STRUKTUR ORGANISASI UNTUK PROYEK ISO 9001 : 2008
Bentuklah tim ISO yang bersama konsultan berfungsi sebagai tim perancang yang bertugas untuk menentukan tujuan penerapan, menyetujui rencana, mengevaluasi laporan, dan memutuskan perubahan yang dilakukan.
Tim ISO yang dibentuk, haruslah terdiri dari anggota yang mempunyai komitment penuh atas penerapan ISO di, mengerti dan menguasai proses tempatnya bekerja, yang nantinya akan melaksanakan kebijakan dari pimpinan.
82
STRUKTUR ORGANISASI UNTUK PROYEK ISO 9001 : 2000
STERING COMMITTEE (PENGARAH) MANAGEMENT REPRESENTATIVE (WAKIL MANAJEMEN) ISO 9001 PENGENDALI DOKUMEN
- ANGGOTA TIM
83
STEERING COMMITTEE (PENGARAH)
Memberikan pengarahan kepada anggota dalam mengembangkan sistem mgt. mutu yang dibutuhkan pada seksi dan/atau fungsi di bawahnya.
Mengkoordinasikan sistem mutu dan yang akan dikembangkan pada seksi dan/atau fungsi terkait.
84
STEERING COMMITTEE (PENGARAH)
Bersama dengan wakil manajemen (MR) dan Konsultan mengembangkan pedoman mutu, kebijakan mutu, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta program yang akan dijalankan
Pada tahap penerapan, memberikan masukan dan memantau secara langsung tentang efektivitas sistem manajemen mutu yang telah dibangun.
85
MANAGEMENT REPRESENTATIVE (WAKIL MANAJEMEN)
Bertanggung jawab atas penerapan dan tinjauan yang efektif dari sistem manajemen mutu yang didokumentasikan Merencanakan dan memantau program audit internal. Mengidentifikasi dan mengelola program-program untuk perbaikan sistem manajemen mutu
86
MANAGEMENT REPRESENTATIVE (WAKIL MANAJEMEN)
Menentukan apakah kebijakan dan praktek yang dijalankan telah memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2008, apakah sesuai dengan produk/jasa yang ditawarkan, apakah diterapkan dengan benar, apakah ketidaksesuaian telah diperbaiki. Melaporkan kepada pimpinan status dari penerapan sistem majemen mutu Bersama konsultan menyusun pedoman mutu yang akan disahkan oleh pimpinan.
87
ISO SECRETARIAT (PENGENDALI DOKUMEN)
Mengatur pendistribusian dokumen Mengontrol dokumen (terkendali, hanya informasi, asli (master)) Memelihara identifikasi dokumen dan bersama konsultan memformulasikan/ menstandarkan manual/pedoman, prosedur, format, dan lain-lain. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan yang berkaitan dengan penerapan ISO 9001 : 2008. Memonitor penerapan ISO 9001 : 2008 serta melaporkannya ke MR.
88
ANGGOTA TIM (MEMBER)
Merupakan personel untuk menyelesaikan/menerapkan satu atau lebih prosedur/instruksi kerja sesuai dengan penetapan pada waktu steering committee meeting Bersama konsultan menyiapkan atau menyempurnakan prosedur/instrusi kerja/pedoman pelaksanaan untuk masin-masing seksi/fungsi sesuai aturan yang telah ditetapkan. Menyusun daftar identifikasi aspek mutu pada setiap proses yang ada di seksi/fungsinya Menetapkan sasaran mutu pada fungsi yang ada dibawahnya Mengawasi pelaksanaan penerapan prosedur/instruksi kerja dilingkungan/areanya. Memberikan masukan (sehubungan dengan sistem mutu) kepada Wakil Manajemen 89
Terima kasih
PT. PROPERINDO
2013 90