Managemen Qalbu

  • Uploaded by: H Masoed Abidin bin Zainal Abidin Jabbar
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Managemen Qalbu as PDF for free.

More details

  • Words: 3,228
  • Pages: 60
H. Mas’oed Abidin bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo Lahir

:

11 Agustus 1935 di Koto Gadang, Bukittinggi

Jabatan

: Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Sumbar, Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Perwakilan Sumbar di Padang, Ketua MUI Sumbar Membidangi Dakwah, Sekretaris Dewan Pembinan ICMI Orwil Sumbar. Direktur Eksekutif PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau) Sumbar.

Alamat

: Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang (KP - 25146), Fax/Telepon 52898, Tel: 58401

Web-site

:

http://www.masoedabidin.web.id

Mail to

:

[email protected] [email protected]

Manajemen Qalbu Sebagai Solusi

Pemberantasan Maksiat (Landasan Teologis dan Wawasan Ideologis Untuk Mengembangkan ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’)

Oleh

H. Mas’oed Abidin

Menghidupkan Jiwa Ummat Masyarakat Potensial

Interaksi

Jiwa Sadar

Iman

Adat Istiadat

Amaliyah

Susunan hidup berjama’ah diredhai Allah yang dituntut oleh “syari’at” Islam. 





Ummat perlu dihidupkan jiwanya menjadi satu ummat yang mempunyai falsafah dan tujuan hidup (wijhah) yang nyata, memiliki identitas (shibgah), bercorak kepribadian terang (transparan) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Menerapkan Adat basandi Syara’ dan Syara’ basandi Kitabullah. “satu aspek dari Social Reform”, yang tidak dapat diabaikan, yaitu berurat kehati masyarakat.

Program silaturrahmi saling memahami.

Pembinaan cita-cita menjelmakan tata-cara hidup kemasyarakatan 2. 3.

4.

5.

6.

hidup dan memberi hidup (ta’awun) bukan falsafah berebut hidup, menanam tanggung jawab kesejahteraan lahir batin tiap anggota masyarakat sebagai suatu kesatuan menyeluruh timbal balik (takaful dan tadhamun); mengajarkan keragaman serta ketertiban dan disiplin jiwa dari dalam, bukan penggembalaan dari luar; menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas, bersendikan Iman dan Taqwa; mengajarkan hidup seimbang (tawazun) antara kecerdasan otak dan ketangkasan otot, antara ketajaman akal dan ketinggian akhlak, antara amal dan ibadah, antara ikhtiar dan do’a.

Menguatkan akidah Ummat Potensi Ummatisasi

SDA/ ULAYAT

Adat Istiadat

Iman

Interaksi Ukhuwah

EFISIENSI Amaliyah

Besar kecilnya nilai amal terletak dari niat dan motif melakukannya. Tinggi rendahnya nilai hasil yang dicapai sesuai dengan tinggi rendahnya mutu niat mengejar hasil itu. •







Amal akan kering dan hampa, tatkala kulit luarnya di lakukan, tetapi tujuan nawaitu-nya hilang di tengah jalan. Kewajiban social control (nahyun ‘anil munkar) harus lekas-lekas dilaksanakan, agar masyarakat jangan berserak, Mengemukakan social support (amar makruf) secara jelas. Insya Allah masyarakat (dhu’afak) akan kuat dan masuk shaf kembali. Inilah inti kesatuan persaudaraan (ukhuwah dan badunsanak ) itu.

Upaya Menguatkan Akidah ummat NILAI AMAL Akidah / Nawaitu Masyarakat Muslim

Ukhuwwah

Social Support

Social Control

Amar Makruf

Nahyun ‘Anil Munkar

PERAN PEMIMPIN 



Seorang pemimpin pelopor penggerak pembangunan memikul beban menghidupkan dapur masyarakatnya dengan sungguh-sungguh. Kebahagiaan tertinggi seorang pemimpin tatkala dapat menghidupkan salah satu dari ribuan dapur yang senantiasa berasap karena usahanya. Tak ada bahagia dalam kekenyangan sepanjang malam, bila si-jiran setiap akan tidur diiringi lapar (al Hadist).

Pelihara Kebersamaan 





Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama, selama ini hidup dalam rukun dan damai. Antara lain disebabkan karena kebetulan mayoritas mutlaknya terdiri dari umat yang berakhlaq agama, yakni Islam. Akhlak ialah terpeliharanya hubungan baik dengan Allah dan baiknya hubungan dengan manusia. Lihat juga Al Quran S.2, Albaqarah ayat 83 – 86. Umat Muslimin di mana-mana melakukan segala amaliahnya bertujuan mempertebal iman dan taqwa kepada Allah semata.

Kebebasan tanpa kawalan agama dan budaya, sering mengundang korban karena hilang kendali dan kaburnya batas akhlak moralitas 





Hilangnya kebersamaan, akan terjadi balas dendam dan disintegrasi. Bahaya besar bagi generasi bangsa. Setiap diri mestinya mencegah, agar kondisi rusuh runyam itu tidak terjadi. Kepada setiap korban yang menderita, kewajiban kita mengulurkan bantuan materil dan moril sebanyak mungkin, semampu kita. Minimal dengan memanjatkan do’a secara tulus dan ikhlas:

Sabda Rasulullah SAW, melempangkan jalan menghadapi segala tantangan dari berbagai penjuru ,

3.

4.

5.

“Wahai kaum muslimin, bersiap-siaplah karena perkara ini sangat serius”. Siap sedia karena saat kepergian sudah dekat. Persiapkan perbekalan karena perjalanan sangat jauh. Kurangi beban-beban, karena di depan menantang rintangan yang sangat menyulitkan, kecuali bagi

Wahai manusia, sesungguhnya menjelang hari kiamat akan terjadi berbagai peristiwa yang sangat gawat. Dan berbagai bencana yang besar.

1.Dan akan terjadi pula saat-saat yang kritis di mana kelompok orang-orang zhalim mulai berkuasa, dan orang-orang fasik memegang kedudukan penting. 2.Sementara itu orang-orang yang menyeru kepada kebaikan akan ditindas, sebaliknya orangorang yang mencegah kepada

Oleh karena itu bersiapsiaplah untuk menghadapi semua itu •

Dengan bekal iman yang sangat cukup.



Perbanyaklah amal shaleh



Paksalah dirimu untuk mentaati Allah.



Serta bersabarlah dalam menghadapi kesulitan ini, niscaya kalian akan mendapatkan ganjaran sorga yang abadi.”

Amanat bagi ummah 1.

2.

Serangan Salibiyyah moden di zaman IT amat berbahaya, Indonesia menjadi sasaran semenjak 1970. Perlu mempercepatkan undang undang dgn. Takrif yang luas sebagai instrumen memberantas ancaman terbaru pada negara dan ummat.

Undang Undang Dan Perda Anti Maksiat (Pekat)

Instrumen Memberantas Ancaman Maksiat

dangan Adat di Ranah Minang … Di Ranah Minang, delapan perbuatan terkutuk, sangat dibenci. Pelakunya dikucilkan, digantung tinggi, dibuang jauh dan kebawah tak berurat keatas tak berpucuk dan ditengah digiriak kumbang. Sumpah masyarakat sangat ditakuti oleh masyarakat beradat terhadap bahaya tuak, arak, sabuang, judi, rampok, rampeh, candu dan madat. Rampok rampeh adalah penggambaran terhadap pelacur dan penjaja sex, dan perampas kebahagiaan rumah tangga, perampok kesehatan keluarga.

Tazkiyah an Nafs Rasulullah SAW menganjurkan dalam menjaga kesuburan Nafs;  Ibadah yang teratur,  Amalan dikerjakan terus menerus sepanjang masa,  Bersungguh-sungguh sepanjang hayat,  Menghadiri majlis-majlis ta’lim,  Memperbanyak zikrullah setiap waktu,  Membaca al-Qur’an,  Sedia melakukan shalat sunnat malam (tahajjud),  Berpuasa sunat.

Seorang yang berkeinginan melakukan tazkiyah nafs mesti didukung oleh himmah (minat dan cita) yang kuat.

Himmah adalah cita-cita. Tekad bulat dan kuat, di dorong oleh niat yang tulus, dengan keyakinan yang benar, direbut dengan cara yang benar di dalam mencapai cita-cita itu.

Melakukan tazkiyah nafs memerlukan kawan yang sama mengingatkan (tafahum) dan bantumembantu dalam masalah yang dihadapi (ta’awun).

Untuk melakukan tazkiyah an Nafs Tidak boleh berdampingan dengan kejahatan dan pengikut hawa nafsu yang tidak beradab sopan kepada Allah

Pencemaran jiwa terutama terhadap ُ‫النّفْس‬ ُ‫ الحَ َيوَانِ ّية‬karena ada berbagai dorongan untuk pemenuhan kehendak tubuh dan jasad lahiriyah semata. Ruh hayawani = ‫حيَوَانِي‬ َ ‫ الرّوْحُ ال‬atau ُ‫حيَوَانِيّة‬ َ ‫النّ ْفسُ ال‬ memang dipunyai oleh manusia dan binatang.

ُ َ‫ن‬ ْ َ ‫ما أبَّرِئُ ن‬ ِ ‫ف‬ ّ ِ ‫سي إ‬ َ َ‫و‬ َ َ ُّ ‫ماَرة ٌ بِال‬ َّ ‫س ل‬ ِ‫سوء‬ ‫ف‬ ْ ‫الن‬ ّ َ Dan aku tidaklah mampu membebaskan atau membersihkan diriku dari kesalahan atau dosa, karena sesungguhnya nafsu itu sangatsangat menyuruh kepada kejahatan.

َ َ َ َ َ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ذ‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫رأ‬ ‫أ‬ َ ّ ‫ن ات‬ ْ ُ َ َ ُ َ ِ َ َ َ ِ َ َ ُ ً ‫ن عَلَيْهِ وَكِيل‬ ‫و‬ ُ ‫ت تَك‬ َ ْ ‫أفَأن‬ 43 :‫الفرقان‬

Tidakkah engkau lihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya

Pengikut hawa nafsu terseret menjadi, • • •

Suka melanggar hukum Allah. Melakukan sifat ghaflah (lalai), Maksiat dalam berbagai bentuk dan rupa.

Jalan menyucikan jiwa pada asasnya hanya dengan zikrullah.

ْ ْ ُ ‫ن الق‬ ‫ئ‬ ‫م‬ ‫ط‬ ‫ت‬ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ َ ِ ِ ّ ِ َ ِ

Hidayah al-intibah = ِ‫الِ نْتِبَاه‬ menghilangkan sifat ghaflah dalam hati atau jiwa dan merubahnya menjadi sadar (intibah), dan hati jadi bersih dari segala sifat maksiat.

Menghapus maksiat dari hati, hanyalah dengan

bertaubat

.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7. 8.

9.

Bertaubat terus-menerus Sembahyang fardhu berjemaah Selalu memelihara wudhuk Makan minum yang halal Dikurangkan tidur Jangan berkata percuma, kecuali diperlukan Selalu muraqabah kepada Allah Selalu menjaga niat untuk menghampirkan diri kepada Allah dan mendapatkan redhaNya Membanyakkan bersedekah agar tidak mementingkan diri sendiri

1. 2.

3.

4.

5.

6.

Melakukan muhasabah diri Bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan suruhan dan menjauhi laranganNya Merenungkan amalan yang telah dilakukan agar jiwa menjadi insaf Memikirkan kewajiban yang dilaksanakan atau yang sudah dilalaikan Mujahadah al-nafs terutama melakukan berbagai adab yang mesti dipatuhi dengan kesabaran dan keikhlasan Membersihkan diri dari berbagai amalan dan aqidah yang salah atau yang

Jiwa yang memerintah manusia (‫لمْرِي‬ َ ‫(الرّوْحُ ا‬ disebut dengan kalbu atau hati (ُ‫(ال َقلْب‬ َ َ ْ َ َ ‫مى‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫صا‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫مى‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ َْ ْ ِ َ ُ َ ْ َ َْ َ ّ ‫فَإِن‬ َ ّ ُ ْ ُ ‫ور‬ ‫د‬ ‫ص‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫قل‬ ُ ‫ال‬ ِ ِ ُ ُ ّ ِ

Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang )buta, ialah hati yang di dalam dada. )Al-Hajj:22:46

Suruhan dan larangan Allah ditujukan kepada jiwa natiq (ُ‫طقَة‬ ِ ‫النّ ْفسُ النّا‬atau jiwa ( yang jauhari (‫النفس الجَوْهَرِي‬lazim juga ,( disebut pikiran jernih (ُ‫ال َعقْل‬yang bersih, ( bijak berhikmah.

َُ ‫ن ل‬ َ َ َ ْ َ َ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫رى‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ِ ِ ِ ِ َ ّ ِ‫إ‬ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ‫معَ وَهُو‬ ‫ال‬ ‫قى‬ َ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ب‬ ‫قَل‬ ‫د‬ ‫س‬ ٌ ‫شهِي‬ ٌ ْ ّ ْ

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia

Pada hakikatnya, akal = ُ‫ ال َعقْل‬, hati = ُ‫القَلْب‬, ruh = ُ‫ الرّوْح‬,nafs = ُ‫ ال ّنفْس‬dan sirr = ُ‫السّر‬ adalah jiwa yang fithrah anugerah Allah, yang disebut pula ٌ‫ نُوْرٌ لَطِ ْيفَةٌ رَبّا نِيّة‬.

َ َ‫ة‬ ُ ّ ُ ْ ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫وب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫َات‬ ‫ء‬ ‫ما‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ؤ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ٌ ‫جل‬ َ ُ ِ ُ َ ‫وَال‬ ِ َ ْ ُُ َ َ َ ْ َ َ َ (60)‫ن‬ َ ‫جعُو‬ ِ ‫م َرا‬ ْ ِ‫م إِلى َرب ِّه‬ ْ ُ‫أن ّه‬ ُ َ ْ َ َ ‫م لهَا‬ َ ‫ن فِي ال‬ ِ ‫خيَْرا‬ َ ‫سارِعُو‬ َ ُ ‫أولئ ِك ي‬ ْ ُ‫ت وَه‬ (61)‫ن‬ ُ ِ ‫ساب‬ َ ‫قو‬ َ Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, )karena mereka tahu

Maka usaha kearah tazkiyah nafs dituntun dan dibimbing oleh hidayah terus menerus.

Hidayah Allah adalah syarat penting tercapainya tujuan tazkiyah

‫‪Bahaya tidak mempergunakan‬‬ ‫‪hati‬‬

‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ج ِّ ‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫‪‬‬ ‫ق‬ ‫َ‬ ‫نال‬ ‫م‬ ‫را‬ ‫ي‬ ‫ث‬ ‫مك‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫ج‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫رأ‬ ‫ن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ً ِ َ ِ‬ ‫وَل ْ َ َ َ َ ّ َ‬ ‫نبِهَ ‪‬ا‬ ‫قهُو َ ‪‬‬ ‫ف َ‬ ‫بلي َ ْ‬ ‫مقُلُو ٌ ‪ ‬‬ ‫سلَهُ ْ ‪‬‬ ‫وَالن ْ ِ ‪‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫م‬ ‫نبِهَ ‪‬اوَلهُ ْ ‪‬‬ ‫صُرو َ ‪‬‬ ‫ب‬ ‫نلي‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫مأ‬ ‫‪‬‬ ‫ه‬ ‫ْ‬ ‫وَل ُ ْ ُ ٌ ُ ْ ِ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫نبِهَ ‪‬اأولئ ِ َ‬ ‫ك‪‬‬ ‫معُو َ ‪‬‬ ‫ءَاذَا ٌ ‪ ‬‬ ‫نلي َ ْ‬ ‫س َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫م‬ ‫كهُ ُ ‪‬‬ ‫لأولئ ِ ‪‬‬ ‫ض ّ‪‬‬ ‫مأ‬ ‫‪‬‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫‪‬‬ ‫ب‬ ‫ام‬ ‫‪‬‬ ‫ع‬ ‫الن‬ ‫ك‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َِ‬

ْ َ َ َ ‫م كَثِيًرا‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫ج‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫رأ‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫ق‬ َ َ ّ َ َ ِ َ َ ْ ‫وَل‬ َ ْ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ج‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ن‬ ِ ْ ُ ِ ْ ِ َ ّ ِ ِ ‫ن ال‬ َ ‫م‬ ُ ‫ن بِهَا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ق‬ َ ‫ف‬ ْ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫و‬ َ ُ َ ٌ ‫قُل‬ Dan

sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami )ayat-ayat Allah)

‫ن بِهَا‬ ِ ْ ‫يُب‬ َ ‫صُرو‬ َ ‫ه‬ ‫َل‬ ‫نل‬ ‫و‬ ٌ ‫م ءَاذَا‬ ْ ُ ‫ن بِهَا‬ َ ‫معُو‬ ْ َ‫ي‬ َ ‫س‬

Dan mereka mempunyai mata )tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat )tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga )tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar )ayat-ayat Allah).

ِ َ ُ‫ل‬ ّ ‫ض‬ ْ ‫ه‬ ‫ل‬ ُ َ ‫مأ‬ َ‫ب‬ ْ ُ َ َ ‫م‬ ُ ‫أولئ ِك‬ ُ ‫ه‬ ْ ُ ‫ن‬ َ ‫ال‬ ِ ‫غا‬ َ ‫فلو‬ Mereka itu sebagai binatang

ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orangorang yang lalai.

Tazkiyah Nafs adalah upaya menjadi orang yang benar-benar beriman beramal salih dan berzikrullah perlu ada ilmu yang benar.

َ َ ْ ّ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫سنَى فَادْعُوه ُ بِهَا‬ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ء‬ ُ ‫ما‬ ‫س‬ ِ ‫وَلِل‬ ْ ُ َ ْ َّ َ ْ ‫ه‬ ِ ‫ن يُل‬ ِ ِ ‫مائ‬ َ ‫حدُو‬ ْ ‫ن فِي أ‬ َ ‫س‬ َ ‫وَذَُروا الذِي‬ ُ َ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫وا‬ ‫ان‬ ‫ما ك‬ ُ َ ‫مل‬ ْ َ َ ْ‫جَزو‬ ْ ُ ‫سي‬ َ َ َ ‫ن‬

Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-

Peran Generasi Muda Minangkabau “Indak nan merah pado kundi, indak nan bulek pado sago, Indak nan indah pado budi, indak nan elok pado baso. Anak ikan dimakan ikan, gadang di tabek anak tanggiri, ameh bukan pangkaik pun bukan, budi sabuah nan diharagoi. Dulang ameh baok balaie, batang bodi baok pananti, utang ameh buliah bababie, utang budi dibaok mati.”

Generasi Minangkabau sewajarnya menjadi generasi dinamik yang tumbuh dengan kejelian akal fikir disertai kejernihan budi pekerti. “Pucuak pauah sadang tajelo, Panjuluak bungo galundi, Nak jauh silang sangketo, Pahaluih baso juo basi. Anjalai tumbuah di munggu, Sugi-sugi di rumpun padi, Nak pandai sungguah baguru, Nak tinggi naiakkan budi.”

Generasi muda di Sumatra Barat memiliki tanggung jawab masa lalu yakni kewajiban terhadap budaya luhur para leluhur (cultural base). Mempunyai tanggung jawab masa kini yaitu kewajiban terhadap diri dan masyarakat dengan menata kehidupan berlandaskan normanorma adat dan syarak (religious base).

Memiliki kewajiban masa depan yang hanya dapat diraih dengan keberhasilan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge base). Ketiga asas (basis) tersebut tampak dalam kualitas kepribadian generasi Minangkabau “Basilek di ujuang muluik, Malangkah di pangka karih, Bamain di ujuang padang. Tahan di keih kato putuih, Tahu di kilek dengan bayang, Tahu di gelek kato habih. Tahu di rantiang kamalantiang, Tahu di dahan nan ka mahimpok.”

Zaman menjadi lone ranger dan alam one man show sewajarnya sudah berakhir. Mengedepankan manhaj haraki yakni lazim dipakai dengan program bulek aie dek pambuluah bulek kato kamupakaik. Mengamalkan budaya amal jama’i yaitu kok gadang indak malendo, kok cadiek indak manjua, tibo di kaba baik bahimbauan, tibo di kaba buruak bahambauan.

Kepimpinan bukan ghanimah mengaut keuntungan diri sendiri. Pendekatan haraki (social movement) menangani isu perubahan global, sakali aie gadang, sakali tapian barubah, sakali tahun baganti, sakali musim bakisa, mesti dilaksanakan dengan tanggungjawab nan elok dipakai, nan buruak dibuang.

Manyuruah babuek baik, Malarang babuek jahek, Mahirik mambantang, manunjuak ma-ajari. Managua manyapo. Tadorong mahelo, talompek manyentak, Gawa ma-asak, ma asak lalu ka nan bana. Tak ado karuah nan tak janieh. Tak ado karuik nan tak salasai.

Generasi muda masa kini mesti memiliki utilitarian ilmu. berasaskan epistemologi Islam yang jelas Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tak buliah patah, padoman indak buliah tagelek, haluan nan tak buliah barubah

Generasi masa datang mesti memiliki pemahaman luas dengan tasawwur (world view) Kalau tak tasuo di jalannyo, namuah ba pua-pua dagiang, namuah bakacau-kacau darah, tando sabana laki-laki.

Intensifitas peran dakwah ilaa Allah adalah memimpin, mengajak, membimbing dan memberikan penyuluhan kepada umat binaan.

ُ َ ْ ُ ُ َّ ‫م أ‬ ‫ن إِلى‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫ول‬ ُ ْ‫ة يَد‬ ٌ ‫م‬ ْ َ ِ َ ‫عو‬ ْ ْ َ ْ ْ ْ ‫ف‬ ‫رو‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫رو‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫خ‬ َ ِ ُ ْ َ ِ َ ُ ُ َ َ ِ ْ ‫ال‬ ْ َِ ‫منْك‬ …‫ر‬ َ ‫ن‬ َ ‫و‬ َ ْ ‫ويَن‬ ُ ‫ن ال‬ ْ ‫ه‬ َ ِ ‫ع‬ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang

• Landasannya Kitabullah dan Sunnah Rasul,

َّ ّ َ َ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ما‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ة‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ال‬ ‫م‬ ُ ِ ُ ْ َ ‫ضرِب‬ َ َ ْ ُ ِ ْ ‫ت عَل‬ َّ َّ ُ ‫ل‬ ‫حب‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫حب‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫فوا‬ ُ ‫ق‬ ‫ث‬ ِ ِ ِ ْ َ ْ َ ِ ٍ َ َ ٍ ِ َّ ‫ن الن‬ ... ‫س‬ ‫ا‬ ِ َ ‫م‬ ِ Mereka diliputi kehinaan di mana saja

mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali )agama) Allah dan tali )perjanjian) dengan manusia …

• Agama Islam adalah agama fithrah yang damai, Dakwah Islam sangat alamiah insaniyah, sesuai dengan zaman. Mengajarkan hidup harmoni dengan kemampuan tinggi untuk berdampingan secara damai dengan seluruh umat manusia. Mewujudkan kesejahteraan hakiki dengan kaedah-kaedah syar’i yang ditampilkan. Perhatian mendalam terhadap kesejahteraan materiil dan im-materiil, dalam kehidupan sosial secara keseluruhan. Menyeru manusia untuk hidup secara baik (shalih). Apakah itu dalam kehidupan individu, keluarga, kelompok, bangsa bahkan dunia.

• Dakwah ditujukan kepada umat manusia, Tujuan utamanya membawa manusia kepada ajaran tauhid. Mengakui dan menerima kemuthlakan kekuasaan Allah dan ke Esaan Allah. Dakwah mengarah kepada jalan yang ditentukan Allah, ilaa sabiili rabiika.

َ َْ ‫حك‬ َ ِّ ‫ل َرب‬ ‫ة‬ ‫ي‬ ‫سب‬ ‫ى‬ ‫ادْع ُ إِل‬ ِ ْ ‫ك بِال‬ ِ ‫م‬ ِ ِ َ َّ ْ ْ َ ْ ‫م بِالتِي‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫جا‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫سن‬ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ة‬ ‫عظ‬ ‫مو‬ ِ ِ ْ ُ ِ َ َ ِ َ َ َ ْ َ ‫وَال‬ َ 125 :‫ النحل‬...‫ن‬ ْ ‫يأ‬ َ ‫ح‬ ُ ‫س‬ َ ِ‫ه‬

Peralatan Da'wah Manhajnya adalah Alquran dan Sunnah Rasul untuk hal tersebut maka Diperlukan watak-watak, yang ditunjukkan oleh penda'wah pertama, yakni Rasulullah SAW

Keberhasilan suatu upaya da'wah (gerak da'wah) banyak ditentukan oleh kerapian pengorganisasian (nidzam). Perangkat dalam organisasi itu, selain dari orangorang, adalah juga peralatan

Satu dari peralatan da'wah itu adalah penguasaan kondisi ummat, tingkat sosialnya dan juga budaya mereka ini bisa terbaca dalam peta da'wah

Peta da'wah, akan berhasil digunakan;  Terjalinnya kesepakatan pelaksanapelaksananya,  Adanya kesatuan visi dan pandangan,  Menggalang saling pengertian,  Koordinasi sesamanya,  Mempertajam faktor-faktor pendukungnya,  Membuka pintu dialog persaudaraan (hiwar akhawi). Ada baiknya di pelajari pembentukan efektif leader dari Rasulullah SAW dan ini merupakan salah satu kunci keberhasilan da'wah Rasulullah.

Aktualisasi nilai-nilai Al-Qur'an bisa terselesaikan dan terwujud dalam satu gerak amal nyata yang berkesinambungan (kontinyu). Kapasitasnya mencakup seluruh aktivitas kehidupan manusia, diantaranya melalui kemampuan bergaul, mencintai, berkhidmat, menarik, mengajak (da'wah), merapatkan potensi barisan (shaff) dalam mengerjakan amalamal Islami secara bersama-sama (jamaah).

َ ْ ُْ ‫م دِينَك‬ ُْ ‫ت لَك‬ ْ ‫م‬ ‫مل‬ ُ َ ‫أك‬ َ َ ُ ‫متِي‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬ َ ْ ِ ْ ‫ت عَليْك‬ ُ ‫م‬ ْ ‫م‬ َ ْ ‫وَأت‬ َ ْ َ ُ ‫م دِينًا‬ ِ ‫وََر‬ َ ‫سل‬ ْ ِ ‫م ال‬ ُ ‫ت لك‬ ُ ‫ضي‬ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. )QS. Al Maidah, 5 : 3 )

Gerakan Ishlah 



Ishlahun-nafsi, yaitu perbaikan kualitas diri sendiri, sebagaimana arahan Rasulullah "Mulailah dari diri kamu kemudian lanjutkan kepada keluargamu dan kepada lingkunganmu" (Al Hadist) Islahulghairi yaitu perbaikan kualitas terhadap lingkungan menyangkut masalah keluarga, hubungan sosial masyarakat, sosial ekonomi, kebudayaan dan pembinaan alam lingkungan yang dikenal sebagai pembangunan yang bersifat sustainable development atau pengem bangan pembangunan yang berkesinam-bungan.

Meningkatkan Mutu dan Kerja Keras Meningkatkan Mutu SDM anak nagari melalui kerja keras. Menguatkan potensi yang sudah ada melalui program unggulan, kaderisasi. Menumbuhkan SDM Nagari yang sehat dengan gizi cukup. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (terutama terapan). Peningkatan peran serta masyarakat mengelola surau. Sistim terpadu menjadi bagian integral dari masyarakat Muslim di Ranah Minangkabau.

‫الحمد لله رب العالمين‬

Related Documents

Managemen Qalbu
October 2019 43
Managemen Qalbu
October 2019 34
Managemen Keperawatan.pptx
November 2019 38
Managemen Hati
June 2020 22
Managemen Waktu
May 2020 26

More Documents from ""